Kegiatan Magang Perancangan Lanskap Kawasan Perumahan Green Permata di PT. Tropica Greeneries, Jakarta

(1)

KEGIATAN MAGANG PERANCANGAN LANSKAP

KAWASAN PERUMAHAN GREEN PERMATA

DI PT. TROPICA GREENERIES, JAKARTA

DWI NURULLOH KISAMI

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012


(2)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Kegiatan Magang Perancangan Lanskap Kawasan Perumahan Green Permata Di PT.

Tropica Greeneries, Jakarta” adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber data dan informasi baik yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi.

Bogor, Desember 2012

Dwi Nurulloh Kisami A44080031


(3)

DI PT. TROPICA GREENERIES, JAKARTA

Landscape design internship activity for Green Permata residential area in PT. Tropica Greeneries, Jakarta

Dwi Nurulloh Kisami1, Bambang Sulistyantara2

1

Mahasiswa Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, IPB 2

Staf Pengajar Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, IPB

Abstract

Human needs a place to stay, so that a residential area should be constructed by supporting facilities. Today, residential area are dominated by building structures. Green Permata is a residential area that combines a modern tropical concept in the area of Jakarta. To realize it, they need a design process in accordance with the wishes of the owner and accordance with the aesthetics and functional value. PT. Tropica Greeneries as consultant firm as well as landscape contractors who have years experience, is trusted by PT. Agung Podomoro Land to design and build the landscape of Green Permata Residential Area. The purpose of making the Green Permata Residential area landscape design is to fulfill basic human need for place with green oasis in Jakarta city concept. The internship activities that were conducted during the four months from February until May 2012 in PT. Tropica Greeneries, Jakarta. The result of landscape design study during internship is an experience to produce site plan, image section, planting plan and hardscape plan. Keyword: Green Permata, landscape design, residential area, Tropica Greeneries.


(4)

RINGKASAN

DWI NURULLOH KISAMI. Kegiatan Magang Perancangan Lanskap Kawasan Perumahan Green Permata di PT. Tropica Greeneries, Jakarta. Dibimbing oleh BAMBANG SULISTYANTARA.

Manusia membutuhkan tempat tinggal untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Oleh karena itu, suatu kawasan permukiman perlu dilengkapi dengan fasilitas pendukung. Saat ini pembangunan kawasan permukiman lebih banyak didominasi oleh adanya pembangunan fisik yang dapat menimbulkan dampak negatif. Usaha untuk menciptakan permukiman yang baik dan ideal memerlukan keterlibatan pemerintah dalam menata lingkungan tempat tinggal yang layak bagi masyarakatnya. Pembangunan permukiman ini tidak terlepas dari pekerjaan lanskap untuk memenuhi kenyamanan lingkungan karena keasrian dan kenyamanan merupakan faktor pelengkap yang dapat meningkatkan daya tarik dan kualitas lingkungan.

Green Permata merupakan kawasan permukiman yang memadukan nuansa antara dua kota yang luar biasa yakni Singapura dan Bali untuk menciptakan sebuah konsep hidup baru. Untuk mewujudkan konsep tersebut diperlukan suatu proses perancangan yang sesuai dengan keinginan owner, nilai estetis dan fungsional tapak. Dalam hal ini, PT. Tropica Greeneries ditunjuk secara langsung oleh PT. Agung Podomoro Land untuk mendesain dan membangun lanskap perumahan Green Permata. PT. Tropica Greeneries sebagai lokasi kegiatan magang merupakan perusahaan konsultan berpengalaman yang telah menangani berbagai proyek seperti villa, hotel, apartemen, perumahan, perkantoran, resort dan lain-lain.

Secara umum tujuan dalam kegiatan magang di PT. Tropica Greeneries adalah untuk memperoleh keterampilan kerja secara professional di bidang arsitektur lanskap melalui kegiatan yang ada di perusahaan. Kegiatan magang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi dan bekerjasama, mempersiapkan mahasiswa yang siap kerja dan menguasai bidangnya setelah


(5)

lulus dari perguruan tinggi serta mendapatkan pengalaman dalam proses desain lanskap khususnya kawasan perumahan.

Kegiatan magang ini dilakukan selama 3,5 bulan, dimulai pada 7 Februari hingga 25 Mei 2012. Metode magang yang digunakan dalam proses desain lanskap ini adalah dengan mengikuti mekanisme kerja PT. Tropica Greeneries, berpartisipasi aktif, wawancara dan melakukan studi pustaka untuk membantu pengumpulan data pada proses desain. Tahapan kegiatan magang mengikuti prosedur pelaksanaan yang ada pada perusahaan, dimana mahasiswa mulai bergabung ketika proyek Green Permata berada pada tahap konsep desain dan berakhir pada tahap pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Batasan magang yang dilakukan meliputi pemahaman terhadap proses selama pembuatan desain proyek Green Permata yang dikerjakan oleh PT. Tropica Greeneries.

Desain lanskap Green Permata berpatokan pada keinginan klien yang mengharapkan perumahan ini dapat menjadi oasis di tengah kota Jakarta. Tujuan membuat desain lanskap dari kawasan Green Permata tidak hanya memaksimalkan fungsi ruang untuk tempat hunian, tetapi juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pikiran, tubuh dan jiwa manusia. Perancangan lanskap ini meliputi area penerimaan, area jalur jalan, area bermain dan area sosial. Konsep dasar yang diusung dalam proyek Green Permata adalah modern tropical dengan konsep desain lanskap yang bercermin pada daerah Bali-Singapura. Selain itu, PT. Tropica Greeneries menggunakan dasar filosofi yang harus dimiliki dalam mendesain kawasan GPR berupa empat sense yaitu: sight, touch, smell dan taste.

Melalui kegiatan magang di PT. Tropica Greeneries ini, mahasiswa dapat menigkatkan kemampuan dalam menggunakan software untuk menghasilkan suatu desain yang baik, menarik dan mudah dimengerti, serta mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat bagi pengembangan diri mahasiswa di bidang arsitektur lanskap sebelum masuk ke dunia kerja yang sesungguhnya.


(6)

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2012 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebutt tidak merugikan kepentingan

yang wajar bagi pihak IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.


(7)

KEGIATAN MAGANG PERANCANGAN LANSKAP

KAWASAN PERUMAHAN GREEN PERMATA

DI PT. TROPICA GREENERIES, JAKARTA

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

DWI NURULLOH KISAMI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada


(8)

i

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Kegiatan Magang Perancangan Lanskap Kawasan Perumahan Green Permata di PT. Tropica Greeneries, Jakarta

Nama : Dwi Nurulloh Kisami

NIM : A44080031

Departemen : Arsitektur Lanskap

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Bambang Sulistyantara. M.Agr NIP. 19601022 198601 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Arsitektur Lanskap

Dr.Ir. Siti Nurisjah, MSLA 19480912 197412 2 001


(9)

RIWAYAT HIDUP

Dwi Nurulloh Kisami dilahirkan di Jakarta pada tanggal 28 Juli 1990 sebagai anak kedua dari empat bersaudara keluarga Bapak Bambang Kiswanto dan Ibu Aminah Hadidjah Rahakbauw. Penulis mengawali jenjang pendidikan formal Sekolah Dasar di SD Negeri Cipondoh 2 Tangerang pada tahun 1996-2002. Kemudian pada tahun 2002-2005 penulis melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Negeri 16 Tangerang. Tahun 2005-2008 penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 95 Jakarta Barat.

Pada tahun 2008 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Setelah satu tahun menjalankan Tingkat Persiapan Bersama (TPB), penulis melanjutkan studi pada mayor Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian dengan minor Ekonomi Pertanian.

Selama menjalankan studi di IPB, penulis aktif sebagai anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Pertanian, sempat bergabung dalam kepanitiaan beberapa acara fakultas dan departemen seperti MPF, MPD serta MPKMB 46. Selain itu, penulis juga telah mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) bidang Teknologi pada tahun 2010 dan 2011 dan pernah menjadi asisten mata kuliah Konstruksi Bangunan dan Taman pada tahun 2012. Penulis juga memiliki pengalaman kerja magang dibidang arsitektur lanskap di Dinas Pertamanan DKI Jakarta tahun 2011 dan PT. Tropica Greeneries yang merupakan tempat magang untuk penyusunan skripsi ini.


(10)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kegiatan Magang Perancangan Lanskap Kawasan Perumahan Green Permata Di PT. Tropica Greeneries, Jakarta”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Terima kasih penulis ucapkan kepada beberapa pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Pihak-pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini antara lain:

1. Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M.Agr selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingan, arahan, masukan dan koreksi kepada penulis dalam masa penyusunan skripsi.

2. PT. Tropica Greeneries (Ibu Anggia Murni, Ibu Niken Larasati, Bpk. Asroel Alamsyah dan para staf lainnya) yang telah mengizinkan penulis untuk menjalani kegiatan magang dan terima kasih atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan selama ini.

3. Dr. Ir. Afra DN Makalew, M.Sc selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan dan masukan kepada penulis dalam kegiatan akademik selama ini.

4. Keluarga tercinta, Bapak Bambang Kiswanto dan Ibu Aminah Hadidjah Rahakbauw atas kasih sayang, doa, dukungan moral dan material yang diberikan kepadaku, serta kakak dan adik tersayang terima kasih untuk semangat dan doa yang selalu kalian berikan untukku.

5. Kakak-kakak senior yang telah membantu dan membagi ilmunya kepada penulis selama penyusunan skripsi.

6. Dosen-dosen, staf TU dan Komdik serta para pegawai Departemen Arsitektur Lanskap yang telah membantu penulis dalam mengurus hal-hal yang berkaitan dalam dalam penyelesaian skripsi ini.


(11)

7. Teman-teman seperjuangan ARL 45 yang selalu memberikan dukungan semangat, keceriaan dan kebahagiaan kepada penulis selama ini. Sukses selalu dan tetaplah menjadi yang terbaik dihatiku.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Desember 2012


(12)

v

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 3

1.3 Manfaat ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Lanskap Permukiman ... 4

2.2 Lanskap Jalan ... 5

2.3 Taman Lingkungan ... 6

2.4 Perancangan Lanskap ... 6

2.5 Kontraktor dan Konsultan Lanskap ... 8

2.6 Manajemen Proyek Lanskap ... 9

2.7 Pelaksanaan Administrasi ... 10

III. METODOLOGI ... 12

3.1 Waktu dan Lokasi Magang ... 12

3.2 Metode Magang ... 12

3.3 Data dan Sumber Data ... 15

3.4 Batasan Magang ... 16

3.5 Proses Magang di PT. Tropica Greeneries... 16

3.5.1 Kegiatan Selama Magang ... 16

3.5.2 Proyek yang Diikuti Selama Magang ... 18

VI. KONDISI UMUM PERUSAHAAN ... 20

4.1 Sejarah dan Filosofi Perusahaan ... 20

4.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 20


(13)

4.4 Struktur Organisasi Perusahaan ... 22

4.5 Pengalaman Perusahaan ... 24

4.6 Sistem Aplikasi Teknologi ... 25

4.7 Sistem Kerja Perusahaan ... 27

4.7.1 Sistem Penyimpanan Data Perusahaan ... 27

4.7.2 Sistem Penamaan File ... 28

4.7.3 Prosedur Pelaksanaan Proyek ... 29

4.8 Manajemen Proyek ... 32

4.8.1 Pelaksanaan Inti Proyek ... 32

4.8.2 Sumber Dana Proyek ... 35

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37

5.1 Deskripsi Proyek ... 37

5.1 Proses Perancangan Green Permata ... 39

5.3 Tahap Persiapan ... 40

5.4 Tahap Riset dan Analisis... 40

5.4.1 Lokasi dan Keadaan Umum Tapak ... 41

5.4.2 Topografi... 46

5.4.3 Iklim ... 46

5.4.4 Tanah... 47

5.4.5 Hidrologi ... 47

5.4.6 Vegetasi dan Satwa ... 48

5.4.7 Fasilitas ... 48

5.4.8 Kondisi Sosial ... 49

5.5 Analisis Masterplan ... 50

5.5.1 Dampak Perubahan Penggunaan Lahan... 50

5.5.2 Aplikasi Rancangan dengan Konsep Hijau... 51

5.6 Tahap Konsep Desain ... 52

5.6.1 Konsep Umum ... 53

5.6.2 Landscape Philosophy ... 55

5.6.3 Tahap Pengembangan Konsep ... 56


(14)

vii

5.7.1 Area Penerimaan ... 66

5.7.2 Area Jalur Jalan ... 69

5.7.3 Area Bermain ... 76

5.7.4 Area Sosial ... 85

5.8 Tahap Pembuatan Gambar Keja ... 94

5.9 Rencana Anggaran Biaya ... 94

5.10 Masalah dan Kendala Proses Kerja di PT. Tropica Greeneries ... 96

VI. SIMPULAN DAN SARAN ... 98

6.1 Simpulan ... 98

6.2 Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 100


(15)

DAFTAR TABEL

1. Jenis Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Magang ... 13

2. Jenis, Bentuk dan Sumber Data ... 15

3. Proses Magang di PT. Tropica Greeneries ... 17

4. Perangkat Lunak (software) yang digunakan oleh PT. Tropica Greeneries ... 26

5. Jenis dan Jumlah Perangkat Keras (hardware) yang digunakan oleh PT. Tropica Greeneries ... 26

6. Fungsi, Aspek dan Implementasi Manajemen Proyek ... 34

7. Mekanisme Pembayaran Proyek Green Permata ... 36

8. Termin Pekerjaan Desain Lanskap Green Permata ... 36

9. Jenis dan Ukuran Lebar Jalan ... 61


(16)

ix

DAFTAR GAMBAR

1. Peta Lokasi Magang ... 12

2. Tropica Greeneries Nursery di Rawa Kaso ... 21

3. Bagan Struktur Organisasi PT. Tropica Greeneries ... 22

4. Proyek Villa Wuku, Pecatu, Bali ... 24

5. Proyek Tanzil Zulkarnain Residence ... 25

6. Bagan Tahap Pekerjaan Desain Lanskap PT . Tropica Greeneries ... 30

7. Bagan Acuan Perlakuan terhadap Kegiatan Pekerjaan Desain ... 31

8. Tim Inti Proyek Green Permata Residence, Jakarta ... 34

9. Bagan Hubungan Kontrak proyek GPR ... 38

10. Peta Aksesibilitas GPR ... 42

11. Masterplan GPR ... 43

12. Foto Area A, GPR ... 44

13. Foto Area B-C, GPR ... 44

14. Foto Area D-E, GPR ... 44

15. Foto Area F-G, GPR ... 45

16. Akses Jalan Menuju GPR ... 46

17. Aliran Sungai Pesanggrahan ... 47

18. Tipe Cassowary (LT =126/ LB =150 m) ... 49

19. Konsep Ruang ... 58

20. Konsep Tata Hijau ... 60

21. Konsep Sirkulasi ... 62

22. Site plan GPR ... 65

23. Lokasi dan Gambar Ilustrasi Area main gate ... 66

24. Gambar Ilustrasi Area Penerimaan pada Tahap Konsep Desain ... 67

25. Image Reference Hardscape yang digunakan pada Area Penerimaan ... 68

26. Denah Detail Gate ... 70

27. Dinding Gate ... 71

28. Tata Letak Penempatan Pohon Area Jalur Jalan ... 73

29. Denah Detail dan Gambar Potongan Area Jalur Jalan ... 74

30. Gambar Ilustrasi Area Jalur Jalan ... 74


(17)

32. Desain Lanskap dan Image Reference Area Children Playground 1 ... 78

33. Gambar Ilustrasi Area Children Playground 1 ... 78

34. Desain Lanskap Area Children Playground 2 ... 79

35. Gambar Ilustrasi dan Image Reference Area Children Playground 2 ... 79

36. Gambar Ilustrasi dan Image Reference Area Children Playground 3 ... 80

37. Image Reference untuk artwork dan Lighting pada Area Bermain ... 81

38. Denah Detail Children Playground 1 ... 82

39. Denah Detail Children Playground 2 ... 83

40. Denah Detail Children Playground 3 ... 84

41. Lokasi, Gambar Ilustrasi dan Gambar Potongan Area Connecting Park ... 85

42. Image Reference yang digunakan pada Area Connecting Park ... 87

43. Lokasi, Gambar Ilustrasi dan Image Reference Area Perimeter Garden ... 88

44. Jenis Tanaman Pohon (Trees) yang digunakan pada Desain Lanskap GPR ... 89

45. Jenis Tanaman Semak (shrubs) yang digunakan pada Desain Lanskap GPR ... 90


(18)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Master Plan Green Permata Residence ... 103

2. Kontrak Kerja Pekerjaan Landscape Proyek Green Permata... 104

3. Form Penawaran Harga Pekerjaan Landscape ... 110

4. Risalah Rapat Koordinasi ... 111

5. RAB Soft Material ... 114

6. RAB Hard Material ... 118

7. Planting plan for tree - Boulevard area ... 121

8. Planting plan for shrubs - Boulevard area ... 123

9. Planting Plan For Trees- Area Jalur Jalan ... 124

10. Planting Plan For Trees - Area Bermain ... 125


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia membutuhkan tempat tinggal untuk memenuhi kebutuhan primernya. Oleh karena itu, kawasan permukiman perlu dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa taman lingkungan, sarana pendidikan, tempat ibadah serta sarana dan prasarana lainnya. Simonds (1983) menjelaskan bahwa tempat tinggal yang ideal harus dapat memenuhi kebutuhan untuk tempat berteduh, berlindung, beraktivitas, memberikan rasa nyaman, privasi, keleluasaan dan menunjukkan apresiasi terhadap alam.

Saat ini pertumbuhan permukiman semakin tidak terkendali dan memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Hal ini ditandai dengan laju pertumbuhan dan laju migrasi yang semakin meningkat. Dampak negatif dari kawasan permukiman yang tidak terkendali itu adalah lingkungan permukiman menjadi padat dan tidak sehat, ruang terbuka menjadi sempit, jumlah vegetasi menjadi berkurang, iklim mikro semakin tidak nyaman dan lain sebagainya.

Usaha untuk menciptakan permukiman yang baik dan ideal memerlukan keterlibatan pemerintah dalam menata lingkungan tempat tinggal yang layak bagi masyarakatnya. Namun terdapat pula upaya dari sektor swasta untuk melakukan pembangunan dengan menawarkan nilai lebih dari suatu kawasan tertentu. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Catanese dan Snyder (1989) bahwa sebagian besar lingkungan buatan, yaitu 85% dari bangunan yang ada saat ini dibangun oleh sektor swasta di bidang properti yang diprakarsai oleh para developer untuk pembangunan, kepemilikan, atau manajemen mereka sendiri dan untuk dijual kembali.

Pembangunan permukiman ini tidak terlepas dari pekerjaan lanskap untuk memenuhi kenyamanan lingkungan karena keasrian dan kenyamanan merupakan faktor pelengkap yang dapat meningkatkan daya tarik dan kualitas lingkungan. Pembangunan kawasan permukiman lebih banyak dicerminkan oleh adanya pembangunan fisik kawasan yang telah didominasi oleh sarana dan prasarana yang berupa struktur bangunan atau area perkerasan. Untuk mewujudkan suatu tatanan lanskap yang estetis dan fungsional diperlukan suatu proses berupa


(20)

2

perancangan/desain pada tapak dengan menggunakan konsep yang sesuai dengan keinginan pemilik dengan tetap memperhatikan kondisi lingkungan.

Green Permata Residence (GPR) merupakan kawasan permukiman yang memadukan nuansa antara dua kota yang luar biasa yakni Singapura dan Bali untuk menciptakan sebuah konsep hidup baru. Singapura dikenal di seluruh dunia sebagai Kota Taman yang sangat disiplin dengan ketertiban, kerapihan kebersihan, dan kenyamanannya. Pulau tropis lainnya adalah Bali, Bali dikenal karena kerajinan tangan dan pemandangan yang indah. Karena lokasi Jakarta diantara Singapura dan Bali maka konsep untuk memadukan dua tradisi, pulau tropis dan kota metropolitan dinilai sangat tepat.

PT. Agung Podomoro Land sebagai pengembang properti, serta PT. Kharisma Bakti Sejahtera sebagai penanggung jawab dalam perencanaan pembangunan GPR, memberikan suatu fasilitas peristirahatan yang menarik bagi para konsumen. Kehadirannya sebagai sebuah perumahan dikelilingi banyak lembaga pendidikan berkualitas semacam sekolah internasional, rumah sakit serta berbagai pusat perbelanjaan terkemuka yang berlokasi di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Dalam pengembangannya, GPR juga menyediakan area barbecue,

children playground dan sebuah club house sebagai sarana bersosialisasi yang dapat dinikmati oleh keluarga.

PT. Tropica Greeneries sebagai pihak konsultan dan kontraktor lanskap yang telah memiliki pengalaman bertahun-tahun, dipercaya oleh pengembang properti untuk mendesain lanskap GPR yang berlokasi di Jakarta Selatan. Proses desain tersebut dapat dijadikan pelajaran untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang proses perancangan suatu proyek pekerjaan lanskap. Dengan melihat pengalaman dan kinerja PT. Tropica Greeneries, maka dengan melakukan kegiatan magang di perusahaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dalam proses mendesain lanskap perumahan serta menjadi bahan perbandingan dengan ilmu yang didapat di perkuliahan. Melalui kegiatan magang, sikap profesionalisme di bidang arsitektur lanskap dapat diwujudkan melalui pemahaman dan aplikasi teori keilmuan dalam praktek kerja lapang.


(21)

1.2 Tujuan

Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah memperoleh keterampilan kerja secara profesional di bidang arsitektur lanskap melalui kegiatan di dalam maupun di luar studio serta memahami berbagai permasalahan dan kendala dalam kegiatan perusahaan di bidang lanskap. Adapun tujuan khusus dari kegiatan magang di PT. Tropica Greeneries ini adalah:

1. mempelajari manajemen dan organisasi perusahaan,

2. memperoleh pengetahuan mempelajari proses pembuatan desain lanskap perumahan,

3. menganalisis permasalahan yang terjadi selama proses desain serta memahami alternatif penyelesaiannya.

1.3 Manfaat

Kegiatan magang ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. meningkatkan kemampuan beradaptasi, bersosialisasi, berinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain pada lingkungan kerja di bidang arsitektur lanskap,

2. mempersiapkan mahasiswa yang siap kerja dan menguasai bidangnya setelah lulus dari perguruan tinggi, dan

3. mendapatkan pengajaran serta pengalaman dalam proses desain lanskap kawasan perumahan.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lanskap Permukiman

Simonds (1983) berpendapat bahwa lanskap ialah bentang alam yang memiliki karakteristik tertentu dimana elemen-elemen lanskapnya dibagi menjadi elemen lanskap utama dan elemen lanskap penunjang. Elemen lanskap utama adalah elemen lanskap dominan yang tidak dapat diubah, seperti bentukan-bentukan gunung, sungai, pantai, dan lain-lain. Sedangkan elemen lanskap penunjang adalah elemen lanskap yang dapat diubah seperti bukit-bukit, semak-semak, dan sungai kecil. Menurut Eckbo (1964) lanskap merupakan keseluruhan yang kompleks dari elemen fisik di suatu area atau daerah pergerakan. Lanskap secara fisik merupakan hasil interaksi antara manusia sebagai individu dan makhluk sosial dengan alam sebagai kesatuan proses.

Menurut Wiradisuria (1989) dalam Budiharjo (1992), lingkungan permukiman tidak hanya menyangkut prasarana fisik permukiman dan fasilitas pelayanan umum, tetapi juga pembinaan fasilitas usaha. Peranan permukiman sangat penting dalam usaha menjadikan penduduk sebagai unsur utama dalam pembangunan dan memungkinkan lingkungan hidup menunjang proses pembangunan secara berkelanjutan.

Dalam Undang-Undang nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, pasal 1 ayat 2, disebutkan bahwa perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Pasal 1 ayat 5 dan 6 mengungkapkan yang dimaksud dengan prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.

Menurut Simonds (1983), permukiman merupakan kelompok-kelompok rumah yang memiliki secara bersama suatu ruang terbuka hijau (open space) dan merupakan kelompok yang cukup kecil untuk melibatkan seluruh keluarga dalam suatu aktivitas, tetapi cukup besar untuk menampung fasilitas umum seperti


(23)

tempat berbelanja, lapangan bermain (play field) serta daerah penyangga (buffer). Menurut Chiara dan Koppelman (1990), dalam memilih kawasan untuk permukiman harus mempertimbangkan tujuh karakter fisik:

1. Kondisi tanah dan bawah tanah 2. Air tanah dan drainase

3. Bebas dari bahaya banjir akibat air tanah dan banjir permukaan 4. Kesesuaian penampakan bangunan yang akan direncanakan 5. Kesesuaian untuk akses dan sirkulasi

6. Kesesuaian untuk pembangunan ruang terbuka 7. Bebas dari bahaya kecelakaan (tanah longsor)

2.2 Lanskap Jalan

Menurut Chiara dan Koppelman (1990), jalan adalah unsur penting untuk rancangan pengelompokan yang harus diletakkan secara fungsional dan sesuai dengan kegunaannya. Lanskap jalan adalah wajah dari karakter lahan atau tapak yang terbentuk pada lingkungan jalan, baik yang terbentuk dari elemen lanskap alamiah seperti bentuk topografi lahan yang mempunyai panorama yang indah, maupun yang terbentuk dari elemen lanskap buatan manusia.

Perencana harus menentukan seberapa luas sebuah sistem jalan diperuntukkan untuk tapaknya, yaitu dengan menggunakan tiga kategori yaitu utama, lokal dan jalan masuk (Untermann dan Shall, 1984). Tiga kategori tersebut diperuntukkan untuk tapak yang luas, sedangkan untuk tapak yang kecil menggunakan sistem jalan masuk yang luas. Berdasarkan jenis peruntukannya, jalan dibagi menjadi sirkulasi pejalan kaki, sirkulasi sepeda dan sirkulasi kendaraan bermotor.

Dalam merencanakan lanskap jalan dibutuhkan usaha agar keberadaan lanskap jalan dapat dimanfaatkan dan tidak menggangggu pengguna jalan. Adapun usaha yang dilakukan adalah dengan mengontrol ketinggian pohon-pohon dan penggunaan jenis rumput yang sama pada pekarangan depan (Eckbo, 1964).


(24)

6

2.3 Taman Lingkungan

Menurut Nurisjah dan Pramukanto (1995), fungsi taman lingkungan bagi pemakainya adalah sebagai tempat rekreasi aktif dan pasif, untuk tempat beristirahat atau tempat untuk menghirup udara segar, untuk meningkatkan rasa bertetangga (sosialisasi), dan merupakan sarana fisik untuk memecahkan kehidupan sehari-hari yang monoton dan menjemukan.

Untermann dan Shall (1984) berpendapat bahwa taman perumahan adalah taman yang terletak di suatu kawasan permukiman yang diperuntukkan bagi beberapa blok rumah dan taman yang dibuat untuk memenuhi jumlah penduduk yang lebih besar dan dilengkapi dengan fasilitas disebut community park (taman lingkungan). Sedangkan menurut Eckbo (1964), lingkungan permukiman yang ideal adalah kawasan lingkungan ketetanggaan yang memiliki fasilitas taman, bersama-sama membentuk sebuah blok permukiman dan taman tersebut dibuat seluas 2-4 ha, dimanfaatkan secara intensif oleh penduduk sekitarnya.

Menurut Simonds (1983), taman lingkungan memiliki dua kategori luasan yaitu:

1. Taman lingkungan antar tetangga (neighborhood park) merupakan ruang terbuka hijau yang ditata sebagai area bermain, rekreasi dan taman yang berada di lingkungan kecil antar tetangga dengan luasan sekitar ±1,2 ha; 2. Taman lingkungan antar komunitas (community park) merupakan ruang

terbuka hijau yang ditata selain sebagai area bermain dan rekreasi juga sebagai tempat berolahraga dengan luasan ± 2 ha, berada di lingkungan yang cukup besar dengan rata-rata 20 m²/ jiwa.

2.4 Perancangan Lanskap

Laurie (1986) menyatakan bahwa desain lanskap merupakan sebuah perluasan dari perencanaan tapak. Perencanaan merupakan suatu kegiatan pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan (Nurisjah dan Pramukanto, 1995). Secara ringkas dikatakan bahwa perencanaan adalah proses pemikiran dari suatu ide ke arah suatu bentuk nyata. Lebih lanjut diungkapkan bahwa dalam bidang arsitektur lanskap, merencana merupakan suatu tindakan menata dan menyatukan berbagai penggunaan lahan berdasarkan pengetahuan


(25)

teknis lahan dan kualitas estetiknya guna mendukung fungsi yang akan dikembangkan diatas/pada lahan tersebut. De Chiara dan Koppelman (1990) menyatakan bahwa proses perencanaan tapak dimulai dengan pengumpulan data dasar yang berkaitan secara khusus dengan tapak tersebut dan daerah sekitarnya. Data ini harus meliputi hal-hal seperti rencana induk dan penelaahannya, peraturan penzonaan, peta dasar dan udara, survai, data topografi, informasi geologi, hidrologi dari daerah tersebut, tipe tanah, vegetasi dan ruang terbuka yang ada. Setelah semua informasi yang ada diperoleh, maka informasi tersebut harus diperiksa dan dianalisis untuk menetapkan keunggulan serta keterbatasan tapak.

Selanjutnya, desain lanskap merupakan proses pemberian kualitas spesifik kepada ruang diagramatik rencana tapak dan merupakan level lain dimana arsitektur lanskap didiskusikan atau dikritik. Selain itu, yang harus dipertimbangkan dalam perancangan adalah dimensi suatu obyek desain agar mempermudah dalam pemeliharaan. Simonds (1983) menyatakan bahwa perancangan lanskap menuntut kemampuan merancang yang imajinatif untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang inovatif dan kreatif berdasarkan hasil analisis.

Booth (1983) menyatakan bahwa proses desain umumnya memiliki tahap-tahap sebagai berikut:

1. Penerimaan proyek

2. Riset dan analisis (termasuk mengunjungi tapak) a. Persiapan rencana dasar

b. Inventarisasi tapak dan analisis c. Wawancara dengan pemilik (client) d. Pembentukan program

3. Desain

a. Diagram fungsi ideal

b. Diagram fungsi keterhubungan tapak c. Concept plan (rencana konsep) d. Studi tentang komposisi bentuk e. Desain awal


(26)

8

g. Master plan (rencana utama) h. Pembuatan desain

4. Gambar-gambar konstruksi

a. Layout plan (rencana tata ruang)

b. Grading plan (rencana pembentukan lahan) c. Planting plan (rencana penanaman)

d. Detil konstruksi 5. Pelaksanaan

6. Evaluasi setelah konstruksi 7. Pemeliharaan

Selain itu Booth (1983) menyatakan pula bahwa tahapan-tahapan pada proses desain menggambarkan peristiwa yang terangkai secara ideal. Beberapa tahapan tersebut dapat melengkapi satu dengan lainnya sehingga kerapihan pada gambar sedikit terlihat jelas dan nyata. Selanjutnya, beberapa tahapan dapat serupa/sejajar satu dengan lainnya dalam hal waktu dan muncul secara bersamaan. Dengan kata lain, tidak ada satupun tahapan dari proses desain yang muncul secara terpisah dari lainnya.

2.5 Kontraktor dan Konsultan Lanskap

Ingels (1997) menyatakan bahwa kontrak merupakan suatu perjanjian secara tertulis yang terikat secara sah menurut hukum, biasanya antara dua pihak, yang mendeskripsikan beberapa pekerjaan dan atau bahan-bahan yang akan dilengkapi dengan penetapan keuntungan pembayaran atau nilai kompensasi lainnya. Beberapa pihak yang terlibat dalam suatu pekerjaan atau proyek dalam kontrak diantaranya klien, kontraktor dan subkontraktor. Klien adalah seseorang atau organisasi/badan usaha yang memiliki dan menyediakan biaya untuk suatu proyek. Dana tersebut berasal dari dana pribadi klien ataupun dari sumber lain. Kontraktor adalah sebuah lembaga atau kelompok yang memiliki perjanjian dengan klien atau perwakilan klien dalam kontrak pekerjaan. Kontraktor terbagi menjadi kontraktor utama (prime contractor) dan subkontraktor (subcontractor). Kontraktor utama merupakan perusahaan yang bertanggung jawab langsung


(27)

kepada klien untuk pembangunan suatu proyek. Sedangkan subkontraktor merupakan perusahaan yang tercantum dalam kontrak kerja dan bertanggung jawab kepada kontraktor utama bukan kepada klien. Subkontraktor dapat mengerjakan pekerjaan listrik, pemipaan, konstruksi kolam, bangunan atau pekerjaan konstruksi khusus yang tidak bisa dilakukan oleh kontraktor utama.

Selanjutnya dijelaskan pula bahwa dalam proyek konstruksi yang besar tanggung jawab pelaksanaan proyek melibatkan tim profesional dari berbagai disiplin kerja. Salah satunya adalah kontraktor lanskap yang dapat menjadi salah satu bagian yang melakukan pekerjaan pelaksanaan. Sharky (1994) menyatakan bahwa konsultan adalah seseorang yang menyediakan pelayanan konsultasi dalam industri desain dengan menawarkan ide, rekomendasi, saran dan keahlian untuk harga suatu desain. Konsultasi merupakan aktivitas penyedia saran dalam bentuk informasi, rekomendasi, prosedur atau ide. Dalam pertukaran pelayanan konsultan, klien membayar konsultan dengan sejumlah biaya yang disepakati antara klien dan konsultan untuk memulai suatu pekerjaan berdasarkan spesifikasi dan penjelasan ruang lingkup pekerjaan. Jenis aktivitas konsultasi meliputi riset, investigasi, pendapat ahli, rekomendasi teknis, analisis dan evaluasi, perbaikan anggaran biaya dan modal, atau rencana kesesuaian proyek. Contoh servis yang diberikan oleh konsultan lanskap meliputi:

1. memberikan rekomendasi material penanaman untuk proyek atau kondisi tapak tertentu,

2. memberikan spesifikasi teknis material lanskap secara tertulis, 3. mempersiapkan program pemeliharaan lanskap,

4. memberikan pendapat dari seorang ahli,

5. mempersiapkan rekomendasi (perbaikan) anggaran biaya dan modal, 6. memimpin pembuatan rencana kesesuaian untuk usulan proyek.

2.6 Manajemen Proyek Lanskap

Manajemen proyek adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan (Soeharto, 1995). Lebih jauh lagi dijelaskan bahwa manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem dan hirarki (arus kegiatan)


(28)

10

vertikal maupun horizontal. Berdasarkan pengertian tersebut, manajemen proyek sangatlah penting dalam mencapai sasaran/target sebuah perusahaan lanskap. Soeharto (1995) berpendapat bahwa manajemen proyek sangat perlu digunakan untuk menghadapi situasi seperti berikut, yaitu reputasi perusahaan, derajat keterkaitan dan ketergantungan yang amat besar dan besarnya ukuran kegiatan atau usaha. Selanjutnya Soeharto (1995), mengemukakan bahwa terdapat lima fungsi manajemen yang berpengaruh terhadap kegiatan proyek, yaitu: merencanakan, mengorganisir, staffing, memimpin dan mengendalikan.

2.7 Pelaksanaan Administrasi

Dalam upaya meningkatkan efisiensi pengadaan sumberdaya, umumnya ditempuh dengan cara mendelegasikan pekerjaan fisik kepada pihak ketiga yaitu kontraktor. Menurut Keppres No. 80 tahun 2003, pelaksanaan administrasi merupakan seluruh proses pengadaan barang dan jasa untuk suatu proyek. Kegiatan ini meliputi keseluruhan proses pelelangan, pembuatan surat-surat, berita acara dan dokumen serta perjanjian kerja atau kontrak. Pengadaan barang dan jasa ini dapat dilakukan dengan cara pelelangan umum, pelelangan terbatas, pemilihan langsung atau pengadaan langsung.

Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman resmi melalui media massa sehingga masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat, yang memenuhi kualifikasi dan tercatat sebagai Daftar Rekanan Mampu (DRM) maupun yang belum memenuhi kualifikasi bisa mengikutinya. Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti sekurang-kurangnya lima rekanan yang tercantum dalam Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) yang sesuai dengan kualifikasi, dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi sehingga masyarakat umum mengetahuinya. Pemilihan langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dengan membandingkan sekurang-kurangnya tiga penawar dan melakukan negosiasi, baik teknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan teknis yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan bidang usaha, ruang lingkup atau kualifikasi kemampuannya (Keppres No. 80 tahun 2003).


(29)

Menurut Oberlender (1993), untuk mendapatkan penawaran yang kompetitif minimal ada tiga penawaran yang dibandingkan dalam pelelangan. Dokumen yang harus dipersiapkan oleh peserta pelelangan adalah dokumen kualifikasi dan penawaran. Pada proses ini, bagian pelaksana administratif dilengkapi dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yaitu perkiraan harga yang dikalkulasikan secara keahlian yang digunakan sebagai acuan sebelum melakukan pengadaan barang dan jasa.

Bentuk perjanjian kerja atau kontrak ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) dapat dibagi menjadi lima, yaitu kontrak lump sum (kontrak harga keseluruhan proyek), kontrak harga satuan (penyesuaian unit pekerjaan dalam satuan waktu tertentu), kontrak turn key, kontrak cost plus fee, dan sistem uang muka (Keppres No. 80 tahun 2003). Menurut Oberlender (1993), sistem kontrak satuan lebih diutamakan karena kuantitas pekerjaan dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi.


(30)

BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Lokasi Magang

Kegiatan magang studi perancangan lanskap Green Permata Residence (GPR) ini dilaksanakan selama 3,5 bulan yang terhitung sejak tanggal 7 Februari 2012 hingga 25 Mei 2012. Kegiatan magang ini dilakukan di kantor PT. Tropica Greeneries yang berlokasi di Jl. Gading Raya C-97, Pondok Bambu, Jakarta Timur 13430 (Gambar 1).

Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber: http://maps.google.com/)

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa magang mengikuti sistem kerja sesuai dengan arahan dan peraturan yang berlaku di perusahaan. Tabel 1 menunjukkan jadwal kegiatan magang yang dilakukan mahasiswa yang dalam pelaksanaannya telah mengikuti prosedur dan jadwal kerja dari PT. Tropica Greeneries.

3.2 Metode Magang

Metode magang yang digunakan dalam proses kegiatan studi perancangan di PT. Tropica Greeneries yaitu:


(31)

1. mengikuti mekanisme kerja dalam kegiatan studio dan lapang PT. Tropica Greeneries,

2. berpartisipasi aktif dalam proses perancangan lanskap khususnya proyek GPR serta proyek-proyek lainnya selama kegiatan magang,

3. wawancara dengan beberapa pihak yang terkait dengan proyek , dan 4. melakukan studi pustaka untuk membantu pengumpulan data pada proses

perancangan.

Tabel 1 Jenis Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Magang

Jenis kegiatan JAN FEB MAR APRIL MEI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

PERSIAPAN STUDI Penyusunan usulan magang Pembuatan proposal Perijinan PELAKSANAAN MAGANG Pengenalan struktur organisasi

Mempelajari sistem kerja

perusahaan Mengikuti kegiatan perancangan Mengikuti proses pelaksanaan administrasi Mengikuti kegiatan pelaksanaan fisik lanskap

Pengumpulan data dan

studi dokumen

Dalam sistem kerja perusahaan, sebelum melakukan kegiatan magang mahasiswa mengikuti dan mempelajari kegiatan berupa pengenalan kelembagaan yang meliputi pengenalan staf serta pengenalan struktur organisasi, sejarah perusahaan, pembagian kerja dan prosedur pelaksanaan kerja. Adapun dalam kegiatan pekerjaan perancangan lanskap GPR dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan perlakuan setelah dikeluarkannya Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) dan dibayarkannya uang muka, biasanya 20% dari total pembayaran atas keseluruhan pekerjaan perancangan. Pada tahap


(32)

14

ini dilakukan pembentukan tim kerja untuk bersama-sama melakukan perumusan tujuan, merencanakan program yang akan dilakukan dan mencari informasi-informasi yang dapat menunjang proses kegiatan. 2. Tahap Riset dan Analisa

Tahap dilakukannya pengumpulan data awal berupa data primer dan data sekunder serta analisis tapak meliputi data fisik, data sosial dan data teknik. Dalam melakukan inventarisasi biasanya perusahaan melakukan survey tapak kemudian mendokumentasikannya dalam bentuk foto serta wawancara dengan pihak klien untuk mengetahui keinginan klien.

3. Tahap Konsep Desain

Tahap konsep desain merupakan tahapan setelah diperolehnya data analisis. Pada tahap ini dihasilkan sebuah konsep umum yang akan digunakan pada tapak berupa gambar rencana atau sketsa. Konsep umum yang dibuat dikembangkan menjadi rencana yang meliputi konsep ruang, konsep tata hijau dan konsep sirkulasi.

4. Tahap Pengembangan Desain

Pada tahap pengembangan desain dilakukan penjabaran konsep desain secara lengkap, dalam bentuk siteplan dan image reference. Langkah selanjutnya akan dilakukan penyempurnaan siteplan dengan pembuatan gambar 3D, gambar detail maupun gambar potongan.

5. Pembuatan Gambar Kerja

Tahap ini merupakan tahap pembuatan planting plan dan hardscape plan. Pada tahap ini perusahaan juga membuat gambar konstruksi secara lebih detail, spesifik dan terperinci yang nantinya digunakan untuk implementasi proyek.

6. Tahap Pembuatan Spesifikasi Teknis dan Rencana Anggaran Biaya

Tahap ini merupakan tahap dilakukannya pembuatan spesifikasi teknis untuk pelaksanaan serta Rancangan Anggaran Biaya yang diperlukan dalam proyek.

7. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahap penerapan desain lanskap yang telah dibuat pada tapak. Pada tahap ini dilakukan pengawasan selama masa


(33)

konstruksi berlangsung. Proses pelaksanaan ini juga sering dibarengi dengan agenda meeting koordinasi antar kontraktor.

Tahapan kegiatan magang mengikuti prosedur pelaksanaan yang ada pada perusahaan, dimana mahasiswa mulai bergabung ketika proyek GPR berada pada tahap konsep desain dan berakhir pada tahap pembuatan spesifikasi teknis dan RAB. Untuk proses pelaksanaan lanskap dipelajari melalui proyek yang berbeda.

3.3 Data dan Sumber Data

Data yang ada dalam proses magang dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara staf kantor dan lapangan serta diskusi dengan pihak pengembang dan konsultan lain yang terlibat dalam proyek. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka yang berkaitan dengan pembuatan perancangan lanskap proyek GPR ini. Jenis, bentuk dan sumber data yang diambil dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Jenis, Bentuk dan Sumber Data

No. Aspek Jenis Data Bentuk Data Sumber Data

1 Kelembagaan Sejarah perusahaan Data sekunder dan primer

Studi pustaka, wawancara

Tujuan perusahaan Data sekunder dan primer

Studi pustaka, wawancara

Struktur organisasi Data primer Wawancara

Sistem kerja Data primer Wawancara

2 Proyek Lokasi Data sekunder dan

primer

Perusahaan, wawancara dan studi pustaka

Kondisi fisik dan Biofisik

Data sekunder dan primer

Studi pustaka, wawancara

Tim Kerja Data primer Wawancara

Base plan Data primer Perusahaan

3 Proses Desain

Konsep desain Data primer Perusahaan

Pengembangan desain Data primer Perusahaan


(34)

16

3.4 Batasan Magang

Batasan magang yang dilakukan meliputi pemahaman terhadap proses selama pembuatan desain lanskap softscape dan hardscape proyek GPR yang dikerjakan oleh PT. Tropica Greeneries. Lingkup pekerjaan meliputi tahap konsep desain dan tahap pengembangan desain dengan output berupa pembuatan siteplan,

gambar potongan, gambar detail hingga pembuatan gambar kerja berupa planting plan dan hardscape plan. Mahasiswa magang secara aktif mengikuti dan membantu tahapan pembuatan desain lanskap yang dilakukan oleh PT. Tropica Greeneries.

3.5 Proses Magang di PT. Tropica Greeneries

Proses kegiatan magang di PT. Tropica Greeneries dilakukan 3,5 bulan terhitung mulai dari 7 Februari 2012 hingga 25 Mei 2012. Jadwal harian kegiatan magang adalah hari Senin-Jumat pukul 17.00 dan hari Sabtu pukul 08.30-14.30. Pada awal kegiatan magang, mahasiswa diperkenalkan dengan profil perusahaan secara umum, baik mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) atau para staf yang bekerja di perusahaan, sistem kerja, maupun proyek-proyek yang ditangani oleh PT. Tropica Greeneries sehingga mahasiswa mampu beradaptasi dengan cepat pada perusahaan.

3.5.1 Kegiatan Selama Magang

Proses magang yang dilakukan mahasiswa selama 3,5 bulan di PT. Tropica Greeneries dibagi menjadi dua bagian, yaitu orientasi perusahaan dan kegiatan pembuatan desain lanskap yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Pada minggu pertama dan kedua yaitu orientasi perusahaan, mahasiswa berusaha mencari informasi mengenai PT. Tropica Greeneries dengan melakukan wawancara kepada para staf PT. Tropica Greeneries ataupun langsung dengan pemilik perusahaan. Selain melalui wawancara, mahasiswa juga mencari informasi sendiri baik itu yang terdapat pada data tertulis maupun data yang terdapat dalam komputer. Selain itu juga diketahui aturan-aturan selama mengikuti proses magang, seperti absensi, tata kerja dll. Apabila mahasiswa tidak


(35)

dapat hadir, maka harus menginformasikan terlebih dahulu kepada pihak perusahaan.

Tabel 3 Proses Magang di PT. Tropica Greeneries

Minggu Ke- Proses Magang Deskripsi

1 – 2 Orientasi Perusahaan 1. Mengenal struktur perusahaan

2. Mengenal SDM dan masing-masing tugasnya 3. Mengetahui aplikasi teknologi yang

digunakan baik hardware maupun software.

4. Mengenal dan mempelajari system kerja dan sistem penyimpanan data perusahaan

3-16 Kegiatan Magang 1. Mengetahui dan mengaplikasikan

penggunaan beberapa jenis perangkat kerja 2. Mengikuti pengerjaan proyek-proyek yang

ada di PT. Tropica Greeneries khususnya proyek Green Permata Residence

3. Mengikuti rapat internal yang dilakukan PT. Tropica Greeneries serta rapat eksternal yang berkaitan dengan proyek Green Permata Residence

4. Melihat proses pelaksanaan vertical garden 5. Mengikuti kegiatan aanwijzing

Pengenalan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu para staf di PT. Tropica Greeneries dilakukan oleh mahasiswa melalui pendekatan personal. Dengan semakin seringnya melakukan interaksi kepada para staf, hubungan mahasiswa dan staf dapat terjalin dengan baik. Selain pengenalan SDM, bentuk orientasi perusahaan adalah pengenalan aplikasi teknologi yang digunakan baik software

maupun hardware serta pengenalan sistem kerja dan sistem penyimpanan data perusahaan agar mahasiswa dapat mengetahui cara kerja di perusahaan dan mampu beradaptasi dengan cepat.

Pada minggu ketiga, mahasiswa mulai terlibat pada beberapa proyek yang sedang atau akan dikerjakan oleh PT. Tropica Greeneries namun tetap difokuskan pada proyek GPR. Selama terlibat dalam proyek-proyek tersebut, mahasiswa diajarkan beberapa teknik kerja mulai dari penerimaan proyek, membuat desain, maupun membuat proposal desain atau presentasi desain untuk klien. Selain itu, mahasiswa juga mengikuti rapat internal yang dilakukan oleh PT. Tropica


(36)

18

Greeneries sebagai bahan evaluasi kerja dan hasil kinerja dari para staf. Mahasiswa juga mengikuti rapat eksternal yang berkaitan dengan proyek GPR guna mendapat informasi dan perkembangan mengenai desain lanskap proyek tersebut.

3.5.2 Proyek yang Diikuti Selama Magang

Selama mengikuti kegiatan magang, mahasiswa tidak hanya membantu mengerjakan satu proyek saja, namun juga membantu beberapa proyek lain yang sedang dikerjakan. Beberapa proyek yang telah diikuti mahasiswa selama magang meliputi:

1. Titi DJ Residence, Bintaro Tangerang. Pada proyek ini mahasiswa ikut membantu dalam pengerjaan gambar siteplan dengan menggunakan

software Auto Cad dan Photoshop CS2.

2. Adhiyaksa Residence, Jakarta. Pada proyek ini mahasiswa ikut membantu dalam pengerjaan konsep desain dengan menggunakan software Microsoft power point 2007.

3. Signum Office Tower, Jakarta. Pada proyek ini mahasiswa ikut membantu dalam pengerjaan design development dengan menggunakan software

AutoCAD 2009.

4. Makin Banjar, Kalimantan. Pada proyek ini mahasiswa ikut membantu dalam pengerjaan gambar softscape material reference dengan menggunakan software AutoCAD 2009.

5. Jakarta Automated Air Traffic Services, Tangerang. Pada proyek ini mahasiswa ikut membantu dalam mengerjakan presentasi desain dengan menggunakan software Adode Photoshop dan Microsoft power point 2007. 6. The Akmani Hotel, Bali. Pada proyek ini mahasiswa ikut membantu dalam pengerjaan gambar potongan dengan menggunakan software AutoCAD 2009.

7. Villa Wuku, Bali. Pada proyek ini mahasiswa ikut membantu dalam pengerjaan gambar As Built Drawing (Planting plan).


(37)

Beberapa proyek yang diikuti mahasiswa memang tidak semua dimulai dari awal. Namun, pada proyek GPR ini, mahasiswa memiliki porsi yang lebih besar karena mahasiswa telah mengajukan proposal untuk mengikuti proses desain dan pelaksanaan pada perusahaan sebelum mengikuti proses magang. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dibantu oleh seorang mentor yaitu staf dari PT. Tropica Greeneries itu sendiri.


(38)

BAB IV

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah dan Filosofi Perusahaan

PT. Tropica Greeneries didirikan pada tanggal 2 Agustus 2002 di Jakarta oleh Ir. Anggia Murni. Sebelum didirikannya perusahaan tersebut, kegiatan usaha yang dilakukan hanya bergerak di bidang perdagangan ekspor dan impor tanaman hias, serta pengadaan tanaman lanskap untuk kebutuhan proyek lanskap dalam negeri. Dengan kemampuan dan keahlian yang tersedia, maka dibentuklah suatu badan usaha yang bergerak tidak hanya dalam bidang pengadaan barang tetapi juga pada pengadaan jasa di bidang profesi arsitektur lanskap.

Perusahaan yang dahulu bernama Pinus Hijau Lestari ini diberi nama PT. Tropica Greeneries dan berlokasi di Jl. Gading Raya C-97, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Perusahaan ini memiliki dua nurseri yang berada di wilayah Ragunan dan Cilangkap, namun kini telah berpindah lokasi di Rawa Kaso. PT. Tropica Greeneries juga telah banyak menangani proyek tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.

Nama Tropica Greeneries diambil dari kata Tropica yang berarti tanaman tropis dan Greeneries yang berarti segala sesuatu yang hijau. Oleh karena itu, Topica Greeneries memiliki makna hijau tropis dalam arti Tropica ingin menjadi perusahaan kontraktor yang berorientasi pada kegiatan ekspor maupun impor, pengadaan barang dan jasa seperti pengadaan tanaman khususnya tanaman tropis, serta jasa pemeliharaan dan konsultasi desain lanskap. Tropica Greeneries juga telah memiliki citra yang baik, mudah dikenal dan dimengerti oleh semua pihak baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

4.2 Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai sebuah perusahaan lanskap, PT. Tropica Greeneries memiliki visi

dan misi. Visi dari PT. Tropica Greeneries adalah “ Green statement that brings you a healthy athmosphere”. Sedangkan misi PT. Tropica Greeneries adalah: 1) menjadi kontraktor dan desainer lanskap yang professional; 2) menyediakan kebutuhan lanskap baik softscape maupun hardscape; 3) untuk mendukung gaya hidup orang-orang yang tertarik pada kualitas lanskap lebih tinggi; 4)


(39)

menyediakan semua kebutuhan lanskap mulai dari desain, konstruksi dan pemeliharaan lanskap; 5) memiliki pengetahuan yang memadai mengenai tanaman dan jaringan yang luas (lokal dan internasional).

4.3 Data Umum Perusahaan

Data ini merupakan data yang informasinya dibuka secara umum untuk kemudian didaftarkan ke pemerintah agar dapat menjadi identitas perusahaan. Data tersebut antara lain:

Nama perusahaan : PT. Tropica Greeneries Asal Negara : Indonesia

Tanggal pembentukan : 2 Agustus 2002

Alamat : Jl. Gading Raya C-97, Pondok Bambu,

Jakarta Timur 13430

No. Telepon/ fax : +62 21 861 6841

Email : info@tropicagreeneries.com

Website : www.tropicagreeneries.com

Nursery : Tropica Greeneries Nursery di Rawa Kaso (Gambar 2)

Gambar 2 Tropica Greeneries Nursery di Rawa Kaso (Sumber: PT. Tropica Greeneries, 2012)

PT. Tropica Greeneries merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar hasil pertanian/perkebunan yang berhubungan dengan bidang profesi arsitektur lanskap. PT. Tropica Greeneries memiliki banyak pengalaman sejak tahun pendiriannya terkait dengan pengembangan tanaman, pembibitan tanaman, ekspor produk tanaman berupa bibit dan tanaman lainnya serta memiliki pengetahuan yang mendalam pada tanaman lokal dan tanaman introduksi lainnya. Perusahaan ini telah menangani berbagai macam proyek


(40)

22

lanskap dengan berbagai macam kategori seperti kantor, hotel/villa, apartemen, perumahan dan proyek lainnya termasuk lapangan golf, pelabuhan udara dan pameran internasional. Perusahaan ini melakukan upaya kegiatan ekspor dan impor tanaman hias, diantaranya dengan mengadakan pameran dagang luar negeri maupun menjual langsung hasil produk ke luar melalui katalog, leaflet dan website tersendiri.

Selain bergerak dalam pengadaan barang, perusahaan ini juga mengerjakan pekerjaan pemeliharaan dan jasa konsultasi desain. Pekerjaan pemeliharaan banyak dilakukan pada kediaman pribadi ataupun gedung-gedung perkantoran yang didesain.

4.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi memegang peranan penting dalam kinerja suatu perusahaan. Struktur organisasi perusahaan berperan dalam mengatur sistem dan hubungan kerja termasuk efisiensi kerja dan pengelolaannya sehingga tatanan kegiatan usaha dapat berkembang dengan baik dan sistematis. PT. Tropica Greeneries memiliki struktur organisasi yang sederhana untuk kapasitas sebuah perusahaan dengan ruang lingkup bisnis yang cukup besar. Struktur organisasi perusahaan PT. Tropica Greeneries dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Bagan Struktur Organisasi PT. Tropica Greeneries (Sumber: PT. Tropica Greeneries, 2012)


(41)

Perusahaan ini terdiri dari beberapa bagian bidang kerja yaitu sebagai berikut:

1. Direktur, bertugas sebagai pemimpin perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengontrol semua kegiatan usaha dan kinerja para karyawan baik dari sisi desain maupun keuangan. Selain itu juga memiliki kewenangan penuh dalam menentukan segala kebijakan dan keputusan yang ada di perusahaan termasuk mengenai proyek yang ditangani dan bertindak sebagai principal atau konseptor.

2. Administrasi dan keuangan, bertugas sebagai pengatur sistem administrasi dan keuangan yang terkait dengan proyek dan perusahaan seperti pembayaran upah gaji buruh dan karyawan, pendapatan dan pengeluaran perusahaan ataupun hal-hal yang terkait dengan pajak.

3. Nursery, bertugas untuk mempersiapkan pemenuhan kebutuhan tanaman (bibit/benih) yang akan digunakan untuk proyek pekerjaan lanskap dan kegiatan yang terkait dengan penjualan tanaman seperti kegiatan ekspor dan impor.

4. Bidang lanskap, dibagi menjadi dua sub yaitu proyek lanskap dan tanaman

indoor. Proyek lanskap ditangani oleh seorang arsitek lanskap/arsitek yang bertugas mengembangkan dan menciptakan hasil dari konsep yang telah ditentukan. Dalam menjalankan pekerjaannya, arsitek lanskap dibantu oleh drafter freelance yang bertugas menggambar hasil desain yang telah dibuat arsitek. Sedangkan untuk pekerjaan di bidang tanaman indoor ditangani oleh tenaga lapang berpendidikan SMK yang bertugas mengelola setiap tanaman yang disewakan untuk digunakan dalam mendesain suatu acara dalam ruangan seperti di gedung perkantoran, hotel, ataupun cafe.

5. Bidang ekspor dan impor, bertugas untuk mengatur dan mengelola seluruh kegiatan yang terkait dengan eksport import tanaman yang dilakukan perusahaan dengan pihak lain.

6. Bidang pemeliharaan, memiliki hubungan yang erat dengan proyek lanskap karena bertugas memelihara tanaman yang digunakan dalam pekerjaan proyek selama masa pemeliharaan tanaman yang telah disepakati dalam kontrak. Bidang pemeliharaan ini ditangani oleh


(42)

24

beberapa supervisor yang dibantu oleh tenaga lapang dan dimonitori pula oleh direktur.

4.5 Pengalaman Perusahaan

Sejak awal berdirinya perusahaan, PT. Tropica Greeneries memiliki jalinan hubungan profesional yang baik dengan beberapa pihak baik secara individu maupun kelembagaan, hubungan profesional dengan beberapa individu dalam ruang lingkup perancangan dan pelaksanaan lanskap taman rumah, villa, dan hunian lainnya. Hubungan profesional dengan lembaga terkait juga terjalin dalam ruang lingkup perancangan dan pelaksanaan proyek lanskap serta kegiatan pameran nasional dan internasional. Dalam memenuhi kebutuhan klien, PT. Tropica Greeneries melakukan pertemuan konsultasi dan pertemuan informal untuk membahas batas dan prosedur pekerjaan lanskap yang akan dilakukan.

Berikut merupakan beberapa contoh proyek yang telah ditangani oleh PT. Tropica Greeneries.

1. Proyek Wuku, Pecatu, Bali.

PT. Tropica Greeneries dipilih dan dipercaya untuk membuat desain dan membangun lanskap villa Wuku di Pecatu, Bali. Total area lanskap yang dibangun seluas 6.338 m². Produk gambar dari proyek ini dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Proyek Villa Wuku, Pecatu, Bali (Sumber : PT. Tropica Greeneries, 2012)


(43)

2. Proyek Tanzil Zulkarnain, Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

PT. Tropica Greeneries ditunjuk secara langsung oleh owner untuk mendesain dan membangun lanskap rumah milik Tanzil Zulkarnain. Tema modern ditunjukkan dengan adanya penanaman pohon Palm. Luasan area rumah 4.230 m² dengan total area lanskap sebesar 2.300 m².

Gambar 5 Proyek Tanzil Zulkarnain Residence (Sumber: PT. Tropica Greeneries, 2012)

4.6 Sistem Aplikasi Teknologi

Komunikasi merupakan hal terpenting bagi berjalannya sebuah perusahaan dan proyek. Dengan adanya komunikasi yang baik maka kegiatan usaha baik eksternal maupun internal dapat berjalan dengan baik. Komunikasi internal merupakan serangkaian komunikasi yang dilakukan oleh semua staf perusahaan baik antar sesama karyawan maupun atasan. Berbeda dengan komunikasi internal, komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi antara PT. Tropica Greeneries dengan pihak luar seperti dengan mitra kerja/klien.

Komunikasi yang terjadi berkaitan dengan hal-hal yang berada dalam perusahaan maupun proyek yang dikerjakan baik mengenai perkembangan proyek tersebut ataupun masalah yang terjadi baik dalam desain maupun di lapangan. Komunikasi yang dilakukan dapat melalui sarana komunikasi berupa email,

website, surat, fax, telepon ataupun secara langsung dengan mengadakan pertemuan (meeting).


(44)

26

PT. Tropica Greeneries dalam menjalankan pekerjaannya sebagai konsultan dan kontraktor lanskap menggunakan beberapa aplikasi perangkat komputer baik

software maupun hardware guna membantu dan memperlancar seluruh kegiatan yang ada di perusahaan. Beberapa aplikasi yang digunakan oleh PT. Tropica Greeneries dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5.

Tabel 4 Perangkat Lunak (software) yang digunakan oleh PT. Tropica Greeneries

No. Nama Perangkat Lunak Kegunaan

1 Auto CAD 2009 CAD Drawing

2 Corel Draw X5 Rendering

3 Adobe Photoshop CS 2 Rendering, Layout, Photo editing, Scanning

4 Google Sketch Up 3D Rendering

5 Adobe Acrobat Document Publishing

6 File Maker Pro Administration

7 Accurate Administration, Finance

8 Microsoft Excel 2007 Finance, Calculation

9 Microsoft Office 2007 Administration, Document Publishing

10 Microsoft Power Point 2007 Presentation

11 Outlook Express External Communication

12 Yahoo Messenger Internal communication

13 Google Search for Data

(Sumber : PT. Tropica Greeneries, 2012)

Tabel 5 Jenis dan Jumlah Perangkat Keras (hardware) yang digunakan oleh PT. Tropica Greeneries

No. Nama Perangkat Keras Jumlah

1 Server computer 1

2 Workstation (PC) 6

3 Workstation (Laptop) 4

4 Ipad 1

5 Printer A3 1

6 Printer A4 1

7 Camera Digital 2

8 Modem 1

9 Scanner A4 1

10 Kabel data dan Card reader 2

11 Telepon (HP) 6

12 Fax 1


(45)

4.7 Sistem Kerja Perusahaan

Sistem kerja adalah suatu sistem dimana beberapa pekerjaan yang berbeda kemudian dipadukan untuk menghasilkan suatu benda atau jasa yang menghasilkan nilai bagi pelanggan atau keuntungan perusahaan/organisasi. PT. Tropica Greeneries mempunyai alur kerja yang sistematis apabila ditinjau dari segi administrasi. Sistem ini berfungsi untuk mempermudah pekerjaan sehingga menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien. Sistem kerja perusahaan yang ada diantaranya sistem penyimpanan data perusahaan dan prosedur kerja proyek.

4.7.1 Sistem Penyimpanan Data Perusahaan

Data sebuah perusahaan harus dikelola dengan baik agar tidak mudah hilang dan dicuri. Dalam melakukan aktivitas usaha, PT. Tropica Greeneries memiliki standar pengelompokan file atau data yang berhubungan dengan proyek yang sedang dikerjakan. Data perusahaan disimpan dalam komputer server yang dapat diakses oleh semua staf melalui jaringan internet/wifi. File dikelompokkan ke dalam folder khusus dalam komputer selain didokumentasikan dalam bentuk berkas tersendiri. Dalam satu folder proyek berisikan:

1. Folder Calculation yang menyimpan data perhitungan proyek, baik pekerjaan softscape maupun pekerjaan hardscape.

2. Folder Drawings yang berisikan gambar kerja yang berhubungan dengan proyek yang sedang atau akan dikerjakan.

3. Folder Email yang berisikan informasi mengenai dokumen proyek yang dikirim maupun yang diterima oleh perusahaan.

4. Folder Image yang berisikan foto-foto yang berhubungan dengan proyek yang sedang dikerjakan.

5. Folder Letters in yang menyimpan surat-surat pemberitahuan, undangan, dan surat keterangan lain yang ditujukan untuk perusahaan.

6. Folder Letters out yang menyimpan semua dokumen perusahaan yang ditujukan kepada pihak luar.

7. Folder Presentation yang berisikan data presentasi proyek.

8. Folder Quotation yang berisikan dokumen penawaran harga perusahaan untuk klien.


(46)

28

Dalam data server terdapat dua folder utama yaitu tropica data dan picture disk yang memiliki fungsi yang berbeda. Tropica data berisikan folder yang memuat berbagai dokumentasi perusahaan yaitu data ekspor, data impor, proyek

indoor plant, proyek pemeliharaan (maintenance), tender, proyek yang sedang dikerjakan, data tender, data administrasi dan keuangan, data kegiatan seminar dan data penunjang lainnya. Data dalam folder Pos Pengumben yang terdapat di

picture disk berisikan foto survey dan foto progres kerja pada proyek yang sedang atau telah dikerjakan.

4.7.2 Sistem Penamaan File

Selain memiliki standardisasi dalam penyimpanan data perusahaan, PT. Tropica Greeneries juga memiliki standar layout dalam gambar kerja yang memuat informasi sebagai berikut:

1. Judul Proyek

2. Pemilik/owner (pemberi tugas)

3. Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek 4. Keterangan Gambar

5. Tanggal Revisi 6. Judul Gambar 7. Skala dan Orientasi

8. Tanggal dan Nomor Gambar

9. Informasi Gambar (Design by, drawn by, Approved) 10.Hak Cipta Perusahaan

Penamaan folder untuk tender dan proyek yang sedang berjalan menggunakan nama lokasi proyek yang bersangkutan. Misalnya untuk desain perumahan GPR ini dapat ditemukan di Tropica Data Server - 05 Project - Tropica Greeneries - Project 2011 – Pos Pengumben. Seluruh data yang berkaitan dengan proyek seperti gambar kerja, foto survey lapang dan kelengkapan foto lainnya, harga penawaran, SPK sampai dengan surat kontrak berada dalam sub-sub folder


(47)

4.7.3 Prosedur Pelaksanaan Proyek

Proyek-proyek yang didapatkan PT. Tropica Greeneries adalah melalui proses tender maupun penunjukan langsung. Namun, mayoritas proyek yang didapatkan karena klien secara langsung menunjuk PT. Tropica Greeneries untuk menangani proyek yang akan dibuat. Hal ini dikarenakan PT. Tropica Greeneries sudah memiliki portofolio yang baik dan selalu memberikan kepuasan kepada klien atas desain-desain yang telah dibuatnya, sehingga sebagian besar klien mempercayakan PT. Tropica Greeneries kembali sebagai konsultan sekaligus kontraktor lanskap untuk mengerjakan proyek selanjutnya. Adapun pekerjaan tersebut yaitu desain lanskap, pelaksanaan lanskap dan pemeliharaan. Sedangkan untuk pekerjaan eksport dan import tanaman lanskap serta pekerjaan penyewaan tanaman indoor hanya didapat melalui penunjukan langsung.

Proses perancangan di PT. Tropica Greeneries menggunakan sistem manual dan sistem komputerisasi. Sistem manual dengan menggunakan sketsa tangan pada tahap analisis dan sintesis, tahap kosep desain, potongan dan perspektif. Pada tahap ini, sketsa tangan dilakukan oleh arsitek lanskap senior yang berpengalaman. Setelah itu, pada tahap pengembangan desain, sketsa yang telah dibuat diterjemahkan ke dalam sistem komputerisasi melalui penggunaan software

desain (Auto CAD, Adobe Photoshop, Sketch up) oleh staf divisi lanskap. Produk desain yang dikeluarkan berupa site plan, planting plan, hardscape plan, dan harga pelaksanaan desain. Pembuatan perspektif tiga dimensi dan gambar kerja biasanya menggunakan tenaga ahli di luar staf karena belum adanya tenaga kerja spesialis di bidang ini.

Proyek-proyek yang dilakukan oleh PT. Tropica Greeneries mengikuti serangkaian tahapan kerja. Hal ini bertujuan untuk memudahkan perusahaan selama menjalankan proses kerja. Tahapan kerja PT. Tropica Greeneries dapat dilihat pada Gambar 6.

Dalam sistem penunjukan langsung, perusahaan mendapatkan pekerjaan tanpa harus mengikuti proses tender. Dalam hal ini owner memberikan pekerjaan langsung pada perusahaan dan pekerjaan dilaksanakan setelah terjadi kesepakatan dalam kontrak antara kedua belah pihak. Surat Perintah Kerja (SPK) yang dibuat berisikan pokok perjanjian dengan uraian jelas mengenai jenis pengadaan


(48)

30

barang/jasa dan jumlahnya, harga tetap dan syarat pembayaran, spesifikasi teknis yang jelas dan terperinci, jangka waktu penyelesaian/penyerahan pekerjaan yang disertai dengan jadwal pelaksanaan dengan syarat-syarat penyerahan serta jaminan teknis atau hasil pekerjaan yang dilaksanakan, cara penyelesaian perselisihan, status hukum, serta hak dan kewajiban pihak-pihak yang terkait dalam kontrak.

Gambar 6 Bagan Tahap Pekerjaan Desain Lanskap PT . Tropica Greeneries (Sumber: PT. Tropica Greeneries, 2012)

Setelah pekerjaan lanskap selesai dilaksanakan, kemudian beralih ke masa retensi berupa pekerjaan pemeliharaan yang telah disepakati sebelumnya yaitu sekitar 3-6 bulan. Biasanya jangka waktu masa pemeliharaan dipertimbangkan berdasarkan scope proyek yang dikerjakan atau budget yang dimiliki owner. Serah terima pekerjaan dilakukan apabila masa retensi sudah habis yang kemudian dilakukan pengecekan ulang (opname) bersama-sama antara keduabelah pihak dan telah disetujui dan dilakukan penandatanganan.

Meeting dengan

owner

(revisi desain) Penerimaan proyek

Tahap persiapan

Riset dan Analisis

Tahap konsep desain

Pengembangan desain

Tahap pembuatan gambar kerja

Technical specification

dan Budgeting plan

Tahap pelaksanaan

Penunjukan langsung/tender

Pembentukan tim kerja, pengumpulan informasi

Inventarisasi tapak, wawancara dengan klien, menganalisis potensi dan kendala tapak

Pembuatan konsep desain (sketsa tangan), pembuatan desain awal berupa site plan disertai ilustrasi foto

Site plan, gambar potongan, gambar detail, gambar perspektif (3D)

Planting plan dan hardscape plan, Detail konstruksi, spesiifikasi penggunaan

material

Spesifikasi teknis, penawaran harga

soft material dan hard material

Implementasi desain lanskap pada tapak, pengawasan pada masa konstruksi, pemeliharaan


(49)

Hampir sebagian besar proyek yang dikerjakan PT. Tropica Greeneries didapatkan melalui sistem penunjukan langsung oleh klien. Sebelum pekerjaan desain dilaksanakan, ada beberapa kegiatan yang menjadi acuan bagi PT. Tropica Greeneries. Acuan perlakuan terhadap kegiatan pekerjaan desain tersebut dapat dilihat pada Gambar 7. Bagan acuan ini berfungsi sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan proyek yang akan dikerjakan oleh perusahaan. Jika proyek tersebut akan dilakukan maka ada tahap yang harus dikerjakan selanjutnya, namun jika proyek tersebut tidak dilakukan maka ada pertimbangan yang mungkin dikerjakan selanjutnya.

Gambar 7 Bagan Acuan Perlakuan terhadap Kegiatan Pekerjaan Desain (Sumber: PT. Tropica Greeneries, 2012)

Prosedur pekerjaan proyek dengan sistem tender diawali dengan pemberian surat undangan kepada peserta untuk pengambilan dokumen tender dan penjelasan pekerjaan (aanwijzing). Proses penjelasan pekerjaan (aanwijzing) dilakukan biasanya dua hari setelah dokumen tender diberikan oleh calon peserta. Setelah itu, proses selanjutnya adalah penyampaian dokumen penawaran berupa rincian

Getting things done

IN

What is it?

Is it actionable?

YES

What is the next

Will it take less than 2 minutes?

NO

Delegate it

Waiting for (someone else to do)

NO

Trash it

Someday/maybe

File for reference

Defer it

Specific day & time Next actions Projects (planning)

Projects plan (Review for action)

YES


(50)

32

biaya dan syarat lainnya untuk proyek yang akan dikerjakan. Pemasukan dokumen penawaran tender ini dapat melalui tahap satu sampul ataupun dua sampul yang selanjutnya akan diseleksi melalui tahap pasca kualifikasi. Pengumuman pemenang akan diinformasikan langsung ke peserta tender. Apabila terpilih menjadi pemenang, langkah selanjutnya adalah penandatanganan kontrak kerja dan pemberian SPK. Pelaksanaan pekerjaan dimulai dan diakhiri sesuai dengan SPK. Pekerjaan dikatakan selesai apabila telah melewati masa retensi dan dilakukan pengecekan ulang (opname) untuk selanjutnya dilakukan serah terima pekerjaan dalam bentuk Berita Acara Serah Terima (BAST).

4.8 Manajemen Proyek

Manajemen proyek merupakan suatu proses kegiatan untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan (H. Kerzner dalam

Soeharto, 1995). Dalam hal ini, manajemen proyek dibagi ke dalam pelaksanaan inti proyek dan sumber dana proyek. Sedangkan menurut Cleland dan Ireland (2002), manajemen proyek merupakan hal terpenting dalam sebuah pelaksanaan pembangunan. Manajemen proyek memiliki dua komponen utama, yaitu strategi dan implementasi. Manajemen ini didukung oleh perencanaan proyek yang mendeterminasikan secara rasional dan berkelanjutan. Perencanaan proyek merupakan penentuan rasional untuk memulai, mempertahankan, dan menghentikan proyek.

4.8.1 Pelaksanaan Inti Proyek

Pada proses pembuatan perancangan lanskap GPR oleh PT. Tropica Greeneries terdapat tiga pihak yang terlibat di dalam keseluruhan proses. Ketiga pihak tersebut adalah pemilik proyek selaku pihak pertama yaitu PT. Agung Podomoro, PT. Kharisma Bhakti Sejahtera selaku pihak kedua yang menjadi pihak pemberi tugas, kemudian pihak ketiga adalah arsitek, konsultan dan kontraktor rumah seperti PT. Ikagriya Darma Persada, PT. Laksana Binakarya, PT. Gandawisesa Makmur, PT. Oscarindo Utama Gemilang, dan pihak-pihak lain


(51)

yang berkaitan. Pihak-pihak tersebut saling berhubungan satu sama lain guna menunjang proses perancangan lanskap GPR.

Dalam pelaksanaannya, pembuatan desain lanskap proyek ini dikerjakan oleh sebuah tim sehingga dapat mempermudah pekerjaan desain. Suatu tim kerja terdiri dari individu-individu dengan keterampilan dan latar belakang yang berbeda, menjadi satu kesatuan unit kerja untuk mencapai visi bersama. Tim yang efektif ditandai oleh hasil yang bersifat sinergi, yaitu hasil usaha bersama lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing anggota.

Tim inti proyek ini terdiri dari beberapa orang, yaitu Ir. Anggia Murni (Arsitek Lanskap Ahli) sebagai pengontrol, membuat konsep yang akan digunakan dalam proyek, pemberi keputusan terhadap sesuatu yang berhubungan dengan proyek, serta presentasi dihadapan klien. Ir. Niken Larasati (Head of designer/Arsitek Lanskap) sebagai project manager yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proyek, berhubungan langsung dengan klien, dan mengatur urusan kerjasama, juga turut serta dalam pembuatan konsep. Dalam mengembangkan konsep desain, Ir. Anggia Murni didampingi oleh Ridho Monthazeri (Arsitek Lanskap) dan Oki Dwi Wicaksono (Arsitek) dan dibantu Dwi Nurulloh Kisami (Mahasiswa Magang) sebagai tim desain. Dalam hal ini, Ridho Monthazeri membuat siteplan softscape dengan AutoCAD, melakukan pertemuan dengan pihak arsitek, melakukan koordinasi dengan pekerja lapang dan melakukan survey progress. Sedangkan Oki Dwi Wicaksono dan Dwi Nurulloh Kisami ikut membantu, memahami dan berpartisipasi ketika membuat konsep, mengerjakan siteplan dengan AutoCAD, menyempurnakan gambar siteplan

dengan menggunakan software Adobe Photoshop CS2, serta mengikuti beberapa

pertemuan koordinasi lapangan. Mahasiswa magang juga aktif berkonsultasi dengan mentor untuk mengetahui bagaimana cara pemilihan material softscape

dan hardscape.Tim yang bergabung dalam pengerjaan desain proyek lanskap ini dapat dilihat pada Gambar 8.


(52)

34

Gambar 8 Tim Inti Proyek Green Permata Residence, Jakarta

Tabel 6 merupakan penjabaran manajemen proyek menurut Soeharto (1995) yang dibagi berdasarkan fungsi dasar dan integrasi.

Tabel 6 Fungsi, Aspek dan Implementasi Manajemen Proyek

Fungsi Aspek Implementasi di

PT. Tropica Greeneries

Fungsi Dasar pengelolaan lingkup kerja sudah memiliki prosedur pelaksanaan proyek dan memiliki dokumen yang berisi batasan lingkup proyek yang tertera dalam SPK dan disetujui oleh kedua belah pihak. pengelolaan waktu jadwal meliputi perencanaan, penyusunan dan

pengendalian jadwal dilakukan konsultan sesuai dengan kesepakatan kontrak pengelolaan mutu memperhatikan pemilihan material-material

hardscape maupun softscape yang

digunakan untuk proyek dan memiliki standar gambar yang cukup qualified.

kualitas sistem kerja memiliki jadwal kerja kantor,

memperhatikan kualitas kinerja karyawan, memiliki project manager pada setiap proyek

Direktur PT. Tropica Greeneries

Ir. Anggia Murni (Arsitek Lanskap Ahli)

Tim Administrasi & Keuangan

Mawartina Sayuti & Retno

Tim Desain

Ir. Niken Larasati (Head of designer) Oki Dwi Wicaksoso (Arsitek)

Ridho Monthazeri (Arsitek Lanskap) Dwi Nurulloh Kisami (Mahasiswa magang)


(53)

Fungsi integrasi pengelolaan sumber daya manusia bekerja secara teamwork dimana tiap staf dapat ikut membantu pengerjaan proyek lain yang tenggat waktunya lebih utama dari yang lain. Walaupun baik dalam hubungan antarpersonal staf dan cepat pengerjaan suatu proyek, sistem ini memiliki kelemahan dikarenakan akan berkurang keefektifan pengerjaan dalam proyek dengan tim yang sudah ditentukan. pengelolaan sumber daya non

manusia

jumlah perangkat kerja yang belum memadai dan kurang lengkap untuk kerja studio.

pengelolaan resiko hubungan dengan klien dan konsultan lain terjalin dengan sangat baik, adanya pertemuan rutin di kantor

pengelolaan komunikasi berjalan baik dengan adanya komputer

server dan internet yang menghubungkan komputer masing-masing staf dalam berkoneksi dan menyimpan file

Dibuat oleh: Dwi Nurulloh Kisami, 2012

4.8.2 Sumber Dana Proyek

Sumber dana proyek pengerjaan desain Green Permata ini ditanggung oleh PT. Kharisma Bhakti Sejahtera sebagai pihak yang ditunjuk oleh owner untuk menjalankan proyek tersebut dan sebagai pihak pertama yang memberi tugas kepada PT. Tropica Greeneries dalam Surat Perjanjian Kerjasama (SPK). Sumber dana tersebut termasuk keseluruhan biaya pekerjaan desain lanskap dengan mekanisme pembayaran secara bertahap sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak. Total biaya untuk pekerjaan desain dan implementasi lanskap proyek GPR ini adalah senilai Rp 1.497.590.000,- (Terbilang: Satu Miliar Empat Ratus Sembilan Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah), dengan lima tahap pembayaran (Tabel 7).


(54)

36

Tabel 7 Mekanisme Pembayaran Proyek GPR

No. Tahap Pembayaran Persentase Akumulasi

1 Tahap 1. Down Payment 30% 30%

2 Tahap 2. Setelah progress kerja mencapai 55% 20% 50%

3 Tahap 3. Setelah progress kerja mencapai 75% 20% 70%

4 Tahap 4.Setelah progress kerja mencapai 100% 25% 95%

5 Tahap 5. Progres pemeliharaan (3 bulan) 5% 100%

Sumber: PT. Tropica Greeneries, 2012

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pembayaran dilakukan berdasarkan jumlah persen yang ditentukan dari total keseluruhan biaya pekerjaan yang telah disepakati bersama dalam SPK. Total biaya tersebut belum termasuk harga desain hardscape, karena belum ada approval dari pihak owner sehingga, PT. Tropica Greeneries tidak bisa membuat harga penawaran. Setiap tahapan pekerjaan dikatakan selesai apabila telah dilakukan serah terima pekerjaan dengan bukti BAST yang ditandatangani bersama. Termin pekerjaan desain lanskap Green Permata ini dapat dilihat pada kurva dalam Tabel 8.

Tabel 8 Termin Pekerjaan Desain Lanskap GPR

No. Uraian pekerjaan Durasi

(bulan)

Bobot (%)

Bulan Grafik

(%)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

1 Down payment 1 30 30 100

2 Progress kerja 55% 2 20 10 10 80

3 Progress kerja 75% 2 20 10 10 60

4 Progress kerja 100% 1 25 25 40

5 Pemeliharaan (3 bulan) 1 5 5 20

Jumlah 100 30 10 10 10 10 25 5

Jumlah akumulatif 30 40 50 60 70 95 100


(55)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Deskripsi Proyek

Green Permata Residence (GPR) merupakan sebuah kawasan perumahan yang dibangun oleh perusahaan pengembang properti besar di Indonesia, yaitu PT. Agung Podomoro Tbk. Pembangunan GPR ini sendiri merupakan proyek lanjutan setelah selesainya pembangunan kawasan perumahan Permata Mediterania yang berlokasi tidak jauh dari GPR. Pembangunan ini merupakan salah satu upaya dari pihak properti untuk mengembangkan sistem hunian yang megah dengan konsep modern tropical di tengah kota Jakarta yang aktif dengan kegiatan metropolitan.

GPR dibangun oleh PT. Kharisma Bakti Sejahtera (KBS) di bawah naungan PT. Agung Podomoro Tbk sejak awal tahun 2011. Proyek ini merupakan proyek yang diperoleh PT. Tropica Greeneries melalui sistem penunjukan langsung dengan rekomendasi dari pihak pengembang. Dalam pelaksanaannya, PT. Kharisma Bakti Sejahtera yang bertanggung jawab menangani proyek dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan, sekaligus sebagai pemberi tugas kepada PT. Tropica Greeneries, seperti yang tercantum dalam Surat Perjanjian Kerjasama (SPK).

Proyek ini melibatkan beberapa pihak diantaranya PT. Pagar Batu Lestari yang menangani pekerjaan urugan tanah, PT. Ebenhaezer Jaya Mandiri yang mengerjakan pekerjaan DPT, jalan dan saluran warga, serta kontraktor rumah yang terdiri dari PT. Ikagriya Darma Persada, PT. Laksana Binakarya, PT. Gandawisesa Makmur, PT. Oscarindo Utama Gemilang, dan PT. Bangun Menara Abadi. Jangka waktu penunjukan dari pihak KBS kepada PT. Tropica Greeneries untuk melaksanakan pekerjaan lanskap terhitung sejak dilakukannya penandatanganan SPK oleh pihak KBS yaitu pada 15 Januari 2012 hingga 15 Juli 2012. Waktu pekerjaan ini hanya mencakup pekerjaan softscape tidak termasuk dengan pekerjaan hardscape. Hal ini dikarenakan pihak owner baru menunjuk pihak Tropica untuk membuat desain hardscape setelah ada penambahan area yang harus dibangun. Hubungan kontrak dan alur supervisi kerja proyek ini dapat dilihat pada Gambar 9.


(56)

38

Gambar 9 Bagan Hubungan Kontrak Proyek GPR (Sumber: PT. Tropica Greeneries, 2012)

Tahap persiapan proyek ini dimulai pada tahun 2011 awal dan pelaksanaan pembangunan perumahan itu sendiri baru dimulai sejak 2011 akhir. Pembangunan yang sudah dilaksanakan diantaranya pembangunan jalan-jalan utama dan gerbang pintu masuk kawasan GPR, sedangkan pembangunan rumah baru sampai pada tahap pemasangan tiang pancang. Keseluruhan proyek yang dikerjakan oleh PT. Tropica Greeneries lebih mencakup pada lanskap jalan atau dikenal dengan

streetscape. Pembangunan area lanskapnya baru mencapai 8% dari keseluruhan pekerjaan.

Dalam hal pemantauan pekerjaan, PT. KBS sendiri langsung mengontrol kegiatan di lapang agar tahap-tahap pelaksanaan proyek ini dapat sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Pengawas lapang terdiri dari tiga orang yang telah berpengalaman di bidangnya. Selaku konsultan lanskap PT. Tropica Greeneries telah mengerjakan desain lanskap proyek ini sesuai konsep yang diajukan dan disetujui oleh pihak owner. Namun dalam pelaksanaannya, proyek ini sedikit terhambat karena keadaan di lapang yang tidak mendukung, seperti lahan yang belum siap untuk dikerjakan & masih banyak pekerjaan bangunan yang belum selesai sehingga dikhawatirkan akan merusak kondisi tanaman jika dilakukan penanaman di awal.


(57)

5.2 Proses Perancangan Lanskap

Beberapa tahapan yang dilakukan dalam proses perancangan lanskap GPR, yaitu tahap persiapan, tahap riset dan analisis, tahap konsep desain, tahap pengembangan desain, tahap pembuatan gambar kerja, tahap pembuatan spesifikasi teknis dan RAB, serta tahap pelaksanaan/implementasi desain. Booth (1983) menyatakan bahwa proses desain umumnya memiliki tahap-tahap sebagai berikut:

1. Penerimaan proyek

2. Riset dan analisis (termasuk mengunjungi tapak) a. Persiapan rencana dasar

b. Inventarisasi tapak dan analisis c. Wawancara dengan pemilik (client) d. Pembentukan program

3. Desain

a. Diagram fungsi ideal

b. Diagram fungsi keterhubungan tapak c. Concept plan (rencana konsep) d. Studi tentang komposisi bentuk e. Desain awal

f. Desain skematik

g. Master plan (rencana utama) h. Pembuatan desain

4. Gambar-gambar konstruksi

a. Layout plan (rencana tata ruang)

b. Grading plan (rencana pembentukan lahan) c. Planting plan (rencana penanaman)

d. Detil konstruksi 5. Pelaksanaan

6. Evaluasi setelah konstruksi 7. Pemeliharaan


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)