Pengumpulan Data BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data variabel dan atribut bulan November 2009 – Januari 2010 dengan jenis kecacatan produk yang diteliti adalah produk sepatu kets merk “ecco”. Untuk pengumpulan data produksi diperoleh dari laporan hasil produksi yang didalamnya berisi jumlah output produksi, untuk pengumpulan data defect produk diperoleh dari bagian QC Quality Control Sedangkan jumlah dan jenis pemborosan diperoleh dari pengamatan langsung dan brainstorming dengan pihak perusahaan. Tabel 4.1. Data jumlah Output Produksi sepatu Bulan November 2009 – April 2010 No Bulan Jumlah Output Produksi 1 November 2009 97540 2 Desember 2009 112200 3 Januari 2010 96350 4 Februari 2010 95700 5 Maret 2010 97180 6 April 2010 93540 TOTAL 592510 Sumber : Data Internal PT. Citra Harapan Semesta Sedangkan jumlah cacat yang terjadi selama bulan November 2009 – April 2010 dapat di lihat pada tabel dibawah ini . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.2 Data Jumlah defect November 09’ – april 2010’ Dalam Pair’s Sumber: Data Internal PT.Citra Harapan Semesta Krian Pemborosan yang terjadi di PT.CHS Krian disebabkan karena lead time produksi yang lama. Berikut ini jenis dan jumlah waste pada pembuatan produk sepatu kets di PT.CHS Krian. Tabel 4.3. Jenis dan Jumlah Waste Pada Pembuatan produk sepatu kets. No Jenis Waste 1 Overproduction 2 Waiting 3 Excessive Transportation 4 Inappropriate Process 5 Unnecessary Inventory 6 Motion 7 Defect Sumber : Data Diolah Identifikasi waste menurut konsep Lean dilakukan dengan brainstorming yang dilakukan beriringan dengan pengisian kuisioner identifikasi terhadap 7 macam waste. Dengan melakukan brainstorming maka akan diperoleh informasi sebagai input sebanyak mungkin mengenai kondisi perusahaan. Dengan demikian didapatkan persamaan persepsi mengenai waste sehingga diperoleh kesamaan visi yang nantinya akan memudahkan proses improvement yang lebih terarah. No Jenis Defect Nov’09 Des’09 Jan’10 Feb’10 Mar’10 Apr’10 1 Ukuran pemotongan 1302 1521 1080 944 1108 909 2 Kualitas Pemotongan 790 823 688 640 642 580 3 Kerapian Jahitan 864 920 771 709 730 747 4 Kesesuaian warna bahan 511 547 557 513 487 395 5 Penempelan outsole dan upper kurang kuat 357 409 351 324 422 209 6 Kebersihan sepatu 984 914 873 764 730 720 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kegiatan ini dilakukan terhadap pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan sistem produksi di PT. CHS Krian yaitu: 1 . Manager Produksi 2 . Kepala Bagian Outsol 3 . Kepala Bagian Insol 4 . Kepala Bagian Upper Vamp 5 . Kepala Bagian Proses Lasting 6 . Kepala Bagian Proses Cemeting 7 . Kepala Bagian Proses Finishing Setiap pihak yang menjadi responden membaca dan memahami deskripsi masing – masing waste, kemudian memberikan bobot penilaian terhadap tiap waste sesuai dengan pengamatan dan kenyataan yang terjadi di perusahaan. Kuisioner identifikasi waste dapat dilihat pada lampiran V Berikut ini merupakan rekap hasil kuisioner untuk mengetahui waste yang paling sering terjadi pada proses produksi sepatu. Tabel 4.4. Rekap hasil kuisioner waste pada proses produksi sepatu No Waste Responden Total nilai Rata– rata Rangking 1 2 3 4 5 6 7 1 Overproduction 5 5 4 3 1 4 5 27 3,857143 3 2 Waiting 5 4 4 4 3 4 5 29 4,142857 2 3 Excessive Transportation 3 2 2 1 2 2 3 15 2,142857 7 4 Inappropriate Process 3 4 4 2 3 4 5 25 3,571429 4 5 Unnecessary Inventory 3 3 1 2 2 2 5 18 2,571429 6 6 Motion 4 2 4 2 3 2 5 22 3,142857 5 7 Defect 5 4 5 4 4 5 5 32 4,571429 1 Total Nilai 28 24 24 18 18 23 33 168 Sumber : Diolah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2. Define