3 Dokumen portofolio
Dokumen portofolio ini memuat sepuluh komponen portofolio yang di dalam instrumen ditampilkan dalam bentuk tabel. Peserta sertifikasi
diminta untuk mengisi tabel tersebut sesuai dengan pengalaman dan hasil karya yang dimiliki secara jujur dan bertanggung jawab. Peserta
juga diminta melampirkan bukti-bukti fisik berupa dokumen danatau hasil karya sesuai dengan yang dituliskan dalam tabel. Untuk dokumen-
dokumen seperti sertifikatpiagamsurat keterangan dapat berupa foto kopi dokumen-dokumen tersebut yang telah dilegalisasi oleh atasan.
Untuk dokumen foto kopi ijazahakta mengajar harus dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkannya atau oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi untuk ijazah luar negeri. 4
Penutup Komponen penutup berisi peryataan dari penyusun dan pemilik
dokumen yang memuat tentang jaminan keaslian dan tidak melanggar kode etik dalam membuat dan atau mendapatkannya. Di samping itu,
pernyataan juga berisi kesiapan menerima sanksi atas pelanggaran yang terkait dengan hak cipta, apabila ditemukan atau di kemudian hari
ditemukan bukti terjadinya pelanggaran.
E. Pasca Sertifikasi
Departemen Pendidikan Nasional dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menuliskan bahwa ”pasca-” merupakan imbuhan yang bermakna
sesudah. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pasca sertifikasi adalah menunjuk pada sejauh mana guru yang sudah lulus sertifikasi tetap
menjalankan tugasnya secara profesional dan melakukan berbagai kegiatan yang menunjang profesionalismenya.
Guru yang telah memiliki sertifikat pendidik harus terus menerus melakukan peningkatan kompetensinya melalui berbagai kegiatan untuk
meningkatkan profesionalitas guru berkelanjutan continous profesional development
. Peningkatan profesionalisme ini harus berlangsung secara berkesinambungan karena prinsip mendasar adalah guru harus merupakan a
learning person, belajar sejak dari gendongan ibu hingga kematian
mendatanginya. Sebagai guru guru profesional yang telah menyandang sertifikat pendidik, guru wajib untuk terus mempertahankan profesionalitasnya sebagai
guru. Pembinaan profesi guru secara terus menerus continous professional
development menggunakan wadah guru yang sudah ada, yaitu 1 kelompok kerja
guru KKG untuk tingkat SD, 2 musyawarah guru mata pelajaran MGMP di tingkat SMP dan SMA, 3 di perguruan tinggi dan di tempat lainnya yang
merupakan wahana pemeliharaan dan peningkatan kompetensi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskripsif karena dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata pada saat penelitian
dilakukan. Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan fakta, identifikasi dan meramalkan hubungan dalam dan antara variabel
Basuki,2006: 111. Oleh karena itu, digunakan metode survei, yang lebih menekankan pada penentuan informasi tentang variabel dari pada informasi
tentang individu. Survei survey atau jajak pendapat self-administered survey
adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden-responden secara tertulis
Jogiyanto,2008: 3. Alasan lain digunakan metode survei adalah bahwa penelitian ini akan mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki
mengapa gejala-gejala tersebut ada. Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai upaya guru dalam mempertahankan atau meningkatkan profesionalismenya pasca sertifikasi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA baik negeri maupun swasta di wilayah Kabupaten
Sleman Yogyakarta.
Penelitian akan
dilakukan pada
bulan Juli sampai dengan September 2009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI