Komposisi Manipulasi Resin Akrilik Polimerisasi Panas

fraktur. 6 Resin akrilik tersusun dari berat molekul yang rendah, hal tersebut menjadi salah satu penyebab bahan ini mempunyai kekuatan impak yang rendah. 18,20 Metode polimerisasi bahan resin akrilik polimerisasi panas dapat diproses dengan beberapa cara diantaranya dengan pemanasan air dan gelombang mikro Combe,1992. 10

2.2.1 Komposisi

Komposisi resin akrilik polimerisasi panas terdiri dari : 9,16,18,22 A. Bubuk 1. Polimer polimetil metakrilat; baik serbuk yang diperoleh dari polimerisasi metil metakrilat dalam air, maupun partikel dengan bentuk tidak teratur yang diperoleh dari menggerinda batangan polimer 2. Inisiator Peroksida : berupa 0.2 – 0.5 benzoil peroksida 3. Pigmen: sekitar 1 tercampur dalam partikel polimer B. Cairan 1. Monomer; metil metakrilat 2. Stabilisator; sekitar 0.006 hydroquinone untuk mencegah berlangsungnya polimerisasi selama penyimpanan 3. Kadang-kadang terdapat bahan untuk memacu cross link seperti etilen glikol dimetakrilat Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Manipulasi

a Perbandingan bubuk dan cairan Perbandingan yang umum digunakan adalah 3.5 : 1 satuan volume atau 2.5 : 1 satuan berat. Jika cairan terlalu sedikit maka tidak semua bubuk dapat dibasahi oleh cairan akibatnya akrilik yang telah selesai berpolimerisasi akan bergranul, tetapi cairan juga tidak boleh terlalu banyak karena dapat menyebabkan terjadinya kontraksi pada adonan resin akrilik. 9,16 b Pencampuran Bubuk dan cairan dalam perbandingan yang benar dicampur di dalam tempat yang tertutup lalu dibiarkan hingga mencapai dough stage. 5 Pada saat pencampuran ada empat stages yang terjadi yaitu : 5,9 1. Sandy stage adalah terbentuknya campuran yang menyerupai pasir basah 2. Sticky stage adalah saat bahan akan merekat ketika bubuk mulai larut dalam cairan dan berserat ketika ditarik. 3. Dough stage adalah stage dengan konsistensi adonan mudah diangkat dan tidak melekat lagi, serta merupakan waktu yang tepat memasukkan adonan ke dalam mould dan kebanyakan dicapai dalam waktu 10 menit. 4. Rubber hard stage adalah berwujud seperti karet dan tidak dapat dibentuk dengan kompresi konvensional. c Pengisian Sebelum pengisian, dinding mould diberi bahan separator untuk mencegah merembesnya cairan ke bahan mould dan berpolimerisasi sehingga menghasilkan Universitas Sumatera Utara permukaan yang kasar, merekat dengan bahan tanam gips dan mencegah air dari gips masuk ke dalam resin akrilik. 11 Mould dalam kuvet harus diisi dengan tepat pada saat polimerisasi. Untuk mencegah kelebihan atau kekurangan pengisian, mould diisi secara bertahap. Setelah pengisian adonan penuh dilakukan tekanan pres pertama sebesar 1000 psi untuk mencapai mould terisi dengan padat dan kelebihan resin dibuang kemudian dilakukan tekanan pres terakhir mencapai 2200 psi. Kuvet ditutup dan dilakukan press pada kuvet kemudian dibaut, selanjutnya dilakukan proses kuring. 9 d Kuring Kuvet dibiarkan pada temperatur kamar kemudian kuvet dipanaskan pada suhu 70 ˚C dibiarkan selama 3 0 menit, dan selanjutnya 100 °C dibiarkan selama 90 menit. 23

2.2.3 Sifat-Sifat Mekanis