Adanya genom virus hepatitis B subgenotipe B3 yang tersebar luas dan Keaneka ragaman genom virus hepatitis B dipersatukan oleh genom yang

Naskah lengkap ini telah dipublikasikan pada Dialog Budaya Melayu, Pekanbaru, 3-5 Desem ber 2012 18 Sulawesi Utara kepulauan Sangihe, Manado. Dan keempat, konon ada yang datang dari Taiwan melalui laut terus ke pulau-pulau di bagian timur Indonesia, termasuk Papua. Pada awal migrasi nenek moyang kita, “kelompok-besar” mereka memakai bahasa yang sama dan juga membawa virus hepatitis B dengan genotipe tertentu. Selama migrasi, mereka mulai memisahkan diri dan terbagi dalam kelompok- kelompok lebih kecil sesuai dengan rute yang mereka tempuh. Praktis tidak ada komunikasi antar kelompok yang bermigrasi, sehingga akhirnya terbentuk alat komunikasi bahasa untuk “kelompok-kecil” nya masing-masing. Selama puluhan ribu tahun bermigrasi, bahasa mereka makin jauh berbeda dengan bahasa awal “kelompok-besar” pada waktu mereka mulai bermigrasi. Selain evolusi bahasa, tubuh mereka juga ikut berevolusi guna beradaptasi dengan lingkungan geografis tempat mereka tinggal; virus hepatitis B yang terbawa oleh “kelompok- kecil” tersebut juga ikut berevolusi untuk menyesuaikan diri dengan tubuh inangnya. Akhirnya terbentuklah keaneka ragaman genom virus hepatitis B yang menyesuaikan diri dengan keaneka ragaman jaringan tubuh individu dalam kelompok-kecil tersebut. Kesimpulan Spekulatif, Hasil penelitian genom virus hepatitis B di Indonesia menunjukkan adanya variasi genom yang tinggi antar berbagai daerahetnik di Indonesia. Dari 38 subgenotipe yang sekarang terdapat di seluruh dunia, 25 65 subgenotipe ada di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dengan jumlah sampel yang sangat terbatas, dapat diambil kesimpulan spekulatif sebagai berikut: 1. Terdapat petunjuk adanya pola penyebaran genom virus hepatitis B yang mencerminkan berbagai rute migrasi nenek moyang kita dimasa lampau.

2. Adanya genom virus hepatitis B subgenotipe B3 yang tersebar luas dan

merata di seluruh Indonesia mengindikasikan bahwa nenek moyang kita, Naskah lengkap ini telah dipublikasikan pada Dialog Budaya Melayu, Pekanbaru, 3-5 Desem ber 2012 19 yang bermigrasi ke Nusantara dalam kelompok-kelompok kecil melalui berbagai rute migrasi tersebut, berasal dari “kelompok-besar” yang sama; yaitu “kelompok-besar” dengan pengidap virus hepatitis B subgenotipe B3 dominan.

3. Keaneka ragaman genom virus hepatitis B dipersatukan oleh genom yang

sama, subgenotipe B3; seperti halnya bangsa Indonesia, dipersatukan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semboyannya “Bhineka Tunggal Ika”, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Daftar Pustaka Arauz-Ruiz P , Norder H, Robertson BH, Magnius LO. 2002. Genotipe H: A new Amerindian genotipe of hepatitis B virus revealed in Central America. J Gen Virol 83:2059–2073. Beasley RP , Hwang L-Y, Lin C-C and Chen C-S 1981. Hepatocellulare carcinoma and hepatitis B virus. Lancet 11:1129-1133. Brandes JLA . 1884. Contribution of the lexicon comparison to the western part of Malaysian-Polynesian Language Family. PhD Thesis, University of Utrecht, Utrecht, The Netherland in Dutch. Cavinta L , Cao G, Schaefer S. 2009. Description of a new hepatitis B virus C6 subgenotipe found in the Papua province of Indonesia and suggested renaming of a tentative C6 subgenotipe found in the Philippines as subgenotipe C7. J Clin Microbiol 47:3068–3069. Kramvis A , Kew M, Francois G. 2005. Hepatitis B virus genotipes. Vaccine 23:2409–2423. Kramvis A , Arakawa K, YuMC, Nogueira R, Stram DO, Kew M. 2008. Relationship of serological subtipe, basic core promoter and precore mutations to genotipessubgenotipes of hepatitis B virus. J Med Virol 80:27– 46. Lee WM . 1997. Hepatitis B virus infection. N Engl J Med 337:1733– 1745. Naskah lengkap ini telah dipublikasikan pada Dialog Budaya Melayu, Pekanbaru, 3-5 Desem ber 2012 20 Lusida MI , Nugrahaputra VE, Soetjipto, Handajani R, Nagano-Fujii M, Sasayama M, Utsumi T, Hotta H. 2008. Novel subgenotipes of hepatitis B virus genotipes C and D in Papua, Indonesia. J Clin Microbiol 46:2160–2166. Meldal BH , Moula NM, Barnes IH, Boukef K, Allain JP. 2009. A novel hepatitis B virus subgenotipe, D7, in Tunisian blood donors. J Gen Virol 90:1622– 1628. Mulyanto , Soewignjo Soemohardjo, Didacus Sumarsidi, Stephanus Gunawan, Bernardus Sandjaja dan Gomeus Effendy. 1994. Epidemiologi hepatitis B dan C di daerah rural. Simposium Nasional Hepatitis C, Surabaya. Mulyanto , F. Tsuda, A.T. Karossi, S. Soewignjo, Roestamsjah, D. Sumarsidi, R.H. Trisnamurti, Sumardi, Surayah, L.Z. Udin, Melani-Wikanta, K. Kanai and S. Mishiro. 1997. Distribution of the hepatitis B surface antigen subtipes in Indonesia: implications for ethnic heterogeneity and infection control measures. Arch Virol 142: 2121-2129. Mulyanto , Surayah Kiely, S.N Depamede, Ima A. Lestarini, W. Budianto, Hafiludin, Umi Kalsum, F. Tsuda, M. Takahashi, and H. Okamoto. 2008. Hepatitis B in Eastern Part of Indonesia abstract. Proceeding of The Second China-Indonesia Joint International Symposium on Hepatobiliary Medicine and Surgery. Chongqing, China, 7-8 May. Mulyanto , Depamede SN, Surayah K, Tsuda F, Ichiyama K, Takahashi M, Okamoto H. 2009. A nationwide molecular epidemiological study on hepatitis B virus in Indonesia: Identification of two novel subgenotipes, B8 and C7. Arch Virol 154: 1047–1059. Mulyanto , Depamede SN, Surayah K, Tjahyono AA, Jirintai, Nagashima S, Takahashi M, Okamoto H. 2010. Identification and characterization of novel hepatitis B virus subgenotipe C10 in Nusa Tenggara, Indonesia. Arch Virol 155:705–7 15. Mulyanto , Sulaiman Ngongu Depamede, Arif Wahyono, Jirintai, Shigeo Nagashima, Masaharu Takahashi and Hiroaki Okamoto. 2011. Analysis of the Full-Length Genomes of Novel Hepatitis B Virus Subgenotipes C11 and C12 in Papua, Indonesia. J Med Virol 83:54-64. Naskah lengkap ini telah dipublikasikan pada Dialog Budaya Melayu, Pekanbaru, 3-5 Desem ber 2012 21 Mulyanto , Pingki Pancawardani, Sulaiman Ngongu Depamede, Arif Wahyono, Suljid Jirintai, Shigeo Nagashima, Masaharu Takahashi, Tsutomu Nishizawa, Hiroaki Okamoto. 2012. Identification of four novel subgenotipes C13–C16 and two inter-genotypic recombinants C12G and C13B3 of hepatitis B virus in Papua Province, Indonesia. Virus Research 163: 129-140. Norder H , Courouce AM, Magnius LO. 1994. Complete genomes, phylogenetic relatedness, and structural proteins of six strains of the hepatitis B virus, four of which represent two new genotipes. Virology 198:489–503. Norder H , Courouce AM, Coursaget P, Echevarria JM, Lee SD, Mushahwar IK, Robertson BH, Locarnini S, Magnius LO. 2004. Genetic diversity of hepatitis B virus strains derived worldwide: Genotipes, subgenotipes, and HBsAg subtipes. Intervirology 47:289–309. Nurainy N , Muljono DH, Sudoyo H, Marzuki S.2008. Genetic study of hepatitis B virus in Indonesia reveals a new subgenotipe of genotipe B in east Nusa Tenggara. Arch Virol 153:1057–1065. Okamoto H , Tsuda F, Sakugawa H, Sastrosoewignjo RI, Imai M, Miyakawa Y, Mayumi M. 1988. Typing hepatitis B virus by homology in nucleotide sequence: Comparison of surface antigen subtipes. J Gen Virol 69:2575– 2583. Olinger CM , Jutavijittum P, Hubschen JM, Yousukh A, Samountry B, Thammavong T, Toriyama K, Muller CP. 2008. Possible new hepatitis B virus genotipe, southeast Asia. Emerg Infect Dis 14:1777–1780. Pourkarim MR , Amini-Bavil-Olyaee S, Lemey P, Maes P, Van RanstM. 2010a. Are hepatitis B virus “subgenotipes” defined accurately? J Clin Virol 47:356– 360. Pourkarim MR , Lemey P, Amini-Bavil-Olyaee S, Maes P, Van RanstM. 2010b. Novel hepatitis B virus subgenotipe A6 in African-Belgian patients. J Clin Virol 47 :93–96. Sakamoto T , TanakaY, Orito E, CoJ, ClavioJ, Sugauchi F, Ito K, Ozasa A, Quino A, Ueda R, Sollano J, Mizokami M. 2006. Novel subtipes subgenotipes of Naskah lengkap ini telah dipublikasikan pada Dialog Budaya Melayu, Pekanbaru, 3-5 Desem ber 2012 22 hepatitis B virus genotipes B and C among chronic liver disease patients in the Philippines. J Gen Virol 87:1873–1882. Stuyver L , De Gendt S, Van Geyt C, Zoulim F, Fried M, Schinazi RF, Rossau R. 2000. A new genotipe of hepatitis B virus: Complete genome and phylogenetic relatedness. J Gen Virol 81:67–74. Summer Institute of Linguistics. 2006. Linguistic in Indonesia. SIL, Jakarta, Indonesia. Tatematsu K , TanakaY, Kurbanov F, Sugauchi F, Mano S, Maeshiro T, Nakayoshi T, Wakuta M, Miyakawa Y, Mizokami M. 2009. A genetic variant of hepatitis B virus divergent from known human and ape genotipes isolated from a Japanese patient and provisionally assigned to new genotipe J. J Virol 83:10538– 10547. Tiollais P , Charnay P, Vyas GN. 1981. Biology of hepatitis B virus. Science 2 13:406–411. Tiollais P ., Pourcel, C., Dejean, A. 1985. The hepatitis B virus. Nature 317 6037, 489–495. TranTT , Trinh TN, Abe K. 2008. New complex recombinant genotipe of hepatitis B virus identified in Vietnam. J Virol 82:5657–5663. Utsumi T , Lusida MI, Yano Y, Nugrahaputra VE, Amin M, Juniastuti, Soetjipto, Hayashi Y, Hotta H. 2009. Complete genome sequence and phylogenetic relatedness of hepatitis B virus isolates in Papua, Indonesia. J Clin Microbiol 47:1842–1847. Wang Z , Huang Y, Wen S, Zhou B, Hou J. 2007. Hepatitis B virus genotipes and subgenotipes in China. Hepatol Res 37:S36–S41. Zuckerman JN, Zuckerman AJ. 2000. Current topics in hepatitis B. J Infect 41:130–136. Zuckerman JN , Zuckerman AJ. 2000. Current topics in hepatitis B. J Infect 41:130–136 1 Subtema: 2 PENDEKATAN KEDWIBAHASAAN SEJAK ANAK USIA DINI: Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia 1 I Wayan Pastika Fakultas Sastra Universitas Udayana Abstrak Penguatan bahasa Indonesia di wilayah pedesaan, yang sebagian besar berpenutur bahasa daerah, harus diwaspadai karena dapat mengancam keberadaan bahasa daerah sebagai pucuk-pucuk kebudayaan nasional. Solusi yang dapat ditawarkan, agar kedua bahasa itu dapat berkembang selaras, adalah pendekatan kedwibahasaan. Pendekatan kedwibahasaan dapat dijadikan kebijakan kebahasaan sejak jenjang pendidikan prasekolah sampai SD Kelas III di wilayah dwibahasawan. Kompetensi utama, misalnya, pengenalan huruf dan angka, dapat disampaikan dalam bahasa Indonesia, sementara kompetensi pendukung dapat diantarkan dalam bahasa daerah. Tujuan pendekatan kedwibahasaan sejak anak usia dini tidak hanya untuk menghasilkan penutur yang cerdas dalam bidang ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menghargai perbedaan, penguatan jati diri bahasa Indonesia, dan kebertahanan bahasa daerah. Bukti empirik menunjukkan bahwa anak usia dini memiliki kognisi kebahasaan dan perangkat alat ucap yang sedang bertumbuh dan berkembang, sehingga mereka mudah dan cepat menguasai dua bahasa. Pendekatan kedwibahasaan merupakan salah satu perangkat penguat karakter kebangsaan karena berperan menciptakan kebersamaan dalam keberagaman Indonesia. Kata-kata kunci : kedwibahasaan, bahasa ibu, anak usia dini

1. Pendahuluan