sudah dipengaruhi hormon estrogen selanjutnya dipengaruhi progesteron yang dihasilkan korpus luteum menjadi stadium sekresi, yang
mempersiapkan endometrium mencapai optimal. Kelenjar mensekresi zat yang berguna untuk makanan dan proteksi terhadap embrio yang akan
berimplantasi. Pembuluh darah akan menjadi lebih panjang dan lebar Greenspan et. al., 1998.
3. Androgen Androgen merangsang pertumbuhan rambut di daerah aksila dan pubes serta
mampu meningkatkan libido. Androgen terbentuk selama sintesis steroid di ovarium dan adrenal, sebagai pembakal estrogen. Androgen pada wanita
dapat berakibat maskulinisasi, maka pembentukan yang berlebih akan menyebabkan gangguan yang berarti. Fase folikuler dan fase luteal kadar
rata-rata testosteron plasma berkisar antara 0,2 ngmg-0,4ngmg 0,69-1,39 nmoll dan sedikit meningkat pada fase pra-ovulasi Jacoeb et. al., 1994.
2.2 Konsep Premenstrual Syndrome PMS
2.2.1 Definisi Premenstrual Syndrome PMS
Premenstrual syndrome PMS adalah kombinasi gejala yang terjadi sebelum haid dan menghilang dengan keluarnya darah menstruasi serta dialami oleh banyak
wanita sebelum awitan setiap siklus menstruasi Brunner Suddarth, 2001. Magos dalam Hacker 2001, mendefenisikan bahwa premenstrual syndrome
PMS adalah gejala fisik, psikologis dan perilaku yang menyusahkan yang tidak
disebabkan oleh penyakit organik yang secara teratur berulang selama fase siklus haid menghilang selama waktu haid yang tersisa. Sekitar 5-10 wanita menderita PMS
yang berat sehingga mengganggu kegiatan sehari-harinya. Menurut Shreeve 1983 premenstrual syndrome PMS adalah sejumlah
perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2 sampai hari ke-14 sebelum menstruasi dan mereda segera setelah menstruasi berawal. Sedangkan
Dalton 1983, mendefinisikan premenstrual syndrome PMS adalah kambuhnya gejala-gejala pada saat premenstrum dan menghilang setelah menstruasi usai.
Setiap wanita yang haid adalah calon bagi premenstrual syndrome PMS, dengan hampir 50 dari semua wanita dalam usia reproduksi mengalami gejala-
gejala yang ringan atau berat. Meskipun para remaja mungkin menderita sindroma itu. Gejala-gejala premenstrual syndrome PMS lebih berat pada wanita yang berusia
lebih tua. Seringkali para wanita dalam usia 30-an memperlihatkan kesukaran- kesukaran prahaid untuk pertama kalinya Health Media Nutrition Series, 1996.
Meskipun angka pasti kejadian premenstrual syndrome PMS belum diketahui, kira-kira 75 wanita mengeluh mengalaminya. Kriteria yang digunakan
untuk mendiagnosis PMS baru-baru ini telah dikembangkan dan ketika kriteria tersebut digunakan 3-8 dari wanita didiagnosa mengalami PMS. Wanita dengan
PMS berat melaporkan bahwa PMS mengganggu kegiatan sehari-hari mereka, baik dari segi diri mereka sendiri, sosial dan pekerjaan mereka Deuster et.,al., 1999
2.2.2 Etiologi Premenstrual Syndrome PMS