81
11.1.9. Negara–negara harus mendorong pemanfaatan ikan untuk
konsumsi manusia dan menggalakan konsumsi ikan bila perlu.
11.1.10. Negara–negara
harus bekerjasama
dalam rangka
memberikan kemudahan bagi produksi produk –produk
bernilai tambah oleh negara berkembang. 11.1.11.
Negara–negara harus menjamin bahwa perdagangan ikan dan produk ikan secara domestik dan internasional sesuai dengan
praktek konservasi dan pengelolaan yang layak melalui peningkatan identifikasi asal ikan dan produk perikanan yang
diperdagangkan. 11.1.12.
Negara–negara harus menjamin bahwa efek lingkungan dari kegiatan pasca panen dipertimbangkan dalam pengem-
bangan hukum dan peraturan perundang –undangan dan
kebijakan terkait tanpa menimbulkan distorsi pasar.
11.2 Perdagangan Internasional yang Bertanggung jawab
11.2.1. Ketentuan tatalaksana ini harus ditafsirkan dan diberlakukan
sesuai dengan asas hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam persetujuan organisasi perdagangan dunia WTO
11.2.2. Perdagangan ikan dan produk perikanan internasional tidak
boleh mengancam
pembangunan perikanan
yang berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya hayati akuatik
yang bertanggung jawab. 11.2.3.
Negara–negara harus menjamin agar langkah yang mempengaruhi perdagangan ikan dan produk perikanan
internasional bersifat transparan, bila mungkin di dasarkan pada bukti ilmiah, dan sesuai dengan aturan yang disepakati
secara internasional.
82
11.2.4. Langkah–langkah perdagangan ikan yang diadopsi oleh
negara untuk melindungi kehidupan atau kesehatan manusia dan hewan, kepentingan para konsumen atau lingkungan
tidak boleh bersifat membeda-bedakan dan harus sesuai dengan aturan perdagangan yang disepakati secara
internasional, teristimewa asas, hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam persetujuan tentang hambatan teknis
terhadap perdagangan dari Organisasi Perdagangan Sedunia. 11.2.5.
Negara–negara lebih lanjut harus melakukan liberalisasi perdagangan
ikan serta
produk perikanan
dan menghilangkan hambatan dan distorsi terhadap perdagangan
seperti pajak, kuota dan hambatan bukan tarif sesuai dengan asas, hak dan kewajiban dari persetujuan WTO.
11.2.6. Negara–negara tidak boleh secara langsung atau tidak
langsung membuat hambatan yang tersembunyi atau yang tidak
perlu terhadap
perdagangan yang
membatasi kebebasan para konsumen dalam memilih pemasok atau yang
membatasi akses pasar. 11.2.7.
Negara–negara tidak boleh mempersyaratkan akses ke pasar menjadi akses ke sumber daya. Asas ini tidak menghalangi
kemungkinan menyangkut
persetujuan penangkapan
diantara negara, termasuk ketentuan yang mengacu pada akses ke sumber daya, perdagangan dan akses ke pasar, alih
teknologi, penelitian ilmiah, pelatihan dan unsur yang relevan lainnya.
11.2.8. Negara–negara tidak boleh mengaitkan akses ke pasar
dengan pembelian teknologi yang khas atau penjualan produk lainnya.
83
11.2.9. Negara–negara harus bekerjasama dalam memenuhi
persetujuan internasional yang relevan yang mengatur perdagangan spesies yang terancam punah.
11.2.10. Negara–negara
harus mengembangkan
persetujuan internasional bagi perdagangan spesimen hidup bila tejadi
resiko kerusakan lingkungan dalam negara pengimpor atau pengekspor.
11.2.11. Negara–negara harus bekerjasama dalam mendorong
ketaatan kepada standar internasional serta pelaksanaannya yang efektif bagi perdagangan ikan dan produk perikanan
serta konservasi sumber daya hayati akuatik. 11.2.12.
Negara–negara tidak boleh mengabaikan langkah konservasi bagi sumber daya hayati akuatik dengan tujuan untuk
mendapatkan manfaat perdagangan atau penananman modal 11.2.13.
Negara–negara harus bekerjasama mengembangkan aturan atau standar yang bisa diterima secara internasional bagi
perdagangan ikan dan produk perikanan sesuai dengan asas, hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam persetujuan WTO.
11.2.14. Negara–negara harus bekerjasama satu dengan lainnya dan
berpartisipasi aktif dalam berbagai forum regional dan multilateral yang relevan, seperti WTO, untuk menjamin
perdagangan ikan dan produk perikanan yang adil dan tidak membeda-bedakan serta ketaatan yang meluas terhadap
langkah konservasi perikanan yang secara multilateral disepakati.
11.2.15. Negara–negara, badan bantuan, bank pembangunan
multilateral dan organisasi internasional yang relevan lainnya harus menjamin bahwa kebijakan dan prakteknya yang
terkait dengan promosi perdagangan ikan internasional dan produksi untuk tujuan ekspor tidak mengakibatkan
84
penurunan mutu lingkungan atau dampak yang merugikan terhadap hak dan kebutuhan gizi penduduk yang bagi mereka
ikan adalah penting bagi kesehatan dan kesejahteraannya serta untuk sumber pangan lainnya yang setara tidak tersedia
atau tidak terjangkau.
11.3 Hukum dan Peraturan Perundang –undangan yang Berhubungan