Proyek Pembangunan dan Pengembangan Pabrik

commit to user

B. Proyek Pembangunan dan Pengembangan Pabrik

Gambar 3.1 Pabrik PT. Pupuk Kaltim. Lima pabrik, yaitu Kaltim 1, Kaltim 2, Kaltim 3, POPKA, Kaltim 4, menjadi bukti pesatnya perkembangan Pupuk Kaltim. Untuk mengakomodasi kebutuhan dasar para karyawan perusahaan, berbagai fasilitas pendukung yang sangat terpadu dibangun di kawasan industri Bontang, seperti kompleks perumahan, pendidikan kesehatan, rekreasi dan pusat perbelanjaan. Fasilitas infrastruktur seperti jalan beraspal, lapangan terbang, pelabuhan, kawasan pergudangan serta laboraorium dan pusat pengontrolan operasional membuat Bontang bertransformasi menjadi sebuah kota industri yang berwawasan lingkungan. Pembangunan pabrik Kaltim 1 dilakukan oleh Lumnus Co. Ltd. dari Inggris sebagai kontraktor utama yang bekerja sama dengan Coppe Rust dari Belgia dan commit to user Lurgi dari Jerman Barat. Pembangunan pabrik Kaltim 1dilaksanakan sejak tanggal 20 Maret 1979 dan seharusnya selesai pada tanggal 10 Maret 1982, namun dengan adanya peralatan pabrik yang tidak layak dipasang maka pabrik Kaltim 1 baru dapat beroperasi dan berproduksi pada tanggal 15 JANUARI 1984. Pabrik Kaltim 1 ini menggunakan proses Lurgi untuk pembuatan ammonia dan proses Sta micarbon untuk pembuatan urea. Pada tahun 1982 dibangun pabrik Kaltim 2 dengan kapasitas 1500 tonhari amoniak dan 1725 tonhari urea. MW Kelloqq Corporation sebagai kontraktor utama yang bekerja sama dengan Toyo Menka Ka isha dan Kobe Steel dari Jepang pada tanggal 1982. Pembangunan pabrik ini selesai pada bulan Oktober 1984 dan mulai berproduksi pada tanggal 1 JANUARI 1985. Proses yang digunakan adalah proses MW Kelloqq untuk pembuatan ammonia dan pr oses Sta micarbon untuk pembuatan urea. Pada tahun 1987 didirikanlah pabrik Kaltim 3 dengan kapasitas 1000 tonhari ammonia dan 1725 tonhari urea. Pembangunan proyek ini dilaksanakan leh PT Rekayasa Industri Persero sebagai kontraktor utama bekerja sama dengan Chiyoda Chemical Eng. Cont. Co. dan Toyomenka corpora tion . Pabrik Kaltim 3 ini dilengkapi dengan sebuah unit recovery hydrogen yang mengolah flash gas dan purge gas Kaltim 1, Kaltim 2, Kaltim 3 yang disebut Hidrogen Recovery Unit HRU dari proses Costain Petrocarbon den ditempatkan di area Kaltim 2, sehingga unit ini dapat member tambahan produksi ammonia sebesar 180 tonhari. Proses yang digunakan commit to user pada Kaltim 3 adalah proses Topsoe untuk ammonia dan proses Stamicarbon Stripping untuk urea. Dengan meningkatnya kebutuhan pupuk maka pada tanggal 20 November 1996, didirikan fasilitas produksi urea granul unit IV yang disebut dengan proyek Optimalisasi Kaltim POPKA, dengan nilai investasi sebesar USD 44 juta dan Rp 139 Miliar dengan kapasitas produksi 570.000 tontahun. Pada tanggal 27 Desember 1998 ditandatangani kontrak untuk pembangunan proyek Kaltim 4, sedangkan untuk perancangan dimulai tanggal 6 Juli 2000 dan tanggal 3 Juli 2002 Pabrik Kaltim 4 diresmikan. Selain ammonia dan urea, PT. Pupuk Kaltim. pun mengembangkan usaha dibidang industri kimia yang lain seperti melamine, hexamine, soda ash, methanol, nitric acid, ammonium nitrate, penta erithritol, hydrogen peroxide, acetic acid, dan sodium bicarbonate. Selain itu, Pupuk Kaltim dikenal dengan pengembangan- pengembangan inofatifnya yang selalu berlandaskan kepedulian pada pelestarian lingkungan. Hal itu dibuktikan dengan telah diraihnya ISO-14001:1996 dari BVQI pada 20 September 2000 dan dari BV pada 4 MARET 2004, selanjutnya resertifikasi II ISO 14001:2004 pada bulan Mei 2007 telah menggunakan dokumen yang telah diintegrasikan dengan ISO 9001:2000 dan SMK3, juga dari BV. commit to user

C. Gambaran Umum PT. Pupuk Kaltim