Definisi Jaminan Kesehatan Nasional JKN

kesehatan yang diselenggarakan nasional secara bergotong-royong wajib oleh seluruh penduduk Indonesia dengan membayar iuran berkala atau iurannya dibayari oleh Pemerintah kepada badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan nirlaba - BPJS Kesehatan Putri, 2014

2.2.2 Jaminan Kesehatan Nasional Dalam Perusahaan

Perusahaan menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan merupakan setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap, terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah negara Republik Indonesia yang bertujuan memperoleh keuntungan laba. Pengusaha adalah setiap orang atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan. Perusahaan dan pengusaha bertindak sebagai pemberi kerja bagi pekerjanya, sedangkan pekerja atau karyawan adalah setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya fisik dan pikiran kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa yang sesuai dengan perjanjian Hasibuan, 2007. Tertuang dalam Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 bahwa setiap pemberi kerja diwajibkan untuk mendaftarkan diri dan pekerjanya kepada BPJS Kesehatan dengan membayar iuran. Pekerja atau karyawan swasta sebagaimana tercantum pada pasal 4 ayat 2 adalah dikategorikan sebagai Pekerja Penerima Upah PPU. Perusahaan diwajibkan mendaftarkan seluruh karyawan beserta keluarganya kepada BPJS Kesehatan dengan melampirkan formulir registrasi badan usaha atau perusahaannya serta mengisi data migrasi karyawan dan keluarganya sesuai format yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan. Kemudian perusahaan akan memperoleh nomor Virtual Account yang akan digunakan saat pembayaran iuran di bank kerjasama. Bukti pembayaran iuran kemudian diserahkan kepada BPJS Kesehatan untuk selanjutnya dilakukan pencetakan kartu JKN. Setelah terdaftar karyawan dapat memanfaatkan layanan JKN serta mendapat manfaat JKN sama seperti peserta lainnya yang mendaftar secara pribadi BPJS Kesehatan, 2014

2.2.3 Koordinasi Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional Dengan Perusahaan

Koordinasi manfaat merupakan salah satu manfaat yang dimiliki JKN untuk menyelaraskan pemberian manfaat JKN dengan manfaat pelayanan kesehatan yang dijamin oleh asuransi lain yang dimiliki oleh peserta. Penjaminan manfaat dalam koordinasi manfaat dilaksanakan berurutan oleh pihak penjamin pertama primary payer yang membayar klaim pertama kali, lalu dilanjutkan oleh pihak penjamin kedua secondary payer yang membayar sisa klaim. Koordinasi manfaat juga memungkinkan adanya penjamin ketiga third payerPutri, 2014. Bagi perusahaan yang telah memiliki asuransi atau telah menggunakan asuransi swasta sebelumnya maka dapat mengunakann koordinasi manfaat sebagai penyelaras. Banyak manfaat dapat diterima peserta jika melakukan koordinasi manfaat, antara lain selisih biaya kenaikan kelas saat rawat inap dan selisih biaya alat bantu serta pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya yang tidak dijamin oleh JKN dapat ditanggung oleh asuransi perusahaan atau swasta.

2.2.4 Prosedur Penjaminan Pelayanan Kesehatan Peserta JKN Yang Memiliki

Asuransi Kesehatan Tambahan Menurut ketentuan yang ditetapkan BPJS Kesehatan, prosedur penjaminan pelayanan peserta JKN yang memiliki asuransi kesehatan tambahan dapat digolongkan menjadi 2 berdasarkan Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan yang tidak bekerjasama.

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015

7 64 124

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

1 58 114

Implementasi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) Pada Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam

1 74 121

Pengaruh Persepsi Provider Swasta tentang Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Keikutsertaan Sebagai Provider Pratama BPJS Kesehatan di Kota Medan Tahun 2014

9 125 141

ANALISIS STAKEHOLDER DALAM KEBIJAKAN PEMENUHAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PADA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KABUPATEN JEMBER

5 21 117

IDENTIFIKASI PELAYANAN PROMOTIF PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (Studi pada Klinik Pratama dan Dokter Praktik Perorangan di Kabupaten Jember)

0 8 68

EVALUASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016

4 29 171

PERBUP NO 12A TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN PACITAN

0 0 11

PERBUP NO 035 TAHUN 2016 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN PACITAN

0 2 11

PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

1 1 9