49 yang mengandung kadar alkohol tinggi seperti Tuak, Vodka,
Chivas.
4.2.4.5 Dosis Takaran minuman yang AR konsumsi
Saat pertama kali AR mengkonsumsi minuman bir sebanyak satu botol yang berukur sedang dengan isi bersih
adalah 330 ml. AR merasakan pahit dari minuman Bir tersebut tetapi AR tetap menghabiskan minuman Bir
tersebut. Setelah mengkonsumsi minuman Bir pada tahun 2006 dan seterusnya AR tidak memiliki keinginan untuk
mencoba lagi hingga tahun 2009 menjelang memasuki tahun 2010 baru AR mencoba untuk mengkonsumsi
minuman beralkohol.
4.2.4.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi AR mengkonsumsi alkohol
AR mencoba mengkonsumsi lagi itu tepatnya pada hari ulang tahun teman baiknya jadi temannya baiknya
mengajak AR untuk ikut serta mengkonsumsi minuman beralkohol, namun saat itu AR sempat mengatakan kepada
temannya bahwa AR sebenarnya tidak kuat untuk minum sehingga ketika AR mencoba minum dan ternyata AR tidak
sanggup lagi berarti AR hanya mampu sampai disitu saja, jadi AR mengkonsumsi sesuai dengan kemampuan
minumnya AR saat itu. Saat AR minum tepat di hari ulang
50 temannya adalah minuman beralkohol jenis Vodka di
campur dengan bir. Dan AR pun hanya mengkonsumsi kurang lebih satu botol namun karena AR merasa tidak
mampu lagi walaupun minuman yang disediakn saat itu lebih dari satu botol.
AR pernah melakukan aktifitas seperti mengikuti kuliah ketika sedang mabuk akibat mengkonsumsi minuman
beralkohol. AR berpikir bahwa mabuk itu relatif sehingga ketika dalam keadaan mabuk karena mengkonsumsi
minuman beralkohol pun AR tetap berkonsentrasi dengan apa yang disampaikan oleh dosen, dan ketika di dalam
ruangan kuliah AR mengakui ketika ada pertanyaan dari dosen yang dipahami oleh AR maka AR akan menjawab
dan AR merasa hal seperti itu tidak mengganggu lingkungan di dalam ruang kuliah. AR tidak memikirkan apakah
lingkungan dalam ruangan kelas menerimanya atau tidak, karena AR beranggapan bahwa AR membayar kuliahnya
sehingga AR memiliki hak untuk mengikuti kuliah.
4.2.4.7 Dampak yang terjadi ketika AR mengkonsumsi alkohol