Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Konsumsi Minuman Beralkohol pada Mahasiswa Papua di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 462009039 BAB IV

(1)

29 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Setting Penelitian

4.1.1 Tempat

Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa di Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat yang sedang berkuliah aktif di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Peneliti membuat surat ijin penelitian yang akan dilakukan pada Mahasiswa Papua di Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat yang berkuliah di UKSW Salatiga. Kemudian ditandatangani oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, terkait dengan judul penelitian yaitu “Pola Konsumsi Minuman Beralkohol Pada Mahasiswa Papua Di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga”. Setelah peneliti menerima surat ijin penelitian, peneliti menyampaikan surat tersebut kepada Rektor UKSW dan Ketua Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat Salatiga dan peneliti diberikan ijin untuk melakukan penelitian.


(2)

30 4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Gambaran Umum Partisipan

4.2.2 Partisipan 1

Identitas

Nama : AS

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 23 tahun

Asal : Serui

Agama : Kristen Prostestan

AS adalah mahasiswa asal Papua yang sedang berkuliah di salah satu Fakultas di UKSW. AS memiliki postur tubuh pendek, berambut hitam keriting sedikit gimbal, kulit berwarna hitam.

4.2.2.1 Awal mula AS mengkonsumsi minuman beralkohol AS pertama kali mengkonsumsi minuman beralkohol ketika AS berumur 14 tahun yaitu pada tahun 2006. AS memiliki keinginan untuk mengkonsumsi alkohol ketika berada di Salatiga pun AS dan teman-temannya dengan bebas mengkonsumsi alkohol.


(3)

31

4.2.3.2 Frekuensi AS mengkonsumsi minuman beralkohol

AS mengatakan biasanya AS dan teman-temannya mengkonsumsi minuman beralkohol pada hari Jumat dan Sabtu setiap minggunya. AS dan teman-temannya akan mulai mengkonsumsi minumanberalkohol dari pukul 21:00 WIB hingga pukul 11:00 WIB siang. Namun, jika masih tersisa minuman maka AS dan teman-temannya akan melanjutkan mengkonsumsi hingga minumannya benar-benar habis.

AS mengkonsumsi minuman beralkohol dua hari Dalam satu minggu secara berturut-turut namun terkadang lebih dari dua hari.

4.2.4.3 Jenis minuman yang AS konsumsi

Jenis minuman beralkohol yang AS konsumsi pertama kali adalah Wiro (Wizky Robinson). Tidak hanya minuman itu, AS juga mengkonsumsi beberapa jenis minuman lainnya seperti anggur, Vodka dan bir. Diantara semua jenis minuman yang pernah AS konsumsi ternyata AS menyukai minuman Vodka karena menurut AS Vodka itu rasanya enak, kadar alkoholnya sedang dan jika dicampur dengan minuman soda seperti Pepsi itu rasanya enak. Namun, tidak hanya dicampur dengan dengan pepsi tetapi beberapa minuman soda lainnya yaitu Cocacola. AS


(4)

32

mengatakan biasanya jika mengkonsumsi minuman Vodka tanpa campuran minuman soda pada hitungan gelas ke lima AS akan mulai merasa pusing dan jika masih lima gelas AS masih dapat menguasai dirinya namun jika sudah lebih dari lima gelas biasanya AS sudah tidak dapat mengontrol diri lagi. AS mengatakan jika lima gelas sudah membuatnya merasa pusing terkadang muncul pikiran mencari teman dan menambah minuman lagi.

4.2.5.4 Dosis AS mengkonsumsi minuman beralkohol

AS dan teman-temannya memiliki beberapa cara takar ketika hendak mengkonsumsi alkohol. Jika minuman yang dikonsumsi adalah minuman Vodka maka takaran minuman dituangkan sedikit demi sedikit pada gelas yang digunakan, tetapi jika minumannya adalah Bir maka mereka akan menuangkan minuman penuh pada gelas, jika minumannya adalah anggur merah maka mereka akan menuangkan setengah pada gelas yang digunakan untuk mengkonsumsi alkohol tersebut. AS dan teman-temannya memilih takaran pada minuman Vodka sedikit karena kadar alkoholnya lebih tinggi dibandingkan Bir dan Anggur Merah, namun takaran yang digunakan tergantung kepada yang mengkonsumsi, jika Vodka Tris yang dikonsumsi maka mereka akan menuangkannya sedikit, dapat dikatakan


(5)

33

takarannya berada dibawah angka nol atau bisa juga tepat pada angka nol apabila gelas yang digunakan adalah gelas ukur. Berbeda dengan minuman Anggur yang takarannya pada angka 1-5 mili liter terkadang dituangkan hanya 3 mili liter dan bisa lebih dari 3 mili liter. Jika minuman bir yang dikonsumsi takarannya lebih sering dituangkan hingga gelas penuh, tetapi apabila yang tersedia adalah minuman Bir kaleng yang berukuran sedang maka sama dengan ukuran satu gelas yang takarannya terhitung 10 mili liter.

4.2.6.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi AS mengkonsumsi minuman beralkohol

AS mengkonsumsi minuman beralkohol pertama kali saat masih berada di Papua karena diajak oleh teman baiknya saat teman baiknya berulang tahun. Tetapi AS sendiri pun memiliki keinginan untuk mencoba mengkonsumsi alkohol. AS mengatakan biasanya AS pergi kepada temannya “F” untuk membahas beberapa hal yang berkaitan dengan masalah-masalah kuliah namun terkadang muncul sesuatu hal yang baru bagi mereka sehingga mereka langsung memikirkan untuk mengkonsumsi minuman beralkohol. AS mengatakan sebenarnya selain mencoba mengkonsumsi minuman beralkohol, ia hanya ingin menjadikan minuman beralkohol sebagai hiburan saja dan juga untuk menenangkan pikirannya


(6)

34

karena terkadang jika mabuk ia tidak dapat mengontrol dirinya ia dapat menceritakan masalahnya dan itu membuatnya sedikit lega. AS juga mengatakan mengkonsumsi minuman beralkohol itu dapat membuat seseorang berani untuk mengungkapkan perasaannya kepada lawan jenis yang disukainya dan ini merupakan pengalaman pribadi AS. AS merasa tidak berani ketika sadar untuk mengungkapkan perasaannya sehingga ia memilih mabuk dan mendatangi perempuan yang disukainya untuk mengutarakan perasaannya.

4.2.7.6 Dampak dari mengkonsumsi minuman beralkohol

Dari hasil wawancara AS mengetahui beberapa dampak dari mengkonsumsi minuman beralkohol bagi kesehatan diantaranya sakit jantung, berpengaruh mematikan saraf-saraf tubuh, berpengaruh terhadap lambung. AS pernah mengalami sakit lambung dan ketika AS memeriksakan dirinya ke poliklinik, perawat yang bertugas di poliklinik mengatakan sakit lambung yang dideritanya adalah akibat dari AS mengkonsumsi alkohol berlebihan dan AS pernah mengalami kecelakaan motor saat mengkonsumsi alkohol. Karena mengkonsumsi alkohol sering terjadi pertengkaran antara AS dan teman-temannya juga pertengkaran dengan warga setempat dimana AS tinggal. AS pun pernah mengikuti kuliah


(7)

35

dalam keadaan sedang mabuk setelah sepanjang malam mengkonsumsi dan ketika keesokan harinya AS kuliah tepat pada jam 07:00 WIB, AS mengatakan dirinya tetap berkonsentrasi walaupun dalam keadaan mabuk saat itu sehingga ketika dosen memberikan tugas AS membuatnya dan mengerjakan tugas tersebut di depan kelas.

4.2.7.7 Kebiasaan AS dan teman-temannya mengkonsumsi alkohol

AS dan teman-temannya berjumlah lima orang paling banyak dan paling sedikit dua orang saat mengkonsumsi minuman beralkohol. Terkadang untuk memulai mengkonsumsi minuman beralkohol, adakalanya satu orang diantara mereka akan mentraktir membeli minuman untuk diminum namun bila minumannya telah habis maka AS dan teman-temannya akan patungan untuk membeli minuman lagi, jumlah patungan yang AS dan teman-temannya berikan adalah sejumlah Rp.50.000,- paling rendah untuk pembelian minuman. AS selalu mengkonsumsi minuman beralkohol dengan teman-teman yang sama terus.


(8)

36 4.3 Laporan observasi

1. Pada saat wawancara

Pada saat wawancara AS terlihat rapi dan bersih. AS menggunakan baju kaos berkerah berwarna coklat mudah dan celana pendek jeans berwarna biru. Postur tubuh partisipan pendek, rambut berwarna hitam dan gimbal. Selama wawancara berlangsung, partisipan tenang dengan tangan kadang-kadang menggaruk kepala dan selalu tersenyum. AS menjawab pertanyaan dengan baik dan tetap mempertahankan kontak mata dengan peneliti. AS dalam kondisi sadar dan tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan waktu.

2. Observasi aktivitas partisipan berkaitan dengan kebiasaan mengkonsumsi alkohol.

Selama proses observasi yang peneliti lakukan, AS tampak mengkonsumsi minuman beralkohol selama dua hari secara berturut-turut dalam seminggu. Hari-hari dimana partisipan biasanya mengkonsumsi minuman beralkohol yaitu pada hari Jumat dan Sabtu. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa AS dan teman-temannya dapat mengkonsumsi minuman beralkohol lebih selain hari Jumat dan Sabtu ketika ada acara-acara seperti ulang tahun teman.


(9)

37

Lokasi atau tempat-tempat yang biasanya AS datangi untuk mengkonsumsi alkohol yaitu di rumah kontrakan teman AS dan di rumah kos AS sendiri.

Jenis minuman beralkohol yang dikonsumsi adalah Wiro (Wizky Robinson), Anggur, Vodka dan Bir. AS lebih banyak mengkonsumsi minuman beralkohol pada malam hari.

4.2.3 Partisispan 2 Identitas

Nama : L.L

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 25 tahun

Asal : Wamena

Agama : Kristen Khatolik

LL merupakan seorang mahasiswa berjenis kelamin laki-laki yang sedang berkuliah di salah satu Fakultas di UKSW. LL memiliki postur tubuh tinggi dengan tinggi badan 165 cm dan berat badan 50 kg. Peneliti melakukan wawancara kepada LL pada hari senin, 27 juli 2015 pukul 11:41 WIB di Asrama Putri Papua.


(10)

38

4.2.3.1 Awal mula LL mengkonsumsi minuman beralkohol

LL mulai mengenal dan mencoba mengkonsumsi alkohol saat LL berada di bangku sekolah dasar. Berdasarkan hasil wawancara dengan LL, LL mengkonsumsi minuman beralkohol dikarenakan om dari LL mengkonsumsi minumn beralkohol. Saat itu sehingga LL tertarik untuk konsumsi. Namun, untuk mengkonsumsi dalam kadar yang banyak baru LL lakukan ketika LL berada di bangkus SMA kelas 1 pada tahun 2005.

4.2.3.2Frekuensi LL mengkonsumsi minuman beralkohol

Mulai tahun 2012 sampai sekarang frekuensi minum dari LL mulai tidak menentu sehingga kadang LL bisa mengkonsumsi alkohol selama 3 hari bahkan pernah hingga 5 hari secara berturut-turut dalam seminggu. LL juga megatakan bahwa interval ia mengkonsumsi minuman beralkohol mulai sejak 2010 hingga sekarang, dan ia lebih terlihat jahat waktu sekarang dalam hal mengkonsumsi minuman beralkohol.

4.2.3.3 Jenis Minuman beralkohol yang LL konsumsi

Jenis minuman yang pertama kali LL konsumsi adalah minuman Jenefer (minuman ini hanya di jual di daerah Papua), Minuman Jenefer ini botolnya yang paling banyak digunakan oleh penjual bensin untuk mengisi bensin dan dijual.


(11)

39

LL mengakui telah berganti-ganti mengkonsumsi minuman beralkohol selama ini dan sebanyak 10 jenis minuman sudah LL konsumsi. Namun berdasarkan jenis minuman yang disebutkan LL telah mengkonsumsi 14 jenis minuman beralkohol. Minuman yang dikonsumsi adalah Tuak (asal kalimantan dan jawa), Ciu, Congyang (merk anggur tetapi rasanya beda), Vodka, Mensen, Wiro (minuman ini hanya ada di daerah Papua), Jenefer, CT (cap tikus), Red Label, Chivas, Jack Daniel, Bakardi, Galyano, Arak Purwodadi, dan Bir (semua merk bir sudah LL konsumsi).

4.2.3.4 Dosis Takaran Minuman

Minuman yang disukai oleh LL karena kadar alkoholnya rendah yaitu Bir tetapi kebanyakan mengkonsumsi Bir akan membuat perut kembung dan juga akan sering buang air kecil, yang kadar alkoholnya tinggi dan paling disukai oleh LL yaitu minuman Vodka. Minuman CT (Cap tikus) dan Arak Purwodadi itu memiliki kandungan alkohol yang cukup tinggi sehingga CT (cap tikus) ketika digunakan untuk membakar apinya terlihat sampai berwarna biru, kemudian Arak Purwodadi LL mengatakan biasa melihat kadar alkoholnya pun cukup tinggi sekitar 60%. Menurut LL takaran untuk mengkonsumsi minuman beralkohol itu tergantung pada wadah yang digunakan yaitu


(12)

40

jika wadahnya kecil maka mereka akan menuangkan minuman hingga rata-rata gelas tetapi jika wadahnya besar maka mereka akan menuangkan minuman sedikit-sedikit saja. Semua trik dalam takaran yang dingunakan itu tergantung bandar (yang menuangkan minuman) dengan wadah yang digunakan. Minuman Vodka jika di tuangkan ke dalam gelas untuk kemudian dikonsumsi itu kira-kira sekitar 20 mili liter ukurannya setiap kali dikonsumsi oleh LL dan teman-temannya. LL mengatakan bahwa ia memiliki trik agar tidak cepat mabuk ketika megkonsumsi minuman beralkohol, ia pernah melakukan trik itu kepada temannya yaitu dengan menyuruh temannya memakan buah siri sehingga temannya lambat sekali untuk mabuk tetapi setelah itu lidahnya akan terasa sangat tebal. LL dan teman-temannya biasanya menggunakan minuman Kuku Bima untuk mencampur minuman Tuak karena tuak memiliki bau khas yang tidak enak dicium sehingga dengan campuran kuku bima baunya hilang sedangkan kalau minuman Ciu .biasanya LL dan teman-temannya mencampur dengan minuman Soda Sprite tetapi adakalnya mereka akan menggunakan Fanta dan juga Teh Kotak sebagai campuran minuman mereka ketika hendak minum dan itu semua tergantung selera setiap orang yang ingin minum.


(13)

41

4.2.3.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi LL mengkonsumsi alkohol

LL mengkonsumsi minuman beralkohol saat pertama kali karena di kasi mabuk oleh kakak-kakak kelasnya saat SMA, menurut LL sekolahnya itu adalah sekolah yang menjunjung tinggi senioritas sehingga saat diajak LL tetap menerima ajakan tersebut karena jika ia menolak maka kakak-kakak seniornya akan mencari-cari kesalahan dari LL dan ia akan dihukum, pada saat itu juga LL tinggal di Asrama sekolah bersama-sama dengan kakak-kakak seniornya sehingga ketika malam minggu mereka akan berkumpul di barak asrama sekolah lalu mengkonsumsi minuman beralkohol. LL tidak mengingat saat pertama kali minum berapa banyak gelas yang LL habiskan namun Yakob masih ingat saat itu ia dan seniornya mengahbiskan 1 botol minuman Jenefer dan ketika LL berdiri ia merasa pusing dan merasa seperti gempa, itu adalah pengalama pertama LL mabuk. Ia juga mengatakan minum mabuk adalah bagian dari hanya untuk bersenang-senang. Saat masih SMA LL dan teman-temannya mengkonsumsi minuman beralkohol jika ada momen paling tidak itu terjadi di malam minggu atau akhir pekan mereka tetapi tidak


(14)

42

semua malam minggu terkadang hanya sesekali saja di malam minggu. Pertama kali datang ke Salatiga, LL mengakui tidak biasa minum karena takut kepada senior-senior papua di Salatiga yang menurut cerita dari teman-temannya senior Papua di Salatiga jika mengetahui mahasiswa Papua mabuk maka mereka akan dipukul sehingga LL memilih untuk tidak mengkonsumsi minuman beralkohol pada waktu pertama, namun beberapa kali LL minum tetapi itu dibelikan oleh salah seorang senior Papua dimana LL hanya mengkonsumsi sedikit-sedikit saja, waktu tahun 2008 LL pertama kali minum di salatiga dengan jenis minuman Anggur saat itu LL hanya konsumsi 1 botol tetapi kemudian LL muntah-muntah. LL mengatakan alasan kenapa ia lebih sering mengkonsumsi minuman beralkohol karena ia merasa ketagihan sehingga terus-menerus mengkonsumsi bahkan ketika ada teman yang mengajaknya ia tidak dapat menolak ajakan untuk minum. Terkadang ia akan terus minum hingga merasa sakit-sakit baru kemudian ia akan beristirahat.

4.2.3.6 Dampak yang terjadi ketika LL mengkonsumsi alkohol

Dampak yang dialami oleh LL akibat dari terlalu sering dan terlalu mengkonsumsi minuman beralkohol yaitu


(15)

43

tangannya sering terkupas-kupas dan tangannya terkadang gementar sendiri atau bahkan ditekan pun akan gementar, LL mengatakan mungkin karena kebanyakan minum sehingga saraf-sarafnya mulai mati dikarenakan minuman beralkohol telah bercampur dalam pembuluh darah. LL juga terkadang merasa pedis-pedis pada bagian perutnya jika kebanyakn minum tetapi biasanya ia menganggap bahwa itu maagnya yang mulai kambuh. Pernah LL berkelahi dengan temannya ketika LL pertama kali mengkonsumsi Arak Purwodadi dan itu terjadi di salah satu warung dimana LL dan teman-temannya sering makan, karena sudah mabuk dan tidak dapat mengontrol diri lagi akhirnya LL dan teman berkelahi, LL lupa mengapa mereka bertengkar namun ketika ia sadar dari mabuknya ia dimarahi oleh teman-temannya bahwa ketika mabuk ia kacau. Hal lain yang terjadi yaitu ketika tahun 2008, LL pernah stres dengan masalah pribadinya yaitu masalah perempuan, karena tidak berani untuk mengungkapkan perasaan saat sadar sehingga LL lebih memilih mabuk lalu mengutarakan perasaannya kepada perempuan yang disukainya saat itu namun perempuan yang hendak di datangi takut dan akhirnya lari pergi dari LL. LL mengetahui beberapa


(16)

44

dampak negatif bagi kesehatan yaitu kecelakaan, dan susah untuk dianestesi misalnya jika haru

4.2.3.7 Kebiasaan LL dan teman-teman saat mengkonsumsi alkohol

LL mengkonsumsi alkohol bersama dengan teman-temannya mereka berkumpul paling sedikit 3 orang, kadang-kadang 4 orang dan paling banyak sampai 15 orang. LL dan teman-temannya menggunakan waktu liburan semester untuk mengkonsumsi alkohol sambil menikmati liburan. LL dan teman-temannya berkumpul ataupun sepakat untuk akan mengkonsumsi ialah dengan cara mengirim sms atau melakukan chatingan di facebook dan ketika teman LL yang lain bertanya adakah? yang lainnya akan merespon dengan baik sehingga mereka akan membuat janji dan bertemu untuk memulai mengkonsumsi minuman beralkohol tetapi pada saat itu juga mereka sepakat akan berkumpul dimana istilah yang mereka gunakan adalah titik (tempat berkumpul untuk minum alkohol).


(17)

45 4.4 Laporan Observasi

1. Pada saat wawancara

Pada saat wawancara LL terlihat rapi dan bersih. LL menggunakan baju kaos oblong berwarna hitam dan celana pendek jeans berwarna biru. Postur tubuh LL tinggi 165 cm, memiliki berat badan 50kg, rambut berwarna hitam dan berombak, berambutan terlihat acak-acakan. Selama wawancara berlangsung, LL tenang, selalu tersenyum dan kadang-kadang melirik handphone. LL menjawab pertanyaan dengan baik dan tetap mempertahankan kontak mata dengan peneliti. LL dalam kondisi sadar dan tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan waktu.

2. Observasi aktivitas partisipan berkaitan dengan kebiasaan mengkonsumsi alkohol.

Dalam 1 minggu, LL mengkonsumsi alkohol selama 3 tiga hari secara berturut-turut. Sehingga dalam satu bulan LL dapat mengkonsumsi minuman beralkohol selama 12 hari secara berturut-turut. LL mengkonsumsi minuman beralkohol Hari-hari dimana LL biasanya mengkonsumsi minuman beralkohol yaitu pada hari jumat dan sabtu. Namun ketika ada acara seperti teman LL berulang tahun atau karena temannya mengajak partisipan akan mengkonsumsi. LL tidak dapat menolak jika ada temannya


(18)

46

yang mengajak LL untuk minum alkohol. LL juga mengakui ini mungkin dikarenakan LL telah ketagihan untuk mengkonsumsi minuman beralkohol.

Tempat-tempat dimana LL biasanya mengkonsumsi minuman alkohol yaitu di kos partisipan sendiri dan di kontrakan teman partisipan. Jenis alkohol yang dikonsumsi adalah LL lebih banyak mengkonsumsi alkohol pada malam hari.

4.2.4 Partisipan 3 Identitas

Nama : AR

Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 28 tahun Asal : Serui

Agama : Kristen Prostestan

AR memiliki tinggi badan 160 cm dan berat badan 80 kg. AR menganut agama Kristen Protestan. ARi terlihat memiliki kulit sawo matang dan berambut ikal


(19)

47

4.2.4.1 Awal mula AR mengkonsumsi minuman beralkohol

AR mengkonsumsi alkohol secara berlebihan saat kuliah namun AR sudah mengenal dan pernah mengkonsumsi alkohol spada bulan desember tahun 2006 di saat AR dan ayahnya mengunjungi salah seorang rekan ayahnya pada waktu natalan. Saat itu AR diberikan minuman Bir dengan kandungan alkoholnya 4,7% yang kemudian AR meminumnya.

4.2.4.3 Frekuensi AR mengkonsumsi minuman beralkohol

Dari hasil wawancara, AR mengkonsumsi alkohol dua hari secara berturut-turut dalam seminggu. Itu pun diikuti dengan kebutuhan dan keinginan untuk mengkonsumsi minuman beralkohol. Jika keinginan AR besar untuk mengkonsumsi minuman beralkohol maka AR akan mengkonsumsi tetapi jika tidak maka AR tidak akan mengkonsumsi.

4.2.4.4 Jenis minuman yang AR konsumsi

Sejauh ini AR sudah mengkonsumsi lebih dari satu jenis minuman beralkohol yaitu diantaranya ada Ciu (minuman khas Salatiga) itu yang diketahui oleh AR, Tuak,

Bir, kemudian Chivas (minuman beralkohol yang


(20)

48

bahwa minuman beralkohol seperti Chivas dan Bir itu telah tertera berapa banyak kandungan alkohol pada botol minuman namun pada minuman Ciu dan tuak tidak diketahui berapa banyak kandungan alkoholnya karena ketika mereka membeli minuman Ciu dan tuak itu hanya diisi dalam plastik bening. AR mengatakan ia mengkonsumsi minuman beralkohol karena diajak oleh teman baiknya sehingga ia tidak dapat menolak tetapi ia mengatakan kepada temannya bahwa ketika ia minum hingga ia sudah tidak mampu lagi maka sampai disitu saja kemampuannya untuk mengkonsumsi. AR juga mengkonsumsi minuman beralkohol hanya untuk mencari kenikmatan dari rasa mabuk itu sendiri tetapi juga sebagai pelampiasan dari masalah yang dihadapi oleh AR. Jika mengkonsumsi minuman beralkohol AR merasa sedikit aneh karena efek dari minuman. AR mengkonsumsi minuman beralkohol 1 minggu 1 kali tetapi terkadang AR dapat mengkonsumsi dalam waktu 2 hari secara berturut-turut dalam seminggu bahkan ketika terkadang dapat dilakukan terus-menerus tergantung kebutuhan dan keinginan AR untuk mengkonsumsi minuman beralkohol. AR sudah mengkonsumsi 5 jenis minuman beralkohol yang mengandung kadar alkohol rendah seperti Bir tetapi juga


(21)

49

yang mengandung kadar alkohol tinggi seperti Tuak, Vodka, Chivas.

4.2.4.5 Dosis Takaran minuman yang AR konsumsi

Saat pertama kali AR mengkonsumsi minuman bir sebanyak satu botol yang berukur sedang dengan isi bersih adalah 330 ml. AR merasakan pahit dari minuman Bir tersebut tetapi AR tetap menghabiskan minuman Bir tersebut. Setelah mengkonsumsi minuman Bir pada tahun 2006 dan seterusnya AR tidak memiliki keinginan untuk mencoba lagi hingga tahun 2009 menjelang memasuki tahun 2010 baru AR mencoba untuk mengkonsumsi minuman beralkohol.

4.2.4.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi AR mengkonsumsi alkohol

AR mencoba mengkonsumsi lagi itu tepatnya pada hari ulang tahun teman baiknya jadi temannya baiknya mengajak AR untuk ikut serta mengkonsumsi minuman beralkohol, namun saat itu AR sempat mengatakan kepada temannya bahwa AR sebenarnya tidak kuat untuk minum sehingga ketika AR mencoba minum dan ternyata AR tidak sanggup lagi berarti AR hanya mampu sampai disitu saja, jadi AR mengkonsumsi sesuai dengan kemampuan minumnya AR saat itu. Saat AR minum tepat di hari ulang


(22)

50

temannya adalah minuman beralkohol jenis Vodka di campur dengan bir. Dan AR pun hanya mengkonsumsi kurang lebih satu botol namun karena AR merasa tidak mampu lagi walaupun minuman yang disediakn saat itu lebih dari satu botol.

AR pernah melakukan aktifitas seperti mengikuti kuliah ketika sedang mabuk akibat mengkonsumsi minuman beralkohol. AR berpikir bahwa mabuk itu relatif sehingga ketika dalam keadaan mabuk karena mengkonsumsi minuman beralkohol pun AR tetap berkonsentrasi dengan apa yang disampaikan oleh dosen, dan ketika di dalam ruangan kuliah AR mengakui ketika ada pertanyaan dari dosen yang dipahami oleh AR maka AR akan menjawab dan AR merasa hal seperti itu tidak mengganggu lingkungan di dalam ruang kuliah. AR tidak memikirkan apakah lingkungan dalam ruangan kelas menerimanya atau tidak, karena AR beranggapan bahwa AR membayar kuliahnya sehingga AR memiliki hak untuk mengikuti kuliah.

4.2.4.7 Dampak yang terjadi ketika AR mengkonsumsi alkohol

AR merasa mengetahui beberapa dampak akibat mengkonsumsi minuman beralkohol namun AR juga merasa bahwa ketika AR menggunakan hatinya maka tidak akan ada


(23)

51

orang yang dapat memahami dirinya sehingga AR lebih memilih untuk melampiaskan rasanya itu dengan mengkonsumsi minuman beralkohol karena dengan mengkonsumsi minuman beralkohol AR merasa telah mewakili perasaannya terhadap suatu masalah yang dihadapi oleh AR dan itu membuat AR merasa tenang.

4.2.4.8 Kebiasaan AR mengkonsumsi alkohol

Sejauh AR mengkonsumsi minuman beralkohol, keluarga AR sudah mengetahuinya. Tetapi keluarga AR hanya mengetahui dengan beberapa kasus tertentu saja dan ketika mereka mengetahui bahwa AR mengkonsumsi minuman beralkohol. Keluarga AR menasehati AR agar mengurangi dan berhenti untuk mengkonsumsi minuman beralkohol. AR pun belum pernah sakit karena mengkonsumsi minuman beralkohol, AR juga berpikir bahwa ia mengkonsumsi minuman beralkohol untuk mencari kenikmatan dari mabuk semata sehingga ketika AR sudah ada pada tingkat mabuk maka AR berhenti untuk mengkonsumsi karena merasa capek juga. Jika dilain waktu AR merasa ingin untuk mengkonsumsi minuman beralkohol lagi maka AR akan mengatakannya. Ketika AR selesai mengkonsumsi minuman AR selalu mengkonsumsi air putih dingin untuk mengompres dada karena minuman yang


(24)

52

dikonsumsi membuat dada terasa panas sehingga AR membutuhkan air dingin untuk menetralkan rasa panas didada.

4.5 Laporan Observasi

1. Observasi saat wawancara

Pada saat wawancara AR terlihat bersih dan rapi, tetapi saat melakukan wawancara partisipan dalam keadaan sedang mengkonsumsi alkohol (sedang mabuk) AR menggunakan baju kaos oblong berlengan pendek berwarna putih bergaris-garis biru dan celana pendek kain. Postur tubuh AR tinggi 160 cm, memiliki berat badan 80kg, rambut berwarna hitam dan berombak, rambut pendek dan terlihat acak-acakan. Selama wawancara berlangsung, AR cenderung menundukan kepala, selalu tersenyum dan kadang-kadang tertawa. AR menjawab pertanyaan padat dan singkat juga tidak terbuka dan kontak mata tidak hanya kepada peneliti namun sering melihat kaki AR.

2. Observasi aktivitas partisipan berkaitan dengan kebiasaan mengkonsumsi alkohol.

AR mulai mengkonsumi minuman beralkohol secara terus-menerus pada saat kuliah namun AR sudah mengenal dan pernah mengkonsumsi minuman beralkohol sejak bulan desember tahun 2006 ketika AR mengikuti ayahnya untuk


(25)

53

berkunjung ke rumah rekan ayahnya. jenis minuman pertama yang AR konsumsi adalah Bir yang mengandung kadar alkohol 4,7%. Namun terhitung sejak tahun 2010 hingga sekarang AR lebih sering mengkonsumsi minuman beralkohol. Frekuensi AR minum alkohol dalam seminggu adalah dua hari secara berturut-turut. AR sudah mengkonsumsi alkohol lebih dari satu jenis minuman yaitu mulai dari yang kadar alkoholnya rendah seperti bir 4,7% hingga yang kadar alkoholnya tinggi seperti Chivas ±40%. AR mengetahui dampak dari mengkonsumsi minuman beralkohol namun AR lebih memikirkan hatinya karena AR mengkonsumi alkohol juga bagian dari pelampiasan dari masalah yang AR hadapi. Partisipan mencoba mengkonsumsi alkohol pada saat kuliah tepat pada hari ulang tahun teman baiknya karena teman AR mengajaknya untuk mengkonsumsi alkohol, pada saat itu AR mengatakan kepada temannya bahwa ia tidak kuat untuk mengkonsumsi alkohol sehingga ketika ia tidak sanggup lagi maka sampai disitu saja kemampuannya untuk mengkonsumsi alkohol. Saat itu AR hanya mampu mengkonsumsi ± satu botol minuman padahal minuman yang disediakan lebih dari satu botol minuman.

Tempat-tempat dimana AR biasa mengkonsumsi minuman beralkohol yaitu dirumah kontrakan AR sendiri dan kos teman AR.


(26)

54 4.2.5 Partisipan 4

Identitas

Nama : YW Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 27 tahun Asal : Serui

Agama : Kristen Protestan

YW memiliki tinggi badan 155 cm dan berat badan 55 kg. Peneliti melakukan wawancara kepada YW pada hari rabu, tanggal 26 agustus 2015 di perpustakaan lantai 3 tepatnya di ruang diskusi kampus UKSW, pada pukul 13:30 WIB.

4.2.5.1 Awal mula YW mengkonsumsi minuman beralkohol

YW mulai mengkonsumsi minuman beralkohol sejak ia duduk di bangku kelas 1 SMP sekitar tahun 2001. YW mengkonsumsi minuman beralkohol saat ia masih tinggal bersama dengan kedua orangtua dan kedua adiknya di Serui-Papua. karena sudah terbiasa mengkonsumsi minuman beralkohol saat masih sekolah di Papua sehingga ketika YW datang ke Salatiga pada tahun 2006 untuk kuliah dan bertemu dengan teman-teman yang biasanya mengkonsumsi minuman beralkohol YW langsung bergabung dan mereka tidak perlu


(27)

55

untuk mengajarkan YW lagi karena pada dasarnya YW telah mengetahui bagaimana caranya mengkonsumsi minuman beralkohol.

4.2.5.2 Frekuensi YW mengkonsumsi alkohol

Sejak YW mulai mengkonsumsi minuman beralkohol itu membuat YW ingin untuk terus mengkonsumsi sehingga tidak berhenti saat pertama kali namun berlanjut terus hingga YW datang ke Salatiga dan memiliki keinginan untuk selalu mengkonsumsi minuman beralkohol. ketika mereka selesai menghabiskan 6 karton minuman tersebut, mereka baru kembali ke kos mereka masing-masing. Saat itu YW mendapat dana beasiswa dari kabupaten Manokwari sehingga YW mentraktir temannya dengan membelikan sejumlah 6 karton minuman tersebut. Selama seminggu mereka bertahan tinggal di kuburan cina, mereka membayar tukang ojek untuk membelikan mereka makanan dan minuman yang kemudian ojek tersebut antar setiap hari ketika mereka membutuhkan makan dan minum, mereka menghubungi tukang ojek tersebut dengan cara mengirimkan sms kepada tukang ojek yang membantu mereka. Ketika mereka berada selama berhari-hari di kuburan cina mereka sempat memberikan minuman yang mereka punya kepada beberapa anak-anak SMA yang datang ke kuburan cina


(28)

56

saat itu, sehingga ketika anak-anak SMA itu mengkonsumsi minuman beralkohol dan mabuk mereka terlibat dalam perkelahiaan antara mereka sendiri. Minuman berjenis anggur merah yang YW dan temannya sediakan itu dicampur dengan minuman bir yang disingkat dengan sebutan Asobi (anggur soda bir). Ketika YW dan temannya mengkonsumsi minuman beralkohol hingga mereka mabuk maka mereka akan berhenti sejenak untuk tidur tetapi ketika mereka mereka bangun berarti mereka akan lanjutkan lagi untuk mengkonsumsi minumannya hingga habis baru mereka akan pulang ke tempat tinggal masing-masing. YW mengakui pernah mengkonsumsi minuman beralkohol sendirian dan menghabiskan 8 botol minuman namun saat itu YW merasa belum cukup sehingga YW ingin keluar kos untuk mencari minuman lagi untuk di minum. YW dan teman-temannya dalam kelompok minum itu terkadang bisa 4-5 orang tetapi juga bisa lebih menjadi 7-8 orang. YW mengataka bahwa minuman Mensen dan Vodka sama-sama memiliki kadar alkohol yang tinggi, kalau di papua minuman yang kadar alkoholnya tinggi adalah Wiro (wizky robinson). Minuman lokal yang kadar alkoholnya tinggi adalah ArakPurwodadi bahkan ketika mereka menggunakan tetetan Arak Purwodadi untuk membuat api, apinya menyala selama 1 jam baru apinya bisa padam. Sejauh ini YW mengkonsumsi minuman beralkohol orang tuanya sudah


(29)

57

mengetahui namun mereka tidak mengetahui kalau YW minum hingga berhari-hari.

YW merasa jika minuman anggur merah dicampur dengan bir itu rasanya lebih enak dibanding mengkonsumsi anggur merah secara terpisah. YW dan teman-temannya lebih sering mencampur minuman mensen dengan Cocacola dan Vodka dengan Sprite, karena menurut mereka mensen dan Cocacola itu warnanya menyatu, begitu juga dengan Vodka dan Sprite sehingga ketika mereka mengisi minuman tersebut dalam botol Vit itu membuat orang tidak berpikir kalau itu adalah minuman beralkohol. Tetapi ada juga minuman lainnya yang dikatakan itu adalah minuman-minuman mahal seperti Absolut, Chivas, Vas Regal, minuman-minuman ini cenderung YW dan teman-temannya mengkonsumsi tanpa campuran minuman soda lainnya karena menurut mereka lebih enak jika minum terpisah tanpa campuran, yang menurut mereka juga bawa bir hanya sebagai pelengkap saja.

4.2.5.3 Jenis minuman yang YW konsumsi

Ada beberapa minuman beralkohol yang pernah YW konsumsi yaitu minuman saguer yang terbuat dari pohon kelapa minuman ini adalah minuman lokal di Papua, minuman Bobo berasal dari pohon bobo, Wiro (wizky robinson) dan Mensen


(30)

58

minuman yang ini hanya di jual di daerah Papua saja, Arak Bali yang merupakan minuman khas orang Bali, Arsol (arak Solo) adalah minuman khas Solo, Arak Purwodadi adalah minuman yang dibuat oleh orang-orang purwodadi, Ciu adalah jenis minuman yang terbuat dari produksi air tebu. YW juga mengakui bahwa ketika mengkonsumsi dua jenis minuman sekaligus itu membantu dada sehingga tidak terlalu terasa panas sedangkan mengkonsumsi bir saja ketika bangun pagi badan terasa segar. YW mengatakan dua hari yang lalu sebelum hari wawancara kami, teman YW sebut saja Thomas ke Salatiga dan membeli 8 karton minuman dan 1 karton itu berisi 24 botol minuman bir sedang sedangkan ada beberapa karton minuman bir yang berisi 14 botol besar. sehingga YW dan teman-temannya mengkonsumsi minuman bir itu selama berhari-hari dan itu dilakukan secara berlanjut hingga semua botol minuman dalam 8 karton habis. selama minuman-minuman tersebut belum dihabiskan mereka menggunakannya juga untuk memasuki “happy Puppy” untuk bersenang-senang setelah keluar dari “happy puppy” mereka kembali pada aktifitas minum mereka yang bertahan untuk menghabiskan minuman-minuman tersebut dalam jangka waktu 3 hari dalam seminggu saat itu. YW mengakui telah mengkonsumsi semua jenis minuman beralkohol.


(31)

59

4.2.5.4 Dosis takaran minuman yang YW konsumsi

YW mengatakan ia dan teman-temannya memiliki banyak trik untuk takaran siram minuman beralkohol yang akan mereka konsumsi. Yang lebih banyak menentukan takaran minum adalah yang mereka sebut dengan nama bandar (yang menuangkan minuman pada gelas-gelas tiap orang) yang berada dalam kelompok minum tersebut. Terkadang misalnya YW dan teman-temannya membuat janjian untuk mengkonsumsi minuman beralkohol pada pukul 21:00 WIB tapi ternyata dua teman lainnya baru datang pada pukul 22:00 WIB maka takaran minum mereka yang baru datang akan berbeda dengan mereka yang datang tepat waktu janjian. misalnya takaran yang dilakukan pada YW dan teman-temannya adalah terhitung seper empat atau setengah gelas maka mereka yang terlambat akan mendapat takaran dengan isi gelas penuh. karena jika mereka menyesuaikan dengan memiliki takaran yang sama dengan YW dan teman-temannya maka mereka tidak akan cepat mabuk sehingga mereka harus mendapat porsi takaran yang berbeda agar mereka dapat berada pada tingkat kemabukan yang sama. YW mengatakan ada juga bandar yang akan mabuk lebih dulu dari pada YW dan teman-temannya karena menuangkan minuman pada gelasnya lebih banyak dibandingkan dengan yang lainnya tetapi ada juga bandar yang


(32)

60

sebaliknya menuangkan minuman pada gelas teman-temannya lebih banyak dar pada punya bandar sehingga teman-temannya akan lebih dulu mabuk dibandingkan dengan dirinya yang masih biasa saja. Namun terkadang YW dan teman-temannya memilih untuk meminum langsung pada botol minuman tanpa menggunakan gelas takar lagi. minuman yang cenderung dikonsumsi tanpa menggunakan gelas takar yaitu minuman yang jenis mensen dan bir, dalam mengkonsumsi minuman tanpa menggunakan gelas YW dan teman-temannya langsung menegukan ke mulut mereka dan itu tergantung nafas mereka jika bagus maka mereka akan menghabiskan minumannya dengan cepat tetapi jika nafasnya tidak bagus maka akan lama untuk menghabiskan minumannya. Terkadang YW dan teman-temannya lebih memilih mengisi minuman yang akan diminum ke dalam botoL aqua dan hampir semua jenis minuman. Mereka menggunakan gelas qua sebagai wadah atau gelas takar untuk mengisi minuman yang akan mereka konsumsi. Namun ada kalanya mereka menggunakan gelas yang seharusnya yang namanya adalah gelas sloky berukuran kecil.


(33)

61

4.2.5.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi YW mengkonsumsi alkohol

YW mengatakan bahwa awal ia mengkonsumsi minuman beralkohol adalah hanya karena ingin mencoba bagaimana rasanya, yang kemudian YW memintanya dari om (saudara laki-laki dari mama) YW. YW penarasan dengan rasa dari minuman beralkohol itu sendiri yang kemudian karena YW sering melihat om dan ayahnya mengkonsumsi minuman beralkohol namun selain dari itu YW juga sering melihat acara-acara di tempat YW tinggal di Papua bahwa ada sebagian orang yang mengkonsumsi minuman beralkohol untuk sekedar happy-happy dan untuk berani menyanyi-menyanyi. Karena ayah dari YW juga sering mengkonsumsi minuman beralkohol dan YW sering melihat ayahnya membawa pulang botol minuman ke rumahnya maka suatu waktu YW mencoba untuk mengambil minuman tersebut milik ayahnya lalu dikonsumsinya tanpa meminta ijin terlebih dahulu, yang kemudian membuat YW berkeinginan untuk terus mencoba dan mencoba hingga sekarang. YW merasa jika mengkonsumsi minuman beralkohol itu membuat dirinya memiliki banyak teman dan juga cepat untuk mendapat teman yang berasal dari mana saja bahkan dari yang terbilang jahat hingga yang baik pun dikenalnya. YW memiliki keinginan yang sangat besar untuk terus mengkonsumsi minuman


(34)

62

beralkohol bahkan jarang sekali YW menolak jika ada temannya yang mengajak untuk minum namun YW mengatakan dapat melihat siatuasi juga apabila ada kegiatan kampus yang sangat penting maka itu membuat YW akan menolak ajakan temannya. YW juga mengatakan bahwa alasan dirinya mengkonsumsi minuman beralkohol adalah hanya untuk bersenang-senang saja dan bukan karena ada sesuatu hal, ia mengatakan seperti karena terkadang orang-orang berpikir bahwa mengkonsumsi minuman beralkohol itu hanya sebagai pelampiasan dari beberapa masalah padahal tidak semua orang seperti itu, hanya untuk sekedar bersenang-senang dengan teman-teman saja. YW pernah mengkonsumsi minuman beralkohol bersama dengan ayah dan omnya ketika YW berada dirumah saat berlibur pulang ke Papua. Saat-saat seperti itu terkadang membuat ayah dan omnya melihat YW bahkan ibunya pun akan terus memperhatikan YW dan mengatakan bahwa ayahnya dulu mengkonsumsi minuman beralkohol menggunakan kayu tetapi sekarang ayahnya sudah tidur YW masih terus mengkonsumsi minuman tersebut dan YWmengatakan kepada ibunya bahwa itu karena ayahnya telah beranjak berada pada usia yang sudah tua sehingga ayahnya tidak memiliki kekuatan seperti dulu lagi.


(35)

63

4.2.5.6 Dampak yang terjadi ketika YW mengkonsumsi alkohol

Akibat yang membuat dada YW panas adalah karena terlalu mengkonsumsi banyak minuman sekaligus ketika sedang minum. Selain merasa dada panas, YW juga merasa saraf-saraf kepalanya tegang, badannya terasa tidak enak, merasa gementar karena kebanyakan minum, merasa badan lemas. Akibat dari itu, YW dan temannya pernah mengalami kecelakaan di kopeng saat itu mereka mengendarai motor dan karena mabuk temannya yang menyetir kaget ketika berpapasan pada suatu tikungan dijalanan dan akhirnya mereka menabrak sebuah batu besar dan YW terlempar hingga jatuh ke sebuah kali dan lutut kirinya terbentur pada sebuah batu dan meyebabkan YW diantar ke RS karena lututnya harus di obati yang kemudian lututnya di jahit menjadi enam jahitan, dan setelah kecelakaan itu YW tidak dapat berjalan dengan baik selama 6 bulan sehingga YW hanya bisa tinggal di kos tanpa harus keluar-keluar kos. Pernah karena sangat mabuk YW jatuh dari atas genteng rumah warga dan pemilik rumah itu adalah dosen FEB UKSW, saat itu YW sedang mabuk dann berada pada kontrakan salah satu anak Papua yang berada tepat diatas bangunan rumah milik dosen FEB tersebut, saat itu YW hendak ingin buang air kecil sehingga YW keluar rumah dan berjalan menuju pohon rambutan yang berdekatan dengan rumah kontrakan dimana YW berada saat


(36)

64

itu, setelah BAK YW melihat senk bening yang digunakan oleh dosen FEB sebagai atap dibagian garasi mobilnya, dimana yang YW lihat seperti jalan trotoar sehingga YW berjalan menuju seng tersebut dan menginjakan kakinya dan menyebabkan YW jatuh terbentur pada mobil milik dosen itu dan akhirnya pemilik rumah pun menghubungi polisi dan polisi datang untuk segera membawa YW ke kantor polisi dan memasukannya ke dalam sel selama beberapa jam namun akhirnya di keluarkan pada malam harinya karena diurus oleh salah seorang senior mahasiswa Papua di salatiga. YW mengatakan dirinya membuat surat pernyataan yang diberikan oleh polisi saat itu. Selain beberapa kasus yang terjadi, YW dan teman-temanya.

4.2.5.7 Kebiasaan YW mengkonsumsi alkohol

YW mengatakan bahkan ketika YW akan ke Salatiga tahun 2006, temannya di Salatiga sudah mengetahui bahwa YW adalah peminum sehingga ketika ia datang ia langsung dengan cepat bergabung pada kelompok minum di antara teman-teman Papua dan tidak perlu di ajar lagi tentang bagaimana caranya mengkonsumsi minuman beralkohol itu.

YW dan teman-temannya ketika hendak mengkonsumsi minuman beralkohol mereka akan menentukan beberapa tempat yang menurut mereka tempat itu aman sehingga mereka dapat


(37)

65

mengkonsumsi dengan leluasa. Tempat-tempat yang biasanya YW dan teman-temannya datangi saat akan mengkonsumsi minuman beralkohol adalah rumah kos di Turen yang ditempati oleh salah satu dari teman YW, terkadang di daerah PLN arah Semarang dekat dengan pohon cinta, kuburan cina bawah (turunan gunung sebelah kiri) dan kuburan cina atas (naik gunung sebelah kanan), dan di kebun pohon karet. YW dan teman-temannya mengkonsumsi minuman beralkohol dalam seminggu dapat dilakukan dalam 4-5 hari secara berturut-turut tetapi juga dapat dilakukan selama seminggu secara terus-menerus.

YW dan temannya pernah memilih tinggal selama seminggu di kuburan cina hanya untuk mengkonsumsi minuman beralkohol karena mereka membeli minuman dalam jumlah yang banyak yaitu 6 karton dengan jenis anggur merah.

YW juga pernah melakukan aktifitas seperti main bola kaki dalam keadaan mabuk berat, bahkan dalam keadaan seperti itu YW mampu mencetak gol sehingga membuat timnya mendapat juara. YW mempunyai satu kebiasaan dimana ketika YW hendak mengikuti perlombaan sepak bola maka YW akan mendoping tubuhnya dengan mengkonsumsi minuman beralkohol jenis apa saja yang penting YW harus mendapat


(38)

66

doping tersebut. YW mengatakan bahwa dirinya mengkonsumsi minuman beralkohol ketika hendak bermain bola kaki agar naluri untuk mencetak gol dalam dirinya dapat dikeluarkan dan agar dirinya memiliki kekuatan tersendiri untuk melewati lawannya saat bermain bola kaki. Bahkan YW mengatakan bukan hanya dirinya yang mendoping diri ketika hendak bermain bola kaki, ia memiliki dua teman lainnya yang juga memiliki cara yang sama dengannya yaitu mendoping diri dengan minuman beralkohol ketika akan bermain bola kaki. hal ini diketahui oleh pelatih dan manager dari YW pada awalnya mereka memarahinya namun seiring berjalannya waktu mereka dapat memahami kondisinnya dan terkadang merekan menyiapkan minuman untuk dirinya ketika akan bermain bola kaki dalam satu perlombaan. YW mengakui dirinya pernah berada dalam kedaan mabuk dan mengikuti kuliah di dalam kelas, ia terkadang merasa tidak enak kepada teman-temannya karena bau khas alkohol yang melekat pada dirinya ketika ia berada didalam ruang kelas. YW cenderung mengantuk dan tertidur di dalam kelas ketika perkuliahan berlangsung akibat terlalu mabuk. Dan pernah terjadi bahwa YW mengambil tiga botol minuman dalam tas kuliahnya dan itu diambilnya ke dalam kelas kuliahnya, sehingga ketika YW hendak mengambil buku dan bolpen dalam tasnya dan tanpa sengaja YW menjatuhkan ketiga botol minuman


(39)

67

tersebut didalam kelas lalu botol-botol itu terguling ke arah dosennya, pada saat itu teman-temannya bertanya apa yang bunyi? namun dosennya cukup pengertian sehingga menjawab itu laptop YW yang jatuh. kemudian YW mengambil dan mengisi ketiga botol minuman itu ke dalam tasnya lalu tetap mengikuti kuliah namun setelah itu YW langsung tertidur karena di kursi kuliahnya, tanpa sadar kuliah telah berakhir dan dosennya membnagunkan YW dan menyuruhnya pulang. YW pernah mengikuti kegiatan ngamen yang dilakukan oleh himpunan mahasiswa papua salatiga dalam rangka menggalang dana untuk malam keakraban mahasiswa baru papua dalam keadaan mabuk namun masih terkontrol.

YW mengatakan ia akan merasakan panas didadanya ketika selesai mengkonsumsi minuman beralkohol sehingga biasa ia dan teman-temannya akan mencari air es untuk diminum agar dapat meghilangkan atau mengurangi rasa panas didada mereka.

4.6 Laporan Observasi

1. Observasi saat wawancara

Pada saat wawancara YW terlihat bersih dan rapi, YW menggunakan baju kaos berkerah berlengan pendek dan celana panjang berwarna coklat mudah. YW memiliki tinggi


(40)

68

badan 155 cm dan berat badan 55kg, rambut berwarna kecoklatan dan berombak, rambut pendek sekitar 5cm. Selama wawancara berlangsung, YW pertahankan tatap mata dimana pandangan PW terarah kepada peneliti. Selalu tersenyum dan kadang-kadang tertawa. YW menjawab pertanyaan dengan sangat baik.

2. Observasi aktivitas YW berkaitan dengan kebiasaan mengkonsumsi alkohol.

YW mulai mengkonsumsi minuman beralkohol sejak YW duduk di bangku kelas 1 SMP pada tahun 2001. YW mengkonsumsi minuman beralkohol pada saat YW masih tinggal bersama dengan kedua orang Tua dan kedua adiknya. YW mengkonsumsi alkohol saat pertama kali karena YW memiliki keinginan untuk mencoba konsumsi alkohol dan untuk bersenang-senang namun jug karena ayah YW juga mengkonsumsi alkohol sehingga YW melihat ayahnya dan suatu kali YW mengambil minuman milik ayahnya dan mencoba untuk mengkonsumsi minuman itu tanpa diketahui oleh ayahnya. Karena sudah terbiasa mengkonsumsi alkohol saat masih berada di Papua sehingga ketika YW datang ke salatiga untuk keuliah dan bertemu dengan teman-teman yang juga suka mengkonsumsi alkohol YW tidak perlu diajari lagi karena


(41)

69

YW sudah mengetahui bagaimana caranya mengkonsumsi minuman beralkohol.

YW mengkonsumsi alkohol 4-5 hari dalam seminggu dan itu dilakukan secara berturut-turut tetapi dapat dilakukan juga selama satu minggu penuh secara terus-menerus. YW biasa mengkonsumsi alkohol bersama dengan teman-temannya yang terhitung 4-5 orang namun terkadang bisa lebih sekitar 7-8 orang. YW dan temannya pernah memilih tinggal dikuburan cina selama satu minggu untuk menghabiskan 6 karton minuman yang telah dibeli oleh YW. YW sudah mengkonsumsi hampir semua Jenis minuman beralkohol dari jenis minuman yang kandungan alkoholnya rendah seperti bir yang mengandung kadar alkohol 4,7% hingga minuman chivas dan arak purwodadi yang mengandung kadar alkohol ±40%. YW merasakan banyak dampak akibat mengkonsumsi alkohol seperti YW jatuh dengan motor dan menyebabkan lutut YW luka dan dijahit enam jahitan yang akhirnya membuat YW tidak dapat berjalan selama enam bulan karena luka jahitan infeksi, YW juga jatuh di genteng rumah orang karena mabuk alkohol akhirnya ditahan oleh pihak kepolisian dan sempat dimasukan ke Sel Polres Kota Salatiga.


(42)

70

Tempat-tempat yang biasanya YW mengkonsumsi minuman beralkohol yaitu kos teman YW di Turen, daerah PLN arah Semarang, kuburan cina bawah dan kuburan cina atas, kebun karet.

4.2.6 Partisipan 5 Identitas

Nama : AK

Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 18 tahun

Asal : Biak

Agama : Kristen Prostestan

AK lahir memiliki paras tubuh berkulit sawo matang dan berambut ikal berwarna hitam, AK memiliki tinggi badan 172 cm dan berat badan 60 kg. AK adalah anak ketiga dari empat bersaudara.

4.2.6.1 Awal mula AK mengkonsumsi alkohol

Awal pertama AK mencoba untuk mengkonsumsi alkohol ia merasa bahwa rasanya tidak enak kemudian ia mencoba lagi rasanya masih tidak enak tetapi ia memiliki keinginan untuk terus mencoba hingga sekarang. AK pertama kali ingin mencoba karena


(43)

71

diajak oleh teman-temannya, namun karena AK melihat aktifitas disekitar ia berada saat sedang ada acara pesta-pesta dimana AK melihat beberapa orang yang mengkonsumsi alkohol dan AK terus melihat mereka sehingga teman-temannya langsung mengajaknya untuk mencoba.

4.2.6.2 Frekuensi AK me ngkonsumsi alkohol

AK dan teman-temannya mengkonsumsi alkohol selama 3 hari secara berturut-turutdalam seminggu yang dilakukan dari malam hingga malam hari berikutnya.

4.2.6.3 Jenis minuman alkohol yang AK konsumsi

Jenis minuman yang pertama kali AK konsumsi adalah anggur koresom, kemudian ia mengkonsumsi minuman Saguer (terbuat dari hasil sulingan pohon kelapa) minuman ini hanya ada di daerah pesisir Papua, minuman Balo yang adalah minuman khas kota jayapura (minuman dari hasil fermentasi air beras), Cap Tikus (minuman sulingan dari manado), minuman Sopi (minuman sulingan dari ambon), Milo (hanya ada di Papua), minuman Tuak, minuman Tomber (botolnya yang sering digunakan untuk menjual bensin), minuman Vodka, minuman Mensen, Wiro (hanya ada di Papua), minuman Chivas, minuman Red Label, minuman Blue Label, minuman Maxtrut dan ada beberapa jenis lainnya yang AK


(44)

72

tidak sempat sebutkan karena lupa nama jenis minumannya. Minuman lokal yang disukai denias adalah saguer karena denias melihat langsung cara pembuatan minuman saguer sehingga ia lebih menyukai minuman tersebut meskipun rasanya pahit dan baunya seperti makan yang sudah basi. Tetapi ada jug rasanya yang manis karena saat diturunkan dari pohon kelapa langsung di konsumsi, yang terasa pahit itu karena sudah disimpan beberapa hari lagi, yang membuat seseorang mabuk setelah mengkonsumsinya adalah yang rasanya pahit. Jika minuman label, AK lebih menyukai minuman Wiro karena menurutnya harga minuman Wiro dapat dijangkau dengan harga jualnya dan reaksinya saat minum pun cukup besar dan puas. Menurut denias 1 botol minuman wiro yang dikonsumsinya saja sudah mampu membuatnya mabuk, jika 2 botol itu lebih membuatnya mabuk lagi. Ada beberapa minuman yang dikonsumsi oleh denias dan teman-temannya terkadang mereka menggunakan minuman soda seperti Cocacola, Fanta, Sprite, dan Teh kotak untuk mencapurkan dengan minuman beralkoholnya ketika mereka hendak mengkonsumsi, tetapi jika minuman yang dikonsumsi adalah minuman mensen maka mereka akan mengkonsumsi tanpa campuran minuman soda, sedangkan minuman Wiro akan dicampurkan dengan minuman soda agar menetralkanrasanya


(45)

73

juga karena minuman Wiro sangat panas ketika dikonsumsi tanpa campuran dan biasanya mambuat dada mereka akan terasa sangat panas, sama halnya denga minuman Vodka yang rasanya pahit sehingga terkadang dicampur dengan minuman soda Cocacola agar rasanya terasa sedikit manis. 4.2.6.4 Dosis takaran minuman yang AK konsumsi

Ketika mengkonsumsi minuman Saguer yang adalah minuman lokal di Papua, AK dan teman-temannya cenderung membeli dengan jerigen 5 liter sampai dengan 10 liter, terkadang ia akan mabuk ketika mengkonsumsi 10 liter minuman. wadah yang digunakan adalah menggunakan gelas aqua sebagai gelas takar untuk minum. Cara menuangkan minuman adalah mengisi hingga minuman penuh pada gelas yang tersedia digunakan. AK lebih cenderung mengkonsumsi 1 botol dan langsung merasakan mabuk, tetapi jika AK dan teman-teman yang mengkonsumsi 4-5 orang maka mereka akan menghabiskan 4 botol minuman baru mereka merasakan mabuk tetapi jika 1 orang mengkonsumsi 1 botol maka akan sangat cepat sekali untuk mabuk. Untuk mendapatkan minuman yang dikonsumsi, AK dan teman-temannya akan menyumbangkan uang yang mereka punya yang kemudian digunakan untuk membeli minuman yang akan dikonsumsi tersebut. Sumbangan paling rendah yang mereka berikan


(46)

74

adalah Rp.20.000-Rp.30.000 dan sumbangan paling tinggi yang mereka berikan adalah Rp.100.000 per orang.

4.2.6.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi AK megnkonsumsi alkohol

AK mengatakan bahwa yang membuat ia mengkonsumsi minuman beralkohol ialah karena ia ingin untuk mencoba. Tetapi ada saat dimana ketika ia sedang berada pada beberapa pada acara-acara tertentu ia melihat beberapa orang yang sedang mengkonsumsi minuman beralkohol di acara tersebut sehingga ia terus melihat mereka dan akhirnya teman-temannya datang dan mengajaknya pergi untuk mencoba mengkonsumsi. Awal pertama ia mencoba untuk mengkonsumsi ia merasa bahwa rasanya tidak enak kemudian ia mencoba lagi rasanya masih tidak enak tetapi ia memiliki keinginan untuk terus mencoba hingga sekarang.

4.2.6.6 Dampak yang terjadi ketika AK mengkonsumsi alkohol

AK mengakui ketika sudah mabuk, ia dan teman-temannya akan kacau dan juga akan palang-palang mobil atau ojek yang lewat disekitar tempat mereka berada untuk menagih uang, jika mobil atau ojek yang lewat tidak memberikan uang kepada AK dan teman-temannya maka mobil atau ojek itu tidak akan berani untuk lewat jalan atau daerah itu lagi. AK juga


(47)

75

pernah berkelahi dengan temannya sendiri yang sedang bersama-sama minum, topik pembicaraan antara mereka yang membuat mereka cenderung berkelahi adalah karena salah satu diantara mereka akan mengatakan bahwa ia lebih hebat sehingga yang lainnya merasa bahwa mereka pun hebat itu membuat mereka berdebat hingga akhirnya berkelahi karena tidak ada yang mengalah. AK juga pernah jatuh dengan motor karena sedang mabuk dan mengendarai motor, ia terluka dibagian tubuhnya terkadang luka-lukanya sampai sobek-sobek badannya tetapi saat disuruh ke rumah sakit AK akan menolak dan pergi untuk melanjutkan mabuk lagi hingga ia mendapatkan dirinya sudah sadar ia baru menyadari luka-luka pada tubuhnya sehingga ia akan berteriak menjerit dan mau diantar ke rumah sakit. Ia mengatakan jika setelah mengkonsumsi minuman beralkohol ia akan merasa badannya lemas dan capek juga dadanya akan terasa panas sehingga ia memilih untuk minum air es.

4.2.6.7 Kebiasaan AK mengkonsumsi alkohol

AK mengatakan ia dan teman-temannya tidak memiliki jadwal khusus untuk mengkonsumsi minuman beralkohol hanya saja mereka dapat melakukannya ketika sedang bersama-sama saat bersantai dan biasanya salah satu diantara mereka akan memulai dengan topik pembicaraan


(48)

76

yang berkaitan dengan konsumsi alkohol maka dengan sedirinya yang lain pun ikut mengiyakan sehingga membuat mereka langsung membeli minuman dan mulai mengkonsumsi.

Setiap kali seselesai mengkonsumsi minuman beralkohol AK dan teman-temannya selalu mengkonsumi air es untuk mengompres dada dan bagian tubuh lainya yang terasa panas.

AK pernah bermain futsal saat dalam keadaan mabuk dimana ia menendang bola salah-salah dan akhirnya jatuh dalam lapangan teman-teman diam saja dan hanya tertawa-tertawa, merasa tidak berkonsentrasi dan akan mengantuk. Kalau untuk kuliah ia tidak pernah mengikuti kuliah dalam keadaan mabuk tetapi pernah waktu SMA ia mengikuti kelas belajar dalam keadaan mabuk, bahkan ada gurunya yang mengetahui tetapi membiarkan saja tetapi ada guru yang memang tidak mengetahui sama sekali, teman-temannya mengetahui keadaannya saat berada di dalam kelas saat itu namun mereka diam karena takut kepada AK.

AK mengakui orang tuanya mengetahui bahwa ia suka mengkonsumsi minuman beralkohol, sehingga terkadang ia harus embunyi-sembunyi jika ingijn mengkonsumsi, tetapi


(49)

77

akhirnya ayahnya telah mengetahui bahwa ia mengkonsumsi minuman beralkohol sehingga ia dimarahi dan dinasehati oleh ayahnya namun ia mengatakan biasalah anak muda akan tetap mendengarkan nasehat orang tua tetapi akan mengulangi mengkonsumsi lagi.

4.7 Laporan Observasi

1. Observasi saat wawancara

Pada saat wawancara AK terlihat bersih dan rapi, AK menggunakan baju kaos oblong berlengan pendek berwarna dan celana pendek berbahan kain. AK memiliki tinggi badan 172 cm dan berat badan 60 kg, rambut berwarna hitam dan ikal, rambut panjang sebahu, partisipan mengurai rambutnya saat wawancara. Selama wawancara berlangsung, AK pertahankan tatap mata dimana pandangan AK terarah kepada peneliti. AK tampak tersenyum dan kadang-kadang tertawa. AK menjawab pertanyaan dengan sangat baik.

2. Observasi aktivitas partisipan berkaitan dengan kebiasaan mengkonsumsi alkohol.

AK mulai mengkonsumsi minuman beralkohol sejak berada di bangku kelas 2 SMP. AK mengkonsumsi alkohol saat masih tinggal bersama dengan orang Tuanya di Papua.


(50)

78

AK mengakui pertama kali mengkonsumsi alkohol karena AK ingin mencoba namun juga karena beberapa acara-acara tertentu yang membuat orang mengkonsumsi alkohol sehingga AK bekeinginan untuk mencoba konsumsi alkohol. AK mengatakan bahwa ia dan teman-temannya tidak memiliki jadwal khusus untuk mengkonsumsi alkohol hanya saja mereka dapat melakukannya ketika mereka sedang bersama-sama saat bersantai dan biasanya salah satu dari antara mareka akan memulai dengan topik pembicaraan yang berkaitan dengan alkohol maka yang lain pun akan mengiyakan sehingga mereka langsung membeli minuman dan mulai mengkonsumsi terkadang aktifitas itu mereka lakukan dari malam hingga malam lagi dan dilakukan secara berturut-turut selama tiga hari dalam seminggu.

Jenis minuman yang sudah dikonsumsi oleh AK yaitu Anggur Koresom (terbuat dari hasil sulingan pohon kelapa) minuman ini hanya ada didaerah Pesisir Papua, Balo (minuman khas kota Jayapura), Cap tikus (minuman khas dari Manado), Sopi (minuman sulingan dari Ambon), Milo (minuman lokal di Papua), Tuak, Vodka, Mensen, Wiro ( minuman jenis ini hanya ada di Papua), Chivas, Red Label,Maxtrut, Saguer (minuman sulingan dari pohon kelapa), dan beberapa jenis lainnya yang tidak dapat AK sebutkan karena lupa nama


(51)

79

minumannya. Jenis minuman lokal yang AK sukai adalah saguer karena AK melihat langsung cara pembuatan minuman ini, rasanya pahit namun ada juga yang manis. AK telah mengkonsumsi 15 jenis minuman.

Minuman saguer ini biasanya AK dan teman-temannya membeli dengan jerigen 5 liter dan lebih hingga 10 liter. AK biasa mengkonsumsi satu botol minuman langsung merasakan mabuk, tetapi jika AK dan teman-temannya sekitar 4-5 orang maka botol minuman dapat dihabiskan sampai 4 botol baru AK merasakan mabuk.

AK mengkonsumsi minuman beralkohol lebih dari 1 hari dalam seminggu yaitu selama 3 sehari secara berturut-turut bersama dengan temannya. Maksimal AK dan teman-temannya ketika sedang mengkonsumsi alkohol adalah lima orang.

Tempat-tempat yang AK dan teman-temannya mengkonsumsi alkohol yaitu di rumah kontrakan partisipan dan rumah kos teman AK.


(52)

80 4.8 Pembahasan

Dibagian ini akan ditunjukkan hasil penelitian yang ditemukan dari kelima partisipan penelitian dengan merujuk kembali pada tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan menganalisis pola konsumsi minuman beralkohol pada mahasiswa Papua dengan spesifik penelitian pada awal mula mengkonsumsi alkohol, frekuensi minum, jenis minuman, dosis minuman, faktor-faktor yang mempengaruhi, dampak yang terjadi ketika mengkonsumsi minuman beralkohol dan kebiasaan mengkonsumsi alkohol.

Kelima partisipan memilki persamaan dan perbedaan saat mengkonsumsi alkohol. Persamaannya adalah diantara partisipan 1, 4, dan 5 ternyata mulai mengkonsumsi alkohol sejak berada di bangku SMP sedangkan perbedaannya adalah partisipan 2 mengkonsumsi sejak berada di bangku SD dan partisipan 3 mengkonsumsi sejak berada di bangku SMA. Penelitian ini Berkaitan dengan teori yang dikemukakan oleh (Anonim, 2007) bahwa Penyalahgunaan alkohol dikelompokkan berdasarkan pendidikan formal pada tahun 2006, SLTP dan SLTA menempati urutan pertama dengan 73.253 kasus, SD dengan 8.449 kasus, dan PT dengan 3.987 kasus.

Kelima partisipan memiliki persamaan pada frekuensi minum alkohol yaitu partisipan 1 dan 3 mengkonsumsi alkohol 2 hari dalam seminggu, partisipan 2 dan 5 mengkonsumsi alkohol 3 hari dalam


(53)

81

seminggu, berbeda dengan partisipan 4 yang mengkonsumsi alkohol 4 hari dalam seminggu. Jenis minuman yang paling sering dikonsumsi oleh partisipan 1, 2, 3, 4, dan 5 adalah Bir, Vodka, Anggur Merah, Tuak, dan Ciu. Penelitian ini dikaitkan dengan teori menurut (Handayani.,dkk, 2009) bahwa dari berbagai jenis minuman beralkohol ternyata minuman tradisional (Saguer, Tuak dan Ciu) urutan terbanyak dikonsumsi kemudian diikuti wizky/vodka, bir dan anggur/wine.

Persamaan takaran dosis mengkonsumsi alkohol diperkuat dengan teori menurut (Faot, dkk., 2010) orang yang mengkonsumsi alkohol 70% lama kelamaan dapat menyebabkan kecanduan dan akan menambah takaran yang lebih pada saat mengkonsumsi.Dari partisipan 1, 2, 3, dan 4 adalah rata-rata 5-20 ml disesuaikan dengan jenis minuman yang dikonsumsi seperti Bir, Vodka 3-5 ml, Bir 330 ml, dan Anggur 20 ml, berbeda dengan partisipan 5 yang mengkonsumsi alkohol pada minuman saguer dengan takaran dosis 5 liter sampai 10 liter dan minuman bir dikonsumsi per botol yang isi penuh 330 ml atau 640 ml.

Kelima partisipan memiliki faktor penyebab mengkonsumsi alkohol yang sama yaitu pengaruh teman sebaya. Hal ini berdasarkan dengan pernyataan yang dikemukan oleh Santrock (2002) bahwa pengaruh teman sebaya sangat berpengaruh dalam kehidupan remaja. Pengaruh dapat berupa perilaku yang positif dan


(54)

82

negatif, tetapi umumnya remaja terlibat dalam semua bentuk perilaku yang negatif. Hal ini karena di dalam kehidupan seorang remaja, identitas kelompok seringkali mengarahkan identitas pribadi. Dari hasil penelitian, didapati bahwa kelima partisipan mulai mengenal minuman beralkohol dan mengkonsumsinya sejak mereka duduk di bangku sekolah. Masing-masing mereka menceritakan bahwa mereka diajak oleh teman-teman sebayanya untuk mengkonsumsi alkohol dan kemudian berlanjut saat ada momen tertentu seperti pesta ulang tahun dan beberapa acara-acara lainnya.

Faktor keluarga, partisipan 2 dan 4 mengkonsumsi alkohol pada awalnya karena melihat om dan ayah mereka mengkonsumsi sehingga mereka berkeinginan untuk mencoba. Penelitian ini diperkuat dengan teori menurut Jeff (2000) faktor biologi (genetik), anak-anak dari orang tua alkoholik berisiko tinggi mengalami alkoholisme daripada nonalkoholik. Studi adopsi menunjukkan bahwa angka alkoholisme pada anak laki-laki dari ayah biologis yang mengalami alkoholisme lebih tinggi daripada anak laki-laki dari ayah biologis nonalkoholik (Videbeck, 2008).

Kelima partisipan mengkonsumsi alkohol karena tidak mampu menemukan solusi sehingga mereka memilih untuk mengkonsumsi alkohol untuk membuat mereka merasa tenang. Penelitian ini diperkuat dengan teori menurut Schuckit (2000) yaitu


(55)

83

faktor Psikologis bahwa alkohol dapat digunakan sebagai mekanisme koping atau cara mengurangi stres dan ketegangan, meningkatkan perasaan tenang dan untuk mengurangi derita psikologis (dalam Videbeck, 2008).

Dampak yang paling sering dialami oleh kelima partisipan adalah Pertengkaran dengan teman-teman dan mengalami kecelakaan karena mengendarai motor saat mengkonsumsi alkohol. Penelitian ini terkait dengan teori menurutMenurut Muhamad R. Banau dari Badan Pengawasan Obat-Obatan dan Makanan (BPOM), (dalam Faot., dkk, 2010) Penyalahgunaan minuman kerasmenimbulkan 58% tindakan kekerasan,perkosaan dan pembunuhan, sepertigakecelakaan lalu lintas disebabkan olehpengemudi di bawah pengaruh minumankeras. Minuman keras yang mengandungkadar alkohol tinggi sangat mempengaruhifungsi akal seseorang. Persamaan kebiasaan kelima partisipan mengkonsumsi alkohol adalah memiliki partisipan 1, 2, 3 dan 5 biasanya mengkonsumsi alkohol di rumah kontrakan dan rumah kos, berbeda dengan partisipan 4 yang lebih memilih mengkonsumsi alkohol di kuburan cina, kebun karet, dan sawah.


(1)

78

AK mengakui pertama kali mengkonsumsi alkohol karena AK ingin mencoba namun juga karena beberapa acara-acara tertentu yang membuat orang mengkonsumsi alkohol sehingga AK bekeinginan untuk mencoba konsumsi alkohol. AK mengatakan bahwa ia dan teman-temannya tidak memiliki jadwal khusus untuk mengkonsumsi alkohol hanya saja mereka dapat melakukannya ketika mereka sedang bersama-sama saat bersantai dan biasanya salah satu dari antara mareka akan memulai dengan topik pembicaraan yang berkaitan dengan alkohol maka yang lain pun akan mengiyakan sehingga mereka langsung membeli minuman dan mulai mengkonsumsi terkadang aktifitas itu mereka lakukan dari malam hingga malam lagi dan dilakukan secara berturut-turut selama tiga hari dalam seminggu.

Jenis minuman yang sudah dikonsumsi oleh AK yaitu Anggur Koresom (terbuat dari hasil sulingan pohon kelapa) minuman ini hanya ada didaerah Pesisir Papua, Balo (minuman khas kota Jayapura), Cap tikus (minuman khas dari Manado), Sopi (minuman sulingan dari Ambon), Milo (minuman lokal di Papua), Tuak, Vodka, Mensen, Wiro ( minuman jenis ini hanya ada di Papua), Chivas, Red Label,Maxtrut, Saguer (minuman sulingan dari pohon kelapa), dan beberapa jenis lainnya yang tidak dapat AK sebutkan karena lupa nama


(2)

79

minumannya. Jenis minuman lokal yang AK sukai adalah saguer karena AK melihat langsung cara pembuatan minuman ini, rasanya pahit namun ada juga yang manis. AK telah mengkonsumsi 15 jenis minuman.

Minuman saguer ini biasanya AK dan teman-temannya membeli dengan jerigen 5 liter dan lebih hingga 10 liter. AK biasa mengkonsumsi satu botol minuman langsung merasakan mabuk, tetapi jika AK dan teman-temannya sekitar 4-5 orang maka botol minuman dapat dihabiskan sampai 4 botol baru AK merasakan mabuk.

AK mengkonsumsi minuman beralkohol lebih dari 1 hari dalam seminggu yaitu selama 3 sehari secara berturut-turut bersama dengan temannya. Maksimal AK dan teman-temannya ketika sedang mengkonsumsi alkohol adalah lima orang.

Tempat-tempat yang AK dan teman-temannya mengkonsumsi alkohol yaitu di rumah kontrakan partisipan dan rumah kos teman AK.


(3)

80 4.8 Pembahasan

Dibagian ini akan ditunjukkan hasil penelitian yang ditemukan dari kelima partisipan penelitian dengan merujuk kembali pada tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan menganalisis pola konsumsi minuman beralkohol pada mahasiswa Papua dengan spesifik penelitian pada awal mula mengkonsumsi alkohol, frekuensi minum, jenis minuman, dosis minuman, faktor-faktor yang mempengaruhi, dampak yang terjadi ketika mengkonsumsi minuman beralkohol dan kebiasaan mengkonsumsi alkohol.

Kelima partisipan memilki persamaan dan perbedaan saat mengkonsumsi alkohol. Persamaannya adalah diantara partisipan 1, 4, dan 5 ternyata mulai mengkonsumsi alkohol sejak berada di bangku SMP sedangkan perbedaannya adalah partisipan 2 mengkonsumsi sejak berada di bangku SD dan partisipan 3 mengkonsumsi sejak berada di bangku SMA. Penelitian ini Berkaitan dengan teori yang dikemukakan oleh (Anonim, 2007) bahwa Penyalahgunaan alkohol dikelompokkan berdasarkan pendidikan formal pada tahun 2006, SLTP dan SLTA menempati urutan pertama dengan 73.253 kasus, SD dengan 8.449 kasus, dan PT dengan 3.987 kasus.

Kelima partisipan memiliki persamaan pada frekuensi minum alkohol yaitu partisipan 1 dan 3 mengkonsumsi alkohol 2 hari dalam seminggu, partisipan 2 dan 5 mengkonsumsi alkohol 3 hari dalam


(4)

81

seminggu, berbeda dengan partisipan 4 yang mengkonsumsi alkohol 4 hari dalam seminggu. Jenis minuman yang paling sering dikonsumsi oleh partisipan 1, 2, 3, 4, dan 5 adalah Bir, Vodka, Anggur Merah, Tuak, dan Ciu. Penelitian ini dikaitkan dengan teori menurut (Handayani.,dkk, 2009) bahwa dari berbagai jenis minuman beralkohol ternyata minuman tradisional (Saguer, Tuak dan Ciu) urutan terbanyak dikonsumsi kemudian diikuti wizky/vodka, bir dan anggur/wine.

Persamaan takaran dosis mengkonsumsi alkohol diperkuat dengan teori menurut (Faot, dkk., 2010) orang yang mengkonsumsi alkohol 70% lama kelamaan dapat menyebabkan kecanduan dan akan menambah takaran yang lebih pada saat mengkonsumsi.Dari partisipan 1, 2, 3, dan 4 adalah rata-rata 5-20 ml disesuaikan dengan jenis minuman yang dikonsumsi seperti Bir, Vodka 3-5 ml, Bir 330 ml, dan Anggur 20 ml, berbeda dengan partisipan 5 yang mengkonsumsi alkohol pada minuman saguer dengan takaran dosis 5 liter sampai 10 liter dan minuman bir dikonsumsi per botol yang isi penuh 330 ml atau 640 ml.

Kelima partisipan memiliki faktor penyebab mengkonsumsi alkohol yang sama yaitu pengaruh teman sebaya. Hal ini berdasarkan dengan pernyataan yang dikemukan oleh Santrock (2002) bahwa pengaruh teman sebaya sangat berpengaruh dalam kehidupan remaja. Pengaruh dapat berupa perilaku yang positif dan


(5)

82

negatif, tetapi umumnya remaja terlibat dalam semua bentuk perilaku yang negatif. Hal ini karena di dalam kehidupan seorang remaja, identitas kelompok seringkali mengarahkan identitas pribadi. Dari hasil penelitian, didapati bahwa kelima partisipan mulai mengenal minuman beralkohol dan mengkonsumsinya sejak mereka duduk di bangku sekolah. Masing-masing mereka menceritakan bahwa mereka diajak oleh teman-teman sebayanya untuk mengkonsumsi alkohol dan kemudian berlanjut saat ada momen tertentu seperti pesta ulang tahun dan beberapa acara-acara lainnya.

Faktor keluarga, partisipan 2 dan 4 mengkonsumsi alkohol pada awalnya karena melihat om dan ayah mereka mengkonsumsi sehingga mereka berkeinginan untuk mencoba. Penelitian ini diperkuat dengan teori menurut Jeff (2000) faktor biologi (genetik), anak-anak dari orang tua alkoholik berisiko tinggi mengalami alkoholisme daripada nonalkoholik. Studi adopsi menunjukkan bahwa angka alkoholisme pada anak laki-laki dari ayah biologis yang mengalami alkoholisme lebih tinggi daripada anak laki-laki dari ayah biologis nonalkoholik (Videbeck, 2008).

Kelima partisipan mengkonsumsi alkohol karena tidak mampu menemukan solusi sehingga mereka memilih untuk mengkonsumsi alkohol untuk membuat mereka merasa tenang. Penelitian ini diperkuat dengan teori menurut Schuckit (2000) yaitu


(6)

83

faktor Psikologis bahwa alkohol dapat digunakan sebagai mekanisme koping atau cara mengurangi stres dan ketegangan, meningkatkan perasaan tenang dan untuk mengurangi derita psikologis (dalam Videbeck, 2008).

Dampak yang paling sering dialami oleh kelima partisipan adalah Pertengkaran dengan teman-teman dan mengalami kecelakaan karena mengendarai motor saat mengkonsumsi alkohol. Penelitian ini terkait dengan teori menurutMenurut Muhamad R. Banau dari Badan Pengawasan Obat-Obatan dan Makanan (BPOM), (dalam Faot., dkk, 2010) Penyalahgunaan minuman kerasmenimbulkan 58% tindakan kekerasan,perkosaan dan pembunuhan, sepertigakecelakaan lalu lintas disebabkan olehpengemudi di bawah pengaruh minumankeras. Minuman keras yang mengandungkadar alkohol tinggi sangat mempengaruhifungsi akal seseorang. Persamaan kebiasaan kelima partisipan mengkonsumsi alkohol adalah memiliki partisipan 1, 2, 3 dan 5 biasanya mengkonsumsi alkohol di rumah kontrakan dan rumah kos, berbeda dengan partisipan 4 yang lebih memilih mengkonsumsi alkohol di kuburan cina, kebun karet, dan sawah.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Konsumsi Minuman Beralkohol pada Mahasiswa Papua di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 462009039 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Konsumsi Minuman Beralkohol pada Mahasiswa Papua di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 462009039 BAB II

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Konsumsi Minuman Beralkohol pada Mahasiswa Papua di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 462009039 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Konsumsi Minuman Beralkohol pada Mahasiswa Papua di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Konsumsi Minuman Beralkohol pada Mahasiswa Papua di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

0 11 73

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Minum Minuman Beralkohol Dikalangan Mahasiswa Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB V

0 0 3

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Minum Minuman Beralkohol Dikalangan Mahasiswa Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB IV

0 1 36

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Minum Minuman Beralkohol Dikalangan Mahasiswa Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB III

0 0 10

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Minum Minuman Beralkohol Dikalangan Mahasiswa Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB II

0 0 15

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Minum Minuman Beralkohol Dikalangan Mahasiswa Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB I

0 0 8