Jenis Makanan Ringan di TK ABA ADE I RMA

53 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kebanyakan teknik olah yang digunakan untuk pembuatan makanan ringan adalah dengan cara dipanggang atau dibakar yaitu sebanyak 60 , sedangkan pada teknik olah direbus dan digoreng hasilnya sama yaitu sebanyak 20 . Dari data di atas dapat diketahui bahwa jenis makanan ringan yang dibagikan belum bervariasi, dilihat dari bahan baku yang digunakan tidak semua bahan makanan mengandung zat gisi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Rasa makanan hanya memiliki 2 variasi yaitu manis dan gurih, serta teknik olah yang digunakan hanya tiga macam yaitu rebus, goreng dan panggang bakar. Selain itu, variasi m akanan juga dipengaruhi oleh ketersediaan bahan makanan, daya beli wali murid, pengetahuan wali murid tentang jajanan anak, serta tempat pembelian makanan ringan, sehingga peluang untuk adanya variasi makanan ringan lebih sedikit dan terbatas.

6. Kecukupan Zat Gizi Anak TK ABA ADE I RMA a. Kecukupan Energi

Energi seseorang diperoleh dari proses oksidasi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak. Energi adalah zat yang diperlukan untuk makhluk hidup demi mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas Dewi Cakrawati, 2012: 39. Asupan energi diperoleh dari bahan makanan yang 54 mengandung karbohidrat, lemak dan protein sehingga manusia membutuhkan zat - zat makanan yang cukup untuk memenuhi kecukupan energinya. Jika sesorang kurang makan maka tubuh akan menjadi lemah atau lesu baik itu dalam hal pekerjaan, aktivitas fisik maupun daya ingat, hal tersebut dikarenakan kekurangan zat-zat makanan yang dapat menghasilkan energi dalam tubuh. Energi diperlukan dalam tubuh untuk memelihara fungsi dasar tubuh yang disebut dengan metebolisme basal. Kebutuhan energi untuk metabolisme basal diperlukan oleh tubuh dan dipergunakan sebagai pencernaan makanan, beraktivitas baik itu bekerja, belajar, berjalan ataupun aktivitas fisik lainnya. Tingkat kecukupan energi seseorang sangat berpengaruh terhapat status gizi sesorang. Bila mengkonsumsi energi dalam tubuh harus sesuai dengan aktivitas dan usia setiap orang agar tidak mengakibatkan kekurangan maupun kelebihan dalam mengkonsumsi energi. Pengukuran tingkat konsumsi energi dilakukan dengan cara mengkonveksikan masing-masing jenis konsumsi pangan melalui metode recall 24 jam. Data hasil konsumsi energi anak-anak di TK ABA ADE I RMA diperoleh setelah menganalisis konsumsi makanan selama 2 hari. Hasil konsumsi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan daftar angka kecukupan gizi yang dianjurkan tahun 2013 dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 13 di bawah ini: Tabel 13. Rata-rata dan Kisaran Tingkat Konsumsi Energi Anak-anak TK ABA ADE I RMA Rata- rata dan Kisaran Energi kkal Rata-rata 1389,29 Kisaran 1042,15 – 1604,2 55 Baik 57,7 Sedang 19,2 Kurang 23,1 Defisit Kategori Kecukupan Energi Anak TK Baik Sedang Kurang Defisit Dari tabel diatas diketahui rata-rata tingkat konsumsi energi anak-anak adalah 1389.29 kkal sedangkan kisaran tingkat konsumsi energi anak-anak adalah 104,15 – 1604,2 kkal. Kategori tingkat kecukupan energi pada anak TK ABA ADE I RMA dapat di lihat pada tabel 14 di bawah ini: Tabel 14. Kategori Tingkat Kecukupan Energi pada anak TK ABA ADE I RMA No. Teknik Olah Jumlah n N Persentase 1 Baik 15 57,7 2 Sedang 5 19,2 3 Kurang 6 23,1 4 Defisit Jumlah 26 100 Gambar 3. Diagram Lingkaran Kategori Kecukupan Energi Anak