Pengurus adalah anggota koperasi yang memperoleh kepercayaan dari rapat anggota untuk memimpin organisasi dan usaha koperasi untuk satu periode
tertentu. Penguruslah yang akan menentukan apakah program-progam kerja yang telah disepakati oleh para anggota benar-benar dapat dijalankan. Pengurus
pula yang menentukan apakah koperasi dapat diterima sebagai rekan usaha yang terpercaya dalam lingkungan dunia usaha yang terpercaya dalam
lingkungan dunia usaha. 3. Kemampuan manajerial pengurus dalam bidang administrasi
Pengurus harus mampu Mengelola anggaran pendapatan dan belanja koperasi, Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksana tugas dan
Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
2.3 Partisipasi Anggota
2.3.1 Konsep Dasar Partisipasi Anggota
Partisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu “participation” yang artinya
adalah mengikutsertakan pihak lain.Seorang pemimpin dalam melaksanakan fungsinya akan berhasil jika mengikutsertakan semua komponen dan unsur yang
ada dalam koperasi. Menurut Anoraga 2003:111 partisipasi anggota adalah kesediaan
anggota untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaan secara bertanggungjawab. Jika sebagian anggota koperasi sudah menunaikan kewajiban
dan melaksanakan hak secara bertanggungjawab, maka partisipasi anggota yang bersangkutan sudah dikatakan baik.Akan tetapi jika hanya sedikit yang demikian,
maka partisipasi anggota yang bersangkutan dikatakan buruk atau rendah.
Partisipasi merupakan faktor pendukung yang paling penting dalam perkembangan suatu organisasi.Melalui partisipasi segala aspek yang
berhubungan dengan pelaksanaan pencapaian tujuan dapat di realisasikan. Semua program yang dilaksanakan manajemen harus memperoleh dukungan dari semua
unsur atau komponen pelaksanaan di dalam koperasi tidak akan berhasil Kusnadi, 2005:95.
Bedasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan partisipasi anggota adalah keikutsertaan seseorang atau sekelompok orang dalam aktivitas koperasi
baik dalam permodalan, pemanfaatan jasa di KUD dan menghadiri RAT sehingga mencapai tujuan bersama yakni memperoleh kesejahteraan.
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Anggota
Faktor-faktor dalam berpartisipasi dibagi menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ektern. Faktor intern adalah faktor yang ada didalam diri anggota.
Sedangkan, faktor ektern adalah faktor yang ada diluar dari anggota. Menurut Mutis 2004:89, partisipasi dapat dipertimbangkan oleh beberapa faktor antara
lain sebagai berikut: 1. Latihan berkesinambungan bagi calon anggota dan anggota
2. Kunjungan lapangan dari para penggerak koperasi 3. Adanya perasaan yang kuat terhadap kelompok
4. Para anggota dan pengurus dapat dengan berhasil baik, membuat kartu
anggota, pembukuan yang benar dan menerbitkan laporan bulanan 5. Menanamkan dan mempertahankan sikap mental yang baru berhubungan
dengan aneka macam simpanan, pemberian pinjaman, dan aspek-aspek untuk bekerjasama dengan koperasi.
6. Latihan bagi anggota untuk memenuhi, menganalisis, mengadakan perjanjian pada saat permodalan.
Selain dari beberapa faktor di atas kurangnya partisipasi anggota dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu:
1 Pengetahuan Berkoperasi Menurut Sitio Tamba 2001:30 “keberhasilan koperasi sangat erat
hubunganya dengan partisipasi aktif anggotanya. Seorang anggota akan mau berpartisipasi, jika yang bersangkutan mengetahui tujuan organisasi, manfaat
terhadap dirinya, dan cara organisasi tersebut dalam mencapai tujuan. Oleh karena dengan seseorang memiliki pengetahuan perkoperasian maka akan
menambah keaktifan anggota tersebut dalam melakukan setiap kegiatan koperasi.
2 Kualitas Pelayanan Joesron 2005:17 menyatakan bahwa apabila pelayanan yang diberikan oleh
koperasi baik
dan memuaskan
pelanggan, maka
individu akan
mempertahankan diri untuk tetap berhubungan baik dan erat dengan koperasi dan akan berpartisipasi aktif dalam usaha untuk memajukan dan
mengembangkan koperasi.
2.3.3 Bentuk Partisipasi