Pengertian Tenaga Kerja Macam Tenaga Kerja

52 BAB III TENAGA KERJA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003

A. Pengertian Tenaga Kerja

Pengertian tenaga kerja dalam hukum ketenagakerjaan Indonesia dalam hal ini seperti yang diatur dalam UUK, sedikitnya ada 3 tiga macam pengertian. Pertama, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang danatau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun kebutuhan masyarakat Pasal 1 angka 2 UUK. Kedua, buruh adalah pekerja yang bekerja di perusahaan, dan dalam pekerjaannya harus tunduk pada perintah dan peraturan kerja yang diadakan oleh perusahaan majikan yang bertanggung jawab atas lingkungan perusahaannya, dan buruh akan memperoleh upah serta jaminan hidup lainnya yang wajar dari perusahaan majikan. 54 Menurut Payaman Simanjuntak, tenaga kerja man power adalah penduduk yang sudah atau sedang bekerja, sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain, seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Ketiga, pekerjaburuh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain Pasal 1 angka 3 UUK. 54 Syaiful Anwar, Sendi-Sendi Hubungan Pekerja dengan Pengusaha, Medan : FH UISU, 1991, hlm. 3. Universitas Sumatera Utara Pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja menurutnya ditentukan oleh umurusia. 55 Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun sampai 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun, dan ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja. 56

B. Macam Tenaga Kerja

Pengertian pekerja seperti yang terdapat di dalam Pasal 1 angka 3 UUK dapat diartikan bahwa yang disebut sebagai pekerja itu adalah hanya tenaga kerja yang sudah bekerja. Istilah pekerja tadi adalah untuk menggantikan istilah buruh yang tetap disalah artikan sehingga sering menimbulkan masalah karena istilah buruh dianggap sama seperti pekerja kasar yang selalu mendapat tekanan dari pihak majikan. Dikenal beberapa macam tenaga kerja lainnya selain tenaga kerja tetap, seperti tenaga kerja harian lepas, tenaga kerja borongan dan tenaga kerja kontrak. 55 Payaman Simanjuntak dalam Sedjun H. Manulang, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, Cetakan II, Jakarta : Rineka Cipta, 1995, hlm. 3. 56 http:id.m.wikipedia.orgwikiTenaga_kerja diakses pada tanggal 10 Maret 2014, pukul 14.15. Universitas Sumatera Utara Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-03MEN1994 Pasal 1 angka 2 memberikan pengertian mengenai tenaga kerja harian lepas, yaitu tenaga kerja yang bekerja pada pengusaha untuk melakukan pekerjaan tertentu yang berubah- ubah dalam hal waktu maupun kontinuitas pekerjaan dengan menerima upah didasarkan atas kehadirannya secara harian. Tenaga kerja harian lepas merupakan tenaga kerja dengan perjanjian waktu tertentu. 57 Tenaga kerja borongan adalah tenaga kerja yang bekerja pada pengusaha untuk melakukan pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam hal waktu dengan menerima upah didasarkan atas volume pekerjaan atau satuan hasil kerja Pasal 1 angka 3 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-03MEN1994. Tenaga Sehingga hak-hak tenaga kerja harian lepas adalah sebagaimana juga dengan tenaga kerja Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWT, yakni mendapatkan upah dan kesejahteraan, namun sistem upah untuk tenaga kerja harian lepas didasarkan pada kehadiran kerja. Tenaga kerja harian lepas bekerja kurang dari 21 dua puluh satu hari dalam 1 satu bulan. Kemudian jika tenaga kerja bekerja 21 dua puluh satu hari atau lebih selama 3 tiga bulan berturut-turut atau lebih maka perjanjiannya akan berubah menjadi Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu PKWTT. Contohnya seorang pekerja yang bekerja sebagai tenaga kerja harian lepas pada sebuah pabrik sepatu. Ia digaji berdasarkan kehadirannya setiap hari, bila ia tidak bekerja pada hari kerjanya maka ia tidak akan menerima upah. Dengan demikian jelaslah bahwa tenaga kerja harian lepas menerima upah sesuai dengan kehadirannya di tempat kerja. 57 http:gresnews.comberitaTips01149-hak-tenaga-kerja-harian-lepas diakses 11 Maret 2014 , pukul 22.22. Universitas Sumatera Utara kerja borongan yang dilakukan dengan sistem kerja borongan atau berdasarkan satuan hasil yang dilaksanakan dalam waktu satu bulan atau lebih, maka upah rata-rata sebulan, serendah-rendahnya adalah upah minimum di perusahaan bersangkutan. Dengan demikian, perjanjian kerja untuk tenaga kerja borongan adalah berdasarkan PKWTT yang upahnya dibayarkan secara bulanan, dengan mempersyaratkan pencapaian suatu target atau produktivitas tertentu. Contohnya seorang pekerja yang bekerja di bangunan yang berada dibawah perintah mandor, mereka bekerja untuk menyelesaikan sebuah bangunan, dimana kontrak kerja mereka didasarkan atas selesainya suatu pekerjaan, yaitu selesainya bangunan tersebut. Tenaga kerja kontrak adalah tenaga kerja yang bekerja pada pengusaha untuk melakukan pekerjaan tertentu dengan menerima upah yang didasarkan atas kesepakatan untuk hubungan kerja untuk waktu tertentu dan atau selesainya pekerjaan tertentu Pasal 1 angka 4 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER- 03MEN1994. Contohnya seseorang yang dikontrak bekerja sebagai karyawan tidak tetap di PTPN IV Bah Jambi pada jangka waktu tertentu. Ia bekerja dan menerima upah untuk jangka waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja. Bila masa kerjanya telah berakhir dan pihak perusahaan tidak memperpanjang kontrak kerjanya lagi, maka sejak itu ia tidak mempunyai hubungan kerja lagi dengan perusahaan yang mempekerjakannya tadi. Namun bila pihak perusahaan memperpanjang kontrak kerjanya, maka ia akan terus bekerja pada perusahaan tersebut sampai habis jangka waktu yang tercatat di dalam perpanjangan perjanjian kerjanya. Universitas Sumatera Utara

C. Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Kerja Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 (Studi Pada Perjanjian Kerja pt. Perkebunan Nusantara iv bah Jambi Dengan Tenaga Kerja Tetap)

0 49 114

Sistem Pengupahan Bagi Pekerja Dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (Pkwt) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 (Studi Pada Pt. Binanga Mandala Labuhan Batu)

0 41 176

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 PADA PT KANDANG KARYA PERKASA Pelaksanaan Perjanjian Kerja Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pada PT Kandang Karya Perkasa Di Kabupaten Sukoharjo.

0 6 19

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 PADA PT KANDANG KARYA PERKASA Pelaksanaan Perjanjian Kerja Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pada PT Kandang Karya Perkasa Di Kabupaten Sukoharjo.

0 5 14

TENAGA KERJA WANITA (Studi Tentang Perlindungan Hukum Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Di PT Adetex Boyolali).

0 2 18

Perjanjian Kerja Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Menurut Hukum Islam.

0 0 15

PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN KERJA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAAN TERHADAP TENAGA KERJA DI PT. X SURABAYA.

0 0 80

Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Kontrak Dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Muhammad Wildan

0 0 9

PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN KERJA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAAN TERHADAP TENAGA KERJA DI PT. X SURABAYA

0 0 43

ANALISIS TENTANG HAK-HAK TENAGA KERJA SETELAH PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA MENURUT UNDANG-UNDANG RI NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN -

0 0 83