dilakukan dengan cara penyelesaian bipartit secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Bila penyelesaian tersebut tidak memberikan hasil
yang memuaskan maka penyelesaiannya dilakukan dalam Pengadilan Hubungan Industrial. Sanksi yang diberikan kepada pekerja yang
melanggar ketentuan disiplin berupa kewajiban dan larangan pekerja dapat dijatuhi sanksi yaitu berupa teguran lisantertulis, dan pemberian
peringatan tertulis. Peringatan tertulis yang diberikan yaitu Peringatan I, Peringatan II, dan Peringatan III, apabila tenaga kerja yang bersangkutan
tidak menanggapi hingga Peringatan III maka yang bersangkutan diberlakukan ketentuan penundaan kenaikan gaji ataupun penundaan
kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pembebasan tugas serta pemberhentian.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini, penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Adanya jiwa besar dan kebijaksanaan yang sungguh-sungguh dari pihak
pengusahaperkebunan untuk menjalin pengertian bersama dengan para tenaga kerja sebaik mungkin untuk menyelesaikan pekerjaannya tepat
pada waktu yang telah ditentukan dalam PKB yang telah disepakati masing-masing pihak, dengan tujuan agar perusahaan tidak dirugikan dan
tenaga kerja dapat melaksanakan pekerjaannya untuk meningkatkan produksi dan produktifitas demi kepentingan tenaga kerja dan
kepentingan pengusahaperkebunan dalam mencapai tujuan perusahaan;
Universitas Sumatera Utara
2. PTPN IV Bah Jambi hendaknya berpedoman pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk mencegah terjadinya masalah atau perselisihan perburuhan di masa mendatang, serta dapat melindungi hak
dan kewajiban dari tenaga kerja dan perusahaanpengusaha. Perusahaaan diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai isi dari PKB dalam
menjalankan tugasnya untuk mepermudah tugas Departemen Tenaga Kerja dalam melakukan pengawasan terhadap perkebunan serta untuk
mengefektifkan tugas penyelenggaraan dalam hal ini PT. JAMSOSTEK, untuk menegur perkebunan yang lalai ataupun sengaja tidak
mendaftarkan tenaga kerja kepada program jaminan sosial yang ada dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga kesannya tidak bersifat
pasif; 3.
Diharapkan pihak perkebunanpengusaha meneliti dan menelaah lebih jauh terhadap persoalan atau perselisihan yang terjadi serta pengawasan
terhadap tenaga kerja yang sering mangkir tanpa pemberitahuan. Selain itu juga diharapkan peran aktif dari Departemen Tenaga Kerja dalam
mengadakan pengawasan dengan melakukan peninjauan ke setiap perkebunanperusahaan guna mengetahui keadaan tenaga kerja dan
melihat serta memeriksa PKB yang berlaku. Jika ada hal-hal bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, maka departemen
Tenaga Kerja harus bersikap tegas dengan cara menjatuhkan sanksi hukum kepada perkebunanperusahaan yang melakukan pelanggaran.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku