21
kepentingan publik. Oleh karena itu guru harus mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada publik.
5. Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreativitas dalam pemanfaatan
tekhnologi komunikasi dan inmormasi mutkhir agar senantiasa tidak keinggalan dalam kemampuannya menggelola pembelajaran.
Satu hal lagi yang dapat diupayakan untuk peningkatan profesionalisme guru adalah melalui adopsi inovasi atau pengembangan kreatifitas dalam
pemanfaatan tekhnologi komunikasi dan informasi mutakhir. Guru dapat memanfaatkan media presentasi komputer dan juga pendekatan-pendekatan baru
bidang tekhnologi pendidikan. Upaya-upaya guru untuk meningkatkan profesionalismenya tersebut pada akhirnya memerlukan adanya dukungan dari
semua pihak yang terkait agar benar-benar terwujud. Pihak-pihak yang harus memberikan dukunganya tersebut adalah organisasi profesi seperti PGRI,
pemerintah dan juga masyarakat.
2.3.2 Peran Penting Guru Penjasorkes
Pada Sekolah Dasar guru Penjasorkes umumnya mengampu dua sekolah untuk memenuhi jumlah jam mengajar sesuai satuan pendidikan dan kurikulum
yang berlaku sekarang. Guru Penjasorkes membidangi pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan untuk tingkat dasar dan pemula.
Guru juga memiliki kompetensi guru menurut bidang studi masing- masing. Guru dalam pembelajarannya ditekankan memiliki empat jenis
kompetensi tenaga pengajar. Keempat kompetensi tersebut saling menjalin secara terpadu dalam diri guru dan karakteristik tingkah laku guru.
22
Untuk itu seorang guru atau pendidik harus memiliki kemampuan profesional dalam perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
belajar, dan pembimbingan. Guru Penjasorkes adalah guru yang bertugas mengajar pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan sekolah dan siswa.
Beberapa kemampuan yang harus dimiliki guru Penjasorkes sebagai berikut : 1 Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi karakteristik anak tentang ;
a. pertumbuhan fisik,
b. perkembangan mental,
c. perkembangan sosial dan emosional sesuai dengan fase-fase pertumbuhan.
2 Mampu membangkitkan dan memberi kesempatan pada anak untuk
berkreatif dan aktif dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, serta mampu menumbuhkembangkan potensi kemampuan dan keterampilan
motorik anak. 3 Mampu memberikan bimbingan dan pengembangan anak dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani. 4 Mampu merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan menilai serta
mengoreksi dalam proses pembelajaran bidang studi pendidikan jasmani di sekolah dasar.
5 Memiliki kemampuan untuk menciptakan, mengembangkan, dan memanfaatkan faktor-faktor lingkungan yang ada dalam upaya mencapai
tujuan pendidikan jasmani. 6 Memiliki pemahaman dan penguasaan keterampilan gerak
23
7 Memiliki kemampuan tentang unsur-unsur kondisi fisik
8 Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi potensi peserta didik dalam dunia olahraga.
9 Memiliki kemampuan untuk menyalurkan hobinya peserta didik dalam dunia olahraga.
10 Memiliki kemampuan untuk menyalurkan hobinya dalam olahraga. Dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menjadi guru Penjasorkes yang
profesional tentunya harus memenuhi karakteristik seperti di atas. Dengan demikian tujuan pembelajaran Penjasorkes akan tercapai dan tepat sasaran.
Sedangkan secara khusus tugas guru pendidikan jasmani secara nyata sangat kompleks antara lain :
1. Sebagai pengajar
Guru pendidikan jasmani sebagai pengajar tugasnya adalah lebih banyak memberikan ilmu pengetahuan yang mempunyai dampak atau
mengarah pada ranah kognitif peserta didik menjadi lebih baik atau meningkat. Melalui pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi
permainan dan bermain, atletik, senam, renang, beladiri, dan olahragaaktivitas di alam terbuka para peserta didik mendapatkan banyak
pengetahuan bagaimana hakikat masing-masing materi. 2.
Sebagai pendidik Guru pendidikan jasmani sebagi pendidik tugasnya adalah lebih
banyak memberikan dan menanamkan sikap atau afektif ke peserta didik melalui pembelajaran pendidikan jasmani. Melalui pembelajaran pendidikan
24
jasmani dengan materi permainan dan bermain, atletik, senam, renang, beladiri, dan olahragaaktivitas di alam terbuka para peserta didik ditanamkan
sikap, agar benar-benar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur dengan unsur-unsur sikap : tanggung jawab, jujur, menghargai orang lain, ikut
berpartisipasi, rajin belajar, rajin hadir, dan lain-lain. 3.
Sebagai pelatih Guru pendidikan jasmani sebagai pelatih tugasnya adalah lebih banyak
memberikan keterampilan dan fisik yang mempunyai dampak atau mengarah pada ranah fisik dan psikomotorik peserta didik menjadi lebih baik atau
meningkat. Melalui pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi permainan dan bermain, atletik, senam, renang, beladiri, dan
olahragaaktivitas di alam terbuka para peserta didik fisik dan keterampilan gerak yang baik.
4. Sebagai pembimbing
Guru pendidikan jasmani sebagai pembimbing tugasnya adalah lebih banyak mengarahkan kepada peserta didik pada tambahan kemampuan para
peserta didiknya. Sebagai contoh : membimbing baris berbaris, petugas upacara, mengelola UKS, mengelola koperasi, kegiatan pecinta alam, dan juga
membimbing peserta didik yang memiliki masalah atau khusus. Dari seluruh peranan dan tugas guru Penjasorkes, dapat disimpulkan bahwa
peranan guru adalah sebagai demonstrator, sebagai pengelola kelas, sebagai mediator dan fasilitator, dan sebagai evaluator. Sedangkan tugasnya sebagai
pengajar, pendidik, pelatih dan pembimbing.
25
2.4 Kompetensi Guru Penjasorkes