Metode dan alat pengumpul data

45 Dalam perekrutan anggota kelompok yang akan dijadikan sampel, peneliti juga mendapat bantuan dari guru wali kelas tentang siswa mana yang nampaknya bisa dijadikan anggota kelompok Sampel yang dipakai adalah 15 siswa kelas 5dan 6 yang masuk dalam kelompok layanan informasi.

3.5 Metode dan alat pengumpul data

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket kuesioner. Angket kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan setiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis Moh. Nasir, 2003:203. Adapun ciri angket menurut Azwar 2004:8 adalah : 1. Data yang diungkap berupa data faktual atau yang dianggap fakta dan kebenaran yang diungkap subyek. 2. Berupa pertanyaan langsung yang terarah kepada informasi mengenai data yang hendak diungkap. 3. Responden tahu persis apa yang ditanyakan. 4. Jawaban angket tidak diberi skor melainkan diberi coding. 5. satu angket dapat mengungkap informasi banyak hal. 6. Data dari angket tidak diuji lagi realibilitasnya secara psikometri. 7. Validitas angket lebih ditentukan oleh kejelasan tujuan dan lingkup informasi yang hendak diungkap. 46 Menurut Moh. Nazir 2003:211 angket atau kuesioner memiliki keuntungan dan kekurangan. 1. Keuntungan penggunaan angket. a. Dengan komunikasi pos yang baik, penggunaan angket melalui pos tidak memerlukan enumerator pencatat yang mengadakan wawancara sesuai dengan daftar pertanyaan, sehingga dapat mengurangi biaya. Angket dapat dikirim melalui pos saja, sedangkan enumerator tidak dapat dikirimkan mealui pos. b. Angket yang dikirimkan dapat mencapai responden dalam area yang luas, lebih-lebih pada area yang populasinya jarang dan posnya baik. c. Karena tidak menggunakan enumerator, maka penggunaan angket yang dikirimkan akan mengurangi terjadinya error dari enumerator. d. Angket yang dikirim dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan waktu untuk berkonsultasi atau untuk mencari data secara lebih akurat. e. Responden dapat menjawab pertanyaan secara lebih jujur, lebih- lebih pertanyaan yang bersifat pribadi. 2. Kelemahan penggunaan angket. a. Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat harus sedarhana dan langsung mengenai sasaran. b. Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat harus dapat dimengerti oleh responden. 47 c. Jawaban dari pertanyaan tersebut harus diterime sebagai suatu jawaban final. d. Karena dapat membaca semua pertanyaan terlebih dahulu sebelum memberikan jawaban kepada masing-masing item pertanyaan, jawaban yang diberikan untuk masing-masing pertanyaan tidak lagi merdeka independent, e. Tidak ada kesempatan untuk membuat tambahan terhadap jawaban yang diperoleh berdasarkan observasi. f. Responden dapat saja tidak mengembalikan angket. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis angket tertutup, dimana responden diharuskan memilih jawaban yang telah tersedia dan jawaban yang dipilih oleh responden harus sesuai dengan keadaannya. Jawaban yang dapat dipilih oleh responden terdiri dari dua alternatif yaitu ”YA” dan ”TIDAK ”. Adapun penilaiannya sebagai berikut Tabel 3.2 Pensekoran kategori jawaban Pertanyaan positif skor Pertanyaan negatif Skor YA 2 YA 1 TIDAK 1 TIDAK 2 Sedangkan untuk melengkapi metode pengumpulan data, peneliti juga mengunakan pedoman wawancara dan observasi terhadap guru kelas dan kepala sekolah untuk mendapatkan informasi tentang siswa yang mengalami hambatan dalam berkomunikasi. 48

3.6 Validitas dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25