Tujuan Pembelajaran Setelah selesainya pembelajaran ini siswa diharapkan mampu Model dan Metode Pembelajaran

118 4. Indonesia – Singapura Belum ada perjanjian batas laut teritorial bagian timur dan barat di selat Singapura. Hal ini menimbulkan kerawanan karena singapura melakukan reklamasi wilayah daratanya. Reklamasi tersebut berakibat wilayah Singapura bertambah ke wilayah selatan, yaitu ke wilayah laut Indonesia. 5. Indonesia – Vietnam Perbatasan Indonesia dan Vietnam telat dibuat kesepakatan pada tanggal 22 Juni 2002. Namun belum ada kesepakatan mengenai ZEE dilaut Cina Selatan. 6. Indonesia – Philipina Penentuan batas maritim Indonesia dan Philipina dengan menggunakan metode Proportionality untuk negara Indonesia sedangkan untuk negara Philipina menggunakan metode Median Line. 7. Indonesia – Pulau Utara Papua Negara pulau Utara Papua menerbitkan peta yang yang menggambarkan rencana batas zone perikananZEE, yang melampau batas yurisdis wilayah Indonesia. Perundingan dilaksanakan pada tanggal 29 Februari – 1 Maret 2012 di Manila. 8. Indonesia – Papua New Guinea Masih perlu diselesaikan batas ZEE 9. Indonesia – Australia Tidak ada permasalahan batas maritim antara negara Indonesia dan Austrlia 10. Indonesia – Timor Leste Belum ada perundingan mengenai batas laut karena Indonesia menghendaki batas darat terlebih dahulu baru batas laut. B. Batas Darat Teritorial Indonesia Wilayah daratan adalah daerah permukaan bumi dalam batas-batas alam dan atau buatan. Batas darat suatu negara dilandasi dengan patok- patok wilayah yang ditentukan melalui pengukuran. Batas darat dilengkapi dengan wilayah pos-pos lalu lintas. Untuk menentukan batas wilayah daratan dilakukan dengan nengara tetangga yang berbatasan dengan negara Indonesia, batas wilayah tersebut terdiri dari batas alam dan batas buatan, batas alam yaitu gunung, hutan dan sungai. Sedangkan batas buatan yaitu patok - patok yang disepakati oleh kedua negara tersebut. Terdapat 3 negara yang yang berbatasan langsung dengan Indonesia yaitu: 119 1. Batas wilayah Indonesia – Malaysia Perbatasan darat Indonesia dan Malaysia dipulau kalimantan memiliki panjang ±2000 km. Sebagian besar batasannyan ialah batas alam yang berupa gununggaris pemisah air. Garis batas tersebut membentang dari Tanjung Datu disebelah barat hingga kepantai timur pulau sebatik disebelah timur. Keputusan perbatasan anatara kedua negara berdasarkan kepada kesepakatan antara pemerintahan Hidia Belanda 1891, 1915, dan 1925. Hal ini dihasilkan terpasang pilar batas 19.000 patok batas dengan berbagai type A,B,C dan D 2. Batas Darat Indonesia – Papua New Guinea Batas darat antara Indonesia dengan Papua Nue Guinea mengacu pada perjanjian antara Indonesia dengan Australia mengenai garis-garis batas tersebut pada tangggal 12 Februari 1973. Garis batas tersebut merupakan garis batas buatan kecuali ruas Sungai Fly yang menggunakan batas alam yang berupa batas titik terdalam dari sungai Indonesia dan Papua New Guinea. Demarkasi perbatasan kedua negara sepanjang ±820 KM. 3. Indonesia – Timor Leste Batas negara antara negara Indonesia dan Timor Leste mengacu pada perjanjian Hidia Belanda dengan Portugis pada tahun 1904 dan Permanent Cort Award PCA 1914 serta Provosional Agreement antara Indonesia dengan Timor Leste yang ditanda tangani pada 8 april 2005. Terdapat dua sektor perbatasan antara negara ini yaitu sektor barat sepanjang ±120KM dan sektor timur sepanjang ±180KM. Demarkasi ini dilaksanakan sejak tahun 2002. C. Batas Udara Teritorial Indonesia Batas wilayah teritorial Indonesia adalah batas udara kedaulatan suatu negara. Batas udara terdiri atas batas udara horizontal dan batas udara vertikal : 1. Batas wilayah udara horizontal Batas wilayah udara secara horizontal secara sama dengan luas wilayahnya. Sedangkan wilayah berpantai ditambah dengan 12 mil laut di ukur dari garis pangkal UNCLOS 1982. 2. Batas wilayah udara vertikal Batas wilayah udara vertikal masih menjadi masalah sampai saat ini. Hal ini dikarenakan perjanjian internasional tentang batas kedaulatan wilayah udara secara vertikal belum ada. 120 Batas Udara Teritorial di Indonesia Menurut Rancangan Undang-Undang RI dalam pasal 6 ayat 1 tentang Pengelolahan Ruang Udara Nasional menyebutkan bahwa batas vertikal pengelolaan ruang udara nasional sampai ketinggian 110 km dari konfigurasi permukaan bumi. 3. Prinsip Dalam Geografi terdapat 4 prinsip Geografi : a. Prinsip persebaran b. Prinsip interelasi c. Prinsip deskripsi d. Prinsip korologi Keterkaiatan dengan materi luas wilayah dan batas teritorial indonesia yaitu dengan prinsip interelasi karena prinsip interelasi untuk mengkaji gejala dan fakta geografi. Kemudian dengan prinsip interelasi hubungan saling keterkaitan dalam ruang dengan gejala lain. Keterkaitan ruang dalam materi luas dan batas wilayah teritorial indonesia ialah antara wilayah daratan laut dan udara yang mempunyai batas-batas tersendiri namun tetap mempunyai keterkaitan antara wilayah daratan, laut dan udaranya.

4. Prosedur

Prosedur dalam mata pelajaran geografi dalam memahami materi Luas wilayah dan Batas teritorial Indonesia yaitu dengan ;  Memahami dari fakta luas dan batas wilayah teritorial indonesia  Mengerti dari konsep mata pelajaran Geografi daro materi Luas Wilayah dan Batas teritorial Indonesia  Dapat mengkaitkan dari prinsip interelasi dalam geografi terhadap materi luas wilayah dan batas teritorial Indonesia

E. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Problem Based Learning Metode : Saintifik

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

a. Media  Power Point  Video upaya pemerintah dalam mengamankan batas teritorial Indonesia b. Alat Bahan  Leptop  Lcd  Papan Tulis 121  Spidol  Kertas c. Sumber Bacaan Harmanto Gatot, 2014, Geografi Untuk SMAMA Kelas XI Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu sosial, Bandung: Yrama Widya. K. Wadiyatmoko, 2013, Geografi untuk SMAMA kelas XI, Jakarta: Penerbit Erlangga. Somantri, Lili. Nurul Huda, 2014., Advanced Learning Geography 2 for Grade XI Senior High School Social Sciences Progamme, Bandung: Grafindo Media Pratama Tika Pambudu, dkk, 2013, Jelajah Dunia Geografi SMAMA Kelas XI, Jakarta: Bumi Aksara. Http:Youtube.comwatch?v=RkSIWkqoAyY . Di unduh pada tanggal 26 juli 2016 pukul 19.30 wib.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Tahap Kegiatan Belajar Alokasi Waktu Pendahuluan

1. Orientasi :

 Guru membuka pertemuan dengan salam.  Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin berdoa  Guru melakukan presensi peserta didik.  Guru Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk memulai proses KBM dengan mengontrol kebersihan dan ketertiban kelas.

2. Apersepsi :

 Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik tentang kebijakan pemerintah dalam wilayah indonesia yang menjadi poros maritim Dunia dengan menampilkan salah satu kegiatan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Susi Pujiastuti. 15 menit 122  “ Menurut yang kalian ketahui, Bagaimana peran ibu Susi Pujiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan terkait dengan menangani luas dan batas wilayah negara Indonesia ? “  Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan ini.  Guru menyampaikan topik Luas dab Batas Teritorial Indonesia dengan menggunakan media power point dan video tentang upaya pemerintahan dalam mengamankan batas teritorial Indonesia.

3. Motivasi :

 Guru memberikan motivasi dalam mepelajari materi Luas dan Batas Teritorial Indonesia Kegiatan Inti

4. Mekanisme Dalam Pembelajaran :

 Guru memberikan mekanisme pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan pendekatan Saintifik dan metode Problem Based Learning  Peserta didik mengamati penjelasan materi dari guru mengenai materi Luas dan Batas Teritorial Indonesia  Peserta didik mengamati dari media powerpoint  Peserta didik mengamati video tentang upaya pemerintahan dalam mengamankan batas teritorial yang di tanyangkan oleh guru  Guru membagi siswa kedalam 8 kelompok  Setiap kelompok berdiskusi mengenai tugas yang diberikan oleh guru dengan pengamatan masalah dari materi Luas dan Batas Teritorial Indonesia Tugas Mandiri Tidak Terstuktur  Setiap kelompok memilih satu tema dari tiga tema 65 menit 123 yang diberikan oleh guru.  Setiap kelompok membuat analisis singkat sesuai dengan pengamatan masalah dari artikel internet  Setiap kelompok melakukan pengamatan permasalahan dengan upaya - upaya yang dapat dilakukan dari setiap pemikiran setiap anggota kelompok.  Salah satu atau dua kelompok yang paling cepat dalam mengerjakan diskusi maju ke depan kelas untuk membacakan pengamatan permasalahn yang didapatkan dari artikel internet Tugas Mandiri Terstruktur  Kelompok lain menanggapi dari kelompok yang maju dengan sanggahan ataupun pertanyaan  Kelompok yang maju menjawab pertanyaan dari kelompok lain dengan baik  Kelompok yang lain jika dapat menjawab pertanyaan maka mendapatkan point tambahan Penutup  Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi tentang Luas dan Batas Teritorial Indonesia dengan meresum hasil diskusi tersebut  Guru menanyakan kepada peserta didik untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami  Guru memberikan postes lisan kepada peserta didik yang dapat aktif menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru Refleksi

5. Tidak Lanjut :

 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya tentang materi karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia Tugas Mandiri Tidak Terstruktur  Doa penutup dan salam 10 menit