16
Gambar 8. Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim 5.
Aktivator dan Inhibitor Aktivator dan inhibitor adalah senyawa yang ditambahkan ke dalam reaksi
enzimatik yang dapat berfungsi mempercepat atau memperlambat kerja enzim. Aktivator merupakan katalis dari reaksi enzimatis yang berfungsi untuk
mempercepat reaksi. Sedangkan inhibitor adalah penganggu atau penghambat dari reaksi enzimatis. Setiap enzim memiliki aktivator dan inhibitor yang spesifik,
berbeda dari enzim lain.
F. Inhibitor Enzim
Inhibitor adalah suatu zat yang cenderung menurunkan laju reaksi yang dikatalis oleh enzim. Secara umum, inhibitor dapat menghambat kerja enzim
dengan dua jenis penghambatan, yaitu penghambat reversibel dan penghambat irreversibel Togu, 2011: 85.
1. Penghambat Reversibel
Penghambat reversibel adalah jenis penghambatan enzim yang dapat balik. Inhibitor ini terikat pada suatu enzim dengan reversibel sehingga dapat dipisahkan
17
kembali dari enzim melalui dialisis maupun dengan pelarutan sederhana. Pemisahan inhibitor reversibel dari enzim ini untuk mengembalikan aktivitas
katalitik enzim. Inhibitor reversibel berlangsung dengan cepat membentuk suatu sistem kesetimbangan dengan enzim. Hal ini menunjukkan adanya suatu tingkat
penghambatan yang pasti, tergantung pada konsentrasi enzim, inhibitor, dan substrat yang memiliki jumlah yang tetap konstan sepanjang reaksi jika laju awal
berlangsung dengan normal Togu, 2011: 85. Terdapat tiga jenis penghambatan yang terjadi pada aktivitas enzim yang
dihambat oleh inhibitor reversibel, yaitu: a.
Inhibitor kompetitif Inhibitor kompetitif merupakan jenis inhibitor yang memiliki struktur mirip
substrat. Inhibitor bereaksi dengan enzim secara kompetitif terhadap substrat mengikat sisi aktif enzim. Penghambatan ini kadang bersifat irreversibel apabila
substrat tidak bisa melepaskan ikatan inhibitor. Penghambatan kompetitif juga ditemukan pada sisi dekat dengan pusat aktif enzim, sehingga mengurangi
kecenderungan enzim bereaksi dengan substrat Maria, 2010: 63-64. b.
Inhibitor non-kompetitif Penghambatan tidak bersaing ini tidak dipengaruhi oleh konsentrasi substrat
maupun konsentrasi inhibitor. Inhibitor dapat bergabung dengan enzim pada sisi di luar pusat aktif enzim. Penggabungan ini dapat terjadi pada enzim bebas yang akan
membentuk kompleks Enzim-Inhibitor EI. Selain itu, penggabungan inhibitor juga dapat terjadi pada kompleks enzim substrat menghasilkan kompleks Enzim-
Substrat-Inhibitor ESI. Kedua kompleks ini tidak dapat menghasilkan produk
18
yang diharapkan. Contoh inhibitor tidak bersaing adalah ion-ion logam seperti Cu
2+
, Hg
2+
, dan Ag
+
Anna, 2006: 167-169. c.
Inhibitor unkompetitif Inhibitor unkompetitif yaitu inhibitor yang berikatan pada kompleks enzim
substrat membentuk kompleks enzim substrat-inhibitor yang tidak aktif. Inhibitor unkompetitif ini biasanya terjadi pada enzim multireaktan, enzim yang memiliki
lebih dari satu sisi aktif. Apabila sisi aktif pertama sudah diikat oleh substrat, sehingga membentuk komples enzim-substrat, kemudian inhibitor akan mengikat
sisi aktif enzim yang lainnya, maka akan terjadi kompleks substrat-enzim-inhibitor yang tidak aktif Togu, 2011: 102.
2. Penghambat Irreversibel
Penghambat irreversibel merupakan jenis penghambatan oleh inhibitor enzim yang tidak dapat balik. Penghambatan ini bersifat merusak suatu gugus
fungsioonal pada molekul enzim. Penghambatan oleh inhibitor irreversibel ini dilakukan dengan cara inhibitor mengadakan ikatan kovalen dengan residu asam
amino sisi aktif enzim Togu, 2011: 86. Reaksi antara inhibitor dengan sisi tertentu dari enzim mengakibatkan perubahan bentuk enzim. Perubahan ini menyebabkan
pengurangan aktivitas katalitik enzim Anna, 2006: 170.
G. Senyawa AgNO