Lampiran 11. Materi dan Jobsheet
Gambar 13. Ilustrasi dan simbol Capasitive Proximity Sensor
d. Optical Proximity Switch
Sensor proximity optic memanfaatkan sarana optik dan elektronik untuk mendeteksi suatu objek menggunakan cahaya inframerah. Light Emiting
Diode LED digunakan sebagai pembangkit cahaya inframerah dan foto transistor dimanfaatkan sebagai penerima. Sensor proximity optic dapat
dibedakan menjadi tiga macam : Penghambat cahaya searahThrough-beam sensor
Penghambat cahaya satu arah memiliki dua bagian, yaitu unit transmitter dan receiver terpisah. Dua bagian dipasang berhadapan
sehingga berkas cahayabeam transmitter diarahkan ke receiver. Output sensor akan bekerja jika beam transmitter terganggu atau tidak
mengenai receiver.
Gambar 14. Ilustrasi
Through-beam Sensor Penghambat cahaya reflektif Retro-Reflective Sensor
Sensor ini terdiri dari transmitter, receiver dan reflector. Berbeda dengan sensor sebelumnya, kali ini bagian transmitter dan receiver
menjadi satu unit sedangkan reflector dipasang berhadapan. Obyek terdeteksi karena memotong cahaya antara transmitter dan reflector
sehingga receiver tidak menerima cahaya.
Lampiran 11. Materi dan Jobsheet
Gambar 15. Ilustrasi
Retro-Reflective Sensor Sensor optik reflektif tersebar Sensor Diffuse Reflective
Sensor jenis ini terdiri dari receiver dan emitter yang terkombinasi pada satu tempat. Sensor Diffuse Reflective tidak
memerlukan reflector karena reflectornya adalah benda yang terdeteksi oleh sensor. Sensor memancarkan sinar emitter keluar, jika ada suatu
benda melewati permukaan sensor, maka sinar akan dipantulkan oleh benda tadi ke receiver, sehingga output sensor akan bekerja.
Gambar 16. Diagram skematik Sensor Diffuse Reflective
Lampiran 11. Materi dan Jobsheet
SMK N 2 DEPOK Laporan Praktik
Sistem Kontrol Elektropneumatik
No. Job : 01 Paket. Keahlian: TOI
Tanggal : KelasSem : XIIGasal
Rangkaian Koordinasi A+ B+ B- A- dengan 1 BED dan 1 MED
Waktu : 6 x 40 menit No. Absen :
Nama :
A. Tujuan
1. Siswa dapat mengidentifikasi kebutuhan komponen sistem kontrol elektropneumatik untuk keperluan otomasi industri
2. Siswa dapat membuat rancangan sistem kontrol elektropneumatik untuk keperluan otomasi industri
3. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja rangkaian kontrol elektropneumatik koordinasi A+B+B-A-.
4. Siswa dapat mengoperasikan rangkaian kontrol elektropneumatik koordinasi A+B+B-A-.
B. Alat dan Bahan
1.
Double Acting Cylinder 2 buah
2.
Bistable Electric Distributor 52 1 buah
3.
Monostable Electric Distributor 52 1 buah
4.
Kompresor 1 buah
5.
Selang secukupnya
6.
Manifold 1 buah
7.
Flow Regulator 1 buah
8.
Saklar tombol 1 buah
9.
Limit switch 4 buah
10.
Relay secukupnya
11.
Adaptor 24 volt 1 buah
12.
Kabel jumper secukupnya
C. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan alat sesuai fungsinya 2. Hati-hati bekerja pada rangkaian bertegangan
3. Meletakan alat dan bahan di tempat yang aman
D. Langkah Kerja
1. Menganalisis kebutuhan komponen sesuai soal 2. Merancang sistem utama dan pengendali pada
software 3. Setelah selesai tunjukan kepada pembimbing
4. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan