11
c. Hasil unjuk kerjanya itu memenuhi suatu kriteria standar kualitas tertentu. Aspek
ini merujuk pada kompetensi sebagai hasil output dan atau outcome dari unjuk kerja.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru merupakan kemampuan, kecakapan,
keterampilan, dan pengetahuan guru dalam melaksanakan tugasnya.
Keterampilan tersebut
dijadikan ukuran
yang ditetapkan atau dipersyaratkan sebagai standar seorang guru yang
layak menduduki jabatan fungsional sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi, dan jenjang pendidikan. Kompetensi guru dapat
digambarkan dalam kualitas pola pikir, sikap dan tindakan seorang guru dalam menjalankan pekerjaannya secara piawai.
Kompetensi guru juga dapat digunakan sebagai barometer kualitas seorang guru. Hal ini dikarenakan kompetensi sebagai hasil
output dan atau outcome dari kinerja guru. Sedangkan kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005; Permendiknas Nomor 16
Tahun 2007; Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014. Hal ini akan dijelaskan pada subbab selanjutnya.
2. Standar Kompetensi Guru PAUD
Guru wajib memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugasnya. Kompetensi tersebut berupa kemampuan, kecakapan, keterampilan, dan
pengetahuan. Keterampilan tersebut dijadikan ukuran yang ditetapkan atau
12 dipersyaratkan sebagai standar seorang guru yang layak menduduki jabatan
fungsional sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi, dan jenjang pendidikan Suparlan, 2005: 93. Jenjang pendidikan awal atau dini adalah PAUD.
PAUD dapat diselengarakan melalui pendidikan formal, nonformal, dan informal. Salah satu jalur pendidikan formal adalah TK, dan guru sebagai
pendidik Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Guru merupakan salah satu pendidik professional pada jalur pendidikan formal. Selanjutnya, guru juga wajib
memiliki kompetensi Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005. Kompetensi- kompetensi yang wajib dimiliki oleh guru meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005; Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007;
Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014. Selanjutnya kompetensi guru PAUD lebih spesifik dijelaskan dan diatur dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014.
Berikut kompetensi-kompetensi yang wajib dimiliki oleh guru PAUD: a.
Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta
didik. Kompetensi tersebut meliputi: 1 pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan; 2 guru memahaman potensi dan keberagaman peserta
didik, sehingga dapat didesain strategi pelayanan belajar sesuai keunikan masing- masing peserta didik; 3 guru mampu mengembangkan kurikulumsilabus baik
dalam bentuk dokumen maupun implementasi dalam bentuk pengalaman belajar; 4 guru mampu menyusun rencana dan strategi pembelajaran berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar; 5 mampu melaksanakan pembelajaran yang
13 mendidik dengan suasana dialogis dan interaktif. Sehingga pembelajaran menjadi
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan; 6 mampu melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi prosedur dan standar yang dipersyaratkan; dan 7
mampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya Sagala, 2009 : 32. Kompetensi pedagogik guru dijelaskan dan diatur dalam Permendikbud
Nomor 137 Tahun 2014. Kompetensi tersebut meliputi: 1 mengorganisasikan aspek perkembangan anak usia dini; 2 menganalisis teori bermain sesuai aspek
dan tahapan perkembangan, kebutuhan, potensi, bakat, dan minat anak usia dini; 3 merancang kegiatan pengembangan anak usia dini berdasarkan kurikulum; 4
menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik; 5 menfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan
pengembangan yang mendidik; 6 mengembangkan potensi anak usia dini untuk pengaktualisasian diri; 7 berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun; 8
menyelenggarakan dan membuat laporan penilaian proses dan hasil belajar anak usia dini; 9 menentukan lingkup sasaran asesmen proses dan hasil pembelajaran
pada anak usia dini; 10 menggunakan hasil penilaian, pengembangan dan evaluasi program untuk kepentingan pengembangan anak usia dini; dan 11
melakukan tindakan reflektif, korektif dan inovatif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pengembangan anak usia dini. Kompetensi selanjutnya adalah
kompetensi kepribadian. Berikut adalah penjelasan mengenai kompetensi kepribadian yang wajib dimiliki oleh seorang guru.
14 b.
Kompetensi Kepribadian Kepribadian menurut Zakiah Daradjat dalam Sagala, 2009: 33 disebut
sebagai sesuatu yang abstrak, sukar dilihat secara nyata, hanya dapat diketahui lewat penampilan, tindakan, dan ucapan ketika menghadapi suatu persoalan.
Kepribadian mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan cerminan
dari kepribadian orang tersebut. Apabila nilai kepribadian seseorang naik, maka akan naik pula kewibawaan orang tersebut. Hal tersebut didasarkan pada ilmu
pengetahuan dan moral yang dimiliki orang tersebut. Kepribadian akan turut menentukan apakah para guru dapat disebut sebagai pendidik yang baik atau
sebaliknya, justru menjadi perusak anak didiknya. Guru sebagai teladan bagi peserta didik harus memiliki sikap dan
kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan atau idola dalam seluruh segi kehidupan mereka. Oleh karena itu, guru harus selalu berusaha memilih dan
melakukan perbuatan yang positif agar dapat mengangkat citra baik dan kewibawaan terutama di depan peserta didik. Kompetensi pribadi menurut Usman
dalam Sagala, 2009: 33 meliputi: 1 kemampuan mengembangkan kepribadian, 2 kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi, dan 3 kemampuan melaksanakan
bimbingan dan penyuluhan. Kompetensi kepribadian terkait dengan penampilan sosok guru sebagai individu yang mempunyai kedisiplinan, berpenampilan baik,
bertanggung jawab, memiliki komitmen, dan menjadi teladan. Sedangkan kompetensi kepribadian guru PAUD meliputi: 1 bertindak
sesuai norma, agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia; 2
15 menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, danteladan bagi
anak usia dini dan masyarakat; 3 menampilkan diri sebagai pribadi yang mantab, stabil, dewasa, arif, bijaksana, dan berwibawa; 4 menunjukkan etos kerja,
tanggung jawab yang tinggi, rasa percaya diri, dan bangga menjadi guru; 5 menjunjung tinggi kode etik guru Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014.
c. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial yaitu memiliki subranah mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan, dan
mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dangan orang tuawali peserta didik dan masyarakat. Kompetensi sosial guru PAUD meliputi: 1 bersikap
inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, suku, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi; 2 berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat; 3 berdaptasi dalam
beranekaragaman sosial budaya bangsa Indonesia; dan 4 membangun komunikasi profesi Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014.
d. Kompetensi Profesional
Djojonegoro 1998: 350 mengatakan profesionalisme dalam suatu pekerjaan ditentukan oleh tiga faktor penting yakni: 1 memiliki keahlian khusus
yang dipersiapkan oleh program pendidikan keahlian atau spesialisasi; 2 memiliki kemampuan memperbaiki kemampuan keterampilan dan keahlian
khusus; dan 3 memperoleh penghasilan yang memadai sebagai imbalan terhadap keahlian tersebut. Itulah sebabnya profesi menuntut adanya 1 keterampilan
16 berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendasar; 2 keahlian
bidang tertentu sesuai profesinya; 3 menuntut adanya tingkat pendididikan yang memadai; 4 adanya kerusakan terhadap dampak kemasyarakatan dan pekerjaan
yang dilaksanakan; 5 perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan; 6 kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya; 7 klienobjek
layanan yang tetap seperti dokter dengan pasiennya, dan guru dengan peserta didiknya; dan 8 pengakuan oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya
di masyarakat. Kompetensi professional guru PAUD menurut Permendikbud Nomor 137
tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1 mengembangkan materi, struktur, dan konsep di bidang keilmuan yang mendukung serta sejalan dengan kebutuhan dan
tahapan perkembangan anak usia dini; 2 merancang berbagai kegiatan pengembangan secara kreatif sesuai dengan tahapan perkembangan anak usia
dini; dan 3 mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. Dalam penelitian ini kompetensi yang akan diteliti
dari keempat kompetensi guru PAUD adalah kompetensi pedagogik guru PAUD. Kompetensi tersebut merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik.
Dari kompetensi-kompetensi pedagogik yang telah disebutkan di atas terdapat subkompetensi yang mewajibkan guru untuk memiliki: 1 kemampuan dalam
menelaah aspek perkembangan sesuai dengan karakteristik anak usia dini; 2 mengidentifikasi kemampuan awal anak usia dini dalam bidang pengembangan;
3 mengidentifikasi kesulitan anak usia dini dalam berbagai bidang pengembangan, serta 4 menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan
17 teknik bermain sambil belajar yang bersifat holistik sesuai dengan kebutuhan anak
usia dini, dan bermakna, yang terkait dengan berbagai bidang pengembangan di PAUD lihat Lampiran 2. Terkait subkompetensi pedagogik yang terakhir,
terdapat salah satu strategi yang mampu menstimulasi literasi anak, sebagai salah satu bidang pengembangan, yaitu bidang pengembangan bahasa. Strategi tersebut
adalah strategi mnemonik. Lebih jelas akan dibahas dalam subbab selanjutnya.
B. Mnemonik