Gambaran Kepuasan Kerja Guru Taman Kanak-kanak (TK) di Kota Medan

(1)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Reliabilitas Skala Saat Uji Coba……….……..75 Lampiran 2 Skala Saat Penelitian……….………82


(2)

(3)

Pengolahan Skala Kepuasan Kerja Guru Pertama

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.907 54

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 195.05 410.687 .502 .905

VAR00002 194.97 412.974 .334 .906

VAR00003 195.13 411.243 .347 .906

VAR00004 194.92 418.800 .104 .908

VAR00005 196.41 397.471 .478 .904

VAR00006 195.47 410.234 .348 .906

VAR00007 195.18 407.546 .475 .905

VAR00008 194.83 411.322 .385 .906

VAR00009 195.62 407.314 .434 .905

VAR00010 195.15 418.666 .119 .908

VAR00011 196.57 405.290 .325 .906

VAR00012 196.61 427.417 -.134 .912

VAR00013 196.57 404.785 .382 .905

VAR00014 195.38 400.659 .410 .905

VAR00015 195.21 397.023 .625 .903

VAR00016 195.06 421.148 .026 .908

VAR00017 195.08 413.455 .340 .906

VAR00018 194.66 420.193 .070 .908

VAR00019 196.06 414.627 .137 .909

VAR00020 195.26 404.496 .477 .904

VAR00021 195.10 409.402 .321 .906

VAR00022 196.39 401.786 .384 .906

VAR00023 195.16 403.445 .535 .904

VAR00024 195.27 407.760 .370 .906


(4)

VAR00026 194.51 412.891 .337 .906

VAR00027 195.42 401.842 .544 .904

VAR00028 195.41 423.992 -.065 .910

VAR00029 196.44 406.871 .364 .906

VAR00030 195.74 406.798 .401 .905

VAR00031 194.48 420.017 .091 .908

VAR00032 195.16 408.403 .333 .906

VAR00033 195.55 408.619 .360 .906

VAR00034 195.78 405.386 .362 .906

VAR00035 195.63 412.455 .207 .907

VAR00036 195.57 399.155 .525 .904

VAR00037 195.21 416.939 .173 .907

VAR00038 196.33 423.532 -.053 .910

VAR00039 195.02 394.538 .723 .902

VAR00040 195.23 416.785 .156 .907

VAR00041 194.98 398.369 .639 .903

VAR00042 195.32 402.773 .552 .904

VAR00043 194.86 399.299 .664 .903

VAR00044 194.86 404.358 .412 .905

VAR00045 194.78 400.041 .630 .903

VAR00046 194.98 387.386 .647 .902

VAR00047 195.58 398.665 .555 .903

VAR00048 195.28 398.453 .626 .903

VAR00049 195.32 412.554 .348 .906

VAR00050 195.80 406.783 .346 .906

VAR00051 195.48 398.924 .524 .904

VAR00052 195.19 405.333 .428 .905

VAR00053 195.41 399.639 .549 .904


(5)

Pengolahan Skala Kepuasan Kerja Guru Kedua

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.926 42

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 150.88 379.650 .525 .925

VAR00002 150.80 382.598 .323 .926

VAR00003 150.97 379.982 .371 .926

VAR00005 152.24 370.084 .419 .925

VAR00006 151.30 379.321 .359 .926

VAR00007 151.02 376.806 .486 .925

VAR00008 150.66 381.336 .362 .926

VAR00009 151.45 377.376 .419 .925

VAR00011 152.40 376.998 .279 .927

VAR00013 152.40 376.595 .328 .926

VAR00014 151.22 369.381 .434 .925

VAR00015 151.04 366.477 .639 .923

VAR00017 150.92 383.321 .318 .926

VAR00020 151.09 373.781 .489 .925

VAR00021 150.93 377.256 .366 .926

VAR00022 152.23 374.041 .330 .927

VAR00023 150.99 371.924 .574 .924

VAR00024 151.10 375.671 .417 .925

VAR00025 150.91 363.059 .689 .922

VAR00026 150.34 382.210 .339 .926

VAR00027 151.25 371.315 .553 .924

VAR00029 152.28 377.058 .348 .926

VAR00030 151.58 375.944 .413 .925


(6)

VAR00033 151.38 378.222 .357 .926

VAR00034 151.61 374.560 .373 .926

VAR00036 151.40 368.696 .533 .924

VAR00039 150.85 362.784 .776 .922

VAR00041 150.82 367.496 .662 .923

VAR00042 151.15 372.246 .561 .924

VAR00043 150.69 368.585 .683 .923

VAR00044 150.69 372.013 .464 .925

VAR00045 150.61 369.417 .645 .923

VAR00046 150.81 354.997 .705 .922

VAR00047 151.42 368.228 .564 .924

VAR00048 151.11 367.879 .640 .923

VAR00049 151.15 381.473 .366 .926

VAR00050 151.63 377.041 .329 .926

VAR00051 151.31 369.593 .504 .924

VAR00052 151.03 373.588 .467 .925

VAR00053 151.24 370.185 .530 .924


(7)

Pengolahan Skala Kepuasan Kerja Guru Ketiga

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.927 41

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 148.37 365.329 .533 .925

VAR00002 148.29 368.511 .319 .927

VAR00003 148.46 366.082 .362 .926

VAR00005 149.73 356.113 .419 .926

VAR00006 148.79 365.141 .361 .926

VAR00007 148.51 362.403 .497 .925

VAR00008 148.15 367.322 .355 .926

VAR00009 148.94 363.467 .412 .926

VAR00013 149.89 362.333 .332 .927

VAR00014 148.71 355.368 .434 .926

VAR00015 148.53 352.587 .638 .924

VAR00017 148.41 369.218 .313 .927

VAR00020 148.58 360.111 .477 .925

VAR00021 148.42 363.087 .368 .926

VAR00022 149.72 360.138 .327 .927

VAR00023 148.48 357.848 .576 .924

VAR00024 148.59 361.756 .412 .926

VAR00025 148.40 349.150 .691 .923

VAR00026 147.83 368.073 .337 .927

VAR00027 148.74 357.370 .551 .925

VAR00029 149.77 363.441 .334 .927

VAR00030 149.07 361.794 .415 .926

VAR00032 148.48 363.042 .354 .927

VAR00033 148.87 364.110 .357 .926


(8)

VAR00036 148.89 354.786 .532 .925

VAR00039 148.34 348.815 .780 .922

VAR00041 148.31 353.106 .676 .923

VAR00042 148.64 358.131 .564 .925

VAR00043 148.18 354.538 .686 .924

VAR00044 148.18 357.546 .476 .925

VAR00045 148.10 355.536 .642 .924

VAR00046 148.30 340.968 .712 .922

VAR00047 148.91 354.034 .571 .924

VAR00048 148.60 353.973 .639 .924

VAR00049 148.64 367.173 .371 .926

VAR00050 149.12 362.783 .333 .927

VAR00051 148.80 355.976 .495 .925

VAR00052 148.52 359.428 .470 .925

VAR00053 148.73 356.399 .525 .925


(9)

(10)

No :

SKALA PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2015/2016

KATA PENGANTAR

RAHASIA


(11)

Dengan hormat,

Dalam

rangka

memenuhi

persyaratan

untuk

menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi

USU, saya bermaksud mengadakan penelitian di bidang

Psikologi Pendidikan. Untuk itu saya membutuhkan sejumlah

data yang hanya akan saya peroleh dengan adanya kerjasama

dari Bapak/ibu guru dalam mengisi skala ini.

Skala

ini

terdiri

dari

41

pernyataan

yang

menggambarkan diri bapak/ibu guru. Dalam mengisi skala ini

tidak ada jawaban benar atau salah. Saya mohon

bapak/ibu bersedia memberikan jawaban yang

sejujur-jujurnya tanpa mendiskusikan dengan orang lain. Semua

jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan

digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.

Cara menjawab pernyataan-pernyataan tersebut akan

dijelaskan dalam petunjuk pengisian. Oleh karena itu,

perhatikan terlebih dahulu petunjuk pengisian sebelum Anda

mulai mengerjakan. Bacalah setiap pernyataan yang terlewati

atau belum terisi.

Bantuan bapak/ibu dalam menjawab pernyataan pada skala

ini merupakan bantuan yang sangat besar artinya bagi

keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan

terima kasih.

Hormat Saya,

Peneliti

Fahmi Idris Sitompul

121301056


(12)

IDENTITAS DIRI

Nama / inisial

:

Usia

:

Jenis Kelamin

: Laki-laki/Perempuan

Pendidikan Terakhir

:

Masa Kerja

:

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini ada sejumlah pernyataan. Baca dan pahami

baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih

salah satu pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan

berdasarkan keadaan diri Anda yang sesungguhnya. Pilihan

yang tersedia yaitu :

Sangat Sesuai

: SS

Sesuai

: S

Netral/ragu-ragu

: N

Tidak Sesuai

: TS

Sangat Tidak Sesuai

: STS

Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan yang paling

sesuai untuk menggambarkan keadaan diri anda.

Contoh :

NO

PERNYATAAN

SS

S

N

TS

STS

1

Saya sangat senang bekerja

sebagai guru


(13)

Jika anda ingin mengganti jawaban anda, berikan tanda =

pada jawaban yang salah dan berikan tanda silang pada

kolom jawaban yang anda anggap paling sesuai.

Contoh Koreksi Jawaban:

NO

PERNYATAAN

SS

S

N

TS

STS

1

Saya sangat senang bekerja

sebagai guru

SS

S

N

TS

STS

SELAMAT MENGERJAKAN

NO

PERNYATAAN

SS

S

N

TS

STS

1

Kepala sekolah akan menegur jika

saya bekerja dengan tidak baik

SS

S

N

TS

STS

2

Saya mendapat dukungan dari

teman kerja dalam melaksanakan

tugas di sekolah

SS

S

N

TS

STS

3

Atasan saya membimbing dan

mengarahkan saya dalam bekerja

SS

S

N

TS

STS

4

Pendapatan yang saya dapat

sebagai guru dapat memenuhi

kebutuhan saya sehari-hari

SS

S

N

TS

STS

5

Terdapat fasilitas yang lengkap di

tempat saya bekerja

SS

S

N

TS

STS

6

Tidak ada pembagian tugas antar

guru di sekolah tempat saya

bekerja.

SS

S

N

TS

STS

7

Saya memiliki hubungan yang baik


(14)

saya bekerja

8

Peralatan dan perlengkapan yang

saya butuhkan untuk mengajar

selalu tersedia di dalam kelas

SS

S

N

TS

STS

9

Gaji yang saya terima sesuai

dengan apa yang saya harapkan

SS

S

N

TS

STS

10

Saya memiliki hubungan yang

tidak baik dengan guru-guru di

tempat saya bekerja

SS

S

N

TS

STS

11

Atasan saya tidak menghargai saya

sebagai guru

SS

S

N

TS

STS

12

Pihak sekolah melibatkan saya

dalam membuat sesuatu keputusan

dan kebijakan

SS

S

N

TS

STS

13

Ketika saya mengalami kesulitan,

tidak ada rekan kerja yang

membantu

SS

S

N

TS

STS

14

Kepala sekolah tidak pernah

menegur guru-guru yang bekerja

dengan tidak baik

SS

S

N

TS

STS

15

Saya puas dengan jumlah gaji yang

saya terima

SS

S

N

TS

STS

16

Saya tidak nyaman dengan kondisi

sekolah tempat saya bekerja

SS

S

N

TS

STS

17

Lingkungan fisik sekolah tempat

saya bekerja tidak mendukung

untuk proses belajar mengajar

SS

S

N

TS

STS

18

Saya tidak pernah mengikuti

kegiatan-kegiatan lain yang

diadakan oleh pihak sekolah

SS

S

N

TS

STS

19

Menurut saya menjadi guru

merupakan sebuah pengabdian

SS

S

N

TS

STS


(15)

memperoleh kenaikan jabatan

21

Saya mengetahui kapan kontrak

kerja saya sebagai guru berakhir

SS

S

N

TS

STS

22

Menjadi guru memberikan

kesempatan saya untuk

memperoleh kenaikan jabatan

SS

S

N

TS

STS

23

Bekerja sebagai guru membuat

saya tidak menjadi diri saya sendiri

SS

S

N

TS

STS

24

Di sekolah tempat saya bekerja

memberikan kesempatan untuk

saya memperoleh kenaikan jabatan

SS

S

N

TS

STS

25

Menurut saya terdapat senioritas di

sekolah tempat saya bekerja

SS

S

N

TS

STS

26

Atasan saya memberikan

penghargaan kepada guru yang

bekerja dengan baik

SS

S

N

TS

STS

27

Guru-guru yang lain tidak

menyukai saya

SS

S

N

TS

STS

28

Karena tidak ada pekerjaan lain,

saya terpaksa menjadi guru

SS

S

N

TS

STS

29

Bekerja sebagai guru membatasi

kesempatan saya untuk

memperoleh kenaikan jabatan

SS

S

N

TS

STS

30

Pekerjaan sebagai guru merupakan

pekerjaan yang membosankan

SS

S

N

TS

STS

31

Saya tidak akan membantu murid

yang sedang mengalami kesulitan

ketika belajar di kelas

SS

S

N

TS

STS

32

Menjadi guru merupakan pekerjaan

yang sangat menyenangkan buat

saya

SS

S

N

TS

STS

33

Saya tidak mau tahu tentang

masalah yang sedang dihadapi

murid saya


(16)

34

Di sekolah tempat saya bekerja

tidak memungkinkan untuk

memperoleh kenaikan jabatan

SS

S

N

TS

STS

35

Menurut saya profesi guru tidak

memiliki jenjang karir yang jelas

SS

S

N

TS

STS

36

Atasan saya selalu memuji ketika

saya bekerja dengan baik

SS

S

N

TS

STS

37

Saya tidak mengetahui kapan

kontrak kerja saya sebagai guru

akan berakhir

SS

S

N

TS

STS

38

Pihak sekolah tidak pernah

memberikan penghargaan kepada

guru yang bekerja dengan baik

SS

S

N

TS

STS

39

Saya tidak pernah mendapatkan

penghargaan dari orangtua murid

atas pencapaian belajar anaknya

SS

S

N

TS

STS

40

Saya tidak pernah mendapatkan

penghargaan selama bekerja

sebagai guru

SS

S

N

TS

STS

41

Pekerjaan sebagai guru tidak

memberikan jaminan untuk masa

tua saya

SS

S

N

TS

STS

Mohon periksa kembali jawaban Anda, pastikan tidak ada

pernyataan yang belum diisi.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti. (2008). Pembelajaran Terpadu Buku materi Pokok PGTK. Jakarta: Universitas Terbuka.

Azwar, S. (1999). Reliabilitas dan validitas: Seri pengukuran psikologi. Yogyakarta: Sigma Alpha.

Azwar, S. (2000). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2010). Sikap manusia, teori, dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Beer, J., & Beer, J. (1992). Burnout and stress, depression and self-esteem of teachers.

Psychological Report.

Carr, Alan. (2004). Positive Psychology, The Science of Happiness and Human Strength. New York: Brunner-Routledge.

Chang, M. (2009). An appraisal perspective of teacher burnout: examining the emotional work of teachers. Educational Psychology Review. Cranny, C. J., Smith, P. C., & Stone, E. F. (1992). Job satisfaction: How

people feel about their jobs and how it affects their performance. New York, NY: Lexington Press.

Detik.(2010). Tuntut Kesejahteraan, Ratusan Guru TK Geruduk Kantor

Dewan. [On-Line]. Available FTP :

http://hot.detik.com/read/2010/08/26/130534/1428360/475/tuntut-kesejahteraan-ratusan-guru-tk-geruduk-kantor-dewan. Tanggal akses : 12 Maret 2016

Djamarah, B. S. (2000). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rhineka Cipta.

Drost, J. (2003). Proses Pembelajaran sebagai Proses Pendidikan. Jakarta: Gramedia.

Dinas Pendidikan Kota Medan.

Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS (third edition). London: Sage Publications.


(18)

Hadi, S. (2000). Metodology Research (Jilid 1). Yogyakarta: Penerbit Andi.

Huberman, M.A. (1993) The Lives of Teachers. New York: Teachers College Press.

Ingersoll, R. M. (2001). Teacher turnover and teacher shortages: An organizational analysis. American Educational Research Journal. Kumar, Jalaja., Rao, B. D. (2007). Job Satisfaction of Teacher. New

Delhi: Sachin Printers.

Knox, Jeffrey Anton (2011). Teachers’ Perceptions of Job Satisfaction and School Climate in an Era of Accountability: A Mixed Methods Study of Two High Schools on Tennessee’s High Priority List. Lester, P. E. (1987). Development and factor analysis of the teacher job

satisfaction questionnaire (TJSQ). Educational and Psychological Measurement.

Lester, P.E., & Bishop, K.L. (1993) Instrumentation in Education: An Anthology, United States : Taylor & Francis Inc. Moore, B.M. (1987). Individual difference and satisfaction with teaching.

Paper presented at the annual meeting of the American Educational Research Association. Washington, D.C.

Oktarina, Nina (2007). Peranan Pendidikan Global dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia.[On-Line].Available FTP: http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/DP/article/view/439. Tanggal Akses 15 Juni 2015.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2004). Human development (9th edition). USA: Mc Graw Hill.

Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Perie, Marieanne, Baker, David P. (1997). Job Satisfaction Among America’s Teachers : Effects of Workplace Conditions, Background Characteristics, and Teacher Compensation. U.S. Departement of Education Office of Educational Research and Improvement.


(19)

Pikiran rakyat. (2014). Ribuan Guru PAUD Tidak Kompeten. [On-Line].

Available FTP:

http://www.pikiran- rakyat.com/pendidikan/2014/05/11/281042/ribuan-guru-paud-tidak-kompeten. Tanggal akses 10 Mei 2015.

Ramatulasamma, K., Rao, B.D. (2007). Job Satisfaction of Teacher Education. New Delhi: Arora Offset Press.

Rao, Bhaskara., Sridar, D. (2003). Job Satisfaction of School Teacher. New Delhi : Tarun Offset Printer.

Robbins, S. & Judge, T. (2013) Organizational Behavior, 15th edition. New York: Prentice Hall

Ritz., Burris, Brashears, Fraze. (2013). The Effects of a Time Management Professional Development Seminar on Stress and Job Satisfaction of Beginning Agriscience Teachers in West Texas.

Sargent, T. & Hannum, E. (2005). Keeping teachers happy: job

satisfaction among primary school teachers in rural Northwest China. Comparative education review.

Schultz, Duane., Sidney Ellen Schultz. (1994). Theories of Personality. California: Brooks/Cole Publishing Company.

Susilo, Martoyo. (1992). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Suwar, S.Pd, M.Psi. (2008). Persepsi Guru Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja. [On-Line]. Available FTP: http://guruvalah.20m.com/. Tanggal akses 20 Juni 2015.

Sujiono, Yuliani Nurani. (2011). Konsep Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: PT INDEKS.

Supriyanti, Nunung. (2015). Hubungan Antara Stres kerja dan kepuasan kerja guru tunagrahita di sekolah luar biasa putra jaya malang. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.

Taleb, Abu. (2013) Job Satisfaction among Jordan's Kindergarten Teachers: Effects of Workplace Conditions and Demographic Characteristics.


(20)

Undang-undang Guru dan Dosen Tahun 2005.

Munandar, S.C. Utami. (2003) Pengembangan Krativitas Anak Berbakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan elemen yang penting dalam suatu penelitian, karena menyangkut dengan dengan cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat deskriptif yang dimaksudkan untuk melihat bagaimana gambaran kepuasan kerja guru Taman Kanak-Kanak di Kota Medan.

Menurut Azwar (2000) metode deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan semata-mata hanya bersifat deskriptif, tidak bermaksud untuk mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari implikasi.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu konsep tentang atribut ataupun sifat yang terdapat pada subjek penelitian yang beraneka ragam secara kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2000). Variabel yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja guru.

B. Definisi Operasional

Kepuasan kerja guru adalah penilaian seseorang guru terhadap hal-hal yang diperoleh dari suatu pekerjaan, yaitu pengawasan, rekan kerja, kondisi pekerjaan,


(22)

imbalan, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, kenaikan jabatan, keamanan. Kepuasan kerja guru diungkap melalui skala kepuasan kerja guru yang disusun oleh peneliti berdasarkan sembilan aspek kepuasan kerja guru yang dikemukakan oleh Menurut Lester (dalam Knox, 2011).

Semakin tinggi skor yang diperoleh seorang guru dalam skala kepuasan kerja guru yang diberikan, maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja guru. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh seorang guru dalam skala kepuasan kerja guru yang diberikan, makan semakin rendah tingkat kepuasan kerja guru.

C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini hanya menggunakan sejumlah orang dari populasi untuk dijadikan subjek penelitian yang disebut sebagai sampel. Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diselidiki dan mempunyai minimal satu sifat yang sama atau ciri–ciri yang sama. Sampel merupakan sebahagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi dan harus mempunyai sifat yang sama (Hadi, 2000). Populasi dalam penelitian ini adalah Guru Taman Kanak-kanak di Kota Medan yang berjumlah 1666 guru TK (Dinas Pendidikan Kota Medan, 2015). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 286 guru TK yang diambil dari Taman Kanak-kanak yang ada di Kota Medan.


(23)

2. Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel atau sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi (Poerwanti, 1994). Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik multistage sampling (pengambilan sampel bertahap) dimana cara pengambilan sampel menggunakan lebih dari satu teknik sampling (Cochran, 1977) . Pada tahap pertama penelitian menggunakan teknik cluster random sampling, yaitu membagi populasi kedalam cluster-cluster. Dari masing-masing cluster selanjutnya diambil sebagian anggota secara acak dengan komposisi proporsional/disproporsional. (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini populasi berjumlah 1666 guru TK (Dinas Pendidikan Kota Medan, 2015) dan menentukan jumlah sampel yang digunakan dengan cara melihat Tabel Krejcie (dalam Sugiyono, 2012). Berdasarkan Tabel Krejcie (dalam Sugiyono, 2012) dengan taraf kesalahan 5% di dapat sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 286 guru TK di Kota Medan yang tersebar di 21 kecamatan yang ada di Kota Medan. Untuk dapat mengetahui jumlah sampel yang digunakan pada setiap kecamatan dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Contoh :


(24)

Tabel 1. Distribusi Sampel Penelitian

No Kecamatan Populasi Sampel

1 Medan Amplas 83 14

2 Medan Area 68 12

3 Medan Barat 51 9

4 Medan Baru 64 11

5 Medan Belawan 24 4

6 Medan Deli 42 7

7 Medan Denai 152 26

8 Medan Helvetia 145 25

9 Medan Johor 114 20

10 Medan Kota 91 16

11 Medan Labuhan 53 9

12 Medan Maimun 26 4

13 Medan Marelan 93 16

14 Medan Perjuangan 106 18

15 Medan Petisah 57 10

16 Medan Polonia 44 7

17 Medan Selayang 90 15

18 Medan Sunggal 114 20

19 Medan Tembung 76 13

20 Medan Timur 103 18

21 Medan Tuntungan 71 12

Jumlah 1666 286

Setelah menentukan jumlah sampel di setiap kelas. Peneliti menggunakan teknik sampling yang kedua yaitu teknik simple random sampling. Simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak. (Sugiyono, 2012). Teknik sampling kedua digunakan untuk menentukan siapa sampel disetiap kelas yang telah ditentukan.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode atau teknik pengumpulan data dalam kegiatan penelitian mempunyai tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti (Azwar, 2000). Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode


(25)

skala. Skala merupakan mekanisme pengumpulan data melalui tulisan-tulisan tentang pertanyaan atau pernyataan untuk mengukur variabel tertentu.

Menurut Azwar (2000) karakteristik dari skala psikologi yaitu stimulus berupa pernyataan ataupun pertanyaan yang dapat mengungkapkan indikator perilaku responden, indikator perilaku diungkapkan melalui aitem-aitem, respon jawaban subjek dapat diterima selama diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hadi (2000) mengungkapkan skala psikologis dapat mengungkapkan laporan diri (self report). Azwar (2000) juga mengemukakan bahwa metode skala dapat menggambarkan aspek kepribadian individu, dapat merefleksikan diri yang biasanya tidak disadari responden yang bersangkutan, responden tidak menyadari arah jawaban ataupun kesimpulan yang diungkapkan pernyataan atau pertanyaan.

Penelitian ini menggunakan penskalaan model skala likert. Setiap aitem meliputi lima pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Netral (N), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari jawaban subjek yang menyatakan mendukung (Favourable) atau tidak mendukung (Unfavourable). Penilaian bergerak dari 5 sampai 1 untuk aitem favorable dan 1 sampai untuk aitem unfavorable (Azwar, 2000).

Tabel 2. Skor Alternatif Jawaban Skala

Favourable Unfavourable

Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor

Sangat sesuai 5 Sangat sesuai 1

Sesuai 4 Sesuai 2

Netral 3 Netral 3

Tidak sesuai 2 Tidak sesuai 4

Sangat tidak sesuai 1 Sangat tidak sesuai 5

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala kepuasan kerja guru. Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala kepuasan kerja guru yang disusun


(26)

berdasarkan sembilan aspek kepuasan kerja guru, yaitu : pengawasan (supervision), rekan kerja (colleagues), kondisi pekerjaan (job condition), imbalan/gaji (pay), tanggung jawab (responsibility), pekerjaan itu sendiri (work it self), kenaikan jabatan (advancement), keamanan (security), penghargaan (recognition).

Tabel 3. Blue print skala Kepuasan Kerja Guru TK sebelum uji coba

No Aspek Indikator Aitem Total

Fav Unfav 1 Pengawasan (supervision) Pengawasan dan gaya

kepemimpinan berupa task oriented

1 7,21

6 Pengawasan dan gaya

kepemimpinan berupa person oriented

3 15,40

2 Rekan kerja (colleagues) Penerimaan oleh rekan kerja 2,8,10 20,14,39 6 3 Kondisi pekerjaan (work

condition)

Fasilitas sekolah yang memadai

4,6,9 38,23,24 6 4 Imbala/gaji (pay) Apresiasi terhadap kinerja

selama bekerja berupa materi.

5,13,22 11,12,19 6 5 Tanggung jawab

(responsibility)

Berpartisipasi dalam membuat keputusan di sekolah

16,17 25 6

Menolong setiap murid dalam belajar.

31 44,46

6 Pekerjaan itu sendiri (work it self)

Pekerjaan mengajar itu sendiri 18,45,26 32,41,43 6 7 Kenaikan jabatan

(advancement)

Kesempatan untuk naik jabatan

27,30,33 42,47,48 6 8 Keamanan (security) Terlindungi dengan kebijakan

mengenai masa jabatan

29 50

6

Jaminan masa tua. 35 54

Adanya senoritas 28 34

9 Penghargaan (recognition) Adanya penghargaan dari supervisor, rekan kerja, siswa dan orangtua.

36,37,49 51,52,53 6

TOTAL 54

Pengklasifikasian tinggi atau rendahnya kepuasan kerja guru TK di Kota Medan yaitu dengan mencari mean dan standard deviasi. Setelah itu membuat


(27)

rentang sebanyak tiga klasifikasi, yaitu tinggi, sedang dan rendah berdasarkan rumus:

Tabel 4. Kategorisasi Norma Nilai Kepuasan Kerja Guru

Rentang Nilai Kategori

X < (µ-1,0ϭ) Rendah

(µ-1,0ϭ) Sedang

Tinggi E. Uji Coba Alat Ukur

1. Validitas Alat Ukur

Menurut Azwar (2000) uji validitas alat ukur adalah sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudnya untuk diukur, artinya mengukur derajat fungsi suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes. Validitas yang digunakan adalah content validity. Content validity merupakan validitas yang menggunakan langkah telaah dan revisi aitem pertanyaan berdasarkan dari pendapat professional (menggunakan professional judgement). Professional judgement pada penelitian ini melakukan proses telaah soal yang dilakukan oleh dosen pembimbing yang juga merupakan dosen ahli dalam bidang Psikologi Pendidikan.

2. Uji Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki atau yang tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan (Azwar, 2000).

Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu


(28)

skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment, yang di analisis dengan bantuan komputerisasi SPSS 17.0 for windows.

Pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan rix 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki rix < 0,30 diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah (Azwar, 2000).

3. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2000).

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konsistensi internal (Cronbach’s alpha coeffecient), yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar aaitem atau antar bagian dalam skala. Pengelolaan data menggunakan bantuan SPSS versi 17 for windows.

F. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba skala kepuasan kerja guru dilakukan pada 120 orang guru TK. Tujuan dilakukan uji coba ini untuk mengetahui kualitas setiap aitem. Pengolahan data uji coba pada penelitian ini dilakukan melalui tiga putaran. Pada putaran pertama data hasil uji coba, maka diperoleh koefisien alpha keseluruhan aitem sebesar 0,907, sedangkan daya beda aitem yang telah ditentukan sebelumnya (rix >


(29)

0,30) ditemukan 12 aitem yang tidak memenuhi batasan tersebut, sehingga 12 aitem tersebut dinyatakan gugur. Setelah itu dilakukan putaran estimasi yang kedua. Pada putaran ini diperoleh koefisien alpha keseluruhan aitem berubah menjadi 0,927 dan ditemukan kembali satu aitem yang tidak memenuhi batasan, yaitu aitem 11. Kemudian dilakukan kembali estimasi putaran ketiga sehingga diperoleh koefisien alpha keseluruhan aitem berubah menjadi 0,927 dan pada putaran ke tiga ini tidak ditemukan aitem yang gugur lagi. Distribusi aitem-aitem hasil uji coba skala kepuasan kerja guru akan dijelaskan pada tabel 5.

Tabel 5. Blue Print Skala Kepuasan Kerja Guru TK Setelah Uji Coba

No Aspek Indikator Aitem Total

Fav Unfav 1 Pengawasan

(supervision)

Pengawasan dan gaya kepemimpinan berupa task oriented

1 7, 21

6 Pengawasan dan gaya

kepemimpinan berupa person oriented

3 15,40

2 Rekan kerja

(colleagues)

Penerimaan oleh rekan kerja 2,8,10 20,14,39 6 3 Kondisi pekerjaan

(work condition)

Fasilitas sekolah yang memadai

4,6,9 38,23,24 6 4 Imbala/gaji (pay) Apresiasi terhadap kinerja

selama bekerja berupa materi.

5,13,22 11,12,19 6

5 Tanggung jawab (responsibility)

Berpartisipasi dalam membuat keputusan di sekolah

16,17 25 6

Menolong setiap murid dalam belajar.

31 44,46

6 Pekerjaan itu sendiri (work it self)

Pekerjaan mengajar itu sendiri

18,45,26 32,41,43 6 7 Kenaikan jabatan

(advancement)

Kesempatan untuk naik jabatan

27,30,33 42,47,48 6 8 Keamanan (security) Terlindungi dengan

kebijakan mengenai masa jabatan

29 50

6


(30)

Adanya senoritas 28 34 9 Penghargaan

(recognition)

Adanya penghargaan dari supervisor, rekan kerja, siswa dan orangtua.

36,37,49 51,52,53 6

TOTAL 54

Keterangan tabel 5: nomor aitem yang dicetak tebal merupakan aitem yang gugur.

13 aitem yang gugur adalah aitem empat, 10, 11, 16, 18, 19, 28, 31, 35 37, 38, 40. Setelah 13 aitem tersebut dibuang, maka didapat koefisien alpha keseluruhan aitem 0,927 dengan indeks daya beda aitem bergerak dari rix = 0,313 sampai rix = 0,780 sehingga jumlah aitem yang dapat digunakan sebanyak 41 aitem. Setelah mendapatkan hasil dari uji coba, maka peneliti melakukan penomoran kembali pada setiap aitem untuk digunakan dalam penelitian seperti yang terdapat pada tabel 6.

Tabel 6. Blue Print Skala Kepuasan Kerja Guru TK Yang Dipakai Dalam Penelitian

No Aspek Indikator Aitem Total

Fav Unfav 1 Pengawasan (supervision) Pengawasan dan gaya

kepemimpinan berupa task oriented

1 6. 14

5 Pengawasan dan gaya

kepemimpinan berupa person oriented

3 11

2 Rekan kerja (colleagues) Penerimaan oleh rekan kerja 2, 7 10, 13, 27 5 3 Kondisi pekerjaan (work

condition)

Fasilitas sekolah yang memadai

5, 8 16, 17 4

4 Imbala/gaji (pay) Apresiasi terhadap kinerja selama bekerja berupa materi.

4, 9, 15 - 3

5 Tanggung jawab (responsibility)

Berpartisipasi dalam membuat keputusan di sekolah

12 18

4 Menolong setiap murid

dalam belajar.

- 31, 33

6 Pekerjaan itu sendiri (work it self)

Pekerjaan mengajar itu sendiri

19, 32 23, 28, 30 5 7 Kenaikan jabatan

(advancement)

Kesempatan untuk naik jabatan


(31)

8 Keamanan (security) Terlindungi dengan kebijakan mengenai masa jabatan

21 37

4

Jaminan masa tua. - 41

Adanya senoritas - 25

9 Penghargaan (recognition) Adanya penghargaan dari supervisor, rekan kerja, siswa dan orangtua.

26 , 36 38, 39, 40 5

TOTAL 41

G. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaaan penelitian terdiri dari tiga tahap . ketiga tahap tersebut yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pengolahan data.

1. Persiapan Penelitian a. Pembuatan alat ukur

Sebelum membuat alat ukur maka yang pertama kali yang harus dilakukan oleh peneliti adalah menentukan aspek-aspek dari suatu alat ukur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepuasan kerja guru yang dirancang oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Lester (dalam Ritz, 2009). Skala yang dibuat sebelum uji coba terdiri dari 54 aitem.

b. Uji coba alat ukur

Setelah alat ukur disusun, tahap selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan uji coba alat ukur. Uji coba alat ukur diberikan kepada 120 guru TK di Kota Medan. Subjek diminta untuk mengisi skala sebanyak 41 aitem pada tanggal 15 Desember 2015.

c. Revisi alat ukur

Setelah melakukan uji coba, peneliti menguji validitas dan reliabilitas skala kepuasan kerja dengan menggunakan SPSS versi 17 for windows. Setelah


(32)

diketahui aitem-aitem mana saja yang memenuhi, maka peneliti melakukan revisi alat ukur, sehingga di dapat 41 item. Selanjutnya, aitem-aitem tersebut digunakan sebagai skala untuk pengambilan data penelitian.

1. Pelaksanaan Penelitian

Setelah alat ukur diuji cobakan dan direvisi, kemudian peneliti mulai melakukan pengambilan data kepada 286 guru TK di Kota Medan. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 3 Januari – 6 Februari 2016. Skala kepuasan kerja guru diberikan kepada guru TK yang dijumpai.

2. Pengolahan Data Penelitian

Setelah data semua subjek terkumpul, maka data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan program komputer SPSS versi 17 for windows.

H. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, data akan diolah secara kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.0 for windows.


(33)

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai gambaran umum subjek penelitian dan hasil penelitian secara keseluruhan sesuai dengan data yang telah diperoleh. Uraian tersebut juga sesuai dengan pertanyaan penelitian yang akan dijawab pada penelitian ini.

A. ANALISA DATA

1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah guru TK di Kota Medan yang berjumlah 286 orang. Sebelum melakukan analisa data, peneliti akan menguraikan gambaran subjek penelitian berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja.

a. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia

Berdasarkan usia, subjek penelitian dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu dewasa awal, dewasa madya, dan dewasa akhir. Menurut Havighurst (Papalia, Olds, & Feldman, 2008) rentang usia 20-40 tahun disebut masa dewasa awal, sedangkan rentang usia 40-60 tahun disebut masa dewasa madya. dan rentang usia > 60 tahun disebut masa dewasa akhir. Deskripsi subjek berdasarkan usia terlihat pada tabel 7 di bawah ini :


(34)

Tabel 7. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia Usia (Tahun) Jumlah (N) Persentase (%)

20 – 40 151 53

41 – 60 132 46

> 60 3 1

Total 286 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang berusia antara 20 - 40 tahun sebanyak 151 orang (53%), sedangkan subjek penelitian yang berusia antara 41 - 60 tahun sebanyak 132 orang (46%), dan subjek penelitian yang berusia > 60 tahun sebanyak tiga orang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah subjek yang berada pada usia 20 – 40 tahun lebih banyak daripada jumlah subjek yang berada pada usia 40 – 60 dan > 60.

b. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, subjek penelitian dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu laki-laki dan perempuan. Deskripsi subjek berdasarkan jenis kelamin terlihat pada tabel 10 di bawah ini :

Tabel 8. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (N) Persentase (%)

Laki-laki 7 2,4

Perempuan 279 97,6

Total 286 100

Berdasarkan tabel 8 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada subjek yang berjenis kelamin laki-laki. Hal ini dapat dilihat melalui jumlah subjek berjenis kelamin perempuan sebanyak 279 orang (97,6 %), sedangkan subjek yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 7 orang (2,4%).


(35)

c. Gambaran Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, subjek penelitian dapat dibagi menjadi enam kelompok, yaitu SMA/sederajat, D1, D2, D3, S1, dan S2. Deskripsi subjek berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini :

Tabel 9. Gambaran Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah (N) Persentase (%)

SMA/sederajat 84 29,4

D1 1 0,3

D2 10 3,5

D3 15 5,2

S1 169 59,2

S2 7 2,4

Total 286 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek penelitian dengan tingkat pendidikan SMA berjumlah 84 orang (29,4%), D1 berjumlah satu orang (0,3%), D2 berjumlah 10 orang (3,5%), D3 berjumlah 12 orang (5,2%), S1 berjumlah 169 orang (59,2%), dan S2 berjumlah tujuh orang (2,4%).

d. Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Bekerja

Berdasarkan masa kerja, subjek penelitian dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu masa kerja satu sampai dengan 15 tahun, 16 sampai dengan 30 tahun, dan lebih atau sama dengan 31 tahun. Deskripsi subjek berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini :

Tabel 10. Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja (Tahun) Jumlah (N) Persentase (%)

1 – 15 214 75

16 – 30 62 22

> 31 10 3

Total 286 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek penelitian dengan masa kerja satu sampai 15 tahun berjumlah 214 orang (75%), 16 sampai


(36)

dengan 30 tahun berjumlah 62 (22%), dan lebih atau sama dengan 31 tahun berjumlah 3 orang (3%).

2. Hasil Utama Penelitian

Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian yang meliputi hasil utama, dan hasil tambahan yang telah diolah menggunakan aplikasi SPSS 17 for windows.

a. Gambaran umum kepuasan kerja guru TK

Penelitian ini terdiri dari 41 aitem yang memenuhi persyaratan untuk menjadi data penelitian dengan rentang skor 1-5, sehingga dihasilkan skor minimum 41 dan skor maksimum sebesar 205. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik kepuasan kerja guru dapat dilihat pada tabel 11 berikut :

Tabel 11. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Kepuasan Kerja Guru

Variabel Nilai Empirik Nilai Hipotetik

Min Max Mean SD Min Max Mean SD

Kepuasan

kerja Guru 92 191 155,59 15,86 41 205 123 27,33 Berdasarkan tabel 11 di atas, dapat dilihat bahwa mean empirik kepuasan kerja guru sebesar 155.59 dengan standar deviasi sebesar 15,86 dan mean hipotetik sebesar 123 dengan standar deviasi sebesar 27,33. Jika dilihat dari perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik > mean hipotetik. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata guru TK memiliki kepuasan kerja yang tinggi

b. Kategorisasi Data Penelitian

Hasil penelitian dapat dikelompokkan mengacu pada kriteria pengkategorisasian yang didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian


(37)

terdistribusi secara normal (Azwar, 2010). Kriterianya terbagi atas tiga kategori yaitu kategori rendah, sedang, dan tinggi. Norma kategorisasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 12. Norma Kategorisasi Data Penelitian

Rentang nilai Kategori

X < (µ -1.0 SD) Rendah

(µ -1.0SD) ≤ X ≤ (µ +1.0 SD) Sedang

X ≥ (µ +1.0 SD) Tinggi

Berdasarkan deskripsi nilai hipotetik kepuasan kerja guru yang dapat dilihat pada tabel 11 yaitu mean hipotetik sebesar 123 dengan standar deviasi sebesar 27,33 sehingga didapatkan kategorisasi sebagai berikut :

Tabel 13. Kategorisasi Skor Kepuasan Kerja Guru

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%) Kepuasan

kerja Guru

X < 95,67 Rendah 4 1,4

95,67  X < 150,33 Sedang 99 34,6

X  150,33 Tinggi 183 64

Total 286 100

Kategorisasi pada tabel 13 menunjukkan bahwa 183 orang (64%) termasuk dalam kategori kepuasan kerja guru tinggi, 99 orang (34,6%) termasuk kedalam kategori kepuasan kerja guru sedang, dan empat orang (1,4%) tergolong kedalam kategori kepuasan kerja guru rendah.

c. Gambaran Kepuasan Kerja Guru berdasarkan Aspek-Aspek

Gambaran kepuasan kerja guru TK di Kota Medan juga dapat dilihat dari setiap aspek, yaitu pengawasan (supervision), rekan kerja (colleagues), kondisi pekerjaan (job condition), imbalan/gaji (pay), tanggung jawab (responsibility), pekerjaan itu sendiri (work it self), kenaikan jabatan (advancement), keamanan (security), penghargaan (recognition).


(38)

1) Gambaran Aspek Pengawasan (Supervision)

Tabel 14. Gambaran Umum Aspek Pengawasan (Supervision) Dimensi N Rentang Skor Nilai Empirik Nilai Hipotetik

Min Max Mean SD Mean SD

Pengawasan 286 12 25 20,56 2,096 15 3,33

Dari tabel 14 dapat diketahui skor pada aspek pengawasan dari 286 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 12 dan skor dan skor maksimal sebesar 25. Data yang didapatkan juga menunjukkan mean empirik sebesar 20,56 dengan standard deviation sebesar 2,096, sedangkan mean hipotetik sebesar 15 dengan standard deviation sebesar 3,33. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hasil ini menunjukkan bahwa pada aspek pengawasan subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata aspek pengawsan berdasarkan tolak ukur skala. Berdasarkan deskripsi aspek pengawasan yang dapat dilihat pada tabel 14. Maka kategorisasi subjek dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15. Gambaran Kategori Aspek Pengwasan (Supervision)

Kategori N Persentasi

Rendah < 11,67 Sedang 11,67 – 18,33

Tinggi ≥ 18,33

0 37 249

0 % 12,9 % 87,1 %

Total 286 100 %

Berdasarkan tabel 15 dapat dilihat bahwa 37 subjek (12,9%) tergolong kedalam kategori sedang, 249 subjek (87,1) tergolong kedalam kategori tinggi, dan tidak ada subjek yang tergolong kedalam kategori rendah.


(39)

2) Gambaran Aspek Rekan Kerja (Colleagues)

Tabel 16. Gambaran Umum Aspek Rekan Kerja (Colleagues)

Dimensi N Rentang Skor Nilai Empirik Nilai Hipotetik

Min Max Mean SD Mean SD

Rekan kerja 286 11 25 21,17 2,219 15 3,33

Dari tabel 16 dapat diketahui skor pada aspek rekan kerja dari 286 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 11 dan skor dan skor maksimal sebesar 25. Data yang didapatkan juga menunjukkan mean empirik sebesar 21,17 dengan standard deviation sebesar 2,219, sedangkan mean hipotetik sebesar 15 dengan standard deviation sebesar 3,33. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hasil ini menunjukkan bahwa pada aspek rekan kerja subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata aspek rekan kerja berdasarkan tolak ukur skala. Berdasarkan deskripsi aspek rekan kerja yang dapat dilihat pada tabel 16. Maka kategorisasi subjek dapat dilihat pada tabel 17.

Tabel 17. Gambaran Kategori Aspek Rekan Kerja (Colleagues)

Kategori N Persentasi

Rendah < 11,67 Sedang 11,67 – 18,33

Tinggi ≥ 18,33

1 22 263

0,3 % 7,7 % 92 %

Total 286 100 %

Berdasarkan tabel 17 dapat dilihat bahwa satu subjek (0,3 %) tergolong kedalam kategori rendah, 22 subjek (7,7 %) tergolong kedalam kategori sedang, dan 263 (92 %) subjek yang tergolong kedalam kategori tinggi.


(40)

3) Kondisi Pekerjaan (Work condition)

Tabel 18. Gambaran Umum Aspek Kondisi Pekerjaan (Work condition) Dimensi N Rentang Skor Nilai Empirik Nilai Hipotetik

Min Max Mean SD Mean SD

Kondisi

pekerjaan 286 7 20 14,83 2,776 12 2,6

Dari tabel 18 dapat diketahui skor pada aspek kondisi pekerjaan dari 286 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 7 dan skor dan skor maksimal sebesar 20. Data yang didapatkan juga menunjukkan mean empirik sebesar 14,83 dengan standard deviation sebesar 2,776, sedangkan mean hipotetik sebesar 12 dengan standard deviation sebesar 2,6. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hasil ini menunjukkan bahwa pada aspek kondisi pekerjaan subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata aspek kondisi pekerjaan berdasarkan tolak ukur skala. Berdasarkan deskripsi aspek kondisi pekerjaan yang dapat dilihat pada tabel 18. Maka kategorisasi subjek dapat dilihat pada tabel 19.

Tabel 19. Gambaran Kategori Aspek Kondisi Pekerjaan (Work condition)

Kategori N Persentasi

Rendah < 9,4 Sedang 9,4 – 14,6

Tinggi ≥ 14,6

13 102 171

4,5 % 35,7 % 59,8 %

Total 286 100 %

Berdasarkan tabel 19 dapat dilihat bahwa 13 subjek (4,5 %) tergolong kedalam kategori rendah, 102 subjek (35,7 %) tergolong kedalam kategori sedang, dan 171 (59,8 %) subjek yang tergolong kedalam kategori tinggi.


(41)

4) Kondisi Imbalan (Pay)

Tabel 20. Gambaran Umum Aspek Imbalan (Pay)

Dimensi N Rentang Skor Nilai Empirik Nilai Hipotetik

Min Max Mean SD Mean SD

Imbalan 286 3 15 7,84 3,129 9 2

Dari tabel 20 dapat diketahui skor pada aspek imbalan dari 286 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 3 dan skor dan skor maksimal sebesar 15. Data yang didapatkan juga menunjukkan mean empirik sebesar 7,84 dengan standard deviation sebesar 3,129, sedangkan mean hipotetik sebesar 9 dengan standard deviation sebesar 2. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean hipotetik lebih besar daripada mean empirik. Hasil ini menunjukkan bahwa pada aspek imbalan subjek penelitian lebih rendah daripada rata-rata aspek imbalan berdasarkan tolak ukur skala. Berdasarkan deskripsi aspek imbalan yang dapat dilihat pada tabel 20. Maka kategorisasi subjek dapat dilihat pada tabel 21.

Tabel 21. Gambaran Kategori Aspek Imbalan (Pay)

Kategori N Persentasi

Rendah < 6 Sedang 6 – 11

Tinggi ≥ 11

201 25 60

70,3 % 8,7 %

21 %

Total 286 100 %

Berdasarkan tabel 21 dapat dilihat bahwa 201 subjek (70,3 %) tergolong kedalam kategori rendah, 25 subjek (8,7 %) tergolong kedalam kategori sedang, dan 60 (21 %) subjek yang tergolong kedalam kategori tinggi.


(42)

5) Tanggungjawab (Responsibility)

Tabel 22. Gambaran Umum Aspek Tanggungjawab (Responsibility) Dimensi N Rentang Skor Nilai Empirik Nilai Hipotetik

Min Max Mean SD Mean SD

Tanggungjawab 286 7 20 17,23 1,801 12 2.6

Dari tabel 22 dapat diketahui skor pada aspek tanggungjawab dari 286 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 7 dan skor maksimal sebesar 20. Data yang didapatkan juga menunjukkan mean empirik sebesar 17,23 dengan standard deviation sebesar 1,801, sedangkan mean hipotetik sebesar 12 dengan standard deviation sebesar 2,6. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hasil ini menunjukkan bahwa pada aspek tanggungjawab subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata aspek tanggungjawab berdasarkan tolak ukur skala. Berdasarkan deskripsi aspek tanggungjawab yang dapat dilihat pada tabel 22. Maka kategorisasi subjek dapat dilihat pada tabel 23.

Tabel 23 Gambaran Kategori Aspek Tanggungjawab (Responsibility)

Kategori N Persentasi

Rendah < 9,4 Sedang 9,4 – 14,6

Tinggi ≥ 14,6

2 16 268

0,7 % 5,6 % 93,7 %

Total 286 100 %

Berdasarkan tabel 23 dapat dilihat bahwa 2 subjek (0,7 %) tergolong kedalam kategori rendah, 16 subjek (5,6 %) tergolong kedalam kategori sedang, dan 268 (93,7 %) subjek yang tergolong kedalam kategori tinggi.


(43)

6) Pekerjaan itu Sendiri (Work it self)

Tabel 24. Gambaran Umum Aspek Pekerjaan itu Sendiri (Work it self) Dimensi N Rentang Skor Nilai Empirik Nilai Hipotetik

Min Max Mean SD Mean SD

Pekerjaan

itu sendiri 286 9 25 21,44 2,655 15 3,33

Dari tabel 24 dapat diketahui skor pada aspek pekerjaan itu sendiri dari 286 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 9 dan skor dan skor maksimal sebesar 25. Data yang didapatkan juga menunjukkan mean empirik sebesar 21,44 dengan standard deviation sebesar 2,655, sedangkan mean hipotetik sebesar 15 dengan standard deviation sebesar 3,3. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hasil ini menunjukkan bahwa pada aspek pekerjaan itu sendiri subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata aspek pekerjaan itu sendiri berdasarkan tolak ukur skala. Berdasarkan deskripsi aspek pekerjaan itu sendiri yang dapat dilihat pada tabel 24. Maka kategorisasi subjek dapat dilihat pada tabel 25. Tabel 25. Gambaran Kategori Aspek Pekerjaan itu Sendiri (Work it self)

Kategori N Persentasi

Rendah < 11,67 Sedang 11,67 – 18,33

Tinggi ≥ 18,33

3 29 254

1 % 10,2 % 88,8 %

Total 286 100 %

Berdasarkan tabel 25 dapat dilihat bahwa 3 subjek (1 %) tergolong kedalam kategori rendah, 29 subjek (10,2 %) tergolong kedalam kategori sedang, dan 254 (88,8 %) subjek yang tergolong kedalam kategori tinggi.


(44)

7) Kenaikan Jabatan (Advancement)

Tabel 26. Gambaran Umum Aspek Kenaikan Jabatan (Advancement) Dimensi N Rentang Skor Nilai Empirik Nilai Hipotetik

Min Max Mean SD Mean SD

Kenaikan

jabatan 286 8 30 20,99 5,354 18 4

Dari tabel 26 dapat diketahui skor pada aspek kenaikan jabatan dari 286 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 8 dan skor dan skor maksimal sebesar 30. Data yang didapatkan juga menunjukkan mean empirik sebesar 20,99 dengan standard deviation sebesar 5,354, sedangkan mean hipotetik sebesar 18 dengan standard deviation sebesar 4. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hasil ini menunjukkan bahwa pada aspek kenaikan jabatan subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata aspek kenaikan jabatan berdasarkan tolak ukur skala. Berdasarkan deskripsi aspek kenaikan jabatan yang dapat dilihat pada tabel 26. Maka kategorisasi subjek dapat dilihat pada tabel 27.

Tabel 27. Gambaran Kategori Aspek Kenaikan Jabatan (Advancement)

Kategori N Persentasi

Rendah < 14 Sedang 14 – 22

Tinggi ≥ 22

61 72 152

21,3 % 25,5 % 53,2 %

Total 286 100 %

Berdasarkan tabel 27 dapat dilihat bahwa 61 subjek (21,3 %) tergolong kedalam kategori rendah, 72 subjek (25,5 %) tergolong kedalam kategori sedang, dan 152 (53,2 %) subjek yang tergolong kedalam kategori tinggi.


(45)

8) Keamanan (Security)

Tabel 28. Gambaran Umum Aspek Keamanan (Security)

Dimensi N Rentang Skor Nilai Empirik Nilai Hipotetik

Min Max Mean SD Mean SD

Keamanan 286 6 20 12,36 2,654 12 2,6

Dari tabel 28 dapat diketahui skor pada aspek keamanan dari 286 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 6 dan skor dan skor maksimal sebesar 20. Data yang didapatkan juga menunjukkan mean empirik sebesar 12,36 dengan standard deviation sebesar 2,654, sedangkan mean hipotetik sebesar 12 dengan standard deviation sebesar 2,6. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih sama dengan mean hipotetik. Berdasarkan deskripsi aspek keamanan yang dapat dilihat pada tabel 28. Maka kategorisasi subjek dapat dilihat pada tabel 29.

Tabel 29. Gambaran Kategori Aspek Keamanan (Security)

Kategori N Persentasi

Rendah < 9,4 Sedang 9,4 – 14,6

Tinggi ≥ 14,6

37 188

61

13 % 65,7 % 21,3 %

Total 286 100 %

Berdasarkan tabel 29 dapat dilihat bahwa 37 subjek (13 %) tergolong kedalam kategori rendah, 188 subjek (65,7 %) tergolong kedalam kategori sedang, dan 61 (21,3 %) subjek yang tergolong kedalam kategori tinggi. 9) Penghargaan (Recognition)

Tabel 30. Gambaran Umum Aspek Penghargaan (Recognition) Dimensi N Rentang Skor Nilai Empirik Nilai Hipotetik

Min Max Mean SD Mean SD


(46)

Dari tabel 30 dapat diketahui skor pada aspek penghargaan dari 286 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 8 dan skor dan skor maksimal sebesar 25. Data yang didapatkan juga menunjukkan mean empirik sebesar 18,99 dengan standard deviation sebesar 2,946, sedangkan mean hipotetik sebesar 15 dengan standard deviation sebesar 3,33. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hasil ini menunjukkan bahwa pada aspek penghargaan subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata aspek penghargaan berdasarkan tolak ukur skala. Berdasarkan deskripsi aspek penghargaan yang dapat dilihat pada tabel 30. Maka kategorisasi subjek dapat dilihat pada tabel 31.

Tabel 31. Gambaran Kategori Aspek Penghargaan (Recognition)

Kategori N Persentasi

Rendah < 11,67 Sedang 11,67 – 18,33

Tinggi ≥ 18,33

6 103 177

2,1 % 36 % 61,9 %

Total 286 100 %

Berdasarkan tabel 31 dapat dilihat bahwa 6 subjek (2,1 %) tergolong kedalam kategori rendah, 103 subjek (36 %) tergolong kedalam kategori sedang, dan 177 (61,9 %) subjek yang tergolong kedalam kategori tinggi.

3. Hasil Tambahan Penelitian

Penelitian ini juga memperoleh beberapa hasil tambahan penelitian, yaitu gambaran gambaran kepuasan kerja guru berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja.


(47)

a. Gambaran Kepuasan Kerja Guru Berdasarkan Usia

Gambaran kepuasan kerja guru berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 32. Gambaran Kepuasan Kerja Guru Berdasarkan Usia Usia N Min Max Std.Dev Mean Kepuasan Kerja Guru

Rendah Sedang Tinggi 20 – 40 151 94 191 16.018 155,46 1 61 89

41 - 60 132 92 189 15,882 155,64 3 38 91

> 60 3 152 170 9,074 160,33 - - 3

Berdasarkan tabel 32 dapat diketahui bahwa kepuasan kerja guru tertinggi berdasarkan mean tertinggi (155,64) adalah subjek yang berusia 41 – 60. Pada tabel 33 juga dapat diketahui bahwa pada guru berusia 20- 40 tahun terdapat satu subjek dalam kategori rendah, 61 subjek dalam kategori sedang, dan 89 subjek dalam kategori tinggi. Sedangkan pada guru berusia 41 – 60 terdapat tiga orang subjek termasuk dalam kategori rendah, 38 subjek termasuk dalam kategori sedang, dan 91 subjek masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan pada guruu berusia > 60 tahun, tiga subjek termasuk dalam kategori tinggi.

b. Gambaran Kepausan Kerja Guru Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambaran kepuasan kerja guru berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 33. Gambaran Kepuasan Kerja Guru Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis

Kelamin N Min Max Std.Dev Mean

Kepuasan Kerja Guru Rendah Sedang Tinggi

Laki-laki 7 141 182 14,80 162,71 - 2 5

Perempuan 279 92 191 15,892 155,41 4 7 178

Berdasarkan tabel 33 dapat diketahui bahwa kepuasan kerja guru tertinggi berdasarkan mean tertinggi (162,71) adalah subjek dengan jenis kelamin laki-laki. Pada tabel 34 juga dapat diketahui bahwa pada subjek berjenis kelamin


(48)

laki-laki terdapat 2 subjek dalam kategori sedang, 5 subjek dalam kategori tinggi, dan tidak ada subjek yang tegolong dalam kategori rendah. Pada subjek berjenis kelamin perempuan terdapat empat orang subjek termasuk dalam kategori rendah, 7 subjek termasuk dalam kategori sedang, dan 178 subjek masuk dalam kategori tinggi.

c. Gambaran Kepausan Kerja Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Gambaran kepuasan kerja guru berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 34. Gambaran Kepuasan Kerja Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat

Pendidikan N Min Max Std.Dev Mean

Kepuasan Kerja Guru Rendah Sedang Tinggi

SMA 84 95 178 13,928 152,35 1 39

D1 1 145 145 - 145 - 1 -

D2 10 121 167 16,588 151,60 - 4 6

D3 15 93 170 25,285 142,73 2 4 9

S1 169 92 191 15,143 158,25 1 51 117

S2 7 157 173 6,388 165,14 - - 7

Berdasarkan tabel 34 dapat diketahui bahwa kepuasan kerja guru tertinggi berdasarkan mean tertinggi (165,14 adalah subjek dengan tingkat pendidikan S2. Pada tabel 35 juga dapat diketahui bahwa pada subjek dengan tingkat pendidikan SMA terdapat satu subjek termasuk dalam kategori rendah dan 39 subjek termasuk dalam kategori tinggi. Pada guru dengan pendidikan D1 terdapat satu subjek yang masuk dalam kategori sedang. Pada subjek dengan tingkat pendidikan D2 terdapat empat subjem yang termasuk kategori sedang dan enam subjek termasuk dalam kategori tinggi. Pada subjek dengan tingkat pendidikan D3 terdapat satu subjek yang termasuk dalam kategori rendah, empat subjek termasuk dalam kategori sedang, dan sembilan subjek termasuk


(49)

kategori tinggi. Pada subjek dengan tingkat pendidikan S1 terdapat satu subjek dalam kategori rendah, 51 subjek dalam kategori sedang, dan 117 subjek dalam kategori tinggi. Pada subjek dengan tingkat pendidikan S2 terdapat tujuh subjek yang masuk dalam kategori tinggi.

d. Gambaran Kepausan Kerja Guru Berdasarkan Masa Kerja

Gambaran kepuasan kerja guru berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 35. Gambaran Kepuasan Kerja Guru Berdasarkan Masa Kerja Tahun N Min Max Std.Dev Mean Kepuasan Kerja Guru

Rendah Sedang Tinggi

1-15 214 93 191 15,996 153,73 3 90 121

16 - 30 62 92 189 14,630 161,65 1 7 54

> 31 10 134 172 11,292 157,80 - 2 8

Berdasarkan tabel 35 dapat diketahui bahwa kepuasan kerja guru tertinggi berdasarkan mean tertinggi (161,65) adalah subjek dengan masa kerja 16 – 30 tahun. Pada tabel 36 juga dapat diketahui bahwa pada subjek dengan masa kerja 1 – 15 tahun terdapat tiga subjek dalam kategori rendah, 90 subjek dalam kategori sedang, dan 121 subjek dalam kategori tinggi. Pada subjek dengan masa kerja 16 – 30 tahun terdapat satu orang subjek termasuk dalam kategori rendah, tujuh subjek termasuk dalam kategori sedang, dan 54 subjek masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan pada guru dengan masa kerja > 60 tahun terdapat dua subjek termasuk dalam kategori sedang dan delapan subjek termasuk dalam kategori tinggi.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil utama yang diperoleh dari penelitian terhadap 286 orang guru TK, menunjukkan bahwa kepuasan kerja yang dimiliki guru TK di Kota


(50)

Medan tergolong tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kepuasan kerja guru TK di Kota Medan yang berada pada kategori tinggi sebanyak 183 subjek, sedangkan subjek yang berada pada kategori sedang berjumlah 99 subjek, dan subjek yang berada pada kategori rendah hanya berjumlah empat subjek. Hal ini dapat diartikan bahwa guru TK di Kota Medan memiliki penilaian positif terhadap aspek-aspek yang terdapat didalam pekerjaanya.

Dalam penelitian ini, kepuasan kerja guru TK di Kota Medan diukur berdasarkan sembilan aspek kepuasan kerja guru, yaitu aspek pengawasan, rekan kerja, kondisi pekerjaan, imbalan, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, kenaikan jabatan, keamanan (Knox, 2011). Aspek-aspek tersebut sangat berkontribusi dalam pembentukan kepuasan kerja guru TK di Kota Medan. Dalam skala penelitian telah disusun beberapa item yang dapat melihat bagaimana setiap aspek dari kepuasan kerja guru akan mempengaruhi tinggi rendahnya kepuasan kerja pada guru TK di Kota Medan.

Berdasarkan aspek pengawasan, dapat dilihat kebanyakan subjek penelitian memiliki kepuasan kerja yang tergolong tinggi terhadap aspek pengawasan. Menurut Lester (dalam Knox, 2011) Pengawasan didefiniskan sebagai hubungan interpersonal antara atasan dengan bawahan dan gaya kepemimpinan atasan. Dari 286 subjek penelitian terdapat 37 subjek tergolong dalam kategori sedang dan 249 subjek tergolong kedalam kategori tinggi.

Berdasarkan aspek rekan kerja, dapat dilihat bahwa kebanyakan subjek penelitian memiliki kepuasan kerja yang tergolong kedalam kategori tinggi. Dari 286 subjek terdapat 263 subjek tergolong tinggi, 22 subjek tergolong


(51)

rendah, dan satu subjek tergolong rendah. Menurut Lester (dalam Knox, 2011) Rekan kerja dapat diartikan sebagai rekan kerja dalam mengajar, kelompok kerja dan aspek-aspek sosial yang ada di dalam lingkungan sekolah. Rekan kerja akan memberi dan menerima dukungan antar sesama guru. Rekan kerja juga dapat memberikan dukungan sosial di saat seseorang membutuhkannya. Dapat diartikan bahwa subjek penelitian mendapatkan penerimaan dan bantuan dari rekan kerja.

Berdasarkan aspek kondisi pekerjaan, dapat dilihat bahwa kebanyakan subjek penelitian tergolong kedalam kategori tinggi, dari 286 subjek terdapat 171 subjek tergolong dalam kategori tinggi, 102 subjek tergolong sedang, dan 13 subjek tergolong dalam kategori rendah. Menurut Lester (dalam Knox, 2011) kondisi pekerjaan meiliputi pembentukan kebijakan yang ada disekolah dan kondisi fisik secara keseluruhan lingkungan kerja.

Berdasarkan aspek imbalan, kebanyakan subjek penelitian tergolong kedalam kategori rendah. Dari 286 subjek tedapat 60 subjek yang tergolong kedalam kategori tinggi, 25 subjek tergolong kedalam kategori sedang, dan 201 subjek tergolong kedalam kategori rendah. Lester (dalam Knox, 2011) mengartikan imbalan sebagai pendapatan yang diterima setiap bulan yang dapat berfungsi sebagai indikator dan pengakuan atas prestasi atau kegagalan. Dapat diartikan bahwa subjek penelitian memiliki kepuasan yang rendah terdahap aspek imbalan. Hal ini sesuai dengan fakta yang didapati di lapangan, bahwa masih banyak guru TK yang bayar jauh dibawah angka upah minimum regional (UMR) Kota Medan.


(52)

Berdasarkan aspek tanggungjawab, kebanyakan subjek penelitian tergolong kedalam kategori tinggi. Dari 286 subjek penelitian, terdapat 268 subjek penelitian tergolong kedalam kategori tinggi, 16 subjek termasuk kedalam kategori sedang, dan hanya dua subjek tergolong kedalam kategori rendah. Lester (dalam Knox, 2011) mengartikan tanggungjawab sebagai keinginan seorang guru untuk bertanggung jawab atas pekerjaan, ikut berpartisipasi dalam membuat keputusan di sekolah, dan menolong setiap murid dalam belajar. Hal ini berati bahwa subjek penelitian memiliki keingingan berpartisipasi dalam mebuat keputusan, bertanggungjawab atas pekerjaanya, dan menolong murid dalam belajar.

Berdasarkan aspek pekerjaan itu sendiri didapatkan hasil bahwa subjek penelitian kebanyakan tergolong kedalam kategori tinggi. Dari 286 subjek penelitian, terdapat 254 subjek penelitian masuk kedalam kategori tinggi, 29 subjek masuk kedalam kategori sedang, dan tiga orang subjek masuk kedalam kategori rendah. Menurut Lester (dalam Knox, 2011) pekerjaan itu sendiri adalah rutinitas meliputi pekerjaan mengajar itu sendiri atau tugas yang berhubungan dengan pekerjaan. Didalamnya termasuk pemberian otonomi kepada guru. Pemberian kesempatan kepada guru untuk melakukan inovasi dalam mengajar dan menggunakan kemampuan dalam pekerjaan. Hal ini berarti bahwa guru TK di Kota Medan memiliki otonomi dalam mengajar dan memiliki kewenangan untuk melakukan inovasi dalam mengajar.

Berdasarkan aspek kenaikan jabatan didapatkan hasil bahwa subjek penelitian kebanyakan tergolong kedalam kategori tinggi. Dari 286 subjek


(53)

penelitian 152 subjek penelitian masuk kedalam kategori tinggi, 72 subjek penelitian masuk kedalam kategori sedang, dan 61 subjek penelitian masuk kedalam kategori rendah. Lester (dalam, Knox) mengatakan bahwa kenaikan jabatan adalah Kenaikan jabatan adalah perubahan dalam status atau posisi, yang mana termasuk peningkatan pendapatan dan tanggung jawab. Dapat diartikan bahwa guru TK di Kota Medan memiliki penilaian positif terhadap aspek kenaikan jabatan. Mereka percaya bahwa mereka memiliki kesempatan untuk naik jabatan.

Berdasarkan aspek keamanan, dapat dilihat bahwa kebanyakan subjek penelitian berada pada kategori sedang. Dari 286 subjek penelitian 61 subjek tergolong kedalam kategori tinggi, 188 subjek tergolong kedalam kategori sedang, dan 37 subjek tergolong kedalam kategori rendah. Lester (dalam Knox, 2011) mengartikan keamanan sebagai kebijakan sekolah tentang masa jabatan, senioritas, pemecatan jabatan dan pensiun. Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan bahwa guru TK di Kota Medan memiliki penilaian netral mengenai kebijakan sekolah tentang masa jabatan, senioritas, pemecatan jabatan dan pensiun.

Berdasarkan aspek penghargaan, dapat dilihat bahwa kebanyak subjek penelitian berada pada kategori tinggi. Dari 286 subjek penelitian 177 subjek penelitian tergolong kedalam kategori tinggi, 103 subjek penelitian tergolong kedalam kategori sedang, dan hanya enam subjek yang tergolong kedalam kategori rendah. Menurut Lester (dalam Knox, 2011) penghargaan adalah


(54)

perhatian, penghargaan, prestise dan penghargaan yang diterima seorang guru dari supervisor, rekan kerja, siswa dan orangtua.

Selain berdasarkan aspek, penelitian ini juga memasukan data tambahan yang diperoleh dari atribu-atribut pribadi subjek yang berkaitan dengan kepuasan kerja guru, yaitu usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Berdasarkan usia, diperoleh hasil yang menunjukkan skor mean kepuasan kerja guru subjek penelitian yang berusia > 60 tahun lebih tinggi jika dibandingkan dengan subjek yang berusia 20 – 40 dan subjek dengan usia 41

60 tahun. Sedangkan skor mean yang paling rendah adalah subjek dengan usia 20 – 40 tahun. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Altimus dan Tersine (dalam Rao, 2003) bahwa pekerja yang lebih muda memiliki kepuasan kerja yang lebih rendah. Hasil ini tidak sesuai dengan pendapat Herzberg (dalam Rao, 2003) bahwa pekerja yang berada pada usia dewasa awal memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi. Berdasarkan jenis kelamin, diperoleh hasil yang menunjukkan skor mean kepuasan kerja guru subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki lebih tinggi jika dibandingkan dengan skor mean subjek berjenis kelamin perempuan. Moore (1987) mengatakan bahwa kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh perbedaan jenis kelamin.

Berdasarkan tingkat pendidikan, diperoleh hasil yang menunjukkan skor mean kepuasan kerja guru subjek penelitian dengan tingkat pendidikan S2 memiliki skor lebih tinggi jika dibandingkan dengan skor mean subjek dengan tingkat pendidikan SMA, D1, D2, D3, dan S1. Menurut Kumar (2007) seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi cenderung untuk


(55)

memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi, karena pekerja dengan tingkat pendidikan tinggi meletakkan ekspektasi yang tinggi terhadap pekerjaanya dan lebih memiliki kesempatan untuk ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi.Berdasarkan masa kerja, diperoleh hasil yang menunjukkan skor mean kepuasan kerja guru subjek penelitian dengan masa kerja 16 – 30 tahun memiliki skor lebih tinggi jika dibandingkan dengan skor mean subjek dengan masa kerja 1 – 15 tahun dan diatas 31 tahun. Menurut Rao (2003) pengalaman akan membantu seseorang untuk mencapai tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi.


(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan dan saran-saran yang berhubungan dengan hasil dari penelitian yang diperoleh dari penelitian ini. Pada bagian awal bab akan dijelaskan tentang kesimpulan dari penelitian dan di bagian akhir akan dikemukakan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil keseluruhan tentang kepuasan kerja guru TK di Kota Medan secara umum, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja guru TK di Kota Medan termasuk dalam kategori tinggi.

2. Berdasarkan hasil penelitian tentang aspek-aspek kepuasan kerja guru dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja guru TK di Kota Medan pada aspek pengawasan, rekan kerja, kondisi pekerjaan, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, kenaikan jabatan, penghargaan berada pada kategori tinggi, sedangkan aspek keamanan termasuk dalam kategori sedang, dan aspek imbalan berada pada kategori rendah.

3. Berdasarkan hasil penelitian ini, guru yang memiliki kepuasan paling ttinggi adalah guru TK dengan usia 41 – 60 tahun.


(1)

tanggap, Clean Act!on, MDNCleanAction, Kejora KAM Kejora, dan Bulutangkis Psikologi terima kasih telah menjadi bagian dari potongan kisah hidup peneliti selama dibangku perkuliahan.

11.Kepada teman-teman angkatan 2012 yang sama-sama berjuang di bangku perkuliahan.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kriteria penelitian yang sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliiti dan bagi pembaca serta peneliti selajutnya.

Medan, 26 Februari 2016 Peneliti

Fahmi Idris Sitompul 121301056


(2)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR LAMPIRAN...viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Pertanyaan Penelitian ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 10

1. Manfaat Teoritis ... 10

2. Manfaat Praktis ... 11

E. Sistematika Penulisan... 11

BAB II LANDASAN TEORI ... 13

A. Kepuasan Kerja Guru ... 13

1. Pengertian Kepuasan Kerja Guru ... 13

2. Teori yang Mendasari Kepuasan Kerja ... 14

2. Konsekuensi dari Kepuasan Kerja Guru ... 16

3. Aspek-aspek Kepuasan Kerja Guru ... 18

4. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Guru ... 20

B. Guru ... 22

1. Pengertian Guru ... 22

2. Pengertia Guru TK... 23

3. Kompetensi Guru TK……….. 23

4. Kepuasan Kerja Guru TK di Kota Medan ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Identifikasi Variabel ... 31

B. Definisi Operasional ... 31

C. Populasi ... 32

D. Metode Pengumpulan Data ... 35


(3)

1. Validitas Alat Ukur ... 37

2. Uji daya Beda Aitem ... 38

3. Reliabilitas Alat Ukur...38

F. Hasil Uji Coba Alat Ukur ... 39

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 42

1.Persiapan Penelitian ... 42

2. Pelaksanaan Penelitian ... 43

3. Pengolahan Data Penelitian ... 43

F. Metode Analisa Data... 43

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Analisa Data ... 44

1. Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 44

a. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia...44

b. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin...45

c. Gambaran Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan 46 d. Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja...46

2. Hasil Utama Penelitian ... 47

a. Gambaran Umum Kepuasan Kerja Guru TK ... 47

c. Kategorisasi Data Penelitian...47

b. Gambaran Aspek-aspek Kepuasan kerja Guru TK . 49 3. Hasil Tambahan Penelitian ... 57

B.Pembahasan ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

1. Saran metodologis ... 68

2. Saran praktis ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70


(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Distribusi Sampel Penelitian...………34

Tabel 2 Skor Alternatif Jawaban Skala...………...36

Tabel 3 Blueprint Skala epuasan kerja sebelum uji coba……...…………...36

Tabel 4 Kategorisasi Norma Nilai Kepuasan Kerja Guru…...……...……37

Tabel 5 Blueprint Skala Kepuasan Kerja Setelah Uji Coba...………...40

Tabel 6 Blueprint Skala Kepuasan Kerja yang Digunakan...…....…………41

Tabel 7 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia...………...………...45

Tabel 8 Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin....………45

Tabel 9 Gambaran Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan...………..46

Tabel 10 Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja...…………....……46

Tabel 11 Nilai Empirik dan Hipotetik Kepuasan Kerja Guru..…....…………...47

Tabel 12 Norma Kategorisasi Data Penelitan...………48

Tabel 13 Kategorisasi Skor Kepuasan Kerja Guru...………...48

Tabel 14 Gambaran Umum Aspek Pengawasan...……….………49

Tabel 15 Gambaran Kategori Aspek Pengawasan...………...49

Tabel 16 Gambaran Umum Aspek Rekan Kerja...……….……....50

Tabel 17 Gambaran Kategori Aspek Rekan Kerja...………...50

Tabel 18 Gambaran Umum Aspek Kondisi pekerjaan...………....………51

Tabel 19 Gambaran Kategori Aspek Kondisi pekerjaan....………..……...51

Tabel 20 Gambaran Umum Aspek Imbalan....…………...…...……...52


(5)

Tabel 22 Gambaran Umum Aspek Tanggungjawab....………...……...53

Tabel 23 Gambaran Kategori Aspek Tanggungjawab....………...……...53

Tabel 24 Gambaran Umum Aspek Pekerjaan itu Sendiri....…………....……...54

Tabel 25 Gambaran Kategori Aspek Pekerjaan itu Sendiri....………...……...54

Tabel 26 Gambaran Umum Aspek Kenaikan Jabatan....………....…...……...55

Tabel 27 Gambaran Kategori Aspek Kenaikan Jabatan....………...…....55

Tabel 28 Gambaran Umum Aspek Keamanan....…………...……....56

Tabel 29 Gambaran Kategori Aspek Keamanan....………...……....56

Tabel 30 Gambaran Umum Aspek Penghargaan....…………...…...……...56

Tabel 31 Gambaran Kategori Aspek Penghargaan....……...……...57

Tabel 32 Gambaran Kepuasan Kerja Berdasarkan usia....……...……...58

Tabel 33 Gambaran Kepuasan Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin...……...58

Tabel 34 Gambaran Kepuasan Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan..……...59


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Reliabilitas Skala Saat Uji Coba………..75 Lampiran 2 Skala Saat Penelitian………82 Lampiran 3 Data Mentah………....… 90