Tes Panjang Lengan Instrumen Penelitian
47
sasaran, Ismaryati, 2006: 54. Tes lempar tangkap bola tenis mempunyai validitas sebesar 0,812 dan reliabilitas sebesar 0,905.
Adapun prosedur pelaksanaan sebagai berikut: 1
Tujuan: Untuk mengukur koordinasi mata-tangan.
2
Sasaran: Laki-laki dan perempuan yang berusia 10 tahun ke atas.
3
Perlengkapan
a
Bola tenis.
b
Kapur atau pita untuk membuat garis.
c Sasaran berbentuk bulat terbuat dari kertas atau karton
berwarna kontras, dengan garis tengah 30 cm. Buatlah 3 tiga buah atau lebih sasaran dengan ketinggian berbeda-beda, agar
pelaksanaan tes lebih efisien di tembok.
d Sasaran ditempelkan pada tembok dengan bagian bawahnya
sejajar dengan tinggi bahu testi yang melakukan.
e Membuat garis lantai 2,5 meter dari tembok sasaran, dengan
kapur atau pita.
4
Petunjuk pelaksanaan
a Testi diinstruksikan melempar bola tersebut dengan memilih
arah yang mana sasarannya.
b Percobaan diberikan pada testi agar mereka beradaptasi dengan
tes yang akan dilakukan.
c Bola dilempar dengan cara lemparan diatas kepala dan bola
harus ditangkap lagi sebelum memantul ke lantai
48
5 Penilaian
Tiap lemparan yang mengenai sasaran dan tertangkap tangan memperoleh nilai satu. Untuk memperoleh nilai 1 satu:
a Bola harus dilemparkan dari atas kepala.
b Bola harus mengenai sasaran.
c Bola harus dapat langsung ditangkap tangan tanpa halangan
sebelumnya. d
Testi tidak beranjak atau berpindah ke luar garis batas untuk menangkap bola.
e Jumlahkan nilai hasil 10 lemparan pertama tangan kanan dan 10
lemparan kedua lemparan tangan kiri. Nilai total yang mungkin dapat dicapai adalah 20.
1,5 m Gambar 8. Dinding Target Tes Koordinasi Mata Tangan
Sumber: Ismaryati, 2008: 53 d.
Tes Daya Ledak Otot Tungkai
Tes power tungkai dengan menggunakan tes
vertical jump
, satuan yang digunakan adalah centimeter, tiap testi mendapat tiga kali
kesempatan untuk melakukan
vertical jump
. Tes daya ledak otot power tungkai untuk mengukur power otot tungkai digunakan tes
30 cm
49 vertical jump
, satuan yang digunakan adalah centimeter Johnson, Barry L. 1990 dan Nelson Jack K. 1986: 210-212.
Vertical jump
ini mempunyai koefisien reliabilitas yaitu 0,93 dan koefisien validitas 0,78.
Adapun prosedur pelaksanaanya: a
Tujuannya: untuk mengetahui kemampuan daya ledak otot-otot tungkai.
b Alat dan fasilitas : papan bergaris vertikal, serbuk kapur
Mg SO4
, penghapus dan blangko penilaian.
c Testor:
1 Pengawas satu mengawasi testi yang meloncat dan mengukur
hasil loncatan. 2
Pencatat hasil 1 orang mencatat hasil raihan yang dicapai testi. d
Pelaksanaanya: 1
Testi berdiri menyamping arah dinding, kedua kaki rapat, telapak kaki menempel penuh di lantai, ujung jari tangan yang
dekat dinding dibubuhi bubuk kapur. 2
Satu tangan testi yang dekat dinding meraih ke atas setinggi mungkin, kaki tetap menempel di lantai, catat tinggi raihannya
pada bekas ujung jari tengah. 3
Testi meloncat ke atas setinggi mungkin dan menyentuh papan. Lakukan 2 kali percobaan loncatan. Catat tinggi loncatannya
pada bekas ujung jari tengah.
50
4 Posisi awal ketika meloncat adalah telapak kaki tetap menempel
di lantai, lutut ditekuk, tangan lurus agak di belakang badan. 5
Tidak boleh melakukan awalan ketika akan meloncat ke atas. 6
Ukur selisih antara tinggi loncatan dan tinggi raihan serta satuan ukurannya dinyatakan dengan meter.
Gambar 9 : Vertical Jump Test Sumber: Ismaryati, 2008: 60