Waktu Penelitian Setting Penelitian
38 menggunakan observasi non partisipan. Observasi nonpartisipan yaitu
observasi yang dilakukan dengan cara pengamat tidak langsung terlibat pada situasi yang sedang diamati. Ditambahkan bahwa dengan kata
lain, pengamat tidak berinteraksi atau mempengaruhi objek yang diamati Hamid Darmadi, 2011:159. Dalam penelitian ini yang
melakukan observasi adalah peneliti sendiri dan dilakukan di SLB E Prayuwana Yogyakarta.
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, digunakan untuk mengetahui perilaku siswa yang menyimpang dari aturan dan norma
yang berlaku di sekolah dan masyarakat, serta bagaimana peran guru serta masyarakat dalam memberikan kontrol sosial terhadap perilaku
siswa. Observasi ini akan dilakukan dengan mengamati anak saat jam pembelajaran di sekolah berlangsung dengan cara peneliti mengamati
secara langsung perilaku menyimpang siswa yang muncul tanpa terlibat di dalam pelaksanaan kegiatan nonpartisipan. Selain itu observasi juga
dilakukan dengan mengamati peran guru dan juga peran masyarakat dalam menangani perilaku menyimpang siswa conduct disorder kelas V
di SLB E Prayuwana. 2.
Metode wawancara Wawancara menurut Schaefer 2012:39 di mana peneliti
memperoleh informasi dengan menanyakan responden secara langsung atau melalui telepon, selanjutnya dijelaskan juga bahwa kuesioner
adalah di mana peneliti menggunakan daftar pertanyaan tertulis untuk
39 memperoleh informasi dari responden. Wawancara tidak hanya dapat
dilakukan secara langsung antar muka, tetapi dapat melalui media digital seperti telepon.
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Lexy J.
Moleong, 2009:186. Pewawancara dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, sedangkan terwawancara adalah sejumlah informan terpilih
diantaranya guru, orangtua, dan masyarakat sekitar lingkungan tempat tinggal. Pada lingkungan sekitar tempat tinggal, dipilih tetangga atau
warga yang rumahnya berdekatan dengan tempat tinggal anak. Mereka dipilih karena dipandang memiliki pemahaman mengenai keseharian
anak, yaitu mengenai kehidupan anak di sekiar tempat tinggalnya termasuk perilaku menyimpang anak serta memiliki andil dalam
menjalankan peran sosialnya. Metode wawancara dalam penelitian ini dengan cara in depth
interview wawancara mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan peneliti mewawancarai masing-masing informan tanpa menggunakan
teks pertanyaan atau kisi-kisi pertanyaan. Kisi-kisi pertanyaan hanya sebagai acuan saja, namun peneliti mengembangkan pertanyaan dengan
mengikuti alur pembicaraan.