pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastistas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastistas. Pengujian
heteroskedastisitasdapat dilakukan dengan uji
Glejser
yaitu dengan meregresikan variabel independen terhadap
absolute residual
. Residual merupakan selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi,
sementara
absolute
adalah nilai mutlaknya. Uji ini dilakukan dengan meregresi nilai residual sebagai variabel dependen dengan variabel
bebas. Tingkat kepercayaan yang digunakan yaitu sebesar 5. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas. Berikut tabel hasil uji heteroskedastisitas : Tabel 7 Hasil pengujian heteroskedastisiitas
Sumber : Lampiran 27, Halaman : 128 Berdasarkan hasil uji
Glejser
model regresi yang terdapat pada tabel 7, menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki nilai
signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5, sehingga model regresi tersebut dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Variabel Sig.
Kesimpulan CR
0,104 Tidak terjadi heteroskedastisitas THOBINS Q
0,363 Tidak terjadi heteroskedastisitas ROA
0,073 Tidak terjadi heteroskedastisitas SIZE
0,578 Tidak terjadi heteroskedastisitas
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahaan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2011. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi
yang bebas dari autokorelasi. Alat ukur yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam penelitian menggunakan tes
Durbin Watson
D-W. Uji
Durbin Watson
hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu
first order
autocorrelation
dan mensyaratkan adanya
intercept
konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen.
Tabel 8 Hasil pengujian autokorelasi
Sumber : Lampiran 28, halaman 129 Tabel 8 menunjukkan bahwa nilai
Durbin Watson
pada model regresi di atas sebesar 2,098. Berdasarkan nilai DW yang diperoleh,
selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai du dan nilai 4-du. Nilai du diperoleh dari tabel
Durbin Watson
yang sudah ada dengan menyesuaikan jumlah sampel, jumlah variabel bebas, dan tingkat
signifikansi yang dipilih. Penelitian menggunakan total sampel
Model
Durbin-Watson
Kesimpulan
1 2,098
Non Autokorelasi
sebanyak 96 n=96, variabel bebas berjumlah 4 dan tingkat signifikansi 0,05, maka diperoleh nilai du sebesar 1,7715. Pengambilan keputusan
bebas uji autokorelasi berdasarkan pada ketentuan du d 4-du atau 1,7715 2,098 4-1,7715. Hasilnya yaitu 1,7715 2,098 2,2285,
sehingga dapat disimpulkan regresi ini bebas dari autokorelasi dan layak untuk digunakan.
4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meneliti faktor-faktor yang berpengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen,
dimana variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu variabel. Model persamaan regresi linier berganda adalah:
DERit = α + β
1
. LIK + β
2
. Thob + β
3
. ROA+ β
4
. SIZE+ ε
Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 9. Hasil pengujian analisis regresi linier berganda
Sumber : Lampiran 29, halaman :130 Berdasarkan tabel 9 hasil analisis regresi linier berganda tersebut
diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
DERit = 2.433-0.24700LIK+0,00003THOB-4,08600ROA-0.02600 SIZE+ ε
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error
Beta
t
Sig.
Constant 2,43300
1,156 2,105
0,038 CR
-0,24700 0,054
-0,363 -4,546 0,000
THOBINS Q 0,00003
0,012 0,127
0,899 ROA
-4,08600 1,065
-0,358 -3,836 0,000
SIZE -0,02600
0,041 -0,054 -0,643
0,521
Keterangan: DER
=
Leverage
α = Konstanta
β
1
, β
2
, β
3
, β
4
, = Koefisien Regresi LIK
= Likuiditas Thob
= Rasio Peluang Pertumbuhan ROA
= Profitabilitas SIZE
= Ukuran Perusahaan ε
=
Error
5. Hasil Pengujian Hipotesis
a. Uji t secara parsial
Uji t ini merupakan pengujian untuk menunjukkan pengaruh secara individu variabel bebas yang ada di dalam model terhadap variabel
terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi variabel terikat. Sebelum
dilakukan pengujian hipotesis secara parsial, dilakukan analisis statistik dengan analisis regresi linier berganda. Cara untuk melakukan uji t
adalah dengan membandingkan t hitung dengan t tabel pada derajat kepercayaan 95 atau
sebesar 5 0,05. Keputusan untuk uji parsial dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Apabila tingkat signifikansi 5, maka H
ditolak dan sebaliknya H
a
diterima.
b. Apabila tingkat signifikansi 5, maka H
diterima dan sebaliknya H
a
ditolak. Penjelasan hasil uji t untuk masing-masing variabel bebas
berdasarkan tabel 9 adalah sebagai berikut:
1 Current Ratio
H
1
:
Current Ratio
berpengaruh negatif terhadap
Debt to Equity Ratio DER
Berdasarkan tabel uji regresi linier berganda diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,247. Variabel
Current Ratio CR
mempunyai t hitung sebesar -4,546 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan
bahwa
CR
berpengaruh negatif terhadap
DER
, sehingga hipotesis pertama diterima.
2
Thobin’s q H
2
: Thobin’s q berpengaruh positif terhadap
Debt to Equity Ratio DER
Berdasarkan tabel uji regresi linier berganda diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,00003. Variabel
Thobin’s q mempunyai t hitung sebesar 0,127 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,899.
Nilai signifikansi lebih dari 0,05, menunjukkan bahwa Thobin’s q
tidak berpengaruh terhadap
DER
, sehingga hipotesis kedua ditolak.
3 Return On asset ROA
H
3
:
Return On Asset
berpengaruh negatif terhadap
Debt to Equity Ratio DER
Berdasarkan tabel uji regresi linier berganda diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -4,086 . Variabel
Return On Asset ROA
mempunyai t hitung sebesar -3,836 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, menunjukkan
bahwa
ROA
berpengaruh negatif terhadap
DER
, sehingga hipotesis ketiga diterima.
4 Size
H
4
:
Size
berpengaruh positif terhadap
Debt to Equity Ratio DER
Berdasarkan tabel uji regresi linier berganda diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,026 . Variabel
Size
mempunyai t hitung sebesar -0,643 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,521. Nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05, menunjukkan bahwa
Size
tidak berpengaruh terhadap
DER
, sehingga hipotesis keempat ditolak.
6. Uji
Goodness of Fit Model
a. Uji Model Uji statistik F
Uji ini dapat dilihat pada nilai F-
test
. Nilai F pada penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05, apabila nilai signifikansi F
0,05 maka memenuhi ketentuan
goodness of fit model
, sedangkan apabila nilai signifikansi F 0,05 maka model regresi tidak
memenuhi ketentuan
goodness of fit model
. Hasil pengujian
goodness of fit model
menggunakan uji F dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 10. Hasil pengujian F statistik
Sumber : Lampiran 30, halaman :131 Berdasarkan tabel 10 hasil pengujian diperoleh nilai F hitung
sebesar 12,093 dengan signifikansi sebesar 0,000, sehingga terlihat bahwa nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti
bahwa
Current Ratio,
Thobin’s q
, Return On Asset
dan
Size
secara simultan berpengaruh terhadap
Debt to Equity Ratio
pada perusahaan sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2014. b.
Koefisien Determinasi
Adjusted
R
2
Koefisien determinasi merupakan suatu alat untuk mengukur besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara angka 0 sampai dengan 1, semakin mendekati nol besarnya koefisien
determinasi suatu persamaan regresi, maka semakin kecil pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen.
Sebaliknya, semakin besar koefisien determinasi mendekati angka 1, maka semakin besar pula pengaruh semua variabel
independen terhadap variabel dependen. Hasil uji koefisien Model
F Sig.
Kesimpulan
Regression
12,093 0.000 Signifikan