Institusional Analisis Makrostruktur Sociocultural Practice

41 Namun tidak semua orang merasakan efek dari kemajuan teknologi, lemahnya ekonomi seringkali menjadi alasan utama. Hal ini yang dirasakan dari efek kapitalisme, seolah-olah kapitalisme membagi kehidupan menjadi 2 golongan yaitu si kaya dan si miskin, menciptakan kesenjangan sosial yang bisa dilihat di kehidupan sekarang, pemandangan kontras seperti yang terlihat dalam gambar 4.3 ini sekaligus menjadi salah satu sorotan yang diangkat dalam The Hunger Games yakni kehidupan di Capitol dan distrik-distrik. Gambar 4.3 Penampilan merupakan satu dari banyaknya hal yang membedakan penduduk Capitol dengan penduduk distrik.

4.1.2 Institusional

Pada awalnya, media lebih banyak menjalankan fungsinya sebagai sebuah institusi sosial yang bertugas untuk melayani kepentingan publik. Dalam perkembangannya, institusi media mengalami pergeseran idealisme sehingga muncul anggapan bahwa media telah berubah fungsi tidak semata-mata menjadi institusi sosial namun juga sebagai institusi ekonomi dan politik Junaedi, 2005, p. 165. Fungsi media sebagai institusi ekonomi dan politik tentunya akan sangat berpengaruh terhadap produksi wacana. Institusi bisa berasal dari dalam media ataupun kekuatan eksternal di luar media. Contohnya saja ketika ada pemberitaan mengenai demonstrasi yang dilakukan oleh buruh salah satu pabrik rokok terkemuka di Indonesia, tidak semua media menayangkan berita tersebut, 42 dikarenakan kebanyakan iklan yang berada di media berasal dari perusahaan rokok. Film The Hunger Games merupakan film terbesar yang di produksi oleh Lionsgate dan Lionsgate menaruh harapan yang besar pada film ini mengikuti jejak film Harry Potter dan Twilight Saga. Lionsgate Profile 9 Lionsgate adalah perusahaan hiburan global terkemuka di dunia yang didirikan oleh Frank Giustra pada tahun 1997. Lionsgate, utamanya bergerak dalam produksi dan distribusi film, program televisi, home entertainment, hiburan keluarga, distribusi digital, platform saluran baru dan distribusi internasional dan penjualan. Perusahaan ini unggul dan terus meningkatkan konten leadership dan keahlian pemasaran melalui serangkaian kemitraan yang mencakup pengoperasian VOD bermerek FEARnet dan saluran horor Internet dengan Sony dan Comcast, peluncuran Epix, saluran hiburan premium baru dengan mitra Viacom dan MGM, penanaman saham pada Break.com, kepemilikan utama perusahaan televisi sindikasi independen Debmar-Mercury dan aliansi dengan independen produksi film hiburan dan perusahaan distribusi atraksi Roadside . Lionsgate juga telah menjalin kemitraan dengan pencipta konten terkemuka, pemilik dan distributor di wilayah utama di seluruh dunia, termasuk televisi di AS dan Amerika Latin, Studio Canal di Inggris, Hoyts dan Sony di Australia dan Eros International di India. Tahun 2009, Lionsgate mengakuisisi TV Guide Jaringan dan TVGuide.com. Fitur bisnis film yang telah dipicu oleh keberhasilan tersebut terakhir sebagai blockbuster angsuran pertama dari The Hunger Games, The Twilight 9 Production Information : Lionsgate feasts on The Hunger Games http:www.lionsgatepublicity.comepkthehungergames diakses pada 11052013 pukul 15.33 43 Saga Breaking Dawn - Part 2, Now You See Me, Kevin Hart: Let Me Explain, Warm Bodies, Snitch, Texas Chainsaw 3D, The Expendables 2, The Possession, Sinister, Arbitrage dan Pantelion. Bisnis Perusahaan home entertaiment Lionsgate menjadi pemimpin industri dalam box office-to-DVD dan box office-ke-VOD tingkat konversi pendapatan. Lionsgate menangani perpustakaan bergengsi dan produktif sekitar 15.000 gambar dan motion picture yang merupakan sumber penting pendapatan berulang dan berfungsi sebagai dasar pertumbuhan bisnis inti Perseroan. Lionsgate dan Summit brand tetap identik dengan keasliannya, berani, serta hiburan berkualitas di pasar di seluruh dunia. Dalam pembuatan dan pendistribusian film The Hunger Games, Lionsgate bekerja sama dengan banyak pihak. Berikut pihak yang berkerja sama dengan Lionsgate : - Nook by Barnes and Noble : memberikan akses exclusive untuk menonton The Hunger Games sebelum di-release. - CafePress The World‘s Customization Engine, resmi menjadi tempat pendistribusian segala merchandise The Hunger Games dan pembuatan design pada merchandise. - China Glaze, professional nail care industry. - Scholastic Inc., Perusahaan penerbitan buku Amerika yang banyak menerbitkan buku materi pendidikan untuk sekolah, guru, orang tua, dan anak-anak. Sekarang ini Scholastic Inc. menjadi perusahaan penerbitan buku terbesar di dunia. - Scribd the world‘s leading social reading platform, untuk men- share informasi pada masyarakat dunia dan promosi untuk membaca novelnya selama sebulan sebelum di-release. Selain itu juga pada Facebook dan Twitter Sosial Network, dengan men-share tentang The Hunger Games dapat memenangkan tur dan meets and greats dengan pemain The Hunger Games. 44 - DonorsChoose.org, a organisasi non profit yang dinamakan oleh Fast Company‘s “Most Innovative Companies”. Lionsgate berpartner dengan penemu DonorsChoose.org untuk menyumbangkan seluruh buku perpustakaan ke sekolah. The Hunger Games adalah buku yang sangat powerful – pengalaman membaca buku ini dimiliki oleh semua usia, jadi kampanye mambaca buku The Hunger Games secara national akan berjalan dengan lancar, dan menjadi program pendukung. - Untuk melaksanakan Mall Tour, disponsori oleh Microsoft Store, China Glaze, dan h2O Spring Water. - Yahoo, the premiere digital media company, untuk penayangan red carpet secara live. - Universal Republic Record, bekerjasama dalam pembuatan Soundtrack the Hunger Games. Dari informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Lionsgate bagian dari industri media yang terjadi sekarang ini, yang tak lepas dari media sebagai institusi ekonomi karena melalui karya-karyanya atau produk-produknya juga ingin memperluas jaringan, memperoleh keuntungan, berkerjasama dengan perusahaan lain serta bersaing dengan perusahaan media lainnya. Dennis Mc.Quail 1994 berpendapat bahwa industri media harus dinilai sebagai bagian dari industri ekonomi karena bisnis media massa merupakan sebuah industri yang padat modal. The Hunger Games merupakan salah satu film yang memberikan kontribusi bagi eksistensi perusahaan, setelah kesuksesan film Harry Potter dan Twillight Saga menuai banyak pujian dari banyak penduduk Amerika khususnya remaja, kemunculan The Hunger Games dianggap tentu akan menyusul keberhasilan itu. Hal ini tentunya tak lepas dari observasi media mengenai selera pasar yang sedang digemari oleh penduduk Amerika bahkan dunia. Baik Harry Potter maupun Twilight merupakan film yang ditujukan oleh semua umur dan 45 banyak disukai oleh remaja bahkan orang dewasa. Film Harry Potter diproduksi oleh Warner Bros Picture, lebih mengedepankan tema yang berbau magic dan petualangan fantasi di dunia sihir. Melalui tema serta isi cerita yang selalu berkembang hingga penayangannya pada tahun ke-10, Harry Potter berhasil memupuk kecintaan anak-anak dan remaja, 8 series dalam 10 tahun merupakan waktu yang cukup lama untuk memupuk, serta menambah rasa ingin tahu penonton mengenai kelanjutan dan ending dari film ini. Sedangkan film Twillight lebih menampilkan tema percintaan antara dua mahluk berbeda dunia, penayangannya dari sequel pertama hingga terakhir berhasil meraih perhatian penduduk remaja Amerika bahkan dunia. Pemilihan tema dan ide cerita yang diangkat dapat berpotensi untuk meningkatkan rating, maka dalam memproduksi film, tema yang diangkat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan khalayak, bahkan dramatisasi dan eksploitasi cerita juga dapat menarik perhatian penonton sehingga akhirnya mengundang pengiklan. Dalam memproduksi suatu produk media terdapat beberapa hal yang mempengaruhi instirusi ekonomi media yaitu pengiklan sebagai penentu kelangsungan hidup media, khalayak pembaca yang dalam industri modern ditentukan oleh oplah atau rating, persaingan antar media, bentuk intervensi institusi ekonomi lain Eriyanto, 2001, p. 323. Melihat fenomena tersebut, Lionsgate semakin melihat peluang kesuksesan dari ide cerita serta tema The Hunger Games, The Hunger Games was acquired for its potential to be a hit franchise with a long tail: the type of film that provides around 75 percent of the company‘s revenues 10 Film ini berpotensi menciptakan waralaba melalui sequel series-nya, tipe film seperti ini dapat memberikan keuntungan sebesar 75 dari pendapatan 10 10 Lionsgate has a Hit with „Hunger Games”. Can It Turn a Profit? http:www.thedailybeast.comnewsweek20120401lions-gate-has-a-hit-with-hunger-games-can-it-turn- a-profit.html diakses pada 2792013 pukul 23 .54 46 perusahaan. Benar saja penayangan sequel pertamanya berhasil meraih keuntungan sebesar 418,2 million melebihi keuntungan yang diraih oleh Twillight :Breaking Dawn 2 sebesar 299,5 million, sekaligus menjadi film yang meraih keuntungan terbesar dari film yang pernah diproduksi oleh Lionsgate. Hal ini tentunya akan mengundang banyak pengiklan pada produksinya di The Hunger Games sequel kedua serta memperkuat daya saingnya terhadap perusahaan media lain. Walaupun sekarang telah meraih keuntungan besar, pada permulaan produksi Lionsgate mengalami kesulitan dalam pendanaan sehingga terjadi pemangkasan anggaran pada film lainnya dan terbebani hutang. Namun di akhir tahun 2011 Lionsgate telah dibantu oleh Summit Entertainment, perusahaan yang bertanggung jawab atas dilm Twillight Saga, sehingga harga saham Lionsgate naik 130 dari tahun ke tahun. Bagaimanapun Lionsgate harus membuktikan profitnya yang konsisten. Menanggapi hal tersebut, Investor Hollywood dan Wall Street mencoba menganalisa perusahaan Lionsgate kedepannya. Neither Hollywood investors nor Wall Street analysts want Lionsgate to change its business model by overspending on ―tent-pole‖ films or doubling the number of projects. They want to see it pay off. ―Hollywood is littered with people who have overreached,‖ says one top talent agent, not willing to be named. But the sense of Lionsgate is not going to change. 11 Wall Street , core keuangan dunia dimana banyak saham bermain disana, memberikan analisanya mengenai apa yang harus dilakukan oleh Lionsgate kedepannya, walaupun bagian dari institusi ekonomi, namun Lionsgate berusaha tetap menampilkan „cirinya‟ dan tidak mengubah apa yang seharusnya 11 Lionsgate has a Hit with „Hunger Games”. Can It Turn a Profit? http:www.thedailybeast.comnewsweek20120401lions-gate-has-a-hit-with-hunger-games-can-it-turn- a-profit.html diakses pada 2792013 pukul 23 .54 47 disampaikan. Sarah Hall, seorang freelance writer dan creative strategy consultant , memberikan pendapatnya bahwa apa yang dilakukan Collins adalah sesuatu yang halus, luar biasa dan ia berharap semoga ini adalah hal yang disengaja. Dia telah menciptakan dan mengeksekusi salah satu hal yang paling indah mengenai sosial hiburan massa dalam beberapa tahun terakhir. Dia telah menghancurkan medan kekuatan tak terlihat dan lepas keluar dari arena. Pertanyaannya adalah , siapa yang akan mengikutinya? 12 Dalam komentarnya Sarah menyinggung bahwa Collins menyampaikan sebuah kritik dengan sangat halus di The Hunger Games terhadap hiburan massa beserta kepentingan- kepentingan didalamnya yang „tak terlihat‟. Namun, hal ini juga mendorong sebuah pertarungan baru, karena walau bagaimanapun kritik sosial ini disampaikan melalui media yang didalamnya terdapat kepentingan. Jadi siapa yang akan memenangkan pertarungan ini?. Produksi berita merupakan suatu proses yang kompleks karena ia menyertakan dan berhubungan dengan banyak kekuatan dan faktor yang ada di masyarakat dan hasil akhir dari seluruh proses negosiasi semacam itu adalah berita, atau dalam hal ini adalah film Eriyanto, 2001, p. 324. Film ini menampilkan bahwa bukan hanya adanya kuasa pemerintah terhadap penduduk distrik, tapi juga adanya campur tangan pemerintah terhadap media penyelenggara The Hunger Games semakin mendorong munculnya berbagai interpretasi untuk nuansa politis pada film ini. Bob Burnett dari The Huffington Post berpendapat bahwa film ini menampilkan Pemerintahan Capitol yang tidak bisa dipercaya. Disatu sisi Capitol, Presiden Snow, mengatur penduduk distrik dengan kejam dan memberikan pengawasan ketat sehingga tidak ada satupun yang memiliki akses mendapatkan kehidupan yang baik karena semua penduduk mendapatkan porsi yang sama, namun disatu sisi pemerintah juga berpihak pada orang-orang kaya dan tidak melakukan apapun untuk melindungi pekerja. Hal ini menunjukan bahwa ada sekelompok kecil 12 The True Story Behind The Hunger Games http:www.huffingtonpost.comsarah-hallthe-hunger- games_b_1384969.html diakses pada 3092013 pukul 17.14 48 yang hidup dengan hak istimewa, sementara kebanyakan orang berjuang dari kemiskinan. Collins tidak menggunakan istilah 1 persen dan 99 persen, tapi itu jelas bahwa orang-orang di Capitol adalah anggota dari 1 persen dan semua orang di distrik Panem adalah bagian dari 99 persen. 13 Collins juga sangat jelas menyampaikan pandangan skeptis terhadap pemerintah. Delingpole, Emily Bazelondan David Plotz berpendapat bahwa The Hunger Games mempromosikan Gerakan Tea Party Tea Party Movement 1415 . Kuasa Capitol yang semena-mena terhadap penduduk distrik mendorong adanya pemberontakan. Sementara itu, di dunia nyata diharapkan dapat mendorong pemikiran kritis dari masyarakat terhadap produk dari industri media dan globalisasi. Di antara banyak pihak yang bekerjasama dengan Lionsgate dalam pembuatan dan pendistribusian film The Hunger Games, terdapat dua pihak pendukung yang linear dengan pesan yang ingin disampaikan dalam film The Hunger Games, yaitu Scholastic Inc. dan DonorChoose.org. Scholastic Inc. Keduanya memiliki keterkaitan dengan dunia pendidikan dan kerelaan untuk berbagi. 13 The Politics of The Hunger Games http:www.huffingtonpost.combob-burnettthe-hunger-games- politics_b_1390945.html diakses pada 2692013 pukul 23.14 14 More On the Politics of The Hunger Games http:www.volokh.com20120323more-on-the-politics- of-the-hunger-games diakses pada 2792013 pukul 17.32 15 Gerakan Partai Teh Tea Party Movement merupakan sebuah pergerakan politik yang dilakukan oleh warga Amerika Serikat. Gerakan ini juga dikenal sebagai Protes Partai Teh Tea Party Protest. Gerakan protes ini dimulai pada tahun 2009. Gerakan ini muncul sebagai bentuk protes terhadap beberapa kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah Amerika Serikat, di antaranya adalah Undang-Undang Stabilitas Ekonomi Darurat 2008, Undang-Undang Pemulihan dan Reinvestasi Amerika 2009, serta rangkaian rancangan undang-undang pelayanan kesehatan. Nama Partai Teh Tea Party mengadopsi dari nama Boston Tea Party, yaitu sebuah peristiwa yang terjadi pada tahun 1773 di mana kolonialis Amerika yang melakukan protes karena dikenakan pajak oleh pemerintah Inggris. Pajak ini salah satunya dikenakan pada tanaman teh yang pada saat itu merupakan komoditas penting bagi Amerika. Boston Tea Party muncul sebagai sebuah reaksi atas tindakan Inggris yang bertindak sewenang-wenang. Lebih dari dua abad kemudian, nama tea party kembali mencuat. Ada yang benar-benar menjadi nama partai politik. Ada Partai Teh, yang dipimpin oleh JW Berry. Tea party juga menjadi nama sebuah gerakan dan menjadi sebuah nama kelompok pengunjuk rasa. Gerakan pengunjuk rasa inilah yang kemudian diberi nama Tea Party Movement . http:kinanti0205.wordpress.com20121013tea-party-movement-gerakan-partai-teh 49 Pendidikan adalah hal yang dibutuhkan bagi setiap manusia, khususnya anak-anak, sehingga merupakan hak bagi seorang anak untuk mendapatkan pendidikan bukan semata-mata untuk bahan eksploitasi media. Sedangkan merupakan kewajiban bagi setiap manusia untuk saling bebagi dan aware terhadap orang lain yang membutuhkan, sehingga tercipta hidup yang lebih baik antara sesama. Hal ini merupakan pesan implisit atau kampanye yang ingin disampaikan dalam dalam film The Hunger Games. Oleh karenanya, Lionsgate menggandeng perusahaan tersebut untuk men-support film ini sebagai sebuah film yang memiliki tujuan kritik sosial. Penulis menilai Lionsgate justu menampilkan hal-hal yang berbau politik bahkan menyinggung sistem politik dan bagaimana dengan kuasanya dapat mempengaruhi media dan masyarakat, mediapun mengeksploitasi kekerasan sebagai sebuah hiburan. Semuanya digambarkan melalui film remaja yang memiliki kesan hiburan namun didalamnya banyak pesan sosial, politik budaya yang ingin disampaikan bahkan pesan ini bukan hanya untuk remaja saja, namun untuk semua lapisan masyarakat. The Hunger Games sebagai media penyampaian pesan mengenai potret yang terjadi sekarang ini mengenai praktik kuasa. Walaupun dibalik produksi film ini tak lepas dari pengaruh institusi ekonomi dan politik, namun hal ini tidak menutupi dengan nilai-nilai kehidupan dan pesan yang ingin disampaikan khususnya mengenai praktik kuasa yang berujung pada kapitalisme. As Producer 16 Nina Jacobson berkarir sebagai Presiden di Buana Vista Motion Pictures Group yang banyak terlibat di Walt Disney Company. Setelah keluar dari Disney, ia membuat perusahaannya sendiri bernama Color Force tahun 2007 dan ia memproduseri Film The Hunger Games. Dalam website : IMDb : 16 Produser film berperan dalam mengawasi dan menyalurkan sebuah proyek film kepada seluruh pihak terlibat serta mempertahankan integritas, suara dan visi film tersebut. Mereka juga akan mengambil risiko keuangan dengan mengeluarkan uang mereka sendiri, khususnya selama periode pra-produksi, sebelum sebuah film dapat terdanai sepenuhnya. 50 News for Nina Jacobson yang membahas ulasan pada CinemaCon Panel Decries Hollywood‘s Underserving Women, Chasing young Males oleh Anne Thompson. At CinemaCon, The Hollywood Reporter editorial director Janice Min assembled and moderated a terrific panel, Driving Financial Success: Women + Movies = Bigger Box Office, including Geena Davis see her video address below, who runs the influential Institute on Gender and Media, director Paul Feig Bridesmaids, The Heat, Nina Jacobson The Hunger Games, Amy Miles CEO Regal Entertainment Group, and Vanessa Morrison President, Fox Animation Studios, addressing the myriad issues women have with Hollywood, both behind and in front of the camera. Clearly, despite all the evidence over the years showing how big hits aimed at women often are, from Thelma and Louise to Sex and the City, the Hollywood studios would rather chase after distracted young men with violent VFX than continue to make modest- budgeted hits aimed at the underserved womens audience. 17 Hal ini menjelaskan bahwa di Industri Hollywood telah banyak melibatkan perempuan baik di depan layar maupun di belakang layar. Nina Jacobson, salah satunya yang memberikan kontribusi peran perempuan dalam media.

4.1.3 Sosial

Dokumen yang terkait

Representatif kapitalisme dalam film the hunger games :(analisis semiotika John Fiske mengenai kapitalisme dalam film The Hunger Games)

7 50 103

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Kapitalisme Dalam Film The Hunger Games (Analisis Wacana Kritis) T1 362009073 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Kapitalisme Dalam Film The Hunger Games (Analisis Wacana Kritis) T1 362009073 BAB II

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Kapitalisme Dalam Film The Hunger Games (Analisis Wacana Kritis) T1 362009073 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Kapitalisme Dalam Film The Hunger Games (Analisis Wacana Kritis)

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Patriotisme dalam Lirik Lagu "Maluku dan Pattimura Muda" T1 362008094 BAB IV

0 0 71

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis dalam Pagelaran Wayang Kulit Lakon “Petruk Dadi Ratu” T1 362009091 BAB IV

0 0 13

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Video Dokumenter Kompas TV “Sianida di Kopi Mirna” T1 BAB IV

0 1 9

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Stereotip Etnis Ambon dalam Film Red Cobex T1 BAB IV

0 1 19

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Kritik Sosial pada Film Warkop DKI Reborn: Menggunakan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough T1 BAB IV

0 9 48