Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah

5 optimal. Ini terjadi karena pembelajaran hanya terpusat pada guru saja. Jule Scarborough 2008:89, menyatakan bahwa :” learning is an active process requiring involvement of the learner. Knowledge cannot simply be transmitted. For learning to take place, professionals must be motivated to learn and have an active role in determining the direction and progress of learning. Meaningful problems engage people in learning.” Belajar merupakan proses aktif yang membutuhkan keterlibatan pelajar. Pengetahuan tidak bisa hanya ditransmisikan. Dalam proses pembelajaran, para profesional harus termotivasi untuk belajar dan memiliki peran aktif dalam menentukan arah dan kemajuan belajar. Masalah yang bermakna melibatkan orang dalam belajar. Hal lain adalah dalam sebuah pemecahan masalah masih terpaku dengan hal yang disampaikan oleh guru. Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan maka perlu diterapkan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan kompetensi dalam pembelajaran PLC. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran Creative Problem Solving CPS. Berdasarkan permasalahan tersebut, penerapan pembelajaran Creative Problem Solving untuk meningkatkan kompetensi siswa mata pelajaran Pembuatan Rangkaian Pengendali Dasar dengan standar kompetensi mengoperasikan sistem kendali elektronik perlu untuk dilakukan.

B. Identifikasi Masalah

Latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ada antara lain sebagai berikut. 6 1. SMK memberikan bekal kompetensi yang digunakan untuk berkarier di dunia kerja. Akan tetapi dewasa ini kualitas lembaga pendidikan mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan pembelajaran di SMK sulit dipahami oleh siswa dan guru yang kurang kreatif dalam pembelajaran. Dengan adanya faktor tersebut maka ditemukan kondisi kompetensi siswa yang rendah. 2. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar KBM harus memperhatikan model pembelajaran yang digunakan. Model konvensional metode ceramah sudah tidak lagi aktual pada era sekarang ini. Perlu adanya kreativitas dari guru dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan. 3. Antusiasme siswa dalam mengikuti pelajaran masih rendah dikarenakan kurangnya interaksi dan aktifitas siswa dalam pembelajaran. Siswa cenderung hanya mendengarkan dan mencatat apa yang disampaian guru dalam pembelajaran. 4. Pada proses pembelajaran siswa cenderung berkelompok sesuai keinginan mereka masing-masing. Sementara adanya pengelompokan tersebut menyebabkan situasi ramai di dalam kelas sehingga menimbulkan situasi yang kurang kondusif dalam pembelajaran. 5. Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran kurang menarik.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada penerapan metode pembelajaran Creative Problem Solving untuk meningkatkan kompetensi mata pelajaran Pembuatan Rangkaian Pengendali Dasar siswa kelas 7 XI TITL di SMK Ma’arif 1 Wates pada standar kompetensi mengoperasikan sistem kendali elektronik. Peningkatan kompetensi tersebut ditinjau dari tiga aspek, yaitu: aspek afektif, kognitif dan psikomotorik siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan kompetensi belajar aspek kognitif pada mata pelajaran pembuatan rangkaian pengendali dasar siswa SMK Ma’arif 1 Wates? 2. Apakah model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan kompetensi belajar aspek afektif pada mata pelajaran pembuatan rangkaian pengendali dasar siswa SMK Ma’arif 1 Wates? 3. Apakah model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan kompetensi belajar aspek psikomotorik pada mata pelajaran pembuatan rangkaian pengendali dasar siswa SMK Ma’arif 1 Wates?

E. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) Peningkatan Keaktifan Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving ( Cps ) Pada Siswa Kelas Ii Sdn Bumiayu 01 Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 15

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving Pada Siswa Kelas IV SDN Jontro.

0 2 18

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving Pada Siswa Kelas IV SDN Jontro.

0 3 14

PENINGKATAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN PEMBUATAN RANGKAIAN PENGENDALI DASAR SISWA SMK MA’ARIF 1 WATES MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

0 0 280

Peningkatan Kompetensi Pengoperasian Sistem Pengendali Elektronik Siswa Kelas XI SMK Ma’arif 1 Wates Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Problem Solving.

0 0 207

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA SISWA SMK MA’ARIF 1 WATES MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

1 1 112

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGENDALI MAGNETIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING.

0 1 204

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 DEPOK PADA MATA PELAJARAN ILMU UKUR TANAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING.

0 7 244

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 DEPOK PADA MATA PELAJARAN ILMU UKUR TANAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING.

0 0 244