Pengertian Mekanisme Kerja Sumber Antioksidan

Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, antara lain: 1. Kanker, yaitu kanker paru, laring, esofagus, kavitas oral, faring, hidung dan sinus, lambung, pankreas, dan kanker colorectum American Cancer Society, 2014. 2. Penyakit Paru, seperti bronkitis, penyakit paru obstruktif kronik, emfisema, bronkiektasis, dan reactive airway disease Hadjiliadis, 2014. 3. Penyakit Jantung Koroner Sitepu, 2000

2.3. Antioksidan

2.3.1. Pengertian

Antioksidan adalah zat yang dapat melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas sebagai hasil metabolisme oksidatif, yaitu hasil reaksi-reaksi kimia dan proses metabolik yang terjadi di dalam tubuh. Berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan dapay menurunkan risiko terjadinya penyakit kronis seperti kanker dan jantung koroner Amrun et al, 2007. Antioksidan memiliki fungsi untuk menghentikan atau memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh, sehingga dapat menyelamatkan sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas Hernani dan Rahardjo, 2005.

2.3.2. Mekanisme Kerja

Antioksidan dapat digolongkan menjadi enzim dan vitamin. Antioksidan enzim meliputi superoksida dismutase SOD, katalase, dan glutation peroksidase GSH, Prx. Antioksidan vitamin mencakup alfa tokoferol vitamin E, beta karoten pro vitamin A, dan asam askorbat vitamin C Rohmatussolihat, 2009. Superoksida dismutase berperan dalam melawan radikal bebas yang terbentuk di mitokondria, sitoplasma, dan bakteri aerob dengan mengurangi bentuk radikal bebas superoksida Rohmatussolihat, 2009. Antioksidan yang terdapat dalam tanaman bekerja dalam beberapa mekanisme. Beberapa antioksidan menghambat pembentukan ROS, beberapa Universitas Sumatera Utara merupakan enzim yang menghancurkan ROS, beberapa merupakan molekul kecil larut air yang menetralkan radikal bebas, dan beberapa menyerap elektron atau energi yang berlebih dari ROS Halliwell and Gutteridge, 2007. Contoh-contoh antioksidan alami dijelaskan pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Tipe, Mekanisme, dan Sumber Antioksidan Alami Antioksidan Peran Mekanisme Sumber Asam askorbat Vitamin C Menetralkan ROS Memberi elektron pada ROS sehingga stuktur ROS menjadi seimbang Sayur dan buah, seperti stroberi, kiwi, bunga kol Vitamin E, isomer tokoferol dan tokotrienol Menetralkan ROS dan memutuskan ikatan rantai Mengambil elektron danatau energi Sayuran hijau bayam, kacang, biji-bijian Karotenoid Memutus ikatan rantai Memutus ikatan rantai pada tekanan parsial oksigen yang rendah, komplemen kerja dari Vit.E Wortel, tomat, labu, melon, sayuran hijau, paprika Flavonoid Menetralkan ROS ”Sacrificial interaction” Apel, teh, buah beri, ceri, buah sitrus, daun parsley Dikutip dari “Halliwell and Gutteridge, 2007”

2.3.3. Sumber Antioksidan

1. Vitamin A Vitamin A penting untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup. Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi dalam tubuh manusia antara lain penglihatan, diferensiasi sel, kekebalan tubuh, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, pencegahan kanker dan penyakit jantung. Angka kecukupan gizi vitamin A pada pria diatas 10 tahun sekitar 600 retinol ekivalen RE, sedangkan pada wanita, untuk usia 10-18 tahun Universitas Sumatera Utara membutuhkan 600 retinol ekivalen RE dan 500 RE pada wanita dengan usia diatas 19 tahun. Vitamin A terdapat dalam pangan hewani, sedangkan karoten lebih banyak terdapat dalam pangan nabati Almatsier, 2009. Tabel. 2.3. Nilai vitamin A berbagai bahan makanan Retinol Ekivalen RE 100 g Bahan Makanan RE Bahan Makanan RE Hati Sapi 13170 Daun Katuk 3111 Kuning Telur Bebek 861 Sawi 1940 Kuning Telur Ayam 600 Kangkung 1890 Ayam 243 Bayam 1827 Ginjal 345 Ubi jalar merah 2310 Ikan sardin kaleng 250 Mentega 1287 Minyak ikan 24000 Margarin 600 Minyak kelapa sawit 18000 Susu bubuk “full cream” 471 Minyak hati ikan hiu 2100 Keju 225 Wortel 3600 Susu kental manis 153 Daun singkong 3300 Susu segar 39 Daun Pepaya 5475 Mangga masak pohon 1900 Daun Lamtoro 5340 Pisang raja 285 Daun tales 3118 Tomat masak 450 Daun melinjo 3000 Semangka 177 Sumber: Daftar Analisis Bahan Makanan, FKUI, 1992 dalam Almatsier, 2009 2. Vitamin E tokoferol Universitas Sumatera Utara Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan mudah memberikan hidrogen dari gugus hidroksil OH pada struktur cincin radikal bebas. Vitamin E atau tokoferol memiliki beberapa jenis diantaranya alfa-, beta-, gama-, deltatokoferol, dan tokotrienol. Alfa- tokoferol adalah bentuk vitamin E paling aktif, dan digunakan sebagai standar pengukuran vitamin E dalam makanan. Hewan tidak dapat membentuk vitamin E, sehingga kebutuhan vitamin E manusia didapatkan dari sumber pangan nabati. Angka kecukupan vitamin E untuk pria dan wanita diatas 15 tahun adalah 15 mg Almatsier, 2009.. Tabel 2.4. Nilai alfa- dan gama tokoferol dalam bahan makanan mg100 gram Bahan Makanan Alfa-tokoferol mg Gama-tokoferol mg Serealia 0,88 0,77 Kacang-kacangan 0,72 5,66 Biji-bijian 9,92 10,97 Sayuran 0,81 0,14 Buah-buahan 0,27 - Daging 0,31 0,21 Telur 1,07 0,35 Susu 0,34 - Minyak babi 1,37 0,7 Mentega 1,95 0,14 Margarin 18,92 26,62 Sumber: M. Belizzi, 19861987, dalam Garrow, J.S. dan W.P.T. James, Human Nutrition and Dietetics, 1993, hlm. 231 dalam Almatsier, 2009 3. Vitamin C Universitas Sumatera Utara Vitamin C memiliki banyak fungsi dalam tubuh diantaranya sebagai koenzim atau kofaktor. Vitamin C adalah bahan yang memiliki kemampuan untuk mereduksi dan bertindak sebagai antioksidan dalam reaksi-reaksi hidroksilasi. Angka kecukupan vitamin C untuk pria diatas 16 tahun sekitar 90 mg, sedangkan untuk wanita diatas 16 tahun sekitar 75 mg. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan lelah, lemah, napas pendek, kejang otot, kulit menjadi kering, kurang nafsu makan, anemia, depresi, gangguan saraf, dan perdarahan gusi Almatsier, 2009. Tabel 2.5. Nilai Vitamin C berbagai bahan makanan mg100 gram Bahan Makanan mg Bahan Makanan mg Daun singkong 275 Jambu monyet 197 Daun katuk 200 Gandaria masak 110 Daun melinjo 150 Jambu biji 95 Daun pepaya 140 Pepaya 78 Sawi 102 Mangga muda 65 Kol 50 Mangga masak pohon 41 Kol kembang 65 Durian 53 Bayam 60 Kedondong masak 50 Kemangi 50 Jeruk manis 49 Tomat masak 40 Jeruk nipis 27 Kangkung 30 Nenas 24 Ketela pohon kuning 30 Rambutan 58 Sumber: Daftar Analisis Bahan Makanan, FKUI, 1992 dalam Almatsier, 2009

2.3.4. Bahan Pangan yang Mengandung Antioksidan

Dokumen yang terkait

Perbandingan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Stambuk 2014 Dengan Stambuk 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara mengenai Basic Life Support

7 67 65

Perbedaan Tingkat Kekebalan Stres Mahasiswa Reguler Dan Ekstensi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3 65 62

Efektivitas dance/movement therapy Terhadap penurunan tingkat stres Mahasiswa matrikulasi penerimaan mahasiswa baru Fakultas kedokteran universitas sumatera utara 2012 Berdasarkan depression, anxiety and stress scale

14 116 72

Gambaran Perilaku Mahasiswa Dalam Menggunakan Plastik Dan Styrofoam Sebagai Kemasan Makanan Di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2012

46 185 124

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2008 Terhadap Makanan yang Mengandung Natrium

4 58 63

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Terhadap Rokok

1 35 74

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

1 75 61

Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pria Perokok Terhadap Bahan Pangan Yang Mengandung Antioksidan Pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 0 26

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Radikal Bebas 2.1.1. Definisi Radikal Bebas - Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pria Perokok Terhadap Bahan Pangan Yang Mengandung Antioksidan Pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 2 18

Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pria Perokok Terhadap Bahan Pangan Yang Mengandung Antioksidan Pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 1 13