Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

48 kelompok. Tujuan penyusunan analisis hasil belajar ini adalah untuk beberapa hal berikut: 1 menentukan tercapai atau tidaknya ketuntasan belajar siswa baik perorangan maupun klasikal; 2 menentukan program perbaikan dan pengayaan; 3 menentukan nilai kemajuan belajar siswa Suharsini Arikunto, 2006: 62-63. Kegiatan pembimbingan adalah kegiatan guru dalam menyusun rencana bimbingan, melaksanakan bimbingan, mengevaluasi proses dan hasil bimbingan, serta melakukan perbaikan tindak lanjut bimbingan dengan memanfaatkan hasil evaluasi. Guru melakukan layanan bimbingan siswa dalam pembelajaran maupun dalam kegiatan ekstrakulikuler. Sedangkan yang dimaksud dengan pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.

D. Penelitian yang Relevan

Ipnugraha 2010 dalam tesisnya yang berjudul Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2000 di SMK N 2 Pengasih Kulon Progo memaparkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 pelaksanaan SMM ISO 9001: 2000 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo sudah sangat efektif. Hal ini ditandai dengan tingkat keefektifannya yang mencapai 85,29 dengan rentang standar keefektifan 80-100 yang meliputi tingkat keefektifan pada komponen WKS 3 100, komponen perpustakaan 100, komponen WKS 2 97,5, komponen WKS 4 97,5, komponen QMS 97,2, komponen WKS 1 95,6, komponen tata usaha 94,6, dan komponen BK 85; 2 faktor pendukung pelaksanaan SMM ISO 9001: 2000 yakni sumber daya manusia, bantuan dana dari RSBI, sarana dan prasarana, minat baca siswa yang 49 tinggi, adanya pengadaan majalah dan buku yang relevan bagi siswa; 3 faktor- faktor penghambat pelaksanaan SMM ISO 9001: 2000 antara lain: keterbatasan dana, pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa, kurangnya sosialisasi, penulisan dokumen yang belum sesuai dengan apa yang diinginkan SMM ISO 9001:2000, beban pekerjaan yang banyak, adanya pergantian personil yang mendadak, dan luas lahan yang belum tercukupi. Penelitian yang dilakukan oleh Setyaningsih 2011 tentang Implementasi SMM ISO 9001: 2008 dalam Bidang Kurikulum di SMK N 1 Tempel menunjukkan bahwa implementasi SMM ISO 9001: 2008 dalam bidang kurikulum mengikuti prosedur yang telah disusun dalam dokumen pedoman mutu. Prosedur tersebut meliputi instruksi kerja untuk masing-masing unit kerja, penyusunan sasaran mutu oleh masing-masing unit kerja, pendokumentasian setiap kegiatan yang akan maupun telah dilakukan sesuai persyaratan dalam SMM ISO, dan audit internal yang dilakukan satu kali dalam satu tahun maupun audit eksternal untuk mengevaluasi penerapan SMM ISO 9001: 2008 di SMK N 1 Tempel. Hambatan-hambatan yang terjadi dalam penerapan SMM ISO 9001: 2008 antara lain kurangnya kedisiplinan personil sekolah dalam hal pendokumentasian setiap kegiatan, keterbatasan dana, dan kurangnya sumber daya manusia. Dampak positif yang ditimbulkan dari penerapan SMM ISO 9001: 2008 yaitu program kerja dalam bidang kurikulum menjadi lebih jelas dan terukur, begitu pula dengan unit kerja yang lain. Kegiatan-kegiatan menjadi lebih terstruktur dan standar yang dibuat sekolah dapat berjalan dengan baik. 50

E. Kerangka Berfikir