62
tanpa perbaikan, atau dapat digunakan tetapi perlu ada perbaikan, dan mungkin tidak layak digunakan dan harus dirombak total.
Hasil uji validitas konstruk melalui pendapat ahli expert judgement antara lain: 1 data yang dikumpulkan tidak harus dari angket saja, bisa
menggunakan wawancara, dokumentasi, dsb; 2 Indikator kinerja guru yang tidak bisa dinilai oleh guru sendiri perlu diganti; 3 Perlu adanya cross check terhadap
siswa tentang kinerja guru; 4 Butir soal pada angket kinerja guru ditambah tentang pengulangan materi pelajaran yang lalu sebelum masuk ke materi
pelajaran yang baru dan mengangkat aspek kognitif siswa dengan tugas. Uji coba instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik uji coba
terpakai. Artinya pelaksanaan uji coba dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan penelitian yang sesungguhnya dan hasilnya langsung digunakan untuk analisis
selanjutnya. Hal ini mengacu pada saran Suharsimi Arikunto dalam Slamet Waljito 1988 seperti yang dikutip oleh Titi Khotimah 2011, yang menyarankan
apabila uji coba yang diambil dari populasi yang sama sedangkan dari pengolahan data diketahui validitas dan reliabilitasnya sudah memenuhi ketentuan, maka tidak
ada salahnya jika data tersebut dipakai untuk data penelitian.
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Suharsimi Arikunto, 2010: 211. Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel
yang diteliti secara tepat. Sugiyono 2006: 187, pengujian validitas tiap butir
63
digunakan analisis item dengan teknik korelasi, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Butir dalam
instrumen dinyatakan valid apabila korelasi antara butir dengan skor total lebih besar sama dengan 0,3. Berikut adalah hasil uji validitas menggunakan bantuan
komputer dengan program SPSS versi 18.0 for windows: Tabel 6. Hasil Uji Validitas Tahap 1
Variabel Jumlah
butir semula
Jumlah butir
gugur Nomor
butir gugur
Koefisien korelasi
Jumlah butir valid
ISO 9001: 2008
35 4
1 8
18 31
0,222 0,176
0,081 0,083
31
Kinerja guru 37
3 6
7 20
0,190 0,228
0,296 34
Berdasarkan hasil uji validitas tahap pertama menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS versi 18.0 for windows diketahui terdapat total
sejumlah 7 butir soal yang tidak valid karena koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total kurang dari 0,3 seperti yang tertera pada tabel 6. Maka dari itu,
butir-butir yang tidak valid harus dihapus dan dikeluarkan dari analsisis data selanjutnya. Setelah butir-butir yang tidak valid dikeluarkan, langkah analisis
selanjutnya diulangi dari awal untuk menguji validitas butir yang tersisa. Berikut ini hasil uji validitas tahap kedua :
64
Tabel 7. Hasil Uji Validitas Tahap 2
Variabel Jumlah
butir semula
Jumlah butir
gugur Nomor
butir gugur
Koefisien korelasi
Jumlah butir valid
ISO 9001: 2008
31 -
- -
31 Kinerja guru
34 1
19 0,269
33
Berdasarkan hasil uji validitas tahap kedua diketahui bahwa seluruh butir dalam instrumen ISO 9001: 2008 dinyatakan valid semua karena memiliki
koefisien korelasi di atas 0,3. Sedangkan dalam instrumen kinerja guru terdapat satu butir yang semula valid berubah menjadi tidak valid karena perhitungan
ulang setelah pengurangan butir yang tidak valid sebelumnya. Nomor butir yang gugur adalah butir nomor 19 dimana pada hasil uji validitas tahap pertama
memiliki koefisien korelasi 0,311 dan dinyatakan valid, namun setelah dilakukan uji validitas kedua koefisien korelasi berubah menjadi 0,269 dan dinyatakan tidak
valid. Maka dari itu butir nomor 19 pada instrumen kinerja guru harus dihapus dan dikeluarkan dari analisis selanjutnya kemudian dilakukan uji validitas ulang
untuk butir yang tersisa. Berikut ini hasil uji validitas tahap ketiga : Tabel 8. Hasil Uji Validitas Tahap 3
Variabel Jumlah
butir semula
Jumlah butir
gugur Nomor
butir gugur
Indeks korelasi
Jumlah butir valid
ISO 9001: 2008
31 -
- -
31 Kinerja guru
33 -
- -
33
65
Berdasarkan hasil uji validitas tahap ketiga diketahui bahwa seluruh butir dalam instrumen ISO 9001: 2008 dan instrumen kinerja guru dinyatakan valid
semua karena memiliki koefisien korelasi di atas 0,3. Dalam instrumen ISO 9001: 2008, butir yang memiliki validitas tertinggi adalah butir nomor 13 dengan
koefisien korelasi 0,718 dan yang paling rendah adalah butir nomor 29 dengan koefisien korelasi 0,346. Sedangkan dalam instrumen kinerja guru, butir yang
memiliki validitas tertinggi adalah butir nomor 32 dengan koefisien korelasi 0,639 dan yang paling rendah adalah butir nomor 12 dengan koefisien korelasi 0,305.
Hasil tersebut dapat dilihat pada lampiran.
2. Uji Reliabilitas Instrumen