Penelitian Yang Relevan KAJIAN PUSTAKA
orang lain. Lingkungan Sosial tentunya akan memberikan pengaruh tertentu terhadap perkembangan individu. Manusia sebagai makhluk
sosial tidak pernah lepas dari lingkungan sosial. Pertumbuhan minat bekerja seseorang juga ditentukan oleh faktor
lingkungan sosial ini. Lingkungan sosial merupakan salah satu faktor eksternal yang berpengaruh pada minat bekerja. Lingkungan Sosial
yang kondusif misalnya: pengalaman pada saat Praktek Industri dengan melihat orang-orang yang sukses dan sesuai dengan
kompetensinya, lalu dengan melihat sopir-sopir yang mampu memperbaiki kendaraannya sendiri, adanya dorongan dari orang
tuanya dan keluarga untuk bekerja, adanya bantuan dari berbagai pihak di dalam bekerja, dengan banyak mengenal orang yang sukses dalam
bekerja tentunya akan meningkatkan Minat bekerja seseorang tersebut. Hal yang berbeda akan terjadi pada seseorang atau siswa yang berada
pada Lingkungan interaksi Sosial yang kurang kondusif seperti: tidak ada dukungan dari keluarga, banyak mengenal orang yang gagal dalam
bekerja, serta tidak ada teman yang giat bekerja. Pada kondisi seperti itu tentunya akan membuat siswa tidak berminat untuk bekerja bahkan
siswa itu akan malas untuk bekerja. Dari beberapa contoh tersebut tentunya bisa dikatakan bahwa interaksi Sosial sangatlah berperan
untuk mempengaruhi Minat bekerja siswa, sehingga diduga terdapat hubungan antara interaksi Sosial dengan Minat bekerja siswa.
2. Hubungan perhatian orang tua terhadap minat bekerja. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam
pendidikan, memberikan landasan dasar untuk menanamkan motivasi berprestasi. Faktor-faktor fisik, sosial dan psikologis yang ada dalam
keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan motivasi perkembangan anak. Motivasi berprestasi yang berhubungan dengan
aspek kepribadian perlu dibina sejak kecil khususnya dalam lingkungan keluarga. Keluarga dan suasana lingkungan keluarga
menjadi lahan subur untuk menanamkan dan mengembangkan dorongan berprestasi serta menaikkan standar keunggulan anak.
Lingkungan keluarga yang baik, dalam hal ini adanya pola asuh, relasi, perhatian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang
kebudayaan dan suasana keluarga yang baik akan menimbulkan dorongan dan kegairahan pada diri seseorang untuk senantiasa
berprestasi dikarenakan standar keunggulan yang diberikan oleh keluarga cukup tinggi. Sebaliknya lingkungan keluarga yang buruk
akan menyebabkan rendahnya motivasi dalam diri individu. Sehingga motivasi untuk sukses dalam berkarir atau bekerja dapat ditumbuhkan.
3. Hubungan interaksi sosial dan perhatian orang tua terhadap minat bekerja.
Perhatian orang tua dan interaksi Sosial siswa tentunya haruslah sejalan untuk menumbuhkan dan meningkatkan Minat bekerja siswa.
Hal ini dikarenakan meskipun perhatian dan dorongan orang tua tinggi
tapi interaksi Sosial siswa tersebut tidak mendukung tentunya Minat bekerja siswa juga kurang tinggi. Begitupula apabila terjadi pada siswa
yang berada pada Lingkungan interaksi Sosial yang kondusif, belum tentu siswa tersebut akan memiliki Minat bekerja yang tinggi tanpa
perhatian dan dorongan orang tua. Oleh sebab itu maka diduga bahwa antara interaksi sosial dan perhatian orang tua dengan Minat bekerja
siswa sangatlah erat kaitan atau hubungannya.