Visi dan Misi Taman Bacaan Masyarakat Mata Aksara

b. Program jangka menengah, program ini untuk 3-6 tahun. Program jangka menengah yaitu memperluas jangkauan wilayah melalui program “Mitra Mata Aksara” dan memiliki mobil sebagai armada buku keliling. c. Program angka panjang, program ini untuk 5 tahun dan selanjutnya yaitu membangun TBM Mata Aksara di lokasi baru yang terintergrasi dengan sarana lengkap sentra bermain, sentra budaya, sentra pertanian, sentra ekonomi, dan sentra olahraga.

B. Data Hasil Penelitian

1. Program Pendidikan Kecakapan Hidup

a. Program Pendidikan Kecakapan Hidup di TBM Mata Aksara Pendidikan kecakapan hidup memiliki makna yang lebih luas, pendidikan kecakapan hidup tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan dan ketrampilan namun memberikan kemampuan yang berguna bagi kehidupan sasaran program. Program pendidikan kecakapan hidup didalamnya terdapat interaksi antara pengetahuan dan ketrampilan yang nantinya dapat diterapkan dan bermanfaat bagi sasaran programnya. Program pendidikan kecakapan hidup merupakan salah satu program yang diselenggarakan oleh Taman Bacaan Masyarakat Mata Aksara yang memberikan “daya” dan dorongan atau motivasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas dirinya agar masyarakat tersebut mampu memenuhi kebutuhan kehidupannya. Program pendidikan kecakapan hidup di TBM Mata Aksara membekali kemampuan berupa pengetahuan dan ketrampilan yang dapat diterapkan langsung oleh sasaran program yaitu ibu-ibu rumah tangga yang berada di Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman. Latar belakang 63 diselenggarakannya program pendidikan kecakapan hidup oleh TBM Mata Aksara karena di Desa Umbulmartani yang merupakan wilayah sekitar TBM Mata Aksara masih terdapat perempuan yang belum memiliki pengetahuan yang cukup, ketrampilan, dan kesempatan kerja.Mayoritas perempuan di Desa Umbulmartani merupakan ibu-ibu rumah tangga yang hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengurusi anaknya dan tidak memiliki pekerjaan. Ibu-ibu rumah tangga tersebut belum mampu membantu meningkatkan pendapatan keluarga sehingga hanya bergantung terhadap pendapatan suami dalam memenuhi kebutuhannya. Waktu luang yang dimiliki oleh ibu-ibu rumah tangga tersebut hanya digunakan untuk menemani anaknya bermain dan belum melakukan pekerjaan yang produktif. Ibu-ibu rumah tangga tersebut belummampu memahami, memanfaatkan, dan mengakses peluang yang ada di sekitarnya termasuk peluang usaha. Hal ini dikarenakan wilayah Umbulmartani merupakan wilayah perkotaan dan berada di wilayah kampus yang berpotensi dan peluang besar di berbagai bidang usaha baik jual beli barang maupun jasa. Berdasarkan permasalahan tersebut, TBM Mata Aksara sebagai lembaga nonformal yang berada di wilayah tersebut berusaha untuk turut terlibat dalam pemecahannya. Oleh karena itu TBM Mata Aksara menyelenggarakan program pendidikan kecakapan hidup sebagai upaya untuk memecahkan masalah tersebut. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu “HW” selaku penyelenggara program pendidikan kecakapan hidup, bahwa: “Program ini dilakukan karena melihat ibu-ibu rumah tangga di wilayah kami ini mbak, mereka banyak yang hanya mengurus rumah tangga saja. Ibu-ibu biasanya pada pagi hari kan hanya mengantar anak mereka sekolah, setelah itu mereka dirumah hanya mengerjakan pekerjaan 64