Sistem Distribusi Kualitas Daya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Distribusi

Jaringan transmisi dan jaringan distribusi pada sistem daya listrik berfungsi sebagai sarana untuk menyalurkan energi listrik yang dihasilkan dari pusat pembangkit ke pusat-pusat beban. Sistem jaringan distribusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem jaringan distribusi primer dan jaringan distribusi sekunder. Kedua sistem dibedakan berdasarkan tegangan kerjanya. Pada umumnya tegangan kerja pada sistem jaringan distribusi primer adalah 20 kV, sedangkan tegangan kerja pada sistem jaringan distribusi sekunder adalah 220380 volt, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1 [11]. Gambar.2.l. Tipikal jaringan distribusi [11] Untuk menyalurkan daya listrik yang dibutuhkan oleh konsumen tegangan rendah 220380 volt dipasok dari gardu-gardu distribusi yang bersumber Saluran Distribusi Primer 20 kV Saluran Distribusi Sekunder 20 kV 220380 v 11 Universitas Sumatera Utara dari jaringan primer penyulang 20 kV dan jaringan sekunder gardu-gardu hubung 20 kV380 volt. Semua jaringan distribusi terdiri dari 4 empat tipe, yakni sebagai berikut: 1. Jaringan distribusi sistem radial 2. Jaringan distribusi sistem loopring 3. Jaringan distribusi sistem interkoneksi 4. Jaringan distribusi sistem spindle

2.2. Kualitas Daya

Operator sistem distribusi daya listrik berkomitmen untuk menjamin para pelanggannya untuk memperoleh tingkat keamanan sistem, keandalan sistem dan kualitas daya yang diterima dalam kondisi yang baik. Dengan meningkatnya beban- beban elektronik yang sensitif terhadap level tegangan yang diterimanya misalnya; adjustable speed drive dan micro-processor, kualitas daya telah menjadi perhatian yang meningkat untuk fasilitas produsen, konsumen dan perusahaan listrik dua dekade terakhir ini [1,2]. Tujuan utama untuk menangani isu kualitas daya adalah tidak hanya untuk mengidentifikasi karakteristik gangguan dari peristiwa kualitas daya, tetapi juga untuk memberikan solusi yang sesuai untuk utilitas dan pengguna. Untuk mengatasi masalah kualitas daya, sumber dan penyebab yang berkaitan dengan gangguan listrik harus ditentukan berdasarkan teori sebelum diambil tindakan. Proses ini meliputi pemantauan gangguan daya, menganalisa karakteristiknya, dan menentukan solusi Universitas Sumatera Utara untuk mengatasi masalah tersebut [12]. Ada berbagai jenis gangguan yang berpengaruh terhadap keandalan daya utilitas dan fasilitas, tetapi kedip tegangan adalah penyebab utama 80 dari masalah kualitas daya. Kedip tegangan biasanya disebabkan oleh sumber gangguan, seperti beroperasinya motor-motor, dan atau transformator, gangguan hubung singkat pada saluran daya akibat induksi langsung sambaran petir dan sebagainya. Dalam pasar global yang kompetitif saat ini, kualitas dari catu daya yang baik dan dapat diandalkan sangat penting untuk menghindari kerugian pada semua jenis industri. Hasil survey yang dilakukan di berbagai negara berguna bagi pelanggan untuk mengetahui tingkat kualitas daya agar meningkatkan imunitas peralatannya disamping untuk memberikan biaya yang effektif untuk produsen peralatan elektronik dan listrik yang kompatibel untuk lingkungan listrik. Standard IEEE 519-1992 [13] dan IEEE 1159-1995 [13] mendeskripsikan tingkat kesesuaian peralatan terhadap koneksi jaringan. Tabel 2.1 menunjukkan karakteristik dari gangguan pada sistem daya. Tabel 2.1. Karakteristik Gangguan Tegangan [14] Jenis Gangguan Besaran Tegangan Lama Terjadi Gangguan Sag Kedip 10 – 90 0.5 – 30 cycle Swell 110 – 180 0.5 – 30 cycle Flicker 0 – 1 Steady state Pemutusan 10 0.5 cycle – 3 detik Ketidakseimbangan 0.5 – 3 Steady state Harmonisa THD V Steady state 5 Universitas Sumatera Utara Pada tahun 1970-an Assosiasi pembuat komputer Computer Business Equipment Manufacturers Association = CBEMA telah mengeluarkan suatu batasan kesensitifan peralatan proses industri terhadap besar kedip tegangan dan lamanya kedip tegangan yang terjadi, dimana peralatan tetap bekerja. Misalnya kedip tegangan terjadi dengan besar 0,1 waktu kejadian berlangsung selama 0,5 siklus dan bila kedip tegangan yang terjadi 87 berlansung selama 30 siklus. Kurva CBEMA dapat dilihat pada Gambar 2.2a. Gambar 2.2a Kurva CBEMA [14] Pad tahun 1990-an kurva CBEMA ini disempurnakan dan digantikan oleh kurva yang dikeluarkan oleh Information Technology Industry Council ITIC, seperti yang di tunjukkan Gambar 2.2b. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2b Kurva ITIC [14]

2.3 Kedip Tegangan