I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Cendawan atau fungi adalah organisme heterotrofik, mereka
memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik yang terlarut, mereka disebut saprofit. Beberapa fungi,
meskipun saprofit dapat juga menyerang inang yang hidup lalu tumbuh subur pada inang sebagai parasit. Mereka dapat menimbulkan penyakit pada
tumbuhan dan hewan termasuk manusia Pelczar, 1986. Salah satu penyakit yang dapat ditimbulkan oleh cendawan pada
tanaman adalah damping-off. Menurut Suharti 1972 berbagai cendawan tanah yang dapat menimbulkan penyakit lodoh atau damping-off adalah
Rhizoctonia sp. , Rhizoctonia solani, Fusarium sp. dan Pythium sp. Lebih
lanjut Semangun 1996 menjelaskan bahwa tumbuhan yang baru tumbuh dan dalam keadaan lembab dapat diserang oleh beberapa macam jamur misalnya,
Rhizoctonia, Sclerotium, Fusarium, Phytium , atau Phytopthora yang
menyebabkan pangkal batang busuk dan tumbuhan rebah. Gejala ini sering disebut sebagai “rebah semai” damping-off.
Menurut Alexopoulos 1961 Fusarium yang bersifat parasit biasanya menyerang pembuluh yang menyebabkan layu pada tanaman dengan cara
menyumbat jaringan penyaluran makanan dan dapat juga dengan mengeluarkan toksin. Semangun 1996 menjelaskan bahwa Fusarium yang
menjadi salahsatu penyebab penyakit pembuluh dikelompokkan dalam jenis
Fusarium oxysporum . Selanjutnya Booth 1971 menjelaskan F. oxysporum
merupakan salah satu bagian dari anggota genus Fusarium yang sangat penting dan juga merupakan salah satu spesies yang paling labil dan mudah
berubah-ubah. Karena ukuran cendawan yang kecil, maka keterangan yang dapat
diperoleh tentang sifat-sifatnya dari pemeriksaan terhadap individu itu terbatas, oleh karena itu ada dua tahap kerja yang dapat dipergunakan yaitu :
isolasi , adalah pemisahan mikroorganisme yang khusus dari populasi
campuran yang terdapat di alam dan pembiakan, adalah penumbuhan
populasi mikroba di lingkungan buatan media biakan dalam keadaan laboratorium Stanier et al., 1982. Pembiakan cendawan dapat
menggunakan berbagai macam media. Fardiaz 1992 membagi medium tunggal atau media jamak menjadi tiga macam yaitu :
1. Medium cair yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan termasuk
menumbuhkan atau membiakkan mikroba, fermentasi dan yang lainnya, misalnya Nutrient Broth, Glucose Broth, dan sebagainya.
2. Medium padat, contohnya: Nutrient agar, Plate Count Agar atau Potato
Dextrose Agar yang dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba pada permukaannya sehingga membentuk koloni yang dapat dilihat, dihitung
atau diisolasi, dan
3. Medium setengah padat semi solid yang mempunyai konsistensi
diantara medium cair dan medium padat. Selain media-media yang disebutkan oleh Fardiaz 1992 masih banyak
media lain yang dapat digunakan untuk mengisolasi atau membiakan cendawan dan untuk mengetahui sifat-sifat dari mikoorganisme umumnya
dan F. oxysporum khususnya dapat diberikan perlakuan seperti macam media, pH dan penggoyangan.
B. Tujuan Penelitian