3. Medium selektif, adalah medium yang dimodifikasi dengan pengaturan
pH medium atau dengan menambah zat penghambat, sehingga pertumbuhan mikroorganisme yang tidak dikehendaki dapat dihambat.
4. Medium diferensial, adalah medium yang digunakan untuk mengisolasi
dan mengidentifikasi cendawan tertentu. McKane dan Kandel 1985 menjelaskan bahwa media yang biasa
dipakai untuk mengisolasi cendawan adalah Sabourad’s agar, karena dalam media tersebut situasi dan kondisi yang selektif telah disatukan. Dalam
penggunaannya dapat ditambahkan antibakteri atau antibiotik untuk mencegah pertumbuhan dari bakteri kontaminan yang dapat tumbuh pada
media. Pemilihan media yang akan dipergunakan tergantung dari cendawan yang akan diamati.
Menurut Hawksworth 1974, banyak cendawan yang mempunyai kebutuhan khusus untuk pertumbuhan yang optimal dalam kultur buatan.
Sebagian besar penyediaan kondisi untuk pertumbuhan cendawan yang optimal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa perlakuan, diantaranya
adalah mengatur suhu, cahaya, pH, media dan lain-lain.
E. Derajat Kemasaman pH
Cendawan F. oxysporum penyebab layu pada tanaman tomat tumbuh dengan baik pada medium dengan kisaran pH 3.6 - pH 8.4 Walker, 1957.
Selanjutnya Scoot 1926 dalam Walker 1957 melaporkan bahwa pertumbuhan patogen tersebut mencapai maksimum pada dua kisaran pH
medium, yaitu antara pH 4.5 – 5.3 dan antara pH 5.58 – 6.85. Selanjutnya Walker 1957 menjelaskan bahwa untuk perkembangan spora mempunyai
dua puncak maksimum, yaitu pH medium sekitar pH 4.5 - 7.0. Menurut McKane dan Kandel 1985, sebagian besar dari cendawan
dapat tumbuh baik pada pH rendah antara pH 5.0 - 6.0 dan dapat bertoleransi secara ekstrim terhadap konsentrasi gula yang tinggi, terkadang lebih besar
dari 50 Sukrosa. Booth 1971 menjelaskan bahwa para mikologis atau ahli penyakit
tanaman dapat menggunakan berbagai medium yang mereka inginkan untuk
mengetahui respon dari isolat Fusarium yang berbeda pada kondisi tertentu. Dalam pembiakkan Fusarium pH medium yang digunakan adalah pH 6.5 -
7.0. Menurut Sarles et al. 1956, reaksi dari medium diperlihatkan pada
konsentrasi ion hidrogen biasanya disebut pH. Konsentrasi ion hidrogen digunakan untuk mengetahui pengaruhnya pada kecepatan dan tingkat
pertumbuhan dari mikroorganisme. Semua mikroorganisme mempunyai pH optimum
, dimana mereka dapat tumbuh baik, pH minimum dimana sebagian besar reksinya asam, di mana meraka akan tumbuh, dan pH
maksimum di mana sebagian besar reaksinya alkali atau basa yang
memungkinkan mereka tumbuh. Smith 1994 menjelaskan bahwa filamen-filamen cendawan dapat
berubah-ubah pada berbagai pH. Pada umumnya sebagian besar fungi tumbuh baik antara pH 3.0 sampai pH 7.0. Walaupun ada yang dapat tumbuh
pada pH 2.0 dan kurang dari pH 2.0.
F. Karbohidrat
Karbohidrat digolongkan kedalam monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Hal ini tergantung pada nomor dari satuan
monosakarida yang menjalin membentuk molekul. Monosakarida adalah
karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis menjadi satuan karbohidrat sederhana, monosakarida adalah unit dasar karbohidrat dari metabolisme
seluler.
Disakarida adalah gabungan dari monosakarida baik yang sama atau
berbeda ketika terhidrolisis. Disakarida sering digunakan oleh tumbuhan atau hewan untuk melakukan transport monosakarida dari satu sel ke sel yang lain.
Oligosakarida
mempunyai 2 sampai 6 monosakarida yang terjalin. Oligo berasal dari kata Yunani, oligos yang berarti kecil atau sedikit. Oligosakarida
bebas jarang di temukan di alam. Polisakarida adalah makromolekuler yang
pokok yang dapat terhidrolisis menjadi satuan-satuan monosakarida yang banyak. Polisakarida sangat penting sebagai pendukung struktural terutama
pad tanaman dan sebagai tempat penyimpanan monosakarida dimana sel menggunakannya sebagai energi
Glukosa merupakan bagian terpenting dari monosakarida. Glukosa
adalah aldohexosa dan di temukan pada keadaan bebas di jaringan tanaman atau hewan. Glukosa merupakan komponen dari disakarida sukrosa, maltosa
dan latosa. Disakarida merupakan karbohidrat yang disusun dari dua unit
monosakarida yang dihubungkan oleh hubungan glycosidic. Dua disakarida terpenting yang ditemukan pada keadaan bebas di alam adalah sukrosa dan
latosa. Sukrosa umum dikenal dengan sebutan gula meja yang terdapat di
seluruh dunia tumbuhan Hein dan Best, 1984. Menurut Moore 1972, Monosakarida adalah gula sederhana yang
mempunyai lima atom karbon pentosa atau enam atom karbon hexosa. Masing-masing atom gula adalah kelompok aldehida -CHO dan keton
-CO. Kelompok ini merupakan hasil reduksi dari turunan alkohol pada gula atau hasil oksidasi dari turunan asam pada gula. Konfigurasi molekul-
molekul gula dapat berbeda, yang terdiri dari rangkaian bentuk D dan L yang membedakan rangkaian ini adalah letak kelompok hidroksil dan kelompok
aldehid. Menurut Winarno 1995 Meskipun ada bentuk D dan L, tetapi monosakarida-monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya berbentuk
D, dan jarang sekali dalam bentuk L. Lebih lanjut Moore 1972, menjelaskan bahwa gula yang mendukung
pertumbuhan hampir semua fungi adalah D-Glukosa, adalah hexosa yang terjadi secara alami. Sedangkan disakarida adalah sumber karbon yang
penting di alam selain polisakarida. Disakarida merupakan hasil dari pemisahan polisakarida. Dalam penggunaannya fungi harus memproduksi
enzim pencernaan ektrasellular, yang akan membelah rantai glikosida diantar monomer. Setelah gula atau turunannya lepas oleh sistem pencernaan,
biasanya fungi dapat menyerap dan menggunakan gula sederhana dengan cara yang sama menggunakan gula bebas.
HC = O HC = O ⏐ ⏐
HC ⎯ OH HO ⎯ C ⎯ H
⏐ ⏐ HO
⎯ C ⎯ H H ⎯ C ⎯ OH ⏐ ⏐
H ⎯ C ⎯ OH HO ⎯
C ⎯ H
⏐ ⏐ H
⎯ C ⎯ OH
HO ⎯ C ⎯ H
⏐ ⏐ CH
2
⎯ OH CH
2
⎯ OH
D - Glukosa L – Glukosa
Gambar 1. Bentuk Konfigurasi Glukosa
H
2
C ⎯ OH H
2
C ⎯ OH
⏐ ⏐
C = O O = C
⏐ ⏐
HO ⎯ C ⎯ H H ⎯ C ⎯ OH
⏐ ⏐ H
⎯ C ⎯ OH HO ⎯ C ⎯ H ⏐ ⏐
H ⎯ C ⎯ OH HO ⎯ C ⎯ H
⏐ ⏐ CH
2
⎯ OH CH
2
⎯ OH
D – Fruktosa L – Fruktosa Gambar 2.
Bentuk Konfigurasi Fruktosa
III. BAHAN DAN METODE
A. Lokasi dan Waktu Penelitian