C. Entity Relationship Diagram
Pengembangan sistem ini dirancang dengan memanfaatkan basis data yang dapat mendukung aplikasi kredit konsumtif dengan data secara terpusat
dan berhubungan dengan database cabang-cabang secara online atau batch. Basis data yang terdiri dari file, record data dan elemen data disusun
dalam diagram data relasional Entity Relationship Diagram atau ERD yaitu dari satu ke satu atau banyak dan sebaliknya dari banyak ke satu, serta selain
itu berfungsi menerima input, mengolah, menyimpan dan luaran output. ERD berikut mengikuti standar Whitten 2000.
1. Sub sistem verifikasi data
Dalam sub sistem ini ada beberapa entitas yang saling berhubungan, antara lain Cabang melakukan input data calon debitur atas dasar form
aplikasi permohonan pinjaman, sedangkan Kredit Produktif terpusat melakukan verifikasi data pemohon, chek list data dan pembukaan
rekening pinjaman di cabang-cabang, dapat dilihat pada Gambar 14.
2. Sub sistem kalkulasi
Sub sistem kalkulasi Credit Scoring menggunakan Internal Rating memiliki beberapa entries yang saling berhubungan di dalam Kredit
Produktif Terpusat dengan Cabang dan data nasabah yang telah diverifikasi selanjutnya diproses untuk kalkulasi dan jika memenuhi syarat sistem akan
menerima, apabila tidak memenuhi syarat dapat dilakukan persetujuan khusus exception, ke semua entitas yang mempunyai relasi dan setiap
entitas dikontrol oleh unit-unit terkait yang berwenang tercermin dalam Gambar 15.
PEMOHON
CHWSK-LIST NASABAH
ANGSURAN PINJAMAN
Mempunyai
Mempunyai
Mempunyai
Dilakukan Menjadi
Gambar 14. Verifikasi ERD
VERIFIKASI TUNGGAKAN
Dilakukan
Beberapa kelebihan metode rating internal dibanding pendekatan standar, antara lain :
a. Lebih risk sensitive terhadap hal-hal yang memacu adanya risiko kredit
dan economic loss pada portfolio bank. Dengan pendekatan standar bobot- bobot risiko hanya dikelompokkan atas lima besaran 0, 20, 50,
100 dan 150. Pendekatan standar bobot-bobot risiko sudah ditentukan oleh lembaga eksternal.
KALKULASI
EXCEPTION PEMOHON
PARAMETER
Gambar 15. Kalkulasi ERD
b. Memberikan kerangka yang mendorong bank untuk terus meningkatkan
pelaksanaan manajemen risiko internalnya. Dengan menggunakan pendekatan internal capital charge dalam penghitungan risiko Basel II,
relatif lebih rendah dibandingkan dengan pendekatan standar, sehingga ada upaya bank untuk meningkatkan terus mutu aktivanya.
c. Bagian integral dari informasi manajemen tentang struktur mutu portfolio
pinjaman d.
Sebagai dasar dari kebijakan bank dalam membentuk loss reserve dan provisions
e. Informasi untuk risk based pricing decision dan profitability analysis
f. Sebagai basis untuk alokasi economic capital.
Selain beberapa kelebihan di atas sebenarnya ada kelebihan lain yang tidak mungkin diperoleh, bila mengadopsi pendekatan standar, yaitu rating
tersebut dapat digunakan sebagai sarana tool dalam proses persetujuan kredit.
Kelemahan dari metode internal ini adalah membutuhkan infrastruktur yang lumayan tinggi, mulai dari sistem dan teknologi, SDM,
database, dan biaya yang relatif lebih besar dibandingkan metode standar, sehingga hanya beberapa bank yang mampu mengadopsi sistem rating ini.
Internal rating system yang baku, terstandar dan terintegrasi secara komprehensif, paling tidak bertujuan agar :
a. Sistem rating yang ada telah memenuhi standar internasional
b. Dapat digunakan sebagai monitoring risiko pada level portfolio sehingga
menjadi lebih efektif. c.
Dapat mengembangkan strategi pricing atas dasar tingkat risiko yang dihadapi debitur.
d. Sebagai basis untuk perhitungan alokasi economic capital
Internal rating system yang dikembangkan terdiri atas 2 besaran rating, yaitu Customer Risk Rating CRR dan Customer Credit Rating
CCR, dimana CCR dinyatakan sebagai rating akhir atau Final Rating. a.
CRR CRR merupakan suatu alat untuk mengukur seberapa besar tingkat
kemungkinan likelihood suatu nasabah akan gagal default dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank berdasarkan kewajiban first-way
out nya. Implikasi adanya CRR tersebut adalah adanya pengelolaan risiko yang lebih efektif di tingkat portfolio dengan melakukan
monitoring atas dasar distribusi risiko setiap golongan rating. CRR ini disusun atas dasar penilaian atas 4 empat komponen peubah utama
Lampiran 5, yaitu: 1
Industry rating rating industri secara tersendiri 2
Kondisi bisnis 3
Manajemen 4
Penilaian keuangan
Empat komponen utama tersebut dihitung berdasarkan kinerja debitur calon debitur, peubah pengukur, pembobotan, dan nilai standard score
yang menghasilkan 10 tingkatan risiko dari minimum risk rating 1 sampai dengan expected loss rating 10, dimana untuk kriteria
investment grade adalah rating 1 sampai dengan 5, rating 6 dan 7 adalah hati-hati, dan 8,9,10 adalah kriteria non performing loan Gambar 16
Rating Tingkat Risiko
Gambar 16. 10 Tingkatan risiko
1 2
3 4
5
10 9
6
8 7
Minimium risk Acceptable risk
Average risk Allowable risk
Marginal risk Early warning
Precautionary
Substandard Doubtful
Expected Loss Investment Grade
Watch
Non Performing Loan
Berdasarkan empat komponen utama penilaian di atas terhadap debiturcalon debitur, maka diperoleh rating awal sebelum penyesuaian.
Rating ini masih harus disesuaikan dengan kondisi-kondisi khusus yang mempengaruhi kemampuan debitur dalam memenuhi kewajibannya
kepada Bank. Kondisi-kondisi khusus yang dimaksud adalah kondisi yang secara khusus diperkirakan akan mempengaruhi kemampuan
membayar debitur, baik kondisi di luar kriteria yang telah dinilai maupun kewajiban pada off balance sheet, misalnya pemogokan,
permasalahan permasalahan hukum, force major, dan sebagainya. Setelah disesuaikan dengan kondisi-kondisi khusus maka dihasilkan
rating awal. Untuk existing customer, rating awal ini masih harus disesuaikan dengan riwayat pembayarannya, sehingga diperoleh rating
akhir. Rating akhir ini yang kemudian disebut CRR. Jika dikaitkan
dengan credit risk management, maka CRR berguna dalam pengukuran tingkat kemungkinan suatu debitur akan default. Semakin besar rating
CRR berarti tingkat kemungkinan nasabah tersebut akan default semakin besar.
Tabel 1. Detail criteria CRR
Kategori Subkategori
Kriteria Rating Industri 10
Tingkat Permintaan Kualitas ProdukJasa
Pemasaran Konsentrasi Pelanggan
Kondisi Bisnis 35 Tingkat Persaingan
Kondisi Lokasi Usaha TeknikProduksi
Kondisi Mesin Peralatan Penilaian Supply
Pengalaman Tingkat Pendidikan
Manajemen IntegritasReputasi
Manajemen 35 Struktursistem
Succesion Planning Kualitas Informasi Keuangan
Umum Hubungan dengan Bank
Likuiditas Current Ratio
Leverage DER
Keuangan 20 EBITDAtotal Debt
Cash Flow EBITDAInterest
Profitability EATSales
Growth Sales Growth
Tabel 1. Detail Kriteria CRR b.
CCR CCR merupakan suatu ukuran yang menyatakan tingkat risiko kerugian
probability of loss yang akan dihadapi oleh Bank dalam hal nasabah gagal memenuhi kewajibannya in the event of default. Tingkat risiko
kerugian dimaksud telah memperhitungkan jaminan sebagai unsur pembayaran kembali recovery rate. Nilai CRR yang telah disesuaikan
dengan kondisi jaminan akan menentukan nilai CCR, dengan prinsip- prinsip berikut :
1 Penyesuaian karena kondisi jaminan sifatnya hanyalah downgrading.
2 Kondisi jaminan tetap dinilai berdasarkan pemenuhan jaminan
terhadap persyaratan minimal jaminan, baik terhadap fasilitas Cash
Loan CL maupun Non Cash Loan NCL. 3
Masing-masing nasabah akan mempunyai persyaratan minimal jaminan sendiri tidak selalu CEV control 50 dan Total CEV
100, sesuai dengan jenis fasilitasnya. 4
Kondisi jaminan diperingkat berdasarkan seberapa besar penyimpangan pemenuhan jaminan terhadap persyaratan minimal
jaminan untuk masing- masing debitur. Nilai Rating Jaminan RJ antara 1-10. Nilai RJ ditentukan dengan melihat seberapa besar
penyimpangan pemenuhan jaminan terhadap persyaratan minimal jaminan untuk masing- masing debitur.
CCR ini mengukur tingkat risiko kerugian Bank terhadap kemampuan nasabah dalam membayar atau memenuhi kewajibannya kepada Bank
berdasarkan kemampuan first-way out dan second-way out. Penilaian atas first-way out dan second-way out tersebut tetap menghasilkan 10
tingkatan risiko dalam CCR yang kriterianya sama dengan CRR, yaitu minimum risk sampai dengan expected loss Gambar 17
3. Sub sistem realisasi pinjaman
Dalam sub sistem realisasi pinjaman ada beberapa entitas yang saling berhubungan antara Kredit Produktif Terpusat dengan Cabang dan nasabah
yang telah disetujui permohonan kredit, analis menyiapkan SKKPK dan pembukaan rekening pinjaman yang selanjutnya proses tanda tangan dan
realisasi pinjaman.
PEMOHON NASABAH
PINJAMAN
PERJANJIAN
PINJAMAN BARU
Gambar 19. ERD dari realisasi pinjaman
4. Subsistem Kewenangan Dalam sub sistem kewenangan, ada beberapa entitas yang saling
berhubungan antara Petugas dengan group, dimana setiap petugas dapat akses kemenu yang telah diatur setup sesuai dengan kelompok
kewena ngannya dengan terminal yang telah ditetapkan.
PETUGAS TERMINAL
GROUP
MENU PRINTER
Penunjukkan Kewenangan
Mempunyai Bagian
Penampilan
Gambar 20. ERD kewenangan
D. Kamus Elemen data
Untuk memudahkan analisa digunakan data dictionary kamus elemen data yang berisi jenis dan format dalam database.
1. Kamus Elemen data Informasi Calon Debitur
Tabel 2. Kamus Elemen data Informasi Calon Debitur
Column Name Data Type
Length
nDebiturId Int
10 cNamaDebitur
varchar 50
cNPWP varchar
20 cPekerjaan
varchar 40
nUmur Int
3 cJenisKelamin
char 1
cAgama Char
1 cAlamatRumah
Varchar 200
cTempatLahir varchar
20 dTglLahir
date 0000-00-00
cNamaPasangan Varchar
40 cNamaPrsh
varchar 40
cAlamat Kantor varchar
200 cTelpKantor
varchar 15
cSektorUsaha char
3 cSubsektor
varchar 60
nOmzet decimal
14,2 dBerdiri
date 0000-00-00
nJumlahSDM int
4 nStatus
int 1
cPendidikanFormal char
1 cJnsUsaha
char 1
cTelpRumah varchar
15 cUserId
varchar 15
dLastUpdate datetime
0000-00-00 00:00:00
cHobby varchar
30 cKeterangan
varchar 60
cTempatUsaha varchar
100 cUserIdSCA
varchar 15
cJnsPAK char
1 dTglInput
date 0000-00-00
cUser NPP varchar
5 cJnsKredit
varchar 4
nMaksKredit decimal
12,2 cResponsible
varchar 6
cFaxKantor varchar
15
Lanjutan Tabel 2.
Column Name Data Type
Length
cNote Text
cCetakTolakan char
3 cLastTracking
varchar 20
cHitKU char
3 cHitKP
char 3
cHitBP char
3 nFinPeriode
tinyint 2
nFinYYYY1 int
4 nFinMM1
tinyint 2
nFinYYYY2 int
4 nFinMM2
tinyint 2
nFinYYYY3 int
4 nFinMM3
tinyint 2
cFinType1 char
1 cFinType2
char 1
cFinType3 char
1 cSejakGir
varchar 4
cSejakDep varchar
4 cSejakTab
varchar 4
cSejakPin varchar
4 cRepGir
varchar 20
cRepTab varchar
20 cRepDep
varchar 20
cRepPin varchar
20 nProyeksiTahun
tinyint 2
nProyeksiYYYY1 int
4 cNorekGiro
varchar 15
cNorekPinjaman varchar
15 nCashProsPenj
decimal 5,2
nPeriodeKreditPenj int
2 nScoreKU
int 4
nScoreBU int
4 nScoreBP
int 4
cUserIdRO varchar
20 cFlagExcp
char 1
nMaksKreditPrev decimal
14,2 nRating1
Int 1
nRating2 int
10 nRating3
int 10
cUserIdSAP Varchar
15 cUserIdAP
varchar 15
nPertPenjBersihCA decimal
6,2 nMaksKI
decimal 14,2
nMaksKMK decimal
14,2 nMaksGB
decimal 14,2
nMaksKredLain decimal
14,2