3. Komitmen Organisasional
Komitmen organisasional, merupakan sikap yang menunjukkan loyalitas anggota organisasi dan merupakan proses berkelanjutan bagaimana seorang anggota organisasi
mengekspresikan perhatian mereka kepada kesuksesan dan kebaikan organisasinya. Variabel komitmenorganisasional diukur dengan menggunakan indikator yang
mengacu dari penelitian Aydogdu dan Asikgil 2011 sebagai berikut: a. Affective comitment, yaitu keterikatan emosional dan rasa bangga seorang
anggota terhadap organisasinya. Staf yang mempunyai komitmen afektif yang kuat selalu tetap menginginkan untuk bekerja pada organisasinya.
b. Continuance commitment, merupakan komitmen staf yang didasarkan pada pertimbangan sesuatu yang harus dikorbankan bila meninggalkan organisasi
atau kerugian yang akan ditanggung staf jika tidak melanjutkan pekerjaannya dalam organisasi. Staf yang mempunyai komitmen berkelanjutan yang tinggi
akan berada dalam organisasi karena mereka memang membutuhkan untuk bekerja pada organisasi itu.
c. Normative commiment, merupakan komitmen staf untuk bertahan dalam organisasi karena kewajiban dan tanggung jawabnya pada organisasi yang
mempekerjakannya untuk alasan-alasan moral atau etis. Tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus dilakukan.
4 . Kinerja Karyawan
Kinerja adalah merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugasnya atas kecakapan, usaha dan kesempatan, Indikator kinerja
karyawan menurut Robbins dan Coultter 2010 adalah sebagai berikut:
a. Kuantitas, merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. Kuantitas yang diukur
dari persepsi pegawai terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya.
b. Kualitas, adalah ketaatan dalam prosedur, disiplin, dedikasi. Tingkat dimana hasil aktivitas yang dikehendaki mendekati sempurna dalam arti menyesuaikan
beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas, maupun memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi
pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap ketrampilan dan kemampuan pegawai.
c. Keandalan,adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang disyaratkan dengan supervisi minimum, kehandalan yakni mencakup konsistensi kinerja
dan kehandalan dalam pelayanan; akurat, benar dan tepat. d. Kehadiran,adalah keyakinan akan masuk kerja setiap hari dan sesuai dengan
jam kerja. e. Kemampuan bekerja sama,adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk
bekerja bersama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna
yang sebesar–besarnya.