Dampak Kesehatan Akibat Penggunaan Lap-top

30 Tabel 2.1: Karakteristik Lap-top Ditinjau dari Segi Ergonomi Desain Lap-top Akibat yang Ditimbulkan Faktor Risiko Kecilnya ukuran tuts Keyboard Meningkatnya kesalahan saat mengetik Meningkatnya durasi penggunaan Lap-top Kecilnya ukuran keyboard 1. Merapatnya posisi tangan dan jari 2. Meningkatnya kesalahan 1. Kerja otot statik pada tangan 2. Meningkatnya Durasi Posisi key pad yang terlalu maju Meningkatnya posisi istirahat pada pergelangan tangan saat mengetik atau menggerakan mouse 1. Meningkatnya tekanan pada pergelangan tangan Carpal Tunnel 2. Meningkatnya tekanan pada bahu punggung atas Kecilnya alat penunjuk mouse Peningkatan kerja otot pada satu jari Meningkatnya ketegangan otot yang menyebabkan kelelahan pada tangan dan jari Layar yang terhubung dengan keyboard Susah untuk menyesuaikan sudut pandang dan pengaturan keyboard yang ideal Eyestrain, postur janggal yaitu tubuh bagian atas terlalu membungkuk Bobot Lap-top Berat yang ekstra Ketegangan pada bahu dan leher

2.14 Dampak Kesehatan Akibat Penggunaan Lap-top

Dampak kesehatan yang dapat terjadi pada pengguna lap-top hampir sama dengan dampak kesehatan pada pengguna komputer PC. Secara umum dampak kesehatan akibat pemakaian lap-top adalah: 2.14.1 Gangguan Muskuloskeletal Gangguan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Keluhan otot skeletal pada umumnya terjadi karena kontraksi otot 31 yang berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu berat dengan durasi pembebanan yang panjang. Dalam penelitian ini istilah gangguan muskuloskeletal akibat penggunaan lap-top dipakai istilah Cummulative Trauma Disorders CTD. Menurut United Kingdom, Cummulative Trauma Disorders adalah nyeri musculoskeletal yang tetap dan selalu muncul akibat trauma setelah 6 enam minggu. Standar ergonomic Occupational Safety and Health Administration OSHA mengatakan bahwa “work-related muskuloskeletal disorder” termasuk Cummulative Trauma Disorders CTD disebabkan atau diperberat oleh faktor risiko yang ada di tempat kerja, termasuk tanda atau gejala yang menetap setidaknya selama 7 hari, atau secara klinis didiagnosa workrelated muskuloskeletal disorder . Faktor tempat kerja yang mengakibatkan Cummulative Trauma Disorders CTD termasuk peralatan yang tidak sesuai, waktu kerja tanpa istirahat, pekerjaan berat yang berulang, kurangnya variasi pekerjaan, tidak ada tenggat waktu istirahat saat kerja, kondisi fisik yang lemah, posisi kerja yang salah, penggunaan tenaga berlebihan, kurangnya body mechanics, gerakan memutar, postur, posisi, vibrasi, kondisi lingkungan kerja terlalu dingin atau panas, membawa, mengangkat, mendorong, cahaya yang tidak sesuai, faktor psikososial dan gender. Desain tempat kerja telah mengikuti aturan-aturan ergonomi, tetapi selama pekerjaannya menggunakan lap-top pasti akan menimbulkan keluhan kesehatan Cummulative Trauma Disorder CTD. 2.14.2 Gangguan Penglihatan Keluhan yang akan ditimbulkan akibat penggunaan lap-top pada mata hampir sama dengan keluhan yang ditimbulkan akibat penggunaan komputer PC. Menurut Grandjean E 1993:5, dalam membedakan keluhan dari pengguna Visual Display Unit termasuk lap-top menjadi dua jenis, yaitu: Visual discomfort, 32 dengan gejala mata terasa sakit, panas, lelah, sakit yang menusuk, dan pusing. Visual impairment, dengan kejala penglihatan kabur rabun dekat dan jauh berkedip dan ganda. Menurut Grandjean E., 1993:5 penerangan yang tidak didesain dengan baik akan menimbulkan gangguan atau kelelahan penglihatan selama bekerja. Pengaruh dari penerangan yang kurang memenuhi syarat akan mengakibatkan kelelahan mata, kelelahan mental, keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata, kerusakan organ mata, dan gangguan mata lainnya. 2.14.3 Gangguan lainnya Pengguna lap-top yang meletakkan lap-top di atas paha dalam waktu yang lama akan mengakibatkan masalah pada tubuh, selain itu juga akan mengganggu fertilitas pada remaja dan lelaki dewasa. Dr. Sheynkin menyatakan duduk dengan paha saling menempel dan diletakkan lap-top yang belum aktif saja dapat menyebabkan kenaikan suhu skrotum sebesar 2,1 C. Penelitian dimasa lalu menyebutkan bahwa peningkatan suhu skrotum antara 1 C dan 2,9 C menimbulkan efek negatif dalam produksi sperma dan potensi menimbulkan infertilitas.

2.15 Faktor Risiko Ergonomi Terkait Penggunaan Lap-top

Dokumen yang terkait

Perilaku Remaja Mengenai Penggunaan Gadget Terhadap Keluhan Kelelahan Mata di SMA Negeri 6 Medan Tahun 2015

30 207 103

Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU).

1 41 110

Dinamika Komunikasi Antarbudaya di Kalangan Mahasiswa FISIP USU dalam Menjaga Harmonisasi

5 46 104

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENGGUNAAN HANDPHONE QWERTY DI KALANGAN MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2008 Pengguna Handphone Qwerty)

0 37 44

PENGGUNAAN WHATSAPP SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang )

14 80 25

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI PENGGUNAAN APLIKASI PATH DAN FACEBOOK DENGAN PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2012 Universitas Muhammadiyah Malang)

1 9 28

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MAHASISWA JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN 2008 YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN

0 28 121

Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fikom Unpad.

0 0 1

Hubungan Jumlah Uang Saku dan Pengetahuan Gizi dengan Asupan Makanan Mahasiswa Kos (Studi di Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang).

0 0 1