28 diketahui  sebagai  sel  yang  berfungsi  sebagai  penyimpan  sehingga  lebih  banyak
mengandung air. Sebagaimana  BJ  kayu,  rata-rata  KA  kayu  juga  dipengaruhi  secara  sangat
nyata oleh jenis kayunya Tabel 11. Hal ini sesuai dengan Haygreen, Bowyer dan Smulsky  2003,  dimana  KA  kayu  sangat  dipengaruhi  oleh  porsi  dan  macam  sel
penyusun  termasuk  tebal-tipis  dinding  sel  dan  porsi  rongga  sel,  serta  kandungan zat-zat  ekstraktif  pada  masing-masing  jenis  kayu,  yang  kesemuanya  itu  sangat
dipengaruhi oleh lokasi tempat tumbuh. Tabel 11. Anova KA untuk seluruh jenis
Sumber  Derajat Bebas
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F P
Pembeda 2
62661 31330
278,44 0,000
Error 24
2700 113
Total 26
65361 Keterangan:  = berbeda sangat nyata
4. 3  Laju Penurunan Kadar Air
4.3.1  Dari kondisi segar ke kondisi kering udara Hasil  penelitian  memperlihatkan  bahwa  kayu  balsa  memiliki  laju
penurunan  KA  dari  kondisi  segar  ke  kondisi  kering  udara  LP-KA
S-KU
tertinggi 43,00-82,57  per  hari,  sedangkan  mangium  dan  sawo  berturut-turut  adalah
9,19-9,96  dan  5,74-6,48  per  harinya  Tabel  12.  Penurunan  KA  dari  kondisi segar  ke  kondisi  kering  udara  pada  kayu  balsa  berlangsung  sangat  drastis  dan
cepat, sedangkan pada kayu mangium dan sawo cenderung bertahap. KA kondisi kering  udara  sebesar  15  telah  dicapai  oleh  kayu  balsa  hanya  dalam  waktu
pengeringan  2-3  hari,  sedangkan  kayu  mangium  dan  sawo  membutuhkan  waktu yang lebih lama 5-6 hari untuk mangium; 6 hari untuk sawo.  Suhu pengeringan
untuk  balsa  mencapai  kondisi  kering  udara  juga  lebih  rendah  dibandingkan
29 dengan  suhu  pengeringan  untuk  mangium  maupun  sawo,  yaitu  70
˚C berbanding 80
˚C. Tabel 12. Laju penurunan KA kayu dari kondisi segar ke kondisi kering udara
Jenis Kayu
Bagian Kayu
KA Awal
Suhu Saat
KA-KU
˚C
KA Kering
Udara Waktu
hari Laju
Penurunan KA Harian
per hari
Mangium Gubal
63,12 80
15 5
9,62 Peralihan
64,78 80
15 5
9,96 Teras
70,13 80
15 6
9,19 Sawo
Gubal 51,58
80 15
6 6,10
Peralihan 53,86
80 15
6 6,48
Teras 49,45
80 15
6 5,74
Balsa Gubal
143,99 70
15 3
43,00 Peralihan
156,57 70
15 2
70,79 Teras
180,19 70
15 2
82,57
Hasil  penelitian  juga  memperlihatkan  bahwa  LP-KA
S-KU
untuk  kayu mangium  dan  sawo  dipengaruhi  sangat  nyata  oleh  bagian  batang,  tetapi  tidak
untuk kayu balsa Tabel 12, 13, dan 14. Tabel 13. Anova LP-KA
S-KU
pada kayu mangium
Sumber Derajat
Bebas Jumlah
Kuadrat Kuadrat
Tengah F
P
Pembeda 2
0,88667 0,44333
46,72 0,000
Error 6
0,05693 0,00949
Total 8
0,94360 Keterangan:  = berbeda sangat nyata
Tabel 14. Anova LP-KA
S-KU
pada kayu Sawo
Sumber Derajat
Bebas Jumlah
Kuadra t
Kuadrat Tengah
F P
Pembeda 2
0,81447 0,40723
134,75 0,000
Error 6
0,01813 0,00302
Total 8
0,83260 Keterangan:  = berbeda sangat nyata
Tabel 15. Anova LP-KA
S-KU
pada kayu Balsa
Sumber Derajat
Bebas Jumlah
Kuadrat Kuadrat
Tengah F
P
Pembeda 2
1012 506
2,60 0,153
Error 6
1167 194
Total 8
2179
30 Terjadinya  perbedaan  laju  penurunan  KA  pada  bagian  gubal,  peralihan,
dan  teras  pada  kayu  mangium  dan  sawo  diduga  terkait  dengan  perbedaan  porsi dan macam sel penyusun kayu, kandungan ekstraktif, kematangan sel dan kondisi
dinding sel
Bowyer et al., 2003
. Hal ini tidak berlaku pada kayu balsa mengingat struktur  anatomi  kayu  balsa  yang  lebih  homogen  didominasi  oleh  sel-sel
parenkim. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa  LP-KA
S-KU
bervariasi  menurut jenis dan sangat nyata dipengaruhi oleh jenis kayu Tabel 15.
Tabel 16.  Anova  laju  penurunan  KA  dari  kondisi  segar  ke  kondisi  kering  udara tiga jenis kayu yang diteliti
Sumber Derajat
Bebas Jumlah
Kuadrat Kuadrat
Tengah F
P
Pembeda 2
6655 3327
24,16 0,001
Error 6
826 138
Total 8
7481 Keterangan:  = berbeda sangat nyata
4.3.2  Dari kondisi segar ke kondisi kering tanur Hasil  penelitian  memperlihatkan  bahwa  kayu  balsa  memiliki  laju
penurunan  KA  dari  kondisi  segar  ke  kondisi  kering  tanur  LP-KA
S-KT
tertinggi 12,00-15,02 per hari, sedangkan mangium dan sawo relatif sama berturut-turut
adalah 5,26-5,84 dan 4,12-4,49 per harinya Tabel 17. Hasil  penelitian  juga  memperlihatkan  bahwa  LP-KA
S-KT
untuk  kayu mangium balsa, dan sawo dipengaruhi sangat nyata oleh bagian batang Tabel 18,
19, dan 20.
31 Tabel 17. Laju penurunan KA kayu dari kondisi segar ke kondisi kering tanur
Jenis Kayu
Bagian Kayu
KA Awal Waktu
hari Laju Penurunan KA
Harian  per hari
Mangium Gubal
63,12 12
5,26
Peralihan 64,78
12
5,40
Teras 70,13
12
5,84
Sawo Gubal
51,58 12
4,30
Peralihan 53,86
12
4,49
Teras 49,45
12
4,12
Balsa Gubal
143,99 12
12,00
Peralihan 156,57
12
13,05
Teras 180,19
12
15,02
Tabel 18. Anova LP-KA
S-KT
pada kayu mangium
Sumber Derajat
Bebas Jumlah
Kuadrat Kuadrat
Tengah F
P
Pembeda 2
0,56536 0,28268
152,34 0.000
Error 6
0,01113 0,00186
Total 8
0,57649 Keterangan:  = berbeda sangat nyata
Tabel 19. Anova LP-KA
S-KT
pada kayu Sawo
Sumber Derajat
Bebas Jumlah
Kuadrat Kuadrat
Tengah F
P
Pembeda 2
0,205400 0,102700
146,71 0.000
Error 6
0,004200 0,000700
Total 8
0,209600 Keterangan:  = berbeda sangat nyata
Tabel 20. Anova LP-KA
S-KT
pada kayu Balsa
Sumber Derajat
Bebas Jumlah
Kuadrat Kuadrat
Tengah F
P
Pembeda 2
14,071 7,035
10,88 0,010
Error 6
3,879 0,646
Total 8
17,949 Keterangan:  = berbeda sangat nyata
Terjadinya  perbedaan  laju  penurunan  KA  dari  kondisi  segar  ke  kondisi kering tanur pada bagian gubal, peralihan, dan teras pada  ketiga jenis kayu  yang
diteliti  diduga  terkait  dengan  perbedaan  macam  dan  porsi  sel  penyusun  kayu, kandungan ekstraktif, kematangan sel dan kondisi dinding sel
Bowyer et al., 2003
. Hasil  penelitian  juga  membuktikan  bahwa  LP-KA
S-KT
bervariasi  menurut  jenis dan sangat nyata dipengaruhi oleh jenis kayu Tabel 20.
32 Tabel 21.  Anova  laju  penurunan  KA  dari  kondisi  segar  ke  kondisi  kering  tanur
tiga jenis kayu yang diteliti
Sumber Derajat
Bebas Jumlah
Kuadrat Kuadrat
Tengah F
P
Pembeda 2
145.122 72.561
87.90 0.000
Error 6
4.953 0.825
Total 8
150.075 Keterangan:  = berbeda sangat nyata
Laju penurunan KA ketiga jenis kayu disajikan pada Gambar 4, 5, dan 6.
Gambar 4. Laju penurunan KA pada kayu mangium
Gambar 5. Laju penurunan KA pada kayu sawo
33 Gambar 6. Laju penurunan KA pada kayu balsa
4.4  Kualitas Pengeringan