2.3.2 Penjelasan Bagan 2.3.2.1 Input Input
Peneliti mendasarkan penelitian ini pada dasar-dasar hukum sebagai berikut
: 1.
Pasal 28A-J Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; 3.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia Tahun 2011-2014;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
M-01.PR.07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
5. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 18043 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 180452011 tentang Pembentukan Panitia Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014; dan 6.
Keputusan Wakil Gubernur Jawa Tengah Nomor 18053.12011 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014.
2.3.2.2 Proses Process
Dasar-dasar hukum tersebut yang akan menjadi landasan dalam penelitian ini yang membahas mengenai Peran Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Jawa Tengah dalam Upaya Menyelesaikan Dugaan
Pelanggaran HAM sebagai Bentuk Pelayanan Komunikasi Masyarakat YANKOMAS. Fokus penelitian yang akan dilakukan yaitu:
1. Prosedur pelayananpenanganan terhadap dugaan pelanggaran HAM baik yang
dikomunikasikan maupun yang tidak dikomunikasikan oleh seseorang atau kelompok orang.
2. Peran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah dalam
upaya mendorong penyelesaian dugaan pelanggaran HAM di wilayah Provinsi Jawa Tengah.
3. Hambatan dalam pelaksanaan Pelayanan Komunikasi Masyarakat
YANKOMAS dan upaya untuk mengatasi hambatan tersebut.
2.3.2.3 Tujuan Output
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pelayanan penanganan terhadap dugaan pelanggaran HAM baik yang dikomunikasikan
maupun yang tidak dikomunikasikan oleh seseorang atau kelompok orang; mendeskripsikan peran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa
Tengah dalam upaya mendorong penyelesaian dugaan pelanggaran HAM di wilayah Provinsi Jawa Tengah; serta mengidentifikasi hambatan dalam
pelaksanaan Pelayanan Komunikasi Masyarakat YANKOMAS dan upaya untuk mengatasi hambatan tersebut.
2.3.2.4 Manfaat Outcome
Kerangka berfikir diatas merupakan sarana untuk mencapai hasil akhir dari penelitian ini yaitu
dapat dijadikan referensi bagi penelitian hukum selanjutnya, mengenai Hak Asasi Manusia di Indonesia dan pelaksanaan
Pelayanan Komunikasi Masyarakat YANKOMAS di Provinsi Jawa Tengah serta dapat dijadikan bahan masukan bagi Pemerintah Indonesia, khususnya
Panitia RANHAM agar lebih baik lagi dalam melayani masyarakat.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Dasar Penelitian
Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualita
tif adalah “Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holisitik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah ” Moleong,
2007: 6. Sedangkan menurut Afifudin dan Saebani 2009: 57 metode penelitian kualitatif diartikan sebagai “Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
kondisi objek yang alamiah lawannya eksperimen, dimana peneliti merupakan instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi”.
Sesuai dasar penelitian tersebut maka penelitian ini diharapkan mampu mendeskripsikan tentang peran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah dalam menyelesaikan dugaan pelanggaran HAM sebagai bentuk
Pelayanan Komunikasi Masyarakat YANKOMAS.
49