Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang
terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Jadi memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan
tujuan secara esensial bukan sekedar simbol dan seremonial. b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar diri individu.
2.1.3. Prinsip-prinsip Motivasi
Menurut Djamarah 2011:53, prinsip-prinsip motivasi adalah sebagai berikut:
1. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas untuk bekerja
2. Motivasi instrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam bekerja
3. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman 4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam bekerja
5. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam bekerja 6. Motivasi melahirkan prestasi dalam melakukan pekerjaan
2.1.4. Fungsi Motivasi
Motivasi dianggap penting karena motivasi mendorong timbulnya tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku individu. Menurut
Oemar Hamalik 2009:108 fungsi motivasi adalah: 1. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak
akan timbul suatu perbuatan misalnya motivasi untuk bekerja. 2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. 3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah
laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
2.1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Memasuki Dunia Kerja
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2009:61 motivasi memasuki dunia kerja terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar diri
individu. Tenaga-tenaga tersebut berupa; desakan drive, motif motive, kebutuhan need dan keinginan wish.
1. Desakan Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena
desakan dan dorongan dari lingkungan sekitarnya, baik dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, misalnya karena
keadaan ekonomi orang tua yang tidak mampu akan memotivasi peserta didik untuk memasuki dunia kerja daripada melanjutkan ke perguruan tinggi.
2. Motif
Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena ia memiliki motif berupa harapan akan masa depan yang lebih baik dan berusaha
menggapai cita-citanya sesuai dengan yang ia mimpikan. 3. Kebutuhan
Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena terdorong untuk memenuhi kebutuhannya sendiri secara mandiri tanpa harus
menggantungkan orang tua lagi dan ia akan lebih merasa bangga jika bekerja daripada menganggur setelah lulus dari SMK.
4. Keinginan Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena
adanya keinginan dan minat untuk bekerja sesuai dengan kemauan dan kemampuan yang ia miliki.
Menurut Dewa Ketut Sukardi 1989:44 faktor-faktor yang berpengaruh terhadap motivasi memasuki kerja ada faktor yang bersumber dari diri individu
intrinsikdan faktor-faktor dari luar individu ekstrinsik. Faktor-faktor yang bersumber dari diri individu intrinsik yaitu:
1. Kemampuan Intelijensi Kemampuan intelijensi yang dimiliki oleh individu memegang peranan
yang penting, sebab kemampuan intelijensi yang dimiliki sesorang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam memasuki suatu pekerjaan, jabatan
atau karier dan juga sebagai pelengkap dalam mempertimbangkan memasuki suatu jenjang pendidikan tertentu.
2. Bakat
Bakat merupakan suatu kondisi, suatu kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa mendatang.
3. Minat Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi,
perpaduan dan campuran dari perasaan , harapan, prasangka cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada
suatu pilihan tertentu.
4. Sikap Sikap ialah suatu kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara tertentu
terhadap hal-hal tertentu. 5. Kepribadian
Kepribadian diartikan sebagai suatu organisasi yang dinamis di dalam individu dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian-
penyesuaian yang unik terhadap lingkungannya. 6. Nilai
Nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.
7. Hobi atau Kegemaran Hobi adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan individu karena
kegiatan tersebut merupakan kegemarannya atau kesenangannya. 8. Prestasi
Penguasaan terhadap materi pelajaran dalam pendidikan yang sedang ditekuninya oleh individu berpengaruh terhadap arah pilih jabatan di
kemudian hari. 9. Ketrampilan
Ketrampilan ialah penguasaan individu terhadap suatu perbuatan dalam mengerjakan sesuatu.
10. Penggunaan Waktu Senggang Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa diluar jam pelajaran
sekolah digunakan untuk menunjang hobinya atau untuk rekreasi. 11. Aspirasi dan Pengetahuan Sekolah atau Pendidikan Sambungan
Aspirasi dengan pendidikan sambungan yang diinginkan yang berkaitan dengan perwujudan dari cita-citanya.
12. Pengalaman Kerja Pengalaman kerja yang pernah dialami siswa pada waktu duduk di
sekolah atau di luar sekolah. 13. Pengetahuan tentang Dunia Kerja
Pengetahuan yang sementara ini dimiliki anak, termasuk dunia kerja, persyaratan, kualifikasi, jabatan struktural, promosi jabatan, gaji yang
diterima, hak dan kewajiban, tempat pekerjaan itu berada, dan lain-lain. 14. Kemampuan dan Keterbatasan Fisik dan Penampilan Lahiriah
Kemampuan fisik misalnya termasuk badan kekar, tinggi dan tampan, badan yang kurus, pendek, dan cebol, tahan dengan panas, takut dengan
ramai, penampilan yang semrawut, berbicara yang meledak-ledak, angker, dan kasar.
15. Masalah dan Keterbatasan Pribadi
Masalah atau problema dari aspek diri sendiri ialah selalu ada kecenderungan yang bertentangan apabila menghadapi masalah tertentu.
Selain faktor dari dalam diri individu intrinsik juga ada faktor-faktor dari luar individu ekstrinsik. Faktor-faktor tersebut berasal dari:
1. Kelompok Primer Keluarga merupakan bentuk kelompok primer yang memiliki kemantapan
dan kompak. Fungsi keluarga ada dua dasar yaitu, 1 Fungsi dari keluarga itu tidaklah hanya merupakan kesatuan biologis,
tetapi juga merupakan bagian dari hidup bermasyarakat. Di sini keluarga bukan hanya bertugas memelihara anak, tetapi berfungsi pula
untuk membeli idea, sikap, social dari anak-anaknya.
2 Bahwa keluarga itu mempunyai kewajiban untuk meletakkan dasar- dasar pendidikan, rasa keagamaan, kemauan, rasa kesukaan dan
keindahan, kecakapan berekonomi dan pengetahuan perniagaan pada si anak.
2. Kelompok Sekunder Keberadaan dan aktivitas kelompok sekunder ini tidak tergantung pada
hubungan pribadi secara akrab meskipun hubungan antar anggota tetap ada. Kelompok sekunder disini yang dimaksud ialah teman sebaya.
2.1.6. Ciri-ciri Motivasi