21
visualisasikonkret perlu lebih banyak alat peraga yang dapat disentuh, dilihat, dirasakan, dan didengarnya.
8. Langkah-Langkah Penerapan Kartu Angka
Alat peraga berupa kartu adalah alat untuk menjelaskan yang sangat efektif, misalnya: Untuk menjelaskan usia, ciri khas, karekter atau sifat
dari seorang tokoh. Dengan alat peraga, gambar lebih jelas daripada dijelaskan dengan kata-kata saja. Sehingga anak dapat menghayati
karakter tokoh yang diceritakan. Untuk menjelaskan situasi sebuah
tempat, misal keadaan sebuah kota, bangunan, dan sebagainya, dengan gambar akan lebih jelas daripada diceritakan secara lisan saja
Menurut Tadkirotun 2012 kartu angka merupakan fasilitas penting dalam pembelajaran di sekolah karena bermanfaat untuk meningkatkan perhatian
anak. Dengan alat peraga kartu, anak diajak secara aktif memperhatikan apa yang diajarkan guru. Satu hal yang harus diingat, walaupun fasilitas
alat peraga kartu yang dimiliki sekolah sangat minim, tetapi bila penggunaan alat peraga diikuti dengan metode anak aktif, maka efektifitas
pengajaran akan semakin baik. Menurut Tadkirotun 2012 , adapun langkah penerapan penggunaan
kartu angka dalam pembelajaran anak kelompok A, yaitu : 1. Permainan angka bisa dilakukan dengan kartu angka dan gambar. Satu
sisi berisi sejumlah gambar dan satu sisi bertulisan angka. 2. Anak menghitung jumlah gambar pada kartu.
3. Jika hitungannya benar anak membalik kartu, sehingga terlihat angka.
22
4. Guru memberikan tanggapan positif. Jika anak keliru maka diharapkan guru dapat membantu anak untuk menghitungnya. Setelah itu anak
menghitung kembali tanpa dibantu. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kartu angka
adalah kertas persegi panjang yang agak tebal berisi tulisan angka.
C. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan Sri Haryanti 2012 tentang upaya meningkatkan kemampuan memahami konsep bilangan melalui bermain rahasia kubus pada
anak TK Nasima Semarang tahun ajaran 20112012, menyimpulkan adanya peningkatan terhadap hasil dari bermain rahasia kubus dan peningkatan
persentase terhadap ketuntasan belajar dengan kondisi awal 59,52 , siklus 1 sebesar 61,15 dan siklus 2 sebesar 86,11. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa bermain rahasia kubus dapat meningkatkan kemampuan memahami konsep bilangan anak Sri Haryanti, 2012:59 .
Sementara itu penelitian tindakan kelas yang dilakukan Nasliyah 2012 tentang upaya meningkatkan kemampuan belajar berhitung anak usia dini
melalui metode permainan bilangan di TK Rohmaniyyah Semarang Kelompok A tahun ajaran 20112012, menyimpulkan adanya peningkatan
kemampuan berhitung dan peningkatan presentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus 1 aktivitas siswa 68 dan siklus 2 sebesar 84 serta persentase
ketuntasan pada siklus 1 sebesar 66 dan siklus 2 sebesar 87. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dimaknai bahwa pemilihan metode pembelajaran
sangat mempengaruhi keberhasilan, manakala guru mampu mendesain
23
pembelajaran dengan memilih metode pembelajaran yang tepat maka kemampuan berhitung anak akan meningkat Nasliyah, 2012: 44 .
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat diketahui bahwa ada beberapa peneliti yang sudah mengupas variable yang akan penulis teliti.
Namun demikian, keragaman individual tiap anak dan kondisi sekolah yang berbeda tentu akan memberikan hasil penelitian yang berbeda pula.
Pengenalan lambang bilangan dengan permainan kartu angka diharapkan dapat meningkatkan pengenalan angka pada anak usia dini, oleh karena itu,
penelitian tindakan kelas ini dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah.
D. Kerangka Pikir
Kemampuan mengenal lambang bilangan anak di Paud Massir Pulpas Kota Karang masih belum maksimal sesuai yang diharapkan.
Maka perlu adanya rangsangan yang dapat membantu anak-anak dalam kemampuan mengenal lambang bilangan.
Permainan dengan kartu angka dapat meningkatkan pengenalan lambang bilangan pada anak.
Menurut Nurani 2012 Kartu angka atau alat peraga kartu adalah alat-alat atau perlengkapan yang digunakan oleh seorang guru dalam mengajar yang
berupa kartu dengan bertuliskan angka sesuai dengan tema yang diajarkan. Selama ini di Paud Massir pengenalan lambang bilangan pada anak, guru
selalu menggunakan metode ceramah dan alat peraga menggunakan jari tangan dan benda-benda yang ada dikelas. Sehingga menyebabkan