4
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Acacia sp. 2.1.1
Acacia mangium Willd
Acacia mangium Willd termasuk ke dalam famili Leguminoceae, sub- famili Mimosoidae, mulai dikenal secara luas di Indonesia setelah jenis ini banyak
digunakan dalam kegiatan reboisasi dan rehabilitasi lahan. Akasia digolongkan ke dalam pohon leguminosa
yang cepat tumbuh fast growing species. Acacia mangium Willd merupakan jenis leguminosa yang berdaur relatif pendek yaitu
sekitar 8-10 tahun dengan riap 25 m
3
hathn, sedangkan tinggi pohon sekitar 15- 30 m dengan dengan diameter lebih dari 20 cm pada umur 9 tahun Retnowati,
1988. Acacia mangium adalah jenis asli Indonesia Bagian Timur, Papua New
Guinea dan Australia Negara Bagian Queesland. Penyebaran akasia dari papua pada 0
50’LS sampai dengan Australia Queesland pada 19 00’LS. Kondisi
tegalan yang paling baik tumbuh di Australia pada elevasi 100 m dpl. Nation Academy Science, 1983.
Persyaratan tumbuh
Acacia mangium relatif lebih mudah. Akasia mampu tumbuh pada lahan bekas tebangan, bekas perladangan liar, tanah yang jelek dan
lahan yang ditumbuhi alang-alang. Akasia memiliki kemampuan adaptasi yang cukup tinggi dan mampu tumbuh pada tanah dengan pH 4.2 tanah masam.
Akasia akan tumbuh dengan sangat baik pada daerah dengan curah hujan yang tinggi yaitu 1500-4000 mmthn dengan temperatur antara 13-34
C Retnowati, 1988.
Keistimewaan lain A. mangium yaitu mudah beradaptasi dengan struktur tanah mana pun, bahkan jenis pohon ini bisa menyuburkan tanah. Akasia ini
memiliki resistensi tinggi terhadap hama dan penyakit serta tingkat pertumbuhan tinggi. Dalam industri kertas, akasia ini memiliki serat lebih baik dibanding pohon
tropis lainnya Suita et al., 2002. Tetapi akasia memiliki masalah dalam pengembangannya yaitu, 1 Benih
akasia rentan terhadap hama dan penyakit sehingga diharapkan tidak terjadi kawin kerabat karena akan menurunkan vigor dan pertumbuhan maka diperlukan tingkat
PENGGUNAAN RHIZOBIUM DAN MIKROB PELARUT
FOSFAT MPF UNTUK MEMPERBAIKI PERTUMBUHAN BIBIT AKASIA
Acacia mangium dan Acacia crassicarpa
Oleh Risty Heryati Arsyad
A24103014
PROGRAM STUDI ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
PENGGUNAAN RHIZOBIUM DAN MIKROB PELARUT
FOSFAT MPF UNTUK MEMPERBAIKI PERTUMBUHAN BIBIT AKASIA
Acacia mangium dan Acacia crassicarpa
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh Risty Heryati Arsyad
A24103014
PROGRAM STUDI ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Judul Skripsi : PENGGUNAAN
RHIZOBIUM DAN MIKROB PELARUT FOSFAT MPF UNTUK MEMPERBAIKI
PERTUMBUHAN BIBIT AKASIA
Acacia Mangium dan
Acacia crassicarpa
Nama Mahasiswa : Risty Heryati Arsyad Nomor Pokok
: A24103014
Menyetujui, Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr Ir Iswandi Anas, M.Sc Dr Rahayu
Widyastuti, M.Sc
NIP. 130 607 613 NIP. 131 879 328
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr Ir Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 4 Juni 1985, dari pasangan Heri Mochamad Arsyad dan Yeti Slamet Sentosa, sebagai anak kedua dari lima
bersaudara : Ricky Haryagraha Arsyad, Rifsy Hernayati Arsyad, Muhammad
Yeris Arsyad dan Tsaqila Islami Arsyad.
Riwayat pendidikan penulis dimulai saat masuk TK Aisyiah 2 Sukabumi pada tahun 1990. Pada tahun 1997, penulis menyelesaikan pendidikan di SDN Ir.
H. Juanda Sukabumi. Setelah itu menyelesaikan pendidikan SLTPN 2 Sukabumi pada tahun 2000. Pada tahun 2003, penulis menyelesaikan pendidikan di SMUN 3
Sukabumi. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2003 di Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian melalui jalur
USMI. Selama mengikuti kuliah, penulis aktif di berbagai lembaga
kemahasiswaan, seperti Bahan Eksekutif Mahasiswa BEM Fakultas Pertanian periode 2004-2005 sebagai staf Departemen Advokasi dan Kesejahteraan
Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah HMIT sebagai Ketua Biro Kemahasiswaan Departemen Pengembangan Sumberdaya Mahasiswa periode
2005-2006. Penulis juga mendapat kesempatan menjadi asisten Geomorfologi dan Analisis Lansekap periode 2005-2006 dan 2006-2007, Biologi Tanah
periode 2005-2006 dan Bioteknologi Tanah periode 2005-2006.
SUMMARY RISTY HERYATI ARSYAD.
Improving Acacia seedling Acacia mangium and Acacia crassicarpa Quality Through Inoculation with Local Rhizobium and
Phosphate Solubilizing Microbe PSM Under supervision of ISWANDI ANAS and RAHAYU WIDYASTUTI
The increasing of paper raw material requirement is caused by the development of raw material. Therefore, it is needed a method to produce a high
quality and quantity of paper. Acacia is one of paper raw material. To increase the growth of acacia seed, an effective usage of Rhizobium and Phosphate
Solubilizing Microbe PSM seedling inoculant is one of strategies to produce good acacia seeds. The Rhizobium and Phosphate Solubilizing Microbe seedling
inoculant can reduce anorganic fertilizer usage and increase the growth of acacia seed.
The aims of this research were to select Rhizobium which has an ability to fix atmosphere N
2
air and local Phosphate Solubilizing Microbe in dissolving phosphate, also to test the ability of those isolates in increasing the growth of
acacia seedling. This research was conducted in the Soil Biotechnology Laboratory,
Department of Soil and Land Resource Science, Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural University and RAPP greenhouse Pelalawan and Pangkalan Kerinci
RD Nursary in Riau. Plant media is cocopit. The experiment consisted of 15 Rhizobium treatments isolated from peat soil, which was planted with A.
crassicarpa, and mineral soil, which was planted with A. mangium; 16 Phosphate Solubilizing Microbe treatments taken from peat and mineral soil with 5
replications.
The research resulted 2 Rhizobium isolates from 15 tested isolates, which could increase the growth of A. crassicarpa effectively, those were Rh Ac 5 and
P05-R1S, and 2 Phosphate Solubilizing Microbe from 16 tested isolates, those were BPF 4 and FPF 5. While on A. mangium, there were 2 isolated out of 15
Rhizobium isolates which could increase the A. mangium growth effectively, those were M32-M33-R2N and M45-R2N; also 3 isolates out of 16 Phosphate
Solubilizing Microbe, those were M32-BP3, FRK2, and M33-FP2. The characteristic of effectiveness could be seen from the plant height, the amount of
leaves, the dry root wight, the dry plant weight, the diameter of bar and the root compactness; so that the usage of Rhizobium inokulan, Rh Ac 5 and P05-R1S
equal to the usage of 0.1 kgl Monopotassiumphosphate fertilizer and better than control. Meanwhile the usage of MPF, BPF 4 and FPF5 equal to the usage of 0.5l
kg of Osmocote fertilizer and better than control.
RINGKASAN RISTY HERYATI ARSYAD.
Penggunaan Rhizobium dan Mikrob Pelarut Fosfat MPF Untuk Memperbaiki Pertumbuhan Bibit Akasia Acacia mangium dan
Acacia crassicarpa Dibawah Bimbingan ISWANDI ANAS dan RAHAYU WIDYASTUTI
Meningkatnya kebutuhan bahan baku kertas akibat perkembangan industri kertas yang berkembang pesat menyebabkan perlu adanya suatu cara untuk
menghasilkan bahan baku kertas yang baik secara kualitas maupun kuantitas. Akasia merupakan salah satu bahan baku pembuatan kertas. Untuk meningkatkan
pertumbuhan bibit akasia, maka penggunaan inokulan Rhizobium dan Mikrob Pelarut Fosfat MPF yang efektif merupakan salah satu strategi untuk
menghasilkan bibit akasia yang baik. Penggunaan inokulan Rhizobium dan MPF tersebut dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan meningkatkan
pertumbuhan bibit akasia.
Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi Rhizobium yang memiliki kemampuan menambat N
2
udara dan Mikrob Pelarut Fosfat lokal dalam melarutkan fosfat, serta menguji kemampuan isolat tersebut dalam meningkatkan
pertumbuhan semai akasia. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanah,
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan rumah kaca RAPP Pelalawan dan Pangkalan Kerinci RD
Nursary, Riau. Media tanam yang digunakan adalah cocopit. Perlakuan percobaan terdiri dari 15 perlakuan Rhizobium dari tanah gambut dengan A.
crassicarpa dan tanah mineral dengan A. mangium dan 16 perlakuan mikrob pelarut fosfat dari tanah gambut dan tanah mineral dengan 5 ulangan
Dari hasil penelitian diperoleh 2 isolat Rhizobium dari 15 isolat yang diuji, yang efektif meningkatkan pertumbuhan A. crassicarpa yaitu Rh Ac 5 dan P05-
R1S serta 2 isolat Mikrob Pelarut Fosfat MPF dari 16 isolat yang diuji yaitu BPF 4 dan FPF 5. Sedangkan pada A. mangium, dari 15 isolat Rhizobium yang diuji
diperoleh 2 isolat yang efektif meningkatkan pertumbuhan A. mangium yaitu M33-R2N dan M45-R2N serta 3 isolat MPF dari 16 isolat yang diuji yaitu M32-
BP3, FRK2 dan M33-FP2. Sifat keefektifannya tersebut dapat dilihat dari tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering akar, bobot kering tanaman, diameter batang
dan kekompakan akar, sehingga penggunaan inokulan Rhizobium yaitu Rh Ac 5 dan P05-R1S setara dengan penggunaan pupuk Monopotassiumphosphate 0.1 kgl
dan lebih baik dibanding kontrol. Sedangkan penggunaan MPF yaitu BPF 4 dan FPF 5 setara dengan penggunaan pupuk Osmocote 0.5 kgl dan lebih baik
dibanding kontrol.
1
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang