TINJAUAN PUSTAKA 1. Remotely operated vehicle ROV

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Remotely operated vehicle ROV ROV adalah kendaraan bawah air yang didesain untuk memiliki kemampuan mengeksplorasi objek bawah laut. ROV biasanya digunakan untuk kegiatan militer, seperti pencarian kapal, pengawasan jalur pipa bawah air, survei pendeteksian sumber minyak, perbaikan kapal dan keamanan tangki minyak Radio Control Submarine, 2006.

2.1.1. Sejarah perkembangan ROV

Angkatan laut Amerika Serikat menciptakan teknologi ROV pada tahun 1960 Radio Control Submarine, 2006. Alat ini diciptakan untuk operasi penyelamatan di laut dan melihat objek bawah air. Kilang minyak lepas pantai pun turut serta membuat ROV pekerja untuk membantu dalam pembangunan kiang minyak lepas pantai. Setelah beberapa dekade pengenalan, ROV menjadi penting di tahun1980 ketika pembangunan kilang minyak lepas pantai melewati kemampuan penyelam. Sejak itu, perkembangan teknologi ROV menjadi pesat dan sekarang ROV menunjukan peran penting untuk berbagai hal. Beberapa kegunaan ROV adalah untuk pengawasan sederhana struktur bawah air, pemasangan pipa bawah air, eksplorasi kapal karam dan pengangkatan material bawah laut Radio Control Submarine, 2006.

2.1.2. Klasifikasi ROV

ROV diklasifikasikan berdasarkan ukuran, berat dan kekuatannya, yang dibagi sebagai berikut : 1. Micro –ROV tipe mikro memiliki ukuran dan berat yang sangat kecil. Sekarang beratnya bisa di bawah 3 kg. ROV ini biasa digunakan untuk membantu penyelam, secara spesifik untuk mengakses tempat yang tidak bisa dijangkau seperti gua kecil dan jalur pipa. 2. Mini - ROV tipe mini memiliki berat kurang lebih 15 kg. ROV jenis mini dapat dikendarai oleh satu orang seperti kapal kecil. General – tipe ini memiliki kekuatan di bawah 5 HP. Biasanya dilengkapi unti sonar dan digunakan untuk survei bawah air. Tipe ini dapat mencapai kedalaman dibawah 1000 meter dan ada juga yang dibuat untuk mencapai kedalaman 7000 meter. 3. Light workclass - tipe ini memiliki kekuatan kira-kira 50 HP. Biasanya memiliki tiga kegunaan. Dibuat dengan bahan –polyethylene, stainless steel atau campuran alumunium. Tipe ini mampu mencapai kedalaman di bawah 2000 meter. 4. Heavy workclass – tipe ini memiliki kekuatan kira – kira 220 HP dan memiliki dua kegunaan. Dapat mencapai kedalaman sampai dengan 3500 meter. 5. Trenchingburial – tipe ini memiliki kekuatan lebih dari 200 HP dan dapat mencapai kedalaman sampai 6000 meter Remotely Operated Vehicle, 2006 2.2. Konstruksi ROV Konstruksi ROV biasanya memiliki daya apung yang besar di bagian atas yang terbuat dari baja atau campurannya, untuk mendukung daya apung. Foam sintetis biasa digunakan untuk daya apung. Alat pendukung lainnya ditempatkan di bagian bawah dari sistem. Pencahayaan biasanya ditempatkan di bagian depan dan komponen yang berat di bagian bawah, sistem penutup kerangka berada diantara daya apung dan gaya gravitasi, hal ini mendukung kestabilan dan kekuatan untuk pekerjaan bawah air Remotely Operated Vehicle, 2006 Kabel elektrik harus terlindung dari korosi air laut. Sistem penggerak biasanya ditempatkan ditiga posisi untuk menghasilkan kontrol yang maksimal. Kamera dan cahaya dengan komponen pendukungnya berada di bagian depan ROV yang kadang-kadang membantu untuk manuver Remotely Operated Vehicle, 2006. Dewasa ini, kelas ROV pekerja didesain seperti penjelasan di atas. Bagaimanapun ini bukan satu-satunya cara untuk membangun ROV. Secara khusus, ROV yang sangat kecil memiliki desain yang sangat berbeda tergantung dari kegunaannya. Salah satu perusahaan pembuat ROV telah memodifikasi sayap untuk memudahkan pergerakan agar lebih efisien di dalam kondisi arus yang besar Remotely Operated Vehicle, 2006.

2.2.1. Stainless steel

Dalam ilmu logam stainless steel didefinisikan sebagai campuran dari besi dan karbon dengan kadar krom sebanyak 11.5 stainless steel tidak berkarat Helmenstine, 2008. Korosi atau karat tidak terjadi seperti besi biasa, dan ini bukan karena lapisan anti karat. Ini biasa disebut besi tahan karat jika besi yang tahan karat tersebut tidak terdefinisi, terutama dalam perkembangan dunia industri. Untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan maka ada beberapa tingkatan dan kualitas dari stainless steel tergantung dari daya tahannya. Daya tahan terhadap oksidasi yang tinggi di udara dan temperatur sekitarnya Helmenstine, 2008.

2.2.2. Aluminium

Aluminium adalah salah satu unsur kimia dengan lambang Al dan nomor atomnya 13. Aluminium merupakan logam yang cukup ringan, kuat dan sensitif terhadap perubahan suhu serta dapat ditempa menjadi lembaran atau ditarik menjadi kawat sehingga mudah dibentuk sesuai yang diinginkan dan hal yang paling penting penggunaanya dalam penelitian ini alumunium bersifat non- korosif Wikipedia, 2008.

2.2.3. Shaft

Adalah asbagian poros sebuah alat dan merupakan bagian utama dari mesin-mesin yang berputar. Buku manual mesin-mesin lebih sering menggunakan kata shaft dibandingkan as Afif, 2008.

2.2.4. Shaft sleeve Adalah sebuah bushing yang berbentuk selongsong yang terpasang pada

shaft dengan tujuan melindungi shaft akibat pengencangan bautscrew Mechanical Seal Afif, 2008.

2.2.5. Seal

Adalah suatu bagian dalam sebuah konstruksi alat atau mesin yang berfungsi sebagai penghalang keluar masuknya cairan, baik itu fluida maupun pelumas Afif, 2008.

2.2.6. O-Ring

O-ring awalnya merujuk pada karet berbentuk bundar yang berfungsi sebagai Seal. Perkembangan teknologi o-ring sebagai alat pengeblok cairan sekunder secondary sealing device menghasilkan berbagai tipe o-ring berdasarkan materialnya. Mechanical seal adalah suatu sealing device yang merupakan kombinasi menyatu antara sealface yang melekat pada shaft yang berputar dan sealface yang diam dan melekat pada dinding statis casinghousing pompatangki vesselkipas Afif, 2008.

2.2.7. Catu daya

Catu daya merupakan bagian yang berfungsi untuk menyediakan daya untuk daya rangkaian. Ada dua macam catu daya, yaitu catu daya tegangan tetap dan catu daya variable . Catu daya tegangan tetap adalah catu daya yang tegangan keluarannya tetap dan tidak bisa diatur. Catu daya variabel merupakan catu daya yang tegangan keluarannya dapat diubah atau diatur Joaldera, 2008.

2.2.8. Daya apung buoyancy

Daya apung biasanya dibutuhkan oleh ROV untuk menyeimbangkan berat di dalam air dari berat seluruh ROV agar mencapai posisi netral. Beberapa orang menyukai ROV yang tidak terlalu berat dan ada juga yang menyukai ROV yang berat. Berat beban 7 kg, di darat Berat beban 4 kg di air Sumber : Physics 2008 Gambar 1. Proses pengukuran berat beban di air. Manuver untuk ROV akan diperoleh saat ROV berada pada posisi netral atau mendekati netral Wikipedia, 2008. Hukum Archimedes Suatu benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya keatas sebesar berat zat cair yang didesak oleh benda tersebut. Fa = V. ρ.g Dimana : r = massa jenis zat cair kgm 3 V = volume benda yang tercelup ke dalam zat cair m 3 g = percepatan gravitasi mdt2 Fa = gaya keatas N

2.2.9. Baling-baling Baling-baling adalah salah satu tipe kipas yang menghasilkan tenaga dari

hasil rotasi menjadi dorongan, seperti digunakan pada kapal laut. Sekat dari baling-baling seperti sayap, hal tersebut membangkitkan perbedaan tekanan antara bagian depan dan belakang sekat baling-baling dan memindahkan massa air ke belakang Wikipedia, 2008. Berdasarkan bentuk sekat, baling-baling dapat dibedakan menjadi tiga jenis. 1. Bentuk sekat yang paling umum digunakan yaitu elips. Salah satu keuntungan bentuk ini adalah mengurangi kemungkinan baling-baling tersangkut di tali. 2. Sekat dengan ujung yang runcing memiliki efisiensi lebih, tetapi muatan dorongan jadi lebih berkurang. 3. Sekat dengan ujung lebih melebar sangat berguna dalam menambah kecepatan. Bentuk ini biasanya digunakan untuk desain khusus Fyson, 1985. Gambar bentuk-bentuk sekat baling-baling dapat dilihat pada Gambar 2. Sumber : Fyson 1985 Gambar 2. Jenis sekat baling-baling Baling – baling tipe a lebih sering digunakan pada beberapa wahana di laut. ROV menggunakan baling – baling dengan tipe a sesuai dengan kelebihannya yaitu mengurangi kemungkinan tersangkutnya tali. Bentuk baling – baling juga mengikuti bentuk yang ada pada ROV sebelumnya yang sudah pernah dibuat. Baling – baling tipe b memiliki efisiensi yang paling besar diantara ketiganya tetapi mengurangi beban yang mampu didorongnya, tipe ini biasanya digunakan pada kapal wisata Fyson, 1985. Baling – baling tipe c menghasilkan dorongan yang maksimal di air. Tipe c biasanya digunakan pada kapal patroli dan kapal penangkapan karena kapal – kapal ini membutuhkan kecepatan yang sangat baik di air Fyson, 1985 3. BAHAN DAN METODE 3.1. Lokasi dan waktu penelitian