67
2. Setiap Pengemudi, pemilik Kendaraan Bermotor danatau
Perusahaan Angkutan Umum bertanggung jawab atas kerusakan jalan danatau perlengkapan jalan karena kelalaian
atau kesalahan Pengemudi. 3.
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak berlaku jika:
a. Adanya keadaan memaksa yang tidak dapat dielakkan atau
di luar kemampuan Pengemudi; b.
Disebabkan oleh prilaku korban sendiri atau pihak ketiga; danatau
c. Disebabkan gerakan orang danatau hewan walaupun telah
diambil tindakan pencegahan.
2.4. Tinjauan Mengenai Perlindungan Konsumen
2.4.1. Pengertian Perlindungan Konsumen
Perlindungan konsumen adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan perlindungan hukum yang diberikan kepada
konsumen dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhannya dari hal-hal yang dapat merugikan konsumen itu sendiri. Dalam bidang
hukum, istilah ini masih relatif baru, khususnya di Indonesia, sedangkan di negara maju, hal ini mulai dibicarakan bersamaan
dengan berkembangnya industri dan teknologi. Janus Sidabalok, 2010:10
68
Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tetntang Perlindungan Konsumen disebutkan:
Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi
perlindungan kepada konsumen.
Oleh karena itu, berbicara tentang perlindungan konsumen berarti
mempersoalkan jaminan
atau kepastian
tentang terpenuhinya hak-hak atas konsumen.
Perlindungan konsumen mempunyai cakupan yang luas meliputi perlindungan terhadap konsumen barang dan jasa, yang
berawal dari tahap kegiatan untuk mendapatkan barang dan jasa hingga ke akibat-akibat dari pemakaian barang dan jasa itu Janus
Sidabalok, 2010:10, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Perlindungan terhadap kemungkinan diserahkan kepada konsumen barang dan atau jasa yang tidak sesuai dengan apa
yang telah disepakati atau melanggar ketentuan Undang- Undang. Dalam kaitan ini termasuk persoalan-persoalan
mengenai penggunaan bahan baku, proses produksi, produk distribusi, desain produk, dan sebagainya, apakah telah sesuai
dengan standar sehubungan keamanan dan keselamatan konsumen atau tidak. Juga persoalan tentang bagaimana
konsumen mendapatkan penggantian jika timbul kerugian karena memakai atau mengkonsumsi produk yang tidak sesuai.
69
2. Perlindungan terhadap diberlakukannnya kepada konsumen
syarat-syarat yang tidak adil. Dalam kaitan ini termasuk persoalan-persoalan promosi dan periklanan, standar kontrak,
harga, layanan purnajual, dan sebagainya. Hal ini berkaitan dengan
prilaku produsen
dalam memproduksi
dan mengedarkan produknya.
2.4.2. Tujuan Perlindungan Konsumen