Prinsip dan tujuan menyimpan bahan hasil pertanian dan perikanan

97 udara, memungkinkan proses respirasi normalproduk mengurangi kadar oksigen dan meningkatkan kadar karbondioksida udara didalam kemasan. Keuntungan utama tambahan penggunaan film plastik adalah mengurangi kehilangan air. MAP dapat digunakan dalam kontainer pengapalan dan dalam unit-unit kemasan konsumen. Modifikasi atmosfer dan secara aktif ditimbulkan dengan membuat sedikit vakum dalam kemasan tertutup. seperti kantong polietilen yang tidak berventilasi, dan kemudian memasukkan campuran komposisi atmosfer yang diinginkan yang sudah jadidari luar. Secara umum, penurunan konsentrasi oksigen dan peningkatan konsentrasikarbondioksida akan bermanfaat terhadap kebanyakan komoditi. Pemilihan film polimerik terbaik untuk setiap komoditi kombinasi ukuran kemasan tergantung pada permeabilitas film dan laju respirasi pada kondisi waktusuhu yang dinginkan selama penanganan. Penyerap oksigen, karbondioksida dan atau etilen dapat digunakan dalam kemasan atau kontainer untuk membantu menjaga komposisi atmosfer yang diinginkan. Pengemasan dengan atmosfer termodifikasi hendaknya selalu dipandang sebagai tambahan untuk pengelolaan suhu dan kelembaban nisbi yang baik. Perbedaan antara manfaat dan kerugian konsentrasi dari oksigen dan karbondioksida untuk setiap jenis produk adalah relatif kecil, sehingga tindakan sangat hati-hati harus dilakukan jika menggunakan teknologi ini.

d. Prinsip dan tujuan menyimpan bahan hasil pertanian dan perikanan

Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 44PermentanOT.140102009 tentang pedoman penanganan pasca panen hasil pertanian asal tanaman yang baik good handling practices, penyimpanan merupakan kegiatan untuk mengamankan dan memperpanjang masa penggunaan produk. Penyimpanan dilakukan pada 98 ruang dengan suhu, tekanan dan kelembaban udara sesuai sifat dan karakteristik hasil pertanian asal tanaman. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penyimpanan dapat dilakukan untuk bahan segar maupun bahan telah dilakukan penanganan. Upaya penyimpanan diharapkan dapat menjaga kualitas komoditas yang disimpan. Pemahaman proses penyimpanan sangat erat kaitannya dengan karakteristik bahankomoditas yang disimpan. Beberapa hal yang perlu dipahami terakit dengan proses penyimpanan adalah sifat fisiologis bahankomoditas yang disimpan. Dengan memahami karakteristik bahan tersebut, maka proses penyimpanan dapat dikendalikan dengan berbagai macam cara agar kualitas bahan yang disimpan tetap terjaga. Wisnuwati 2011 menyatakan bahwa penyimpanan produk pertanian sebelum dipasarkan bertujuan untuk memperpanjang daya simpan produk dalam kondisi yang tetap baik dengan jalan memperlambat aktivitas fisiologis produk, perkembangan mikroba perusak, dan memperkecil penguapan produk. Penyimpanan produk pada dasarnya tidak dapat meningkatkan mutu produk tetapi hanya berusaha untuk mempertahankan mutu produk agar tidak mengalami penurunan Wisnuwati, 2011. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar, karena dalam praktiknya, beberapa petani melakukan proses penyimpanan sementara dan sekaligus melakukan upaya peningkatan kualitas komoditas yang disimpan. Salah satu contoh komoditas tersebut adalah pisang. Penyimpanan sementara pisang kadang juga dilakukan sekaligus untuk pemeraman, bila bertujuan untuk segera memasarkan produk tersebut dalam kondisi siap konsumsi. Namun demikian penyimpanan pisang juga bisa dilakukan dengan cara tertentu untuk menghambat proses pematangannya, bila bertujuan untuk didistribusikan dalam jarak yang relatif jauh, agar kondisi pisang tidak rusak dalam perjalanan. 99 Penyimpanan dapat dilakukan dengan mengendalikan suhu dan kelembaban ruang penyimpanan. Daya simpan produk pertanian tergantung pada cara penyimpanan dan kondisi lingkungan penyimpanannya. Daya simpan dan kondisi lingkungan optimum untuk masing-masing komoditi dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. Suhu, Kelembaban Relatif, Titik Beku, dan Umur Simpan Berbagai Sayuran dalam Penyimpanan Komoditi Suhu Optimum o C RH Optimum Titik Beku o C Umur Simpan Asparagus Bawang merah Bawang putih Bayam Brokoli Buncis Bunga kol Cabai Daun-daunan hijau Jamur Kubis Sawi putih Selada Seledri Terung Mentimun Tomat hijau Tomat masak Wortel 0-2 4-7 7-10 -1-0 7-10 7-10 13-21 7-10 95 65-70 65-70 90-95 90-95 90-95 90-95 90-95 90-95 95 90-95 90-95 90-95 95 90-95 90-95 90-95 85-90 85-90 90-95 -0,6 -0,8 -0,8 -0,3 -0,6 -0,7 -0,8 -0,7 - -0,2 -0,9 -1,8 - -0,2 -0,5 -0,8 -0,5 -0,6 -0,5 -1,4 2-3 m 1-8 b 6-7 b 10-14 h 10-14 h 7-10 h 2-4 m 2-3 m 10-14 h 2-3 m 3-6 m 10-12 b 1-2 b 2-3 m 2-3 m 1 m 10-14 h 1-3 m 4-7 h 4-6 m Keterangan umur simpan: h hari, m minggu, dan b bulan Sumber : Setyowati, R.N. dan Budiarti, A. 1996

e. Kondisi penyimpanan yang dipersyaratkan untuk bahan hasil