Situasi awal Transformasi Aktan II Skema aktan II bersubjek Ki Sondong

40

4.1.2.1 Situasi awal

Situasi awal dalam pola struktur ini dimulai dengan adanya perang antara Majapahit dan Tuban. Adanya perang Majapahit dan Tuban itulah yang menyebabkan kesengsaraan bagi rakyat kecil. Rakyat kecil ikut merasakan sengsara akibat dari perang Majapahit dan Tuban tersebut. Situasi awal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut ini. nganti kadadiyan perang Majapahit karo Tuban, kang njalari kawula cilik melu ngrasakake rekasa, merga ana perang kocap mbeneri perang Majapahit karo Tuban. ‘sampai terjadi perang antara Majapahit dengan Tuban yang membuat rakyat kecil ikut merasakan derita, karena terjadi perang antara Majapahit dan Tuban.’ Kutipan di atas menggambarkan situasi awal yang ditandai dengan adanya perang antara Majapahit dan Tuban yang menjadikan kesengsaraan bagi rakyat kecil.

4.1.2.2 Transformasi

Tahap kecakapan pada transformasi ini dimulai dari terdapatnya sebuah perguruan yang besar dan terkenal di Tengger, yang menjadi guru pada perguruan tersebut adalah Ki Sondong. Tahap kecakapan tersebut, dapat dilihat pada kutipan berikut. Ing Paguron Tengger isih laladan Gn. Bromo, sing dadi guru paguron kuwi Ki Sondong paguron gedhe lan kuncara. ‘di Perguruan Tengger masih berada di ekitar Gunung Bromo, yang menjadi guru di sana adalah Ki Sondong perguruan yang besar dan terkenal.’ Kutipan di atas menggambarkan tahap kecakapan yang ditandai dengan adanya perguruan di Tengger yang merupakan perguruan yang besar dan terkenal, yang menjadi guru di Perguruan tersebut adalah Ki Sondong. 41 Tahap utama pada transformasi dimulai dari adanya murid-murid yang termasuk murid yang unggul di perguruan tersebut, yaitu Majeruk dan Makerti. Selain itu juga ada murid-murid yang merupakan anak dari Ranggalawe dan Kebo Anabang. Tahap utama tersebut, dapat dilihat pada kutipan berikut. Para murid kang klebu murid pinunjul yakuwi Majeruk lan Makerti. Sakliyane murid-murid mau ing Tengger uga ana murid sing saktemene putrane panggedhe ing Majapahit, yaiku putrane Ranggalawe lan putrane Kebo Anabang. ‘Murid-murid yang termasuk murid yang unggul, yaitu Majeruk dan Makerti. Selain murid-murid tersebut di Tengger juga ana murid yang sejatinya adalah anak dari seorang yang terkenal di Majapahit, yaitu anaknya Ranggalawe dan anaknya Kebo Anabang.’ Tahap kegemilangan pada transformasi dimulai dari kekawatiran akibat perang Majapahit dan Tuban sampai merembet kemana-mana, sehingga untuk sementara waktu perguruan Tengger ditutup. Tahap kegemilangan tersebut, dapat dilihat pada kutipan berikut. Merga kuwatir yen perang kuwi nganti ngrembet ing Paguron Tengger, mula kanggo sawetara wektu paguron ditutup dening Ki Sondong. ‘Karena kawatir kalau perang tersebut sampai merembet ke Perguruan Tengger, maka untuk sementara waktu perguruan tersebut ditutup oleh Ki Sondong.’ Kutipan di atas menggambarkan tahap kegemilangan yang ditandai dengan kecemasan Ki Sondong yang takut jika akibat perang Majapahit dan Tuban sampai merembet ke perguruannya, sehingga untuk sementara waktu perguruannya ditutup.

4.1.2.3 Situasi Akhir