Situasi Awal Transformasi Aktan VIII

61

4.1.8.1 Situasi Awal

Pada situasi awal ini, setelah mengetahui bahwa pusaka hilang Sondong Makerti mencari pusaka tersebut, karena hilangnya pusaka merupakan tanggungjawabnya sebagai penjaga pusaka. Situasi awal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut. Bareng Sondong Makerti ngerti yen pusaka ilang, mangka kuwi dadi tanggungjawabe, Makerti nitik tilas dlamakan sikil, banjur bablas goleki. ‘Ketika Sondong Makerti mengetahui kalau pusaka hilang, karena itu merupakan tanggungjawabnya, Makerti melihat bekas telapak kaki, terus pergi mencari pusaka.’ Kutipan di atas menggambarkan situasi awal yang ditandai dengan Sondong Makerti yang segera pergi mencari pusaka setelah mengetahui bahwa pusaka tersebut hilang.

4.1.8.2 Transformasi

Tahap kecakapan pada transformasi dimulai dari Sondong Makerti yang dengan mudah dapat mengetahui siapa pencuri pusaka tersebut. Ternyata yang mencuri pusaka tersebut adalah saudaranya sendiri, yaitu Sondong Majeruk. Tahap kecakapan tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut. Merga Makerti wis ngerti yen sing nyolong pusaka mau, ora liya ya Sondong Majeruk, mulane Sondong Makerti trus bablas ing omahe Sondong Majeruk. ‘karena Makerti sudah mengetahui kalau yang mencuri pusaka tersebut, tidak lain adalah Sondong Majeruk, sehingga Sondong Makerti terus pergi ke rumah Sondong Majeruk’ Kutipan di atas menggambarkan tahap kecakapan yang ditandai dengan Sondong Makerti yang sudah mengetahui bahwa yang mencuri pusaka tersebut 62 adalah Sondong Majeruk, maka Sondong Makerti terus pergi ke rumah Sondong Majeruk. Tahap utama pada transformasi dimulai dari Sondong Majeruk yang beristirahat sejenak sambil menunggu siang hari, karena kecapekan Sondong Majeruk tertidur. Tahap utama tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut. merga wektune isih bengi, Sondong Majeruk ngenteni tekane rahina. Ngaso sak untara, nganti keturon. ‘karena waktunya masih malam, Sondong Majeruk menunggu sampai siang. Istirahat sejenak, sampai tertidur.’ Kutipan di atas menggambarkan tahap utama yang ditandai dengan Sondong Majeruk yang beristirahat sejenak sambil menunggu siang hari. Tahap kegemilangan pada transformasi dimulai dari Sondong Makerti yang memanfaatkan keadaan Sondong Majeruk yang sedang tertidur pulas untuk mengambil kembali pusakanya yang dicuri Sondong Majeruk. Sondong Makerti merasa sakit hati karena Sondong Majeruk sudah mengingkari perjanjian yang dahulu pernah mereka sepakati. Tahap kegemilangan tersebut terdapat pada kutipan berikut. Bareng wis turu, tekane Sondong Makerti goleki pusaka, nanging sak durunge ngerti pusaka, Sondong Makerti ngerti ana sega sak wakul terus dipangan, sisane diecer-ecer, merga Sondong Makerti lara atine, jalaran Sondong Majeruk wis wani nerak janji. ‘Ketika sudah tertidur, waktunya Sondong Makerti mencari pusaka, tetapi sebelum mengambil pusaka, Sondong Makerti melihat ada nasi satu bakul terus dimakan, sisanya dihambur-hamburkan, karena Sondong Makerti merasa sakit hati karena Sondong Majeruk sudah berani mengingkari janjinya.’ Kutipan di atas menggambarkan tahap kegemilangan yang ditandai dengan Ki Sondong Makerti mencari kesempatan dan waktu yang tepat untuk mengambil pusakanya tersebut dari Sondong Majeruk. Sondong Makerti merasa sakit hati karena Sondong Majeruk sudah berani melanggar perjanjian yang sudah mereka sepakati. 63

4.1.8.3 Situasi Akhir