Operan ini sangat baik di lakukan untuk menerobos lawan yang tinggi. Bola dipantulkan di samping kiri atau kanan lawan dan teman sudah siap menerimanya
di belakang lawan Nuril Ahmadi, 2007:15. Menurut Abdul Rohim 2008:14 operan ini dilaksanakan bila penjaga
berdiri agak renggang dari si pelempar, digunakan untuk operan terobosan kepala pemain pivot dan penembak mahir dengan melangkah putar.
Bounce pass atau operan pantulan adalah operan yang dilakukan dengan memantulkan bola ketanah kesamping kiri atau samping kanan lawan dan teman
satu tim sudah siap menerimanya. Operan ini digunakan untuk menghindari lawan yang bertubuh tinggi agar bola bisa melewati hadangan lawan.
Cara melakukannya : a.
Sikap permulaan sama dengan operan dada. b.
Bola dilepaskan atau didorong dengan tolakan dua tangan menyerong ke bawah dari letak badan lawan dengan jarak kira-kira 13 dari penerima.
c. Pandangan mata ke arah bola yang dipantulkan ke penerima.
d. Bila beradaban dengan lawan, maka sasaran pantulan bola berada di
samping kanan atau kiri kaki lawan.
2.6.3.2 Teknik Menerima Bola
Untuk dapat menerima bola dengan baik dalam berbagai posisi dan situasi, pemain harus menguasai teknik dasar menerima bola dengan baik Nuril Ahmadi,
2007:16.
Menurut Abdul Rohim 2008:17, menangkap bola catching dapat dilakukan dengan satu tangan atau dua tangan, baik dalam kadaan berhenti,
berjalan maupun dalam keadaan berlari. Catching teknik menangkap bola dapat dilakukan dengan satu tangan atau
dua tangan, baik dalam keadaan berhenti, berjalan maupun dalam keadaan berlari. Bola ditangkap dengan sedikit menarik kearah dalam atau bola diredam, posisi
tangan lemas agar saat menerima bola tidak terasa sakit. Teknik menerima bola :
a. Berdiri dengan sikap kaki melangkah menghadap arah datangnya bola.
b. Ke dua lengan dijulurkan ke depan menyongsong arah datangnya bola
dengan sikap telapak tangan menghadap arah datangnya bola. c.
Berat badan bertumpu pada kaki depan. d.
Setelah bola menyentuh telapak tangan, tariklah kaki depan ke belakang, siku kedua lengan ditekuk hingga ditarik mendekati dadabadan.
e. Badan agak condong ke depan.
f. Berat badan bertumpu pada kaki belakang.
g. Posisi bola dipegang di depan badan.
2.6.3.3 Teknik Menggiring Bola Dribbling
Menggiring bola adalah membawa bola kesegala arah, menggunakan satu tangan dengan cara dipantulkan ke lantai, baik dengan berjalan maupun berlari.
Fungsi menggiring bola untuk mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan, ataupun memperlambat tempo permainan.
Bentuk-bentuk menggiring bola yang sering dilakukan :
a. Menggiring bola tinggi
Menggiring bola dengan pantulan tinggi dilakukan bila menginginkan gerakan atau langkah dengan cepat kecepatan.
b. Menggiring bola rendah
Menggiring bola dengan pantulan rendah dilakukan untuk mengontrol atau menguasai bola, terutama dalam melakukan terobosan ke dalam pertahanan lawan
Nuril Ahmadi, 2007:17. Menurut Abdul Rohim 2008:18 dribble atau memantul-mantulkan bola
dilakukan bila ingin lebih dekat kekeranjang, atau menunggu teman sampai pada posisi yang tepat untuk menerima operan. Dribble dapat dilakukan dengan sikap
berhenti, berjalan, atau berlari. Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan tangan kanan atau tangan kiri.
Dribble atau menggiring bola atau memantul-mantulkan bola dengan menggunakan tangan kanan atau tangan kiri. Dengan tujuan untuk mencari
peluang menyerang, menerobos daerah lawan, memperlambat tempo permainan. Dribble dapat dilakukan dalam kaeadaan berhenti, berjalan, atau berlari dengan
menggiring bola tinggi atau rendah sesuai kebutuhan pemain. Cara menggiring bola :
a. Pegang bola dengan kedua tangan. Lakukan secara rileks dengan posisi
tangan kanan di atas bola dan tangan kiri di bawah bola. b.
Salah satu kaki melangkah ke depan berlawanan dengan tangan yang melakukan giringan, dan lutut sedikit di tekuk.
c. Condongkan badan ke depan, berat badan di antara dua kaki.
d. Bola dipantul-pantulkan, dengan pandangan mata ke depan.
2.6.3.4 Teknik Menembak Shooting