Teori Belajar KAJIAN TEORITIS

61 sama, saling berinteraksi dan mendiskusikan hasil secara bersama sama, saling menghargai pendapat teman, sampai dapat memutuskan kesimpulan yang disepakati bersama.

2.1.9. Teori Belajar

Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa itu. Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil belajar Trianto, 2010: 27. Adapun teori yang mendasari metode inkuiri adalah sebagai berikut : 2.1.9.1. Teori Piaget Mengenai Perkembangan Kognitif Proses dan perkembangan belajar anak Sekolah Dasar memiliki kecenderungan-kecenderungan sebagai berikut: beranjak dari hal-hal yang konkret, memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, terpadu dan melalui proses manipulatif. Oleh karena itu proses pembelajaran di Sekolah Dasar harus direncanakan, dilaksanakan dan pada gilirannya dinilai berdasarkan kecenderungan-kecenderungan di atas. Piaget memandang perkembangan intelektual berdasarkan perkembangan struktur kognitif. Semua anak melewati setiap tahap tersebut secara hierarki, artinya anak tidak dapat melompati suatu tahap tanpa melaluinya. Piaget mengidentifikasikan empat tahap perkembangan kognitif anak-anak seperti berikut ini: Sensorimotor 0–2 tahun, Pra Opersional 62 Konkret 2-7 tahun, Operasional Konkret 7-11 tahun, Operasional Formal 11-15 tahun. Suprijono, 2010: 22-23. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan metode inkuiri sesuai dengan teori kognitif, karena siswa mulai membangun pengetahuan mereka sendiri yang diperoleh dari permasalahan atau pertanyaan yang diberikan oleh guru, kemudian terjadi interaksi sosial berupa kegiatan percobaan kelompok semakin memperjelas siswa dalam mencari dan menemukan pengetahuan mereka sendiri. 2.1.9.2. Teori Belajar Konstruktivisme Slavin dalam Rifa’i dan Anni 2009: 137 berpandangan bahwa belajar adalah lebih dari mengingat. Peserta didik yang memahami dan mampu menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari, mereka harus mampu memecahkan masalah, menemukan discovery sesuatu untuk dirinya sendiri, dan berkutat dengan berbagai gagasan. Pendidik adalah bukan orang yang mampu memberikan pengetahuan kepada peserta didik, sebab peserta didik harus mengkonstruksikan pengetahuan di dalam memorinya sendiri. Sebaliknya, tugas utama pendidik adalah : a. Memperlancar dengan cara mengajarkan cara-cara membuat informasi bermakna dan relevan dengan peserta didik. b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik menemukan atau menerapkan gagasannya sendiri; dan c. Menanamkan kesadaran belajar dan menggunakan strategi belajarnya sendiri. 63 Inti dari teori konstruktivisme adalah bahwa peserta didik harus menemukan dan mentransformasikan konsep yang kompleks kedalam dirinya sendiri. Teori ini memandang peserta didik sebagai individu yang selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan prinsip-prinsip yang telah ada dapat merevisi prinsip-prinsip tersebut apabila sudah dianggap tidak digunakan lagi. Hal ini memberikan implikasi bahwa peserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Teori belajar konstruktivisme mendukung metode inkuiri karena dalam pembelajaran ini siswa diajak menemukan dan membangun pengetahuan pengetahuan mereka sendiri melalui pertanyaan yang diberikan oleh guru, kemudian guru membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi melalui proses diskusi dan percobaan kelompok di dalam maupun di luar kelas.

2.2. KAJIAN EMPIRIS